Articles
Aplikasi Ilustrasi Karakter Punakawan Pada Kemasan Teh Celup
Yulius Widi Nugroho Yulius
Artika Vol 4 No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34148/artika.v4i1.145
Kemasan teh celup selama ini berfungsi sebagai pelindung produk dan alat komunikasi ke calon konsumen, dan pada perancangan ini kemasan teh celup diusahakan bisa memberi makna yang jauh lebih luas dari sekadar pelindung. Dengan mengusung karakter punakawan, kemasan teh celup dibuat sedemikian rupa sehingga tidak hanya memenuhi fungsi estetika, namun juga fungsi entertain sekaligus mengenalkan budaya lokal. Karakter punakawan dipilih karena merupakan simbol rakyat jelata yang sudah melegenda di kalanganmasyarakat Indonesia khususnya di Jawa. Tujuan pengkaryaan adalah menjadikan karaker Punakawan untuk menjadi elemen desain kemasan teh. Metode perancangan desain dilakukan dari mencari data referensi tentang karakter Punakawan dan perancangan kemasan makanan khususnya kemasan teh. Desain kemasan teh celup ini diharapkan dapat memperkaya khasanah dunia desain khususnya pada desain kemasan, kemudian dapat direalisasikan secara nyata pada produk teh kemasan di Indonesia.
Board Game Sebagai Sarana Untuk Memperkenalkan Tokoh-Tokoh Cerita Rakyat di Jawa Timur Pada Anak Usia 7-12 Tahun
Restu Hendriyani Magh'firoh;
Yulius Widi Nugroho;
Imannuel Kevin Christian
Artika Vol 5 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34148/artika.v5i2.440
Di era modern saat ini, banyak budaya luar yang masuk ke Indonesia. Dengan banyaknya budaya yang masuk ke Indonesia, banyak memberikan dampak positif kepada anak-anak generasi muda, karena anak-anak dapat mempelajari kebudayaan yang beragam dari budaya asing. Akan tetapi, itu semua juga berdampak buruk pada anak-anak, dengan banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia, membuat anak-anak menjadi lupa dengan budayanya sendiri diantaranya adalah cerita rakyat. Perancangan ini bertujuan menciptakan seperangkat board game petualangan sebagai media interaktif untuk memperkenalkan kembali tokoh-tokoh cerita rakyat di Jawa Timur. Penelitian dilakukan dengan menggali data melalui kegiatan wawancara dengan narasumber terkait seperti guru. Selain itu melakukan studi komparator dengan board game yang sejenis untuk menggali data dan SWOT. Tahapan perancangan penulis meliputi perancangan tema, pembuatan konsep, proses desain, produksi, hingga finishing dari berbagai komponen-komponennya.Perancangan board game ditujukan untuk memperkenalkan tokoh-tokoh cerita rakyat di Jawa Timur pada anak usia 7-12 tahun. Board game berjudul Ngulandara. Board game ini memiliki genre adventure dengan menggunakan konsep yang diangkat dari tokoh-tokoh cerita rakyat di Jawa Timur. Terdapat media pendukung berupa merchandise dan media promosi. Diharapkan agar board game ini dapat membantu anak untuk lebih mengenal tokoh-tokoh cerita rakyat di Jawa Timur.
Perancangan Film Dokumenter Sebagai Upaya Untuk Memotivasi Masyarakat Terdampak Pandemi COVID-19
Benny Rahmawan Noviadji;
Yulius Widi Nugroho;
Suliana
Artika Vol 5 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34148/artika.v5i2.442
COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) disebabkan oleh jenis coronavirus baru Sars-CoV, pertama kali terjadi di Wuhan, Cina. Virus ini memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat ke seluruh dunia bahkan di Indonesia, sehingga hal ini sangat berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Dampak pandemi COVID-19 mempengaruhi berbagai sektor, diantaranya sektor ekonomi, psikologi dan kesehatan. Terganggunya pertumbuhan ekonomi menyebabkan turunnya pendapatan bahkan kehilangan pekerjaan yang dapat memicu stres, tekanan psikologi dan gangguan kesehatan mental seseorang. Penelitian ini menghasilkan film dokumenter bergaya expository sebagai media untuk memotivasi dan menyemangati masyarakat terdampak pandemi. Metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi, yaitu wawancara langsung dengan pegawai pabrik, UMKM, pedagang kaki lima, dan pebisnis. Tahap perancangan dilalui dengan tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi. Perancangan ini menghasilkan media utama berupa film dokumenter jenis expository yang berjudul “Bangkit” terdiri dari Full Version dan Trailer Version dipublikasikan melalui platform Youtube dan Instagram, serta beberapa media pendukung sebagai media promosi, diharapkan menjadi media yang mampu memberikan motivasi, dukungan serta membangkitkan kembali semangat masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
IMPLEMENTASI FLIPPED CLASSROOM DENGAN VIDEO TUTORIAL PADA PEMBELAJARAN FOTOGRAFI KOMERSIAL
Francisca H. Chandra;
Yulius Widi Nugroho
Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) Vol 02, No 01 (Maret 2017) demandia - Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklan
Publisher : Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25124/demandia.v2i01.772
Makalah ini merupakan bagian penelitian kami tentang penggunaan teknologi multimedia dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Pesatnya perkembangan perekonomian dewasa ini memberikan pengaruh positif pada dunia fotografi komersial. Bisnis online adalah salah satu penyebab fotografi komersial menjadi sangat dibutuhkan. Tentunya hal tersebut secara langsung akanmempengaruhi pembelajaran tentang fotografi produk. Dalam pembelajaran fotografi komersial diperlukan pemahaman dan praktek yang intensif. Hal ini diatasi dengan mewajibkan mahasiswa mempelajari teori sebelum perkuliahan dan selanjutanya pada waktu dikelas langsung melakukan praktek. Metode pembelajaran seperti ini dikenal dengan nama metode Flipped Classroom. Media pembelajaran yang digunakan dalam Flipped Classroom adalah media video. Sifat dari media ini dapat membantu pebelajar untuk belajar mandiri. Pada penelitian ini selain belajar melalui video mahasiswa juga belajar secara aktif dengan mempraktekkan teori yang telah dipelajari sebelumnya, dengan bekerja berkelompok dan dengan melakukan diskusi terhadap hasil foto yang telah dicapai. Hasil penelitian kualitatif sederhana menunjukkan bahwa mahasiswa merasa lebih nyaman dalam melakukan praktek pembelajaran dengan cara flipped classroom. Dari hasil observasi dan wawancara baik terhadap mahasiswa maupun asisten/tutor terlihat bahwa mahasiswa lebih aktif dalam pembelajaran dan termotivasi dengan adanya contoh video yang menampilkan detail pelaksanaan pemotretan sehingga bisa lebih efektif dari segi tenaga dan waktu.
Perancangan Produk Mainan Puzzle untuk Menstimulasi Motorik Anak Usia 3-5 Tahun
Briantito Adiwena;
Yulius Widi Nugroho;
Kaori Hayashi
Artika Vol 6 No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34148/artika.v6i1.499
Perkembangan motorik anak sangat penting bagi tumbuh kembangnya. Mengasah motorik anak sejak dini, akan memberikan dampak baik bagi anak. Anak-anak akan tumbuh dengan daya kreativitas yang dapat membantu memecahkan permasalahannya dimasa depan, serta mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa. Perkembanagan motorik anak cenderung dimulai saat menginjak usia 3 tahun. Menstimulasi motorik anak ini dapat dilakukan melalui permainan. Permainan yang memerlukan konsentrasi, daya fikir sederhana, penetuan sikap dan pengenalan bentuk dapat merangsang perkembangan anak. Puzzle merupakan permainan yang dapat memicu anak mengembangkan sistem motoriknya melalui pengenalan bentuk, warna serta pola potongan dan menuntun anak menggunakan daya kreatifnya dalam mengambil keputusan sederhana dari menggabungkan potongan yang berbeda. Pengembangan pada permainan jeni ini dilakukan agar anak tidak merasa bosan dengan permainan tersebut. Metode yang digunakan dalam perancangan karya ini adalah metode kualitatif. Metode tersebut melibatkan proses wawancara, studi kompetitor dan komperator. Informasi dari data tersebut merupakan landasan dalam pembuatan desain puzzle dan media pendukungnya. Tahap perancangan karya ini meliputi penentuan konsep, proses desain puzzle sebagai media utama dan finishing dari semua komponen pelengkap permainan. Komponen tersebut berupa wadah ikan, ikan, alat pemancing, lencana bintang dan buku panduang bermain. Perancangan serupa juga dilakukan pada media pendukungnya yang berupa gantungan kunci, mug dan kaos.
Kajian Hermeneutika Foto “Phantom” Karya Peter Lik
Yulius Widi Nugroho
Journal of Contemporary Indonesian Art Vol 8, No 2 (2022): Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24821/jocia.v8i2.7515
Interpretation with the hermeneutic theory of the artwork entitled Phantom by Peter Lik which is known as one of the most expensive photographic works. The analytical method used is Gadamer's hermeneutical theory to interpret meaning based on the visual appearance and conceptual background of Phantom. In contemporary photographic works, they are presented as representations of multiple realities which are analyzed using hermeneutic methods. The object of research is interpreted as a text from an image that has layers of meaning whose essence is extracted and identified from the text analysis process and the creation process. The theory of Gadamer is used because it is a philosophical hermeneutic that frees from aesthetic and methodological boundaries, and develops the universal ability of humans to understand. Artwork plays an important role in understanding hermeneutics. Gadamer calls it reproductive art, so that discussion through works of art can take him further to question the interpretation of texts/discourses, history, and traditions. Hermeneutic discussion is a way that allows one to make an understanding of the claim of understanding to give meaning to a work. The results of hermeneutic extraction produce an interpretive study of Phantom's work which is full of meaning from historical studies, social arts, even branding, and success in creating publicity. The study of the Phantom photo object is expected to provide positive benefits for the development of photography, especially academically.
Perancangan Video Promosi Kawasan Wisata Pantai Bantol Kabupaten Malang
Restu Hendriyani Magh'firoh;
Yulius Widi Nugroho;
Karina Evangelista Samuel
Artika Vol 6 No 2 (2022): November 2022
Publisher : Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34148/artika.v6i2.558
Pantai Bantol memiliki potensi wisata yang tinggi, namun banyaknya wisatawan yang berkunjung terhitung rendah dikarenakan belum banyak sorotan untuk kawasan wisata tersebut termasuk pada sosial media. Penelitian ini ditunjukkan untuk merancang sebuah video promosi yang menarik minat masyarakat untuk datang berkunjung. Metode penelitian yang digunakan berupa metode kualitatif yaitu wawancara dengan Kepala Desa Banjarejo serta Juru Kunci Pantai Bantol, serta melakukan observasi secara langsung di wilayah Pantai Bantol. Metode perancangan yang dilakukan yaitu mulai penyusunan ide dan konsep, perancangan storyline serta storyboard yang akan disusun dalam bentuk video. Hasil penelitian ini berupa perancangan video iklan promosi Wisata Pantai Bantol yang di upload pada kanal Youtube dan Instagram. Media pendukung yang dirancang berupa media promosi (Youtube Banner, Youtube Thumbnail, X-Banner, Poster) dan merchandise (Totebag, Mug, Kaos, Topi, Phone Case). Perancangan ini diharapkan memberikan dampak positif seperti menambah jumlah pengunjung yang berwisata di Pantai Bantol.
DISRUPSI MEDIA FOTOGRAFI SEBAGAI GAYA HIDUP
Yulius Widi Nugroho
Specta: Journal of Photography, Arts, and Media Vol 7, No 1 (2023): Specta: Journal of Photography, Arts, and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24821/specta.v7i1.8290
Media fotografi sudah mengalami disrupsi lebih dari sekali, dari perubahan teknologi perekam film ke media digital, hingga kamera berbadan besar bergeser ke kamera smartphone. Kemudahan teknologi fotografi ini terlihat melalui tren foto yang dihasilkan dapat disebarluaskan melalui smartphone. Pengguna smartphone yang terus meluas membuat produsen bersemangat mengembangkan fitur di dalamnya. Teknologi tersebut didukung pula dengan perkembangan media sosial yang semakin marak di kalangan masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut memicu disrupsi fungsi fotografi sebagai gaya hidup masyarakat, yang sebelumnya sebagai media seni dan media informasi menjadi media bersosialisasi. Disrupsi merupakan efek dari sebuah inovasi yang menggantikan sistem lama dengan cara-cara baru. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu bagaimana disrupsi fotografi dapat memengaruhi gaya hidup masyarakat dalam hal menggunakan media fotografi. Fotografi kini telah menjadi media rekam utama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Metode yang digunakan untuk menangkap fenomena disrupsi adalah dari sisi sosiologi seni dengan metode historis dan komparatif. Perubahan kebutuhan masyarakat akan foto berubah seiring dengan waktu sehingga tidak bisa dihindari akan memengaruhi gaya hidup masyarakat. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa disrupsi fotografi tidak selalu memberikan dampak negatif, namun justru memberikan banyak perubahan positif terhadap gaya hidup dari masa ke masa. Masa depan yang spesifik dari fotografi susah diprediksi. Apa pun jenis kameranya sesungguhnya kehadirannya selalu menjadi gairah para pengguna kamera atau fotografer untuk menghasilkan karya foto yang semakin beragam.Disruption of Photography as a Lifestyle. The photographic medium has experienced disruption more than once, from changes in film recording technology to digital media, to shifting large-bodied cameras to smartphone cameras. The convenience of this photography technology can be seen through the trend that the resulting photos can be easily distributed via smartphones. Smartphone users who continue to expand make manufacturers eager to develop its features. This technology is also supported by the development of social media, which is increasingly prevalent in the community. These changes triggered the disruption of the function of photography as a lifestyle of society, which was previously an art medium and information medium, now becoming a social media. Disruption is the effect of an innovation that replaces the old system in new ways. Thus, this research aims to find out how this disruption in photography may affect the way of life in using photography. Photography has been the primary recording medium in people's daily lives. The method used to discover the phenomenon of disruption was getting insights from the sociology of art using historical and comparative methods. Changes in people's need for photographs changes over time, so they will inevitably affect people's lifestyles. The research finding was that the disruption of photography only sometimes brings a negative impact, but it also has a positive impact towards the lifestyle from time to time. The specific future of photography is hard to predict. Despite the various types of cameras, its presence has always been the passion of camera users or photographers to produce more diverse photographs.
Perancangan Microblog Pada Instagram Tentang Jalan Kaki Untuk Hidup Sehat
Restu Hendriyani Magh'firoh;
Yulius Widi Nugroho;
Fathu Rofiul Aziz
Artika Vol 7 No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34148/artika.v7i1.637
Kesehatan adalah harta yang tidak ternilai harganya. Namun, banyak masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat, salah satunya dari pekerja kantoran yang rutinitas sehari-harinya seperti itu tanpa disadari ternyata banyak pemicu gangguan kesehatan, baik itu psikis maupun fisik. Aktivitas berjalan kaki memiliki dampak kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Perancangan Microblog ini bertujuan untuk mengajak dan memberikan motivasi agar masyarakat dapat melakukan aktivitas jalan kaki di setiap sela-sela aktivitas dalam berkerja di kantor maupun diluar ruangan. Penelitian ini menggunakan metode library reserch atau penelitian kepustakaan dan data-data primer dan sekunder dari hasil wawancara dengan guru olahraga Madrasah Ibtidaiyah Kenongomulyo. Data dianalisa dengan metode kualitatif. Landasan teori yang digunakan adalah tentang kesehatan, aktivitas gerak, dan sosial media. Proses perancangan menggunakan media utama foto jalan kaki dengan visual hitam putih. Hasil dari perancangan microblog berupa akun microblog instagram @gerakawal. Microblog pada Instagram memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menemukan solusi dan informasi penting tentang aktivitas gerak jalan kaki bagi kesehatan tubuh. Diharapakan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya jalan kaki untuk kesehatan.
Still-life Photography as Visual Poetry Media for Social Criticism of Lumpur Lapindo
Yulius Widi Nugroho
Lekesan: Interdisciplinary Journal of Asia Pacific Arts Vol. 5 No. 2 (2022): October
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31091/lekesan.v5i2.2083
Visual media photography is prioritized to present actual and factual information as news media and art media, and Visual Poetry is a work of art that combines two visual and verbal media as one work. The purpose of this research is to make still life photography works and the meaning of photo works as a medium for Visual Poetry. The object of the photo is about the condition of the Lapindo Mud on Porong Sidoarjo Indonesia, which has been neglected for years without serious handling. This creation method uses a photographic method of photographing natural objects. Methods of collecting data by observation, interviews, and documentation offline and online. The discussion of meaning uses the semiotic theory of Roland Barthes. The result of this creation is to capture visual phenomena which are then converted into words and finally assembled into poetry. The meaning of the final work of the photo comes from the visual and verbal media that are presented together, and of course it remains open to meaning that is free from the audience. Visual Poetry's work is used as a social critique of the condition of the Lapindo Mud which is physically and socially neglected. The conclusion of this creation is that visual and verbal media have their respective advantages and limitations, but can be combined into new works and new meanings. The benefit of the creation of this work is the development of methods of visual meaning that can produce new art media.