Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The State and Society in Conflict Resolution in Indonesia (Conflict Area of West Kalimantan and Central Kalimantan) Heru Cahyono
Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities Vol 1 (2008): Special Issue: Ten Years Reformasi
Publisher : Deputy of Social Sciences and Humanities, the Indonesia Institute of Sciences (LIPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.694 KB) | DOI: 10.14203/jissh.v1i1.10

Abstract

Several bloody communal conflicts shook some areas in Indonesia from the late 1990s to early 2000s, including widespread violent conflicts in West and Central Kalimantan. Two groups, the Dayaks and the Malays, both asserting their status as indigenous ethnic groups, fought another ethnic group, migrants from Madura (the Madurese). The disturbances began in late February 2001 in Central Kalimantan. Thousands of Dayaks attacked the Madurese. There was violence and killing in almost all villages. The disturbances began in Sampit City and spread to Kuala Kapuas, Pangkalan Bun and Palangka Raya. More than 400 Madurese died and 80 000 people were forced to leave Kalimantan.
KEJAHAT AN PE RANG YANG DIA TUR DALAM HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL Heru Cahyono
terAs Law Review : Jurnal Hukum Humaniter dan HAM Vol. 1 No. 1 (2005): Jurnal Hukum Humaniter
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2051.054 KB) | DOI: 10.25105/teras-lrev.v1i1.5391

Abstract

Kejahatan perang (war crimes) yang diatur dalam berbagai instrumen hukum internasional telah menunjukan perhatian yang besar masyarakat internasional terhadap masalah tersebut. Hal itu terutama terlihat setelah Perang Dunia II yang diwujudkan dalam Nuremberg Trial dan Tokyo Trial. Perkembangan selanjutnya juga menunjukan bahwa secara substansial kejahatan perang dewasa ini juga telah diatur dalam Konvensi Jenewa 1949, Protokol Tambahan 1977, statuta International Criminal Court (ICC) maupun dalam statuta International Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia (ICTY) dan International Criminal Tribunal for Rwanda (ICTR). Dalam konteks Indonesia masalah kejahatan perang telah diatur pula dalam beberapa ketentuan hukum nasional.
PERAN RUMAH BELAJAR DARUL AITAM DI DESA JOHO KECAMATAN WATESKABUPATEN KEDIRI DALAM MEMBERDAYAKAN PEMUDA PUTUS SEKOLAH HERU CAHYONO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 4 No 3 (2016): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v3n4.p%p

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran dari Rumah Belajar Yatim Piatu dan Dlu’afa Darul Aitam dalam memberdayakan pemuda putus sekolah di Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.Terdapat prosentase cukup besar angka putus sekolah di Desa Joho yang terjadi pada pemuda dan anakdengan faktor penyebabnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan metode penelitian kualitatif,pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi dari pengurus Rumah BelajarDarul Aitam yang melibatkan lima orang perwakilan dari Darul Aitam. Selanjutnya data dianalisismengikuti teknik analisis Miles and Huberman yaitu Pengumpulan Data, Reduksi Data, Penyajian Datadan Analisis Data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Belajar Yatim Piatu dan Dlu’afa DarulAitam telah mengupayakan pemberdayaan bagi pemuda yang mengalami putus sekolah. Selain itu DarulAitam juga menangungi anak yatim piatu dan kaum dlu’afa. Anak yang mengalami putus sekolahdiberdayakan dengan cara memberikan bantuan berupa tambahan pendidikan di rumah belajar, pemberianketerampilan,memberikan modal usaha dengan harapan dapat memiliki kehidupan yang lebih baik.Keterampilan yang diberikan Darul Aitam berupa keterampilan menjahit, keterampilan memesak,keterampilan komputer dan keterampilan otomotif.Kata Kunci: Darul Aitam, Putus sekolah,Pemberdayaan.AbstractThe purpose of this study is to describe the role of Darul Aitam in empower youth of attrition at Joho Wates Kediri East Java, empowerment have included the provide educational assistance and skills. There ishight prosentation youth dropping out of scholl. Methods used is descriptive qualitative, the data collectionwas done by observation, interviews and documentation. Data sources obtained from the local and youth inDarul Aitam. The result of the study shows that the educational institutions and social Darul Aitam haveseek empowerment for youth dropping out. In addition Darul Aitam also oversee its orphans and thedlu’afa. Children dropping out empowered by granting assistance and ease to continue their education atthe next up to senior high school to hope having a better life. In addition to providing assistance to continuetheir education at the next, Darul Aitam impart skills of sewing, cooking, computer and automotive for boysthat children can be economic independent.Keywords:Darul Aitam, Dropping out of shcool, empowering.