Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisa Faktor Resiko Construction Waste pada Proyek Konstruksi di Kota Padang Monika Natalia; Yan Partawijaya; Zulfira Mirani
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 14 No 2 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.104 KB) | DOI: 10.30630/jirs.14.2.105

Abstract

Waste atau disebut juga nonvalue-adding activity adalah semua aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dimata customer pada suatu produk yang diproses (Hines dan Taylor, 2000). Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi waste yang terjadi pada proyek konstruksi di Kota Padang. Metode Penelitian yang digunakan analisis deskriptif menggunakan quisioner dengan data proyek konstruksi yang sedang atau sudah dikerjakan di Kota Padang. Adapun respondennya adalah proyek manager, site manager, site engineer, quality control, supervisor, pelaksana lapangan dan pengawas lapangan. Dari quisioner yang kembali, dilakukan pengujian data dengan menggunakan SPSS. Pengujian data meliputi uji validasi, uji reliabilitas dan uji korelasi. Selanjutnya dilakukan analisis regresi linier variabel berganda, yang bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berpengaruh besar terhadap waste. proyek konstruksi di kota Padang. Quisioner yang disebarkan sebanyak 25 quisioner. Response rate 100%. Dari data penelitian terdapat 7 faktor dengan 44 variabel. Hasil uji validasi, didapatkan 5 faktor dan 37 variabel yang valid. Hasil uji reliabilitas, teridentifikasi 5 faktor dengan 14 variabel yang reliable. Hasil uji korelasi, semua variable reliable juga terkorelasi dengan kuat. Analisa regresi dilakukan dengan uji R2, uji F dan uji t. Dari hasil uji R2, didapatkan besarnya kontribusi 14 variabel terhadap waste konstruksi sebesar 91,6%. Hasil uji F memperlihatkan secara simultan semua variabel mampu menjelaskan hubungannya terhadap penyimpangan biaya dengan sangat baik. Hal ini ditunjukkan oleh signifikasi < 5%. Hasil dari uji t, teridentifikasi 5 faktor dengan 8 variabel yang signifikan. Variabel tersebut adalah adalah waktu menunggu revisi gambar/perubahan desain sebesar 0,782, mutu pengawasan rendah sebesar 0,430, kesalahan pada saat pelaksanaan pekerjaan sebesar 1,957, keterlambatan pelaksanaan pekerjaan sebesar 2,122, pekerjaan rework dan repair sebesar 0,556, perencanaan dan penjadwalan yang buruk sebesar 2,730, perubahan desain sebesar 0,863 dan cuaca sebesar 0,966. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan untuk semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek konstruksi guna menghindari biaya-biaya tambahan yang tidak diinginkan dan menghindari keterlambatan penyelesaian proyek akibat waste konstruksi.
Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Kota Padang Jajang Atmaja; Enita Suardi; Monika Natalia; Zulfira Mirani; Marta Popi Alpina
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 15 No 2 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.713 KB) | DOI: 10.30630/jirs.15.2.125

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan masalah yang kompleks pada suatu proyek konstruksi. Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja umumnya disebabkan oleh faktor manajemen, disamping faktor manusia dan teknis. Tingkat pengetahuan, pemahaman, perilaku, kesadaran, sikap dan tindakan masyarakat pekerja dalam upaya penanggulangan masalah keselamatan kerja masih sangat rendah dan belum ditempatkan sebagai suatu kebutuhan pokok bagi peningkatan kesejahteraan secara menyeluruh termasuk peningkatan produktivitas kerja. Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang. Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Kantor Pengadilan Tinggi Negeri Kelas 1A dan Rumah sakit Hermina Padang. Responden dalam penelitian ini adalah 30 responden yaitu pekerja yang terlibat dalam proyek. Pengujian dilakuan dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji korelasi dan analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebar kuesioner dan melakukan wawancara dengan kontraktor, dari kuesioner yang disebar menggunakan variable: pekerja, Fasilitas Penunjang Keseharian Untuk Pekerja, Fasilitas Penunjang di Lokasi Proyek dan Penyebaran Informasi K3(Keselamatan dan Kesehatan Kerja ).
Faktor Penyebab Kegagalan Akibat Keterlambatan Proyek Konstruksi Pada Bangunan Gedung di Kota Padang Monika Natalia; Riswandi Riswandi; Zulfira Mirani; Yan Partawijaya; Merley Misriani
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 15 No 2 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.416 KB) | DOI: 10.30630/jirs.15.2.129

Abstract

Keberhasilan proyek adalah tujuan akhir yang utama dari setiap pelaksanaan proyek konstruksi gedung. Perbedaan keberhasilan proyek disebabkan karena tiap proyek mempunyai faktor-faktor pengaruh yang berbeda-beda. Ada kalanya proyek tidak berjalan lancar sesuai perencanaan awal. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti faktor alam, faktor tenaga kerja, lokasi, material, koordinasi, administrasi dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi permasalahan atau kendala yang menyebabkan tidak lancarnya pelaksanaan proyek konstruksi. Padahal proyek konstruksi harus memenuhi tiga criteria yaitu mutu, biaya, dan waktu (triple constraint) sesuai dengan yang telah ditetapkan.Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi gedung (owner, konsultan, kontraktor) harus mengetahui faktor-faktor penyebab kendala selama pelaksanaan proyek konstruksi gedung. Dengan diketahuinya faktor-faktor ini, semua pihak yang terlibat dapat menentukan solusi/strategi apa yang harus dilakukan untuk menangani masalah yang timbul di lapangan selama pelaksanaan proyek konstruksi. Dengan diketahui dari awal, dapat diantisipasi sedini mungkin semua kendala/permasalahan yang timbul, dan tidak akan ada pihak yang dirugikan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kendala kegagalan yang disebabkan oleh keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Padang Sumatera Barat. Metode Penelitian yang digunakan analisis deskriptif menggunakan quisioner dengan data proyek konstruksi yang sedang atau sudah dikerjakan di Sumatera Barat. Adapun respondennya adalah project manager, site manager.Dari quisioner yang dilakukan pengujian data dengan menggunakan SPSS. Pengujian data meliputi uji validasi, uji reliabilitas,uji normalitas uji korelasi,dan uji analisa diskritif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan penyebab kendala proyek konstruksi di Kota Padang adapun faktor dominan pada pengujian ini yaitu pada subfaktor jadwal penggunaan material yang terperinci dan tepat waktu (material’s schedule) dengan nilai mean 3,55 atau 87,50 % . Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat sebagai bahan masukan/pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek konstruksi agar tercapai keberhasilan proyek
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan Kontraktor pada Proyek Konstruksi Gedung di Kota Padang 2018 Riswandi Riswandi; Monika Natalia; Satwarnirat Satwarnirat; Zulfira Mirani; Muhammad Laila Sapril
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 16 No 1 (2019): Edisi April 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1052.928 KB) | DOI: 10.30630/jirs.16.1.194

Abstract

Suatu proyek dikatakan sukses apabila minimal memenuhi empat faktor, antara lain adalah proyek berjalan sesuai jadwal kontrak, mendapatkan keuntungan karena pengeluaran sesuai dengan yang direncanakan, masalah yang terjadi dalam proyek kecil, dan tidak terjadi kecelakaan kerja. Jika teknis yang digunakan kurang baik maka akan berdampak buruk pada kinerja proyek dan dapat menimbulkan kerugian terutama kerugian dari segi biaya. Kerugian dari segi biaya ini akan mengurangi keuntungan dari kontraktor. Laba atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Laba yang diperoleh perusahaan akan digunakan untuk berbagai kepentingan, laba akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan tersebut atas jasa yang diperolehnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keuntungan pada proyek konstruksi gedung di kota Padang. Kuesinoer disebarkan ke 11 perusahaan kontraktor yang memiliki kualifikasi M2 di kota Padang. Metode analisis data yang akan digunakan adalah uji validitas, uji realibilitas, uji korelasi dan analisis deskriptif yang dioperasikan dengan menggunakan program SPSS ver.24. Hasil analisis menunjukan yang sangat mempengaruhi keuntungan kontraktor yaitu pada faktor tenaga kerja dengan subfaktor kurang teliti dalam penggunaan material, sehingga ada material konstruksi yang terpasang tidak sesuai dengan rencana. Hal ini dibuktikan dengan nilai mean sebesar 4,77 atau 95,4% dengan nilai signifikasi sebesar 0,004 dan tingkat hubunganya (korelasi) sebesar 0,582 (kuat).
Analisis Rework Factor pada Pelaksanaan Proyek Gedung di Kota Padang Tahun 2019 Desmon Hamid; Takdir Alamsyah; yan parta wijaya; Zulfira Mirani; Oktaryan Arla Suhanda
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 16 No 2 (2019): Edisi Oktober
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.957 KB) | DOI: 10.30630/jirs.16.2.212

Abstract

Suatu proyek dikatakan sukses apabila minimal memenuhi empat faktor, antara lain adalah proyek berjalan sesuai jadwal kontrak, mendapatkan keuntungan karena pengeluaran sesuai dengan yang direncanakan, masalah yang terjadi dalam proyek kecil, dan tidak terjadi kecelakaan kerja. Jika teknis yang digunakan kurang baik maka akan berdampak buruk pada kinerja proyek dan dapat menimbulkan kerugian dari segi biaya, mutu, dan waktu. Salah satu kerugian yang ditimbulkan pada pelaksanaan proyek konstruksi disebabkan oleh karena adanya pengerjaan ulang (rework). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab rework dan faktor dominan apa saja yang menjadi penyebab rework pada pelaksanaan proyek gedung di Kota Padang tahun 2019. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang melibatkan 22 orang responden, terdiri dari 11 perusaaan kontraktor dan masing-masing perusahaan terdapat 2 orang responden yaitu project manager dan site manager. Uji yang dilakukan meliputi uji validitas, reabilitas, korelasi Pearson Product Moment dan analisis deskriptif berdasarkan nilai mean dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows version 24.0. Penelitian ini mengidentifikasi 5 faktor penyebab terjadinya rework: faktor manajerial, faktor metoda pelaksanaan konstruksi, faktor material, faktor sumberdaya manusia dan faktor site conditions. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor paling dominan penyebab rework adalah faktor manajerial, pada sub faktor kurangnya kerja sama tim (teamwork) sehingga hasil konstruksi tidak sesuai dengan kontrak (X1.4) dengan nilai mean 4.32 dan persentase sebesar 86.64 %.
Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Paving Block Metoda Analisa Komponen (MAK) 1987 dengan MAK 2002 Mukhlis MT; Zulfira Mirani; Enita Suardi; Nur Arifin
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 18 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v18i1.536

Abstract

Concrete blocks are an alternative surface coating for road construction made of a mixture of cement, filler and water. The road that will be redesigned with pavement thickness is the DR. Moh. Hatta section of Pasar Baru - Gate of Unand Padang. This road has an uphill contour so that conventional roads are unable to withstand the flow of water falling down, causing puddles that can damage the road construction. Pavement thickness planning for paving block roads on Jalan DR. Moh. Hatta Padang uses the 1987 component analysis method and the 2002 component analysis method by entering the road planning parameters: the carrying capacity of the soil is obtained from the CBR value of the subgrade, the traffic load is obtained from the average daily traffic. With a subgrade CBR of 5.25%, 8 cm thick paving blocks with K-300 quality, 100% CBR crushed stone foundation layer, and 70% CBR gravel bottom foundation layer. So from the 1987CAM results obtained a surface layer with a thickness of 8 cm, 10 cm lean concrete, 15 cm top foundation layer, and 10 cm bottom foundation layer. While 2002 CAM obtained a surface layer of 8 cm thick, 10 cm of lean concrete, 10 cm of top foundation layer, and 10 cm of bottom foundation layer.
Pemanfaatan Limbah Penambangan Bukit Kapur Untuk Stabilisasi Tanah Lempung ( Clay ) Enita Suardi; Zulfira Mirani; Silvianengsih Silvianengsih; Oni Guspari; Desmon Hamid
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 18 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v18i2.675

Abstract

Soil stabilization by adding new materials is one of the alternatives to soil repair that can improve the properties of the soil, namely by mixing new materials and soil that is then compacted. Waste left over limestone hill mining,among others in the form of materials with various sizes of granules. This study aims to review the effect of the addition of limestone hill mining waste material on the density and value of the California Bearing Ratio (CBR) of clay soil. Tests conducted only on a laboratory scale with variations in the increase in limestone hill mining waste levels are 0%, 5%, 10%, and 15% to the total weight of the mixture. Laboratory CBR testing is performed under optimum water content conditions. The results showed that the stabilization of soft soils using limestone hill mining waste, can increase the density and value of soil CBR. The most optimal level of use of limestone hill mining waste and which provides the highest CBR value is for the addition of 5%of limestone hill mining waste with a CBR value of 26.5%.
Analisis Perbandingan Biaya Pekerjaan Bekisting Konvensional dan Bekisting Sistem Pada Bangunan Gedung Oni Guspari; Mafriyal Mafriyal; Rahmi Hidayati; Zulfira Mirani; Picko Wike Amelia
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 19 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v19i1.740

Abstract

Formwork is a temporary concrete mold that holds the concrete from fresh concrete until the concrete reaches sufficient strength. Besides the strength and easy to implementation, the cost of formwork is important thing to consider. In this study, the cost of column, beam and floor slab formwork will be analyzed by comparing the conventional formwork and system formwork on the 1st floor of the IAIN Bukittinggi Laboratory Development Project. This research begins by collecting the main data, namely shop drawings so that the volume and also cost of formwork can be calculated. For analysis conventional formwork using the unit price analysis based on the PUPR Ministerial Regulation 2018, but for price of materials and worker wages based on the Bukittinggi area in 2019. While for system formwork, the rental price based on formwork and scaffolding company, PT. Wijaksana Perkasa Beton. The result of this study indicated that for the 1st floor of the Laboratory Development Project of IAIN Bukittinggi, the cost of system formwork is more expensive than conventional formwork, i.e Rp 381,260,039.29 for system formwork compared to Rp 336,629,299.41 for conventional formwork. The results of this study also have not compared of the speed and ease of carrying out the work between the two types of formwork which will be investigated in the next stage.
Penerapan Pelapis Dinding Kawat Ayam di Desa Koto Marapak Kabupaten Padang Pariaman Monika Natalia; Zulfira Mirani; Yan Partawijaya
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): April 2021, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i2.4682

Abstract

Earthquake-safe house, the costs not expensive. We can eliminate earthquake damage by strengthening our house while paying attention the rules of structure. Use chicken wire reinforcement. Chicken wire reinforcement can strengthen the walls by wrapping. Chicken wire can also be used to strengthen practical columns as well as ring beams. And to improve the connection between practical column structural elements with ring beams and wall to column anchoring. Result is to be help the residents of Koto Marapak Village in Padang Pariaman to provide counseling and training to strengthen their homes so that they are earthquake resistant with economical costs. Because this area is very earthquake-prone. The method applied by conducting counseling, field surveys as well as discussions with community leaders, pilot / training (which is guided by the discovery team) that together with the community members work together to provide reinforcement of houses that are earthquake resistant.
Analisis dan Evaluasi Kinerja Proyek Pembangunan Gedung Shelter SDN 27 Lengayang Pesisir Selatan dengan Metode Earned Value Nadia Hidayah; Monika Natalia; Merley Misriani; Zulfira Mirani; Yan Partawijaya
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.781 KB) | DOI: 10.21063/jts.2019.V602.071-77

Abstract

Proyek Pembangunan Gedung Shelter SDN 27 Lengayang Pesisir Selatan mengalami keterlambatan. Untuk mencapai penyelesaian proyek agar sesuai dengan rencana, dibutuhkan suatu pengendalian di mana harus diketahui terlebih dahulu melalui kinerja proyek. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja proyek tersebut yaitu dengan metode Earned Value yang mengintegrasikan aspek biaya, waktu dan prestasi kerja. Kinerja proyek dianalisa berdasarkan pada nilai rencana (Planned Value), nilai hasil (Earned Value) dan biaya aktual (Actual Cost). Pengendalian kinerja ditinjau dari awal pelaksanaan proyek sampai akhir proyek untuk mengetahui kinerja proyek dari aspek biaya dan waktu. Proyek Pembangunan Gedung Shelter SDN 27 Lengayang Pesisir Selatan menurut kontrak mempunyai waktu penyelesaian 180 hari dengan biaya proyek Rp 2.065.000.000,-. Namun sejak minggu pertama proyek ini sudah mengalami keterlambatan. Berdasarkan analisi kinerja proyek dari minggu pertama sampai minggu ke-7 didapat prediksi akhir proyek jauh dari rencana yaitu 227 hari dan prediksi biaya akhir proyek Rp 2.203.482.352,94, Pada minggu pertama hingga minggu ke-7 terjadi keterlambatan dengan bobot rencana sebesar 0,17% sementara realisasi 0,12%. Reschedule pada minggu ke-8 terjadi penambahan waktu pelaksanaan proyek 189 hari dan biaya proyek Rp 2.184.110.000,-. Hingga minggu ke-18 di reschedule lagi hingga waktu prediksi pelaksanaan proyek menjadi 188 hari dan biaya pelaksanaan Rp 2.208.609.909,-. Pada minggu ke-19 sampai minggu ke 28 pelaksanaan proyek kembali di bawah dari perencanaan dengan waktu prediksi akhir proyek dari yang direncanakan 194 hari dan biaya akhir proyek Rp 2.238.672.584,93 jauh lehih besar dari anggaran proyek yang telah ditetapkan. Penerapan earned value dilakukan dalam upaya pengendalian proyek agar proyek kembali berjalan sesuai dengan perencanaan awal. Tindakan perbaikan yang dilakukan pada proyek ini adalah dari konsultan perencana untuk membuat volume pekerjaan dengan benar agar antara perencana dengan kontraktor tidak terjadi kesalahpahaman, Komunikasi semua pihak yang terlibat, pengambilan keputusan segera untuk menentukan material yang akan dipakai.