Penelitian tentang Bahasa Pencitraan dalam Iklan Kampanye Pilkada Kabupaten BoJonegoro.
Pada hakikatnya Setiap teks selalu terkandung ideologi. Bahasa tidak dapat dipandang sebagai entitas yang
netral, tetapi memiliki ideologi yang membawa muatan kekuasaan. Ideologi dan kekuasaan tercermin dalam
pemakaian kosakata, kalimat, dan struktur wacana. Iklan kampanye sebagai sebuah teks adalah satu sistem
tanda tergorganisir yang merefleksikan sikap, keyakinan dan nilai-nilai tertentu. Kemasan iklan kampanye
politik secara sengaja dibuat  untuk membuat citra tokoh yang ditawarkan sebagai pilihan yang paling tepat.
Penggunaan bahasa iklan kampanye menjadi manifestsi ekspresi ideologi untuk membentuk pendapat umum
dengan mencitrakan diri secara positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pencitraan calon bupati
dan wakil bupati pada tahun 2012 silam dilakukan dengan memanfaatkan aspek-aspek formal teks yang meliputi
pecitraan pada level kosa kata dan  pencitraan pada level gramatika. Pada level kosa kata, Caleg  mencitrakan
diri melalui (1) klasifikasi kosa kata, (2) kosa kata yang diperjuangkan, (3) kosa kata yang memarjinalkan
orang lain, (4) kosa kata yang bernuansa kedaerahan. Pada level gramatika, Caleg mencitrakan diri melalui
(1) modalitas, (2) pronomina, (3) kalimat positif-negatif, dan (4) kata penghubung.
Kata Kunci: Bahasa pencitraan, wacana,  dan  iklan kampanye