Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengembangan panduan layanan kesehatan mental berbasis sekolah bagi anak berkebutuhan khusus Atien Nur Chamidah; Purwandari Purwandari; Aini Mahabbati
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 8, No 2 (2015): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1422.957 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v8i2.8267

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi model dan menghasilkan buku panduanlayanan kesehatan mental berbasis sekolah bagi anak berkebutuhan khusus. Penelitianmenggunakan pendekatan Research and Development. Subjek dalam penelitian ini adalahpraktisi kesehatan mental di sekolah, dan praktisi lain yang terlibat dalam layanankesehatan mental (psikolog dan dokter), dan pengguna (guru) di SLB di Daerah IstimewaYogyakarta. Data penelitian akan dikumpulkan melalui kuosioner dan Focus GroupDiscussion (FGD) serta akan dilakukan analisis secara deskriptif kualitatif serta kuantitatif.Rangkaian kegiatan penelitian ini menghasilkan produk akhir berupa buku panduanlayanan kesehatan mental berbasis sekolah bagi anak berkebutuhan khusus yang telahdiuji validasi oleh subjek penelitian. Penelitian selanjutnya diharapkan akan menjadipenelitian ujicoba produk dalam skala yang lebih besar
Program pelatihan dan workshop kesiapan implementasi PAUD inklusif untuk pendidik PAUD Aini Mahabbati; Nur Hayati; Atien Nur Chamidah; Arumi Savitri Fatimaningrum
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 10, No 2 (2017): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.355 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v10i2.17909

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengelola lembaga PAUD dalam rangka mendukung kesiapan merintis implementasi PAUD Inklusif di Wilayah Kecamatan Banguntapan Bantul. Aspek yang ditingkatkan adalah pengetahuan dan keterampilan untuk menemukenali anak berkebutuhan khusus (ABK); intervensi ABK di PAUD; dan merancang pembelajaran PAUD yang mengakomodasi seluruh karakter subjek didik. Penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data adalah pengisian angket dan observasi. Subjek penelitian berjumlah 47 guru dari 47 lembaga PAUD di wilayah Banguntapan Bantul. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil pelatihan menunjukkan pemahaman subjek terhadap materi pelatihan dan kemampuan subjek dalam menemukenali dan intervensi dini pada ABK usia dini. Pengetahuan subjek tentang konsep Hambatan Perkembangan pada AUD mengalami peningkatan dari 47,0% menjadi 65%, deteksi ABK usia dini mengalami peningkatan dari 52,5% menjadi 69,6%, dan konsep PAUD inklusi mengalami peningkatan dari 44,8% menjadi 71,6%. Keterampilan untuk menemukenali dan melakukan intervensi dini pada ABK di usia dini terlihat dari kemampuan para pendidik PAUD saat menyusun laporan hasil pengamatan dari observasi di lembaga masing-masing. Kesimpulannya adalah subjek mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan menemukenali ABK, memberi intervensi dini bagi ABK di PAUD; serta merancang pembelajaran ke arah PAUD Inklusi.
Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Atien Nur Chamidah
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 4, No 3 (2009): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpk.v4i3.789

Abstract

Growth and development process can show the quality of child. Growth and development process which started from prenatal phase is a result of interaction between genetic factor and environment factor. The process has faster improvement on early age, 0-5 years old which is called "Golden Age" phase. We have to make accurate attention on golden age phase because it is an important phase on children growth and development. Early detection is important to find problems of children growth and development. If we can detect the problems early we can make a precious intervention to prevent permanent disability. Early detection of children growth and development problems consist of physical, motor development, emotion and behavior  assessment.
MANAJEMEN EPILEPSI DI SEKOLAH Atien Nur Chamidah
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.724 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v13i2.19132

Abstract

Penanganan anak-anak dengan epilepsi lebih sering diperhatikan pada penanganandan pengendalian kejang sebagai gejala utama diagnosis ini sedangkan dampak padakesulitan sekolah belum banyak mendapatkan perhatian khusus. Dampak pada pendidikanterdiri dari efek epilepsi pada pembelajaran dan fungsi sekolah, implikasi sekolah, sertapersepsi dan pengetahuan guru. Layanan pendidikan khusus diperlukan oleh anak-anakdengan epilepsi karena beberapa masalah belajar dan perilaku yang mereka alami.Meminimalkan dampak epilepsi dalam kehidupan sekolah dapat dilakukan denganmengembangkan program intervensi berbasis sekolah untuk anak-anak dengan epilepsi. Tigabidang fokus utama dukungan berbasis sekolah terdiri dari manajemen kejang, intervensipembelajaran dan perilaku, dan intervensi psikososial. Selain itu, pendekatan tim kolaboratifjuga harus diterapkan sebagai faktor kunci keberhasilan intervensi.
PEMBERDAYAAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT DI DESA BALINGASAL DALAM IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Ernisa Purwandari; Atien Nur Chamidah; Mumpuniarti Mumpuniarti
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.515 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v13i2.19133

Abstract

Inklusi merupakan perubahan praktis yang memberikan peluang bagi anak denganberbagai latar belakang dan kemampuan yang berbeda untuk bisa berhasil dalam belajar.Perubahan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi anak yang sering tersisih sepertianak berkebutuhan khusus tetapi juga bagi semua anak dan orangtuanya, guru dan administratorsekolah, serta setiap anggota masyarakat. Dampak dapat dirasakan semua pihak karena melaluiinklusi guru bertanggung jawab untuk mengupayakan bantuan dalam menjaring dan memberikanlayanan pendidikan pada semua anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalahmemberdayakan orang tua dan masyarakat untuk mengidentiikasi anak berkebutuhan khususyang belum bersekolah di lingkungannya. Identifikasi ini penting karena anak berkebutuhankhusus memerlukan layanan yang disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan masingmasingsecara individual. Balingasal, Padureso merupakan daerah pegunungan yang aksesmasuknya cukup sulit, sehingga mobilitas kegiatan guru dan siswa sering mengalami gangguan.Di samping itu wilayah Padureso merupakan wilayah yang jauh dari ibukota kabupaten dan kotakotalainnya, dan belum ada SLB yang dapat memfasilitasi anak berkebutuhan khusus dalammelakukan pendidikannya, sehingga rata-rata orangtua memasukkan anaknya yang berkebutuhankhusus di SD regular. Diasumsikan di daerah ini masih banyak anak berkebutuhan khusus yangbelum teridentifikasi sehingga perlu adanya upaya untuk mengembangkan sumberdaya setempatagar dapat mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus. Pemberdayaan masyarakat dan orang tuadalam identifikasi dilakukan dengan membekali masyarakat dan orang tua tentang anakberkebutuhan khusus melalui ceramah dan pendampingan. Materi yang perlu disampaikan yaitupengertian dan karakteristik anak berkebutuhan khusus, identifikasi sederhana anakberkebutuhan khusus,dan layanan bagi anak berkebutuhan khusus. Selain penyampaian materi,perlu adanya pendampingan selama identifikasi. Diasumsikan dengan adanya pemberdayaanmasyarakat dan orang tua untuk identifikasi anak berkebutuhan khusus, layanan untuk anakberkebutuhan khusus di desa Balingasal menjadi lebih optimal.
Pendidikan Inklusif untuk Anak dengan Kebutuhan Kesehatan Khusus Atien Nur Chamidah
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 7, No 2 (2010): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpk.v7i2.779

Abstract

Children with special health care needs who have the chronic illness such as asthma, cancer, and hearth disease need a health care in the long time period.  Moreover, as a child they also need another service such as education that in many cases can't be accessed in an easy way due to their illness condition. Inclusive education comes up as a solution to deal with this problem. However, schools have to consider with some aspects that have to be prepared before they receive the children. Aspects of this condition include history of the illness, health care planning, team communication, school absence, and shool environment.
INTERVENSI DINI GANGGUAN PERKEMBANGAN KOMUNIKASI PADA ANAK DOWN SYNDROME Atien Nur Chamidah
Dinamika Pendidikan Vol 22, No 1 (2017): edisi 22 no 1 Mei 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.675 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai masalah perkembangan komunikasi paada anak Down Syndrome serta strategi untuk mengembangkan kemampuan komunikasi sebelum gangguan ini mempengaruhi perkembangan sosial dan pendidikan anak. Masalah yang dihadapi anak Down Syndrome dalam berkomunikasi adalah kesulitan khusus dalam memproduksi suara dan penggunaan aturan dalam berbahasa. Masalah ini merupakan kombinasi dari beberapa keterbatasan yang terjadi pada perkembangan bahasa mereka. Intervensi yang dinilai efektif untuk meningkatkan perkembangan komunikasi anak Down Syndrome adalah intervensi yang menggunakan pendekatan pada kegiatan rutinitas sehari-hari. Selain itu salah satu metode yang dapat digunakan adalah komunikasi augmentativ sebagai sistem peralihan dari keinginan untuk berucap ke bahasa yang lebih ekspresif. Kata kunci: intervensi dini, perkembangan komunikasi, down syndrome