Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Guided Worksheet Formal Definition of Limit: An Instrument Development Process Rina Oktaviyanthi; Ria Noviana Agus
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 1 (2021): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.48 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v13i1.483

Abstract

This study aims to develop a guided worksheet to fulfil the needs of students to understand the formal concept of Limit. This was carried out using a developmental study that focuses on content analysis and expert review through substantial analysis, structural design, prototype development and evaluation. The research sample was 95 first-year students, especially those in engineering and science majors who enrolled in Calculus. The data process of instrument development, the data of expert validation, and the data of limited trial were produced in this research. To assess all the research data applied the Q-Cochran and the Cronbach Alpha statistical test. The results are a guided worksheet for limit evaluation in visual form with schematic design and scaffolding or framework type. Expert testing and limited testing showed Asymp.Sig. = 0,088 0,05 and rcoefficient = 0,382 rcritical = 0,2017. It indicates that the items composing this guided worksheet are valid and reliable therefore, they can be used to solve student difficulties related to the formal rules of Limit.
EKSPLORASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN KATEGORI PROSES LITERASI MATEMATIS Rina Oktaviyanthi; Ria Noviana Agus
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jpm.13.2.7066.163-184

Abstract

Pemahaman mahasiswa dalam mengerjakan prosedur pemecahan masalah matematika dapat ditelusuri melalui kegiatan eksplorasi. Tujuan utama dilakukannya penelitian ini adalah memaparkan dan menggali kemampuan pemecahan masalah mahasiswa ditinjau dari kategori proses literasi matematis. Metode yang digunakan yakni kualitatif deskriptif eksploratif dengan subjek penelitian yaitu tiga mahasiswa (kemampuan tinggi, sedang dan rendah) tahun pertama semester II pada program studi Pendidikan Matematika, Universitas Serang Raya dan mengambil mata kuliah Kalkulus II. Instrumen utama adalah peneliti sendiri, sementara instrumen bantu berupa dua soal pemecahan masalah dari materi Aplikasi Turunan yang telah divalidiasi dan pedoman wawancara. Prosedur analisis data dilakukan melalui analisis kualitatif hasil tes tulis dan validasi data menggunakan triangulasi teknik. Hasil eksplorasi menunjukkan mahasiswa kemampuan rendah berada pada kategori kemampuan pemecahan masalah cukup dengan capaian penilaian 62,5%, sementara mahasiswa kemampuan sedang berada pada kategori cukup dan baik dengan capaian penilaian 87,5%, dan mahasiswa kemampuan tinggi berada pada kategori baik dengan capaian penilaian 93,75%.
Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Realistics Mathematics Education (RME) dengan Pemecahan Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Ria Noviana Agus
Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP Kusuma Negara Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : LPPM STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui apakah siswa yang diberi pembelajaran matematika melalui pendekatan RME dengan pemecahan masalah lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan konvensional pada materi pokok segi empat, (2) Untuk mengetahui efektivitas gaya belajar siswa kelas VII SMP terhadap prestasi belajar matematika, (3) Untuk mengetahui apakah pada masing-masing dengan gaya belajar, pendekatan RME dengan pemecahan masalah akan menghasilkan prestasi belajar matematika siswa yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendekatan konvensional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Populasinya siswa kelas VII SMP N 2 Karanganom Semester II yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kontrol. Penelitian ini termasuk eksperimental semu dengan pengujian hipotesis menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama, dengan taraf signifikansi 5%. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa: (1) prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan segi empat melalui pendekatan RME dengan pemecahan masalah lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan konvensional, (2) siswa pada gaya belajar visual, auditorial maupun kinestetik mempunyai prestasi belajar yang sama, (3) prestasi belajar matematika siswa pada masing masing gaya belajar dan pendekatan pembelajaran adalah sama.
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa calon guru melalui keterampilan fungsional matematis Rina Oktaviyanthi; Ria Noviana Agus
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 11 No. 1 (2018): Beta Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v11i1.142

Abstract

[Bahasa]: Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan keterampilan fungsional matematis dan pembelajaran konvensional. Pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Mahasiswa semester dua yang mengambil mata kuliah Kalkulus II pada jurusan pendidikan Matematika, Universitas Serang Raya dijadikan sebagai populasi penelitian. Sebanyak dua kelas ditentukan secara purposive random sampling untuk sampel penelitian, selanjutnya dinamakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan functional skills mathematics sementara kelas kontrol adalah kelas yang mendapat pembelajaran konvensional. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata capaian namun terdapat perbedaan peningkatan (N-Gain) kemampuan pemecahan masalah di kedua kelas. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah mahasiswa di kelas eksperimen cenderung meningkat. Kata kunci: Keterampilan Funsional Matematis; Pemecahan Masalah; Quasi Eksperimen [English]: This study aims to examine whether there are differences in improvement of problem-solving ability between students who received learning with the approach of functional skills mathematics and conventional learning. Quantitative research with quasi experiment is used to achieve that goal. The second semester student who enrolled on Calculus II in the Mathematics Education Department, Universitas Serang Raya were the population of research. Two classes were determined by purposive random sampling for the sample of research, called experimental class and control class. The experimental class was taught using functional skills mathematics while the control class was taught by the conventional learning. The results of the statistical tests show that there is no difference in average performance but there is difference in N-Gain problem solving skills in both classes. This research concludes that problem-solving ability of students in the experimental class tends to increase. Keywords: Functional Skills Mathematics; Problem Solving; Quasi Experiment
Pemberdayaan Keterampilan Guru Matematika dalam Menyusun Bahan Ajar Berbantuan Mathematics Education Software Rina Oktaviyanthi; Eva Safaah; Ria Noviana Agus
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v1i1.270

Abstract

Perkembangan ICT pada sektor pendidikan memberikan peluang baru, pengaruh baik dan kontribusi positif dalam peningkatan kualitas pada proses kegiatan belajar mengajar siswa termasuk pembelajaran matematika. Hal tersebut menjadi tantangan bagi guru sebagai pemegang sentral dalam proses pembelajaran di kelas. Untuk itu mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme pedagogis guru dalam mengintegrasikan teknologi pada pembelajaran merupakan upaya yang mutlak dilakukan. Fokus utama program pengabdian ini adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan baik secara teori maupun praktik dalam pengembangan bahan ajar matematika berbantuan Mathematics Education Software yang bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan keterampilan guru matematika khususnya pada jenjang SMP dan MTS di sekolah swasta Kecamatan Taktakan Kota Serang. Target khusus program pengabdian ini yaitu perbaikan kualitas pembelajaran, peningkatan kompetensi pedagogik dan pengembangan profesionalisme guru matematika SMP dan MTS swasta. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah metode Apprenticeship Participatory Learning and Action. Tahap inti dalam program pengabdian ini melibatkan guru matematika SMP dan MTS swasta secara langsung sebagai peserta yang mengikuti serangkaian kegiatan yaitu (1) knowledge sharing penggunaan ICT dalam proses KBM matematika, (2) sosialisasi urgensi menggunakan bahan ajar berbantuan ICT dalam pembelajaran matematika dan pengenalan Mathematics Education Software, (3) eksplorasi Mathematics Education Software dan implementasinya pada pembuatan bahan ajar, dan (4) praktik pembuatan dan penyusunan bahan ajar matematika berbantuan Mathematics Education Software. Secara umum perolehan data ditemukan bahwa kegiatan ini memberikan pengaruh baik dan respon positif dari guru-guru dalam mengembangkan bahan ajar matematika berbantuan Mathematics Education Software.
3R: Suatu Alternatif Pengolahan Sampah Rumah Tangga Ria Noviana Agus; Rina Oktaviyanthi; Usep Sholahudin
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v1i2.1538

Abstract

Kegiatan pengabdian ini difokuskan kepada sosialisasi pengolahan sampah rumah tangga dan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari koran bekas. Untuk mencapai tujuan digunakan metode community based participatory action dengan tahapan kegiatan terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Ada 21 peserta ibu-ibu PKK dan remaja putri desa petir, kecamatan petir, kabupaen serang. Persentase pemahaman peserta rata-rata 80% pada kegiatan community based participatory action tentang sosialisasi pengolahan sampah rumah tangga dan pelatihan pembuatak kerajinan tangan dari koran bekas, jadi. Rata-rata pemahaman tersebut memberikan respon yang baik, oleh karena itu kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat desa petir untuk dapat bijaksana mengolah sampah dan dapat membuat kerajinan tangan dari sampah yang masih bisa dipakai dan di daur ulang yang dapat bernilai ekonomis.
WORKSHEET GRAPHING QUADRATICS BERBANTUAN PhET SIMULATION UNTUK OPTIMALISASI MATHEMATICAL VISUAL THINKING MAHASISWA Ria Noviana Agus; Rina Oktaviyanthi
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.6908

Abstract

Fungsi Kuadrat merupakan salah satu konsep Kalkulus yang banyak bersinggungan dengan kebutuhan kemampuan mathematical visual thinking. Kemampuan tersebut dipandang penting terutama untuk mengubah semua jenis informasi ke dalam gambar, grafik, atau bentuk-bentuk lain yang dapat membantu mengomunikasikan informasi secara lebih detil dan terlihat. Tetapi dalam perkembangannya, media pendukung belajar untuk mengembangkan kemampuan mathematical visual thinking masih terbatas khususnya pada pendalaman konsep Fungsi Kuadrat. Dengan demikian perlu adanya media belajar berupa worksheet untuk memenuhi kebutuhan eksplorasi konsep Fungsi Kuadrat baik prosedural maupun visual yang valid dan reliabel. Oleh karena itu, fokus kerja penelitian adalah mengembangkan worksheet graphing quadratics berbantuan Phet Simulation untuk pemberdayaan mathematical visual thinking mahasiswa. Penelitian pengembangan diaplikasikan sebagai pendekatan penelitian dengan tahapan penelitian mulai dari analisis dan desain, pengembangan prototipe dan uji kelayakan prototipe. Sebanyak 93 mahasiswa menjadi partisipan penelitian. Uji kelayakan validator menghasilkan nilai p-value > 0,05 yang menandakan ada pertimbangan yang seragam dari validator untuk jenis validitas muka dan validitas isi prototipe yang diujikan. Implikasi hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa worksheet graphing quadratics layak digunakan untuk mengukur dan mengoptimalkan kemampuan mathematical visual thinking.
Evaluating graphing quadratic worksheet on visual thinking classification: A confirmatory analysis Rina Oktaviyanthi; Ria Noviana Agus
Jurnal Infinity Vol 12 No 2 (2023): VOLUME 12, NUMBER 2, INFINITY
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/infinity.v12i2.p207-224

Abstract

Applying a graphing quadratic worksheet as a medium for learning the concept of a Quadratic Function clearer is an alternative instrument to accommodate the needs of developing students' mathematical visual thinking. In implementing graphing quadratic worksheet should show details of the dominant and recessive visual thinking classification aspects that develop in students. Classification of dominant and recessive aspects of visual thinking needs to be completed to determine stages in improving the worksheet and learning instructions that are applied especially to recessive aspects. Therefore, there is a need to evaluate the factors and trace the classification aspects of visual thinking that developed in students after practicing the graphing quadratic worksheet. The purpose of this research is to determine the categorization aspects of visual thinking in graphing quadratic worksheet items that develop and do not develop in students. Confirmatory factor analysis was employed as a research method on 12 sub-variables from the three classifications of visual thinking. As research data, 93 student records were used. Four main factors were formed as a result of the confirmatory factor analysis procedure, with the top two factors, namely factors 1 and 2, completely representing each aspect of the visual thinking classification and achieving the factor loading significance criteria. The implication is that the variables developed in the graphing quadratic worksheet for each aspect of the visual thinking classification have a strong relationship with the visual thinking ability overall. Enhanced by a cumulative variance value for factors 1 and 2 specifically 56.88% of the total 81.78% for all factors. Thereby it can be said that the categorization aspect of visual thinking that develops in students after implementing a graphing quadratic worksheet is achieved sensibly.