Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kondisi Sosial Ekonomi dan Kualitas Hunia Rumah Tangga Nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas Equanti, Dian; Bayuardi, Galuh
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 5, No 1 (2018): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.768 KB) | DOI: 10.31571/sosial.v5i1.854

Abstract

Desa Kuala merupakan desa pesisir yang terletak di muara Sungai Selakau, dengan dominan aktivitas ekonomi nelayan tangkap tradisional, dan kegiatan ekonomi yang berkaitan. Jangkauan area tangkap nelayan tangkap yang sempit dan ketergangtungan yang besar pada kondisi alam menyebabkan penghasilan yang tidak menentu. Kondisi ini rentan terhadap pendapatan yang rendah dan hunian yang tidak layak. Untuk berkontribusi pada penyediaan data wilayah, penelitian ini bertujuan menggambarkan: satu, kondisi sosial ekonomi rumah tangga nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas; dua, kualitas hunian rumah tangga nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas. Hasil penelitian menunjukkan pertama, rendahnya pendapatan rumah tangga dengan komponen pengeluaran makanan lebih dari 50 persen dari total pendapatan, serta lebih dari 60 persen responden berpendidikan SD. Kedua, kualitas hunian masyarakat dalam kategori cukup, dengan 70 persen berdinding tembok, namun sebagian besar dengan air bersih dan sanitasi kurang layak.
BUDAYA PESISIR DAN WISATA PANTAI BERBASIS MASYARAKAT DI PANTAI BARAT KALIMANTAN BARAT (STUDI KASUS KAWASAN WISATA SETAPUK MANGROVE SETAPUK BESAR SINGKAWANG UTARA) Hasanah, Hasanah; Efriani, Efriani; Bayuardi, Galuh
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 8, No 1 (2021): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v8i1.3195

Abstract

Setapuk Mangrove merupakan kawasan wisata merepresentasikan wilayah pesisir barat Kalimantan Barat yang mengalami perubahan budaya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pemahaman tentang asal mula munculnya gagasan pengelolaan pantai dengan basis masyarakat lokal; mengidentifikasi dan memperoleh tentang peran agen, penggiat dan masyarakat serta organisasi pengelolaan pariwisata; memahami dan mengidentifikasi perubahan atau perluasan orientasi budaya pesisir dengan kesadaran baru (memaknai) tentang potensi wisata sebagai variasi wacana selain kenelayanan; memberikan gambaran kondisi pariwisata kawasan pesisir Kalimantan Barat pasca pandemic covid-19. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penanaman mangrove yang digagas oleh agen internal tokoh masyarakat merupakan bentuk respons agen adaptasi terhadap ancaman abrasi yang sudah menyebabkan kerusakan lahan sekitar Desa Setapuk. Sepinya pengunjung membuat sumber dana pemeliharaan fasilitas kawasan wisata berkurang. Beberapa fasilitas tampak terbengkalai, meskipun mulai ada yang dibenahi sedikit demi sedikit, seperti beberapa papan titian di sepanjang hutan mangrove, dan jembatan gantung yang melintasi Sungai Setapuk.
Kondisi Sosial Ekonomi dan Kualitas Hunia Rumah Tangga Nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas Dian Equanti; Galuh Bayuardi
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 5, No 1 (2018): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v5i1.854

Abstract

Desa Kuala merupakan desa pesisir yang terletak di muara Sungai Selakau, dengan dominan aktivitas ekonomi nelayan tangkap tradisional, dan kegiatan ekonomi yang berkaitan. Jangkauan area tangkap nelayan tangkap yang sempit dan ketergangtungan yang besar pada kondisi alam menyebabkan penghasilan yang tidak menentu. Kondisi ini rentan terhadap pendapatan yang rendah dan hunian yang tidak layak. Untuk berkontribusi pada penyediaan data wilayah, penelitian ini bertujuan menggambarkan: satu, kondisi sosial ekonomi rumah tangga nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas; dua, kualitas hunian rumah tangga nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas. Hasil penelitian menunjukkan pertama, rendahnya pendapatan rumah tangga dengan komponen pengeluaran makanan lebih dari 50 persen dari total pendapatan, serta lebih dari 60 persen responden berpendidikan SD. Kedua, kualitas hunian masyarakat dalam kategori cukup, dengan 70 persen berdinding tembok, namun sebagian besar dengan air bersih dan sanitasi kurang layak.
IDENTIFIKASI KESIAPAN MASYARAKAT DUSUN MULIA MENUJU DESA MANDIRI TAHUN 2019 (STUDI KASUS DUSUN MULIA DESA PERSIAPAN PERMATA JAYA) Susi Kadarsih; Galuh Bayuardi; Dian Equanty
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 7, No 1 (2020): SOSIAL HORIZON: JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v7i1.1636

Abstract

Kabupaten Kubu Raya merupakan pemekaran Kabupaten Mempawah. Pemekaran daerah administrasi bertujuan memudahkan dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, mewujudkan daerah yang mampu berkembang secara mandiri, menjaga keseimbangan perkembangan daerah antara daerah baru dengan daerah induknya, menghindari dampak negatif sosial dan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan bentuk penelitian survey. Instrumen penelitian mengadopsi instrumen Indeks Desa lingkungan akibat adanya pemekaran daerah, meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesiapan Dusun Mulia RT 05 RW 04 menuju Desa Mandiri ditinjau dari Indeks Desa Membangun dalam dimensi kesehatan, pendidikan, modal sosial dan permukiman. Lokasi penelitian adalah Dusun Mulia RT 04 RW 05 Parit Bangkalan. Metode penelitian Membangun (IDM). Hasil identifikasi tingkat kesiapan Dusun Mulia RT 05 RW 04 menuju Desa Mandiri IDM menunjukkan indeks per dimensi Dusun Mulia RT 05 RW 04 berturut-turut adalah 0,8 untuk dimensi kesehatan; 0,14 untuk dimensi Pendidikan; 0,28 modal sosial; dan 0,8 untuk dimensi permukiman. Rerata keempat indeks ini menghasilkan IDM 0,43. IDM ini termasuk dalam klasifikasi Desa Sangat Tertinggal, artinya Dusun Mulia RT 05 RW 04 tidak siap menuju Desa Mandiri.
BUDAYA PESISIR DAN WISATA PANTAI BERBASIS MASYARAKAT DI PANTAI BARAT KALIMANTAN BARAT (STUDI KASUS KAWASAN WISATA SETAPUK MANGROVE SETAPUK BESAR SINGKAWANG UTARA) Hasanah Hasanah; Efriani Efriani; Galuh Bayuardi
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 8, No 1 (2021): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v8i1.3251

Abstract

Setapuk Mangrove merupakan kawasan wisata merepresentasikan wilayah pesisir barat Kalimantan Barat yang mengalami perubahan budaya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pemahaman tentang asal mula munculnya gagasan pengelolaan pantai dengan basis masyarakat lokal; mengidentifikasi dan memperoleh tentang peran agen, penggiat dan masyarakat serta organisasi pengelolaan pariwisata; memahami dan mengidentifikasi perubahan atau perluasan orientasi budaya pesisir dengan kesadaran baru (memaknai) tentang potensi wisata sebagai variasi wacana selain kenelayanan; memberikan gambaran kondisi pariwisata kawasan pesisir Kalimantan Barat pasca pandemic covid-19. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penanaman mangrove yang digagas oleh agen internal tokoh masyarakat merupakan bentuk respons agen adaptasi terhadap ancaman abrasi yang sudah menyebabkan kerusakan lahan sekitar Desa Setapuk. Sepinya pengunjung membuat sumber dana pemeliharaan fasilitas kawasan wisata berkurang. Beberapa fasilitas tampak terbengkalai, meskipun mulai ada yang dibenahi sedikit demi sedikit, seperti beberapa papan titian di sepanjang hutan mangrove, dan jembatan gantung yang melintasi Sungai Setapuk.
MEMBACA LIRIK LAGU POPULER INDONESIA: PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN BAHASA Galuh Bayuardi
Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya Volume 2, No. 1, December 2018
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.964 KB) | DOI: 10.33652/handep.v2i1.26

Abstract

Lirik lagu populer merupakan produk budaya populer yang dapat menyampaikan pesan dan gagasan dari penciptanya kepada para penyimak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan teknologi komunikasi dan bahasa yang terekam dalam lirik lagu populer. Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi tahap seleksi dan konfirmasi lagu-lagu yang liriknya akan dikaji, melakukan reading text untuk menemukan teks-teks yang terkait dengan penggunaan alat komunikasi dan bahasa, serta melakukan analisis intertekstual terhadap teks (lirik lagu) yang diambil dari lagu yang berbeda untuk mengamati adanya hubungan antarteks. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa perkembangan teknologi komunikasi dapat ditelusuri melalui lirik-lirik lagu populer Indonesia, mulai dari radio amatir, telepon kabel, radio, pager, telepon seluler dengan pesan teks, jaringan internet hingga media sosial. Perkembangan bahasa sebagai implikasi dari penggunaan teknologi komunikasi ditunjukkan melalui penggunaan bahasa khusus dalam berkomunikasi yang muncul dalam bentuk istilah, kode, ungkapan, dan kosakata baru. Intertekstualitas yang terdapat dalam beberapa lagu-populer menggambarkan adanya kemiripan situasi, yakni proses perkenalan dan hubungan percintaan yang terbangun melalui penggunaan alat dan media komunikasi, serta perasaan yang disebabkan oleh gangguan bunyi alat komunikasi.
MONITORING THE LAND USE CHANGE IN CAMPUS 2 STKIP PGRI PONTIANAK Ajun Purwanto; Galuh Bayuardi
Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1639.86 KB) | DOI: 10.14710/geoplanning.3.1.77-86

Abstract

The aims of the research are: 1) investigating the changes of land-use occurring at campus 2 of STKIP PGRI Pontianak, 2) determining the tendency towards changes of land-use at campus 2 of STKIP PGRI Pontianak and, 3) mapping the land-use change at campus 2 of STKIP PGRI Pontianak from 2003 to 2011. The methods used in this research were survey and interpretation of the image of a multiple-color composite in 2003, 2008 and 2011 using GIS software. The data used were the types of land-use and the width of land-use change area. The data were analyzed by overlay method. The results have shown the following: 1) The changes of land use have been largely from forest land and paddy fields to settlement area; 2) The trend of the change is approaching to the North side, East side, South side and West side of the campus; 3) The characteristics of the extension of land-use changes from 2003 to 2011 are: settlement increased 66,110 m2, field service (restaurant) became 10,254 m2, the fields had added 17,097 m2, paddy field had decreased 25,211 m2, the forest area had decreased 104,327 m2 and educational facilities had increased 35,427 m2 while police station had extended 650 m2.
Kinship of bidayuh dayak ethnic at the border of Entikong-Indonesia and Tebedu-Malaysia Efriani Efriani; Hasanah Hasanah; Galuh Bayuardi
ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Department Anthropology, Faculty of Social and Political Sciences Hasanuddin University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/etnosia.v5i1.8300

Abstract

This study of Dayak Bidayuh ethnic kinship system at the boundaries of Entikong and Tebedu is based on the issue of border area development, the issue of cultural extinction and cultural values, as well as the issue of cultural claims and cultural values. Besides, the existence of Bidayuh ethnic groups spread across Indonesia and Malaysia has become interesting to study and describe. The study used qualitative method by interviewing and observing people of Dayak Bidayuh in Sontas-Indonesia and Bidayauh in Entubuh-Malaysia. Based on the concept of kinship and border studies, this study shows that (1) Bidayuh Sontas Kinship System refers to the concept of kinship system with a unilateral lineage pattern, so that the Bidayuh Sontas nuclear family is part of an extended family; (2) Bidayuh Sontas has a transnational kinship pattern with Entubuh-Malaysia Bidayuh; (3) The presence of the State is the cause of the separation of Bidayuh Sontas citizenship from Bidayuh Entubuh; (4) When there is a marriage between them, the citizenship must be determined; and (5) Transnational kinship Bidayuh at the Entikong-Indonesia and Tebedu-Malaysia Border as a socio-cultural space phenomenon. An ethnic community that existed before the presence of state’s border is still continuing their daily lives, even though they have been constructed into different nationalities.
KETERLIBATAN AKADEMISI DALAM MENANGGULANGI DAMPAK COVID-19 TERHADAP MASYARAKAT MELALUI AKSI BERBAGI SEMBAKO Herlan Herlan; Efriani Efriani; Agus Sikwan; Hasanah Hasanah; Galuh Bayuardi; Endang Indri Listiani; Yulianti Yulianti
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 2 (2020): JULI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.078 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i2.2314

Abstract

Abstrak: Aspek ekonomi menerima dampak ±60% dari bencana pandemi. Dampak ini umumnya merupakan bagain dari  proses  tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap penyebaran Virus. Indonesia merupakan satu negara yang sedang dilanda bencana pandemi Covid-19. Berbagai kebijakan dalam upaya pencegahan telah dilakukan oleh pemerintah, yang berdampak pada aspek ekonomi masyarakat. Masyarakat pedesaan merupakan masyarakat yang rentan mengalami resiko kerugian akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk meringankan dampak pandemi Covid-19 terhadap masyarakat di beberapa desa yang menerima dampak dari kebijakan pencegahan penyebaran Covid-19. Pengabdian ini menjadi satu wujud nyata keterlibatan akademisi dalam mengurangi dampak Covid-19 terhadap masyarakat di pedesaan. Pengabdian ini menggunakan model kolaborasi sebagai metode dalam pelaksanaannya. Hasil dari kegiatan ini terdapat 400 keluarga yang mendapat dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 yang tersebar di tiga desa. Pengabdian kepada masyarakat dengan model kolaborasi dinilai sebagai tindakan yang baik dalam mewujudkan keterlibatan perguruan tinggi dengan tetap melakukan social distancing.Abstract: Economic aspects received ± 60% of the impact of a pandemic disaster. This impact is generally part of the process of preventing and controlling the spread of the virus. Indonesia is a country that is being hit by the Covid-19 pandemic disaster. Various policies in prevention have been carried out by the government, which have an impact on the economic aspects of society. Rural communities are vulnerable to the risk of loss due to Covid-19 pandemic. Therefore, this service aims to mitigate the impact of the Covid-19 pandemic on communities in several villages that received the impact of the policy of preventing the spread of Covid-19. This service became a tangible manifestation of academic involvement in reducing the impact of Covid-19 on rural communities. This service uses the collaboration model as a method of implementation. As a result of this activity, 400 families were affected by the economic impact of the Covid-19 pandemic in three villages. Community service with a collaboration model is considered as a good action in realizing university involvement while continuing to do the social distance.
PEMBERDAYAAN PETANI LEBAH MADU DI KAWASAN TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM SEBAGAI PENGUATAN KAPASITAS (Studi Kasus Desa Vega) Sudirman Sudirman; Galuh Bayuardi; Dian Equanti
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i2.3093

Abstract

Kajian ini menganalisis pemberdayaan petani lebah madu hutan di Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dengan studi kasus di Desa Vega. Hasil penelitian menunjukkan program pemberdayaan, pelatihan dan pendampingan telah mendorong peningkatan kapasitas belajar, kapasitas berorganisasi, dan kapasitas berusaha. Kapasitas belajar petani meningkat terlihat dari kemauan belajar, mencoba cara baru dan menerapkannya sehingga terjadi perubahan cara budidaya dan panen madu dengan lebih memperhatikan kelestarian kawasan TNDS. Kapasitas berorganisasi dijelaskan dengan munculnya insiatif para petani lebah untuk membentuk organisasi yang mengkoordinir kelompok-kelompok petani, membuat kesepakatan yang mengatur tata cara budidaya lebah mulai dari persiapan hingga panen lestari; membeli madu produksi petani, menjaga kestabilan harga jual madu, dan memasarkan madu. Kapasitas berusaha dibuktikan dengan jalinan kerja sama kelompok petani dengan berbagai mitra yang membantu membuka jaringan pemasaran; sistem pengelolaan budidaya lebah madu, dan pengawasan mutu produk. Masalah yang dialami petani antara lain pola cuaca yang sulit diprediksi, pasang surut air sungai yang menyulitkan akses ke lokasi budidaya; jangkauan pemasaran dalam skala lokal; serta harga jual yang tidak stabil. Penelitian ini menyarankan agar komunitas peternak lebah menjalin komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendorong peningkatan mutu dan memperluas pemasaran madu.Kata kunci: pemberdayaan; penguatan kapasitas; petani lebah madu