Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial

Kondisi Sosial Ekonomi dan Kualitas Hunia Rumah Tangga Nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas Equanti, Dian; Bayuardi, Galuh
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 5, No 1 (2018): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.768 KB) | DOI: 10.31571/sosial.v5i1.854

Abstract

Desa Kuala merupakan desa pesisir yang terletak di muara Sungai Selakau, dengan dominan aktivitas ekonomi nelayan tangkap tradisional, dan kegiatan ekonomi yang berkaitan. Jangkauan area tangkap nelayan tangkap yang sempit dan ketergangtungan yang besar pada kondisi alam menyebabkan penghasilan yang tidak menentu. Kondisi ini rentan terhadap pendapatan yang rendah dan hunian yang tidak layak. Untuk berkontribusi pada penyediaan data wilayah, penelitian ini bertujuan menggambarkan: satu, kondisi sosial ekonomi rumah tangga nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas; dua, kualitas hunian rumah tangga nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas. Hasil penelitian menunjukkan pertama, rendahnya pendapatan rumah tangga dengan komponen pengeluaran makanan lebih dari 50 persen dari total pendapatan, serta lebih dari 60 persen responden berpendidikan SD. Kedua, kualitas hunian masyarakat dalam kategori cukup, dengan 70 persen berdinding tembok, namun sebagian besar dengan air bersih dan sanitasi kurang layak.
BUDAYA PESISIR DAN WISATA PANTAI BERBASIS MASYARAKAT DI PANTAI BARAT KALIMANTAN BARAT (STUDI KASUS KAWASAN WISATA SETAPUK MANGROVE SETAPUK BESAR SINGKAWANG UTARA) Hasanah, Hasanah; Efriani, Efriani; Bayuardi, Galuh
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 8, No 1 (2021): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v8i1.3195

Abstract

Setapuk Mangrove merupakan kawasan wisata merepresentasikan wilayah pesisir barat Kalimantan Barat yang mengalami perubahan budaya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pemahaman tentang asal mula munculnya gagasan pengelolaan pantai dengan basis masyarakat lokal; mengidentifikasi dan memperoleh tentang peran agen, penggiat dan masyarakat serta organisasi pengelolaan pariwisata; memahami dan mengidentifikasi perubahan atau perluasan orientasi budaya pesisir dengan kesadaran baru (memaknai) tentang potensi wisata sebagai variasi wacana selain kenelayanan; memberikan gambaran kondisi pariwisata kawasan pesisir Kalimantan Barat pasca pandemic covid-19. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penanaman mangrove yang digagas oleh agen internal tokoh masyarakat merupakan bentuk respons agen adaptasi terhadap ancaman abrasi yang sudah menyebabkan kerusakan lahan sekitar Desa Setapuk. Sepinya pengunjung membuat sumber dana pemeliharaan fasilitas kawasan wisata berkurang. Beberapa fasilitas tampak terbengkalai, meskipun mulai ada yang dibenahi sedikit demi sedikit, seperti beberapa papan titian di sepanjang hutan mangrove, dan jembatan gantung yang melintasi Sungai Setapuk.
Kondisi Sosial Ekonomi dan Kualitas Hunia Rumah Tangga Nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas Dian Equanti; Galuh Bayuardi
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 5, No 1 (2018): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v5i1.854

Abstract

Desa Kuala merupakan desa pesisir yang terletak di muara Sungai Selakau, dengan dominan aktivitas ekonomi nelayan tangkap tradisional, dan kegiatan ekonomi yang berkaitan. Jangkauan area tangkap nelayan tangkap yang sempit dan ketergangtungan yang besar pada kondisi alam menyebabkan penghasilan yang tidak menentu. Kondisi ini rentan terhadap pendapatan yang rendah dan hunian yang tidak layak. Untuk berkontribusi pada penyediaan data wilayah, penelitian ini bertujuan menggambarkan: satu, kondisi sosial ekonomi rumah tangga nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas; dua, kualitas hunian rumah tangga nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas. Hasil penelitian menunjukkan pertama, rendahnya pendapatan rumah tangga dengan komponen pengeluaran makanan lebih dari 50 persen dari total pendapatan, serta lebih dari 60 persen responden berpendidikan SD. Kedua, kualitas hunian masyarakat dalam kategori cukup, dengan 70 persen berdinding tembok, namun sebagian besar dengan air bersih dan sanitasi kurang layak.
IDENTIFIKASI KESIAPAN MASYARAKAT DUSUN MULIA MENUJU DESA MANDIRI TAHUN 2019 (STUDI KASUS DUSUN MULIA DESA PERSIAPAN PERMATA JAYA) Susi Kadarsih; Galuh Bayuardi; Dian Equanty
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 7, No 1 (2020): SOSIAL HORIZON: JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v7i1.1636

Abstract

Kabupaten Kubu Raya merupakan pemekaran Kabupaten Mempawah. Pemekaran daerah administrasi bertujuan memudahkan dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, mewujudkan daerah yang mampu berkembang secara mandiri, menjaga keseimbangan perkembangan daerah antara daerah baru dengan daerah induknya, menghindari dampak negatif sosial dan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan bentuk penelitian survey. Instrumen penelitian mengadopsi instrumen Indeks Desa lingkungan akibat adanya pemekaran daerah, meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesiapan Dusun Mulia RT 05 RW 04 menuju Desa Mandiri ditinjau dari Indeks Desa Membangun dalam dimensi kesehatan, pendidikan, modal sosial dan permukiman. Lokasi penelitian adalah Dusun Mulia RT 04 RW 05 Parit Bangkalan. Metode penelitian Membangun (IDM). Hasil identifikasi tingkat kesiapan Dusun Mulia RT 05 RW 04 menuju Desa Mandiri IDM menunjukkan indeks per dimensi Dusun Mulia RT 05 RW 04 berturut-turut adalah 0,8 untuk dimensi kesehatan; 0,14 untuk dimensi Pendidikan; 0,28 modal sosial; dan 0,8 untuk dimensi permukiman. Rerata keempat indeks ini menghasilkan IDM 0,43. IDM ini termasuk dalam klasifikasi Desa Sangat Tertinggal, artinya Dusun Mulia RT 05 RW 04 tidak siap menuju Desa Mandiri.
BUDAYA PESISIR DAN WISATA PANTAI BERBASIS MASYARAKAT DI PANTAI BARAT KALIMANTAN BARAT (STUDI KASUS KAWASAN WISATA SETAPUK MANGROVE SETAPUK BESAR SINGKAWANG UTARA) Hasanah Hasanah; Efriani Efriani; Galuh Bayuardi
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 8, No 1 (2021): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v8i1.3251

Abstract

Setapuk Mangrove merupakan kawasan wisata merepresentasikan wilayah pesisir barat Kalimantan Barat yang mengalami perubahan budaya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pemahaman tentang asal mula munculnya gagasan pengelolaan pantai dengan basis masyarakat lokal; mengidentifikasi dan memperoleh tentang peran agen, penggiat dan masyarakat serta organisasi pengelolaan pariwisata; memahami dan mengidentifikasi perubahan atau perluasan orientasi budaya pesisir dengan kesadaran baru (memaknai) tentang potensi wisata sebagai variasi wacana selain kenelayanan; memberikan gambaran kondisi pariwisata kawasan pesisir Kalimantan Barat pasca pandemic covid-19. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penanaman mangrove yang digagas oleh agen internal tokoh masyarakat merupakan bentuk respons agen adaptasi terhadap ancaman abrasi yang sudah menyebabkan kerusakan lahan sekitar Desa Setapuk. Sepinya pengunjung membuat sumber dana pemeliharaan fasilitas kawasan wisata berkurang. Beberapa fasilitas tampak terbengkalai, meskipun mulai ada yang dibenahi sedikit demi sedikit, seperti beberapa papan titian di sepanjang hutan mangrove, dan jembatan gantung yang melintasi Sungai Setapuk.