Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan

PEMBERDAYAAN PETANI LEBAH MADU DI KAWASAN TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM SEBAGAI PENGUATAN KAPASITAS (Studi Kasus Desa Vega) Sudirman Sudirman; Galuh Bayuardi; Dian Equanti
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i2.3093

Abstract

Kajian ini menganalisis pemberdayaan petani lebah madu hutan di Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dengan studi kasus di Desa Vega. Hasil penelitian menunjukkan program pemberdayaan, pelatihan dan pendampingan telah mendorong peningkatan kapasitas belajar, kapasitas berorganisasi, dan kapasitas berusaha. Kapasitas belajar petani meningkat terlihat dari kemauan belajar, mencoba cara baru dan menerapkannya sehingga terjadi perubahan cara budidaya dan panen madu dengan lebih memperhatikan kelestarian kawasan TNDS. Kapasitas berorganisasi dijelaskan dengan munculnya insiatif para petani lebah untuk membentuk organisasi yang mengkoordinir kelompok-kelompok petani, membuat kesepakatan yang mengatur tata cara budidaya lebah mulai dari persiapan hingga panen lestari; membeli madu produksi petani, menjaga kestabilan harga jual madu, dan memasarkan madu. Kapasitas berusaha dibuktikan dengan jalinan kerja sama kelompok petani dengan berbagai mitra yang membantu membuka jaringan pemasaran; sistem pengelolaan budidaya lebah madu, dan pengawasan mutu produk. Masalah yang dialami petani antara lain pola cuaca yang sulit diprediksi, pasang surut air sungai yang menyulitkan akses ke lokasi budidaya; jangkauan pemasaran dalam skala lokal; serta harga jual yang tidak stabil. Penelitian ini menyarankan agar komunitas peternak lebah menjalin komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendorong peningkatan mutu dan memperluas pemasaran madu.Kata kunci: pemberdayaan; penguatan kapasitas; petani lebah madu
The Relevance of the Equator Monument as a Representation of Pontianak City Identity Galuh Bayuardi; Dian Equanti
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 4 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i4.5840

Abstract

The Equator Monument is a well-known landmark of Pontianak City. The city identity is related to the sense of place when someone is in that place. The sense of place acknowledges the subjective individual city imagery. From this point of view of citizen subjectivity, this study aimed to explain how the Khatulistiwa Monument represents the identity of Pontianak City, and how is the production of space in the Khatulistiwa Monument area. This study used a qualitative research method. It collected data from Z-generation citizens and field observation. The results of this study show that the Khatulistiwa Monument is still relevant to the identity of Pontianak City due to its popularity, but the Khatulistiwa Monument area did not fulfil the sense of place that represents the of Pontianak City’s identity. The production of space of The Khatulistiwa Monument was made of the activities of its visitors who perceive it, entrepreneurs who use the space, and the Tourism Office that designed TheKhatulistiwa Monument area.