Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Use Of 3CM (Cool-Critical-Creative-Meaningful) Model In Blended Learning To Improve Creative Thinking Ability In Solving Mathematics Problem Wahyudi Wahyudi; Budi Waluya; Hardi Suyitno; Isnarto Isnarto
Journal of Educational Science and Technology (EST) Volume 5 Number 1 April 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.721 KB) | DOI: 10.26858/est.v5i1.7852

Abstract

This study aims to describe and test the effectiveness of 3CM learning model with blended learning to improve students' creative thinking ability in solving mathematic problems. A pre experimental design with one group pre-test post-test design pattern was applied in this study. Creative thinking ability is measured by test technique and then in triangulation with observation and interview. Students were given a test, observed when solving the problem, and interviewed based on the answers given. To see the effectiveness of 3CM learning with blended learning done with paired T test with assisted with SPSS program then triangulated with observation and interview. Based on the test results, it obtained the average pre-test 60.51 and post-test 75.96. Result of paired T tests, test got sig value. (2-tailed) 0.000 means there was a significant difference between pre-test and post-test results. It indicated that 3CM learning with blended learning effectively improves students' creative thinking ability in solving problems. This happened because learning gives students the opportunity to think systematically by beginning by criticizing the interesting contextual problems and ending with meaningful reflection with adequate learning resources both when face-to-face and online.
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MAHASISWA DENGAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR Paridjo Muhammad; Budi Waluya; Rochmad Rochmad
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2018): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v9i1.2338

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi dan aktivitas belajar mahasiswa mata kuliah aljabar dalam materi fungsi kuadrat dan aplikasinya. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah desain penelitian kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan sejauh mana kemampuan komunikasi matematis dalam pemecahan masalah fungsi kuadrat dan aplikasinya pada mata kuliah Aljabar. Subjek penelitian ini adalah  mahasiswa pendidikan matematika semester 1 sebanyak 58 orang yang berasal dari SMA jurusan IPA (SMA-IPA) berjumlah 35 orang, SMA Jurusan IPS (SMA-IPS) berjumlah 11 mahasiswa  dan SMK berbagai jurusan  berjumlah 11 orang yang, responden  dipilih melalui teknik random sampling  masing-masing 2 mahasiswa. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa kelompok SMA-IPA memiliki  kemampuan memecahkan masalah lebih baik dari kelompok SMA-IPS dan kelompok SMK. Kemampuan komunikasi matematika kelompok SMA-IPA lebih baik dari kemampuan komunikasi matematika kelompok SMA_IPS dan kelompok SMK. Kekurangan untuk kelompok SMA-IPS dan kelompok SMK menyelesaiakn dalam  masalah aljabar menggunakan rumus-rumus kalkulus. Kekurangan secara umum mahasiswa belum menuliskan jawaban akhir dalam menjawab pertanyaan soal. Untuk aktivitas belajar  dengan metode kooperatif model Group Investigation membuat aktivitas belajar mahasiswa baik sekali, namum mahasiswa dalam  keberanian berpendapat dan mengkomunikasikan hasil dengan kriteria baik Kata kunci: Komunikasi Matematika, Group Investigation, Aktivitas Belajar 
Kemampuan Berpikir Kreatif Ditinjau dari Self Regulated Learning dengan Pendekatan Open-Ended Pada Model Pembelajaran Creative Problem Solving Salahuddin Akbar Agus Panuntun Hsm; Mohammad Asikin; Budi Waluya; Zaenuri Zaenuri
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 13 No 1 (2021): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v13i1.847

Abstract

The ability to think creatively is very important to be developed in students, especially when learning is starting to shift to blended learning where students are required to be able to organize portions and also how to learn independently, for this reason, students in this era need to grow their creative abilities to be able to keep up with educational developments. This study aims to conduct studies related to factors that can foster creative thinking skills. The research method used in this study is the SLR (Systematic Literture Review) method. Data collection is done by collecting similar research articles and limiting it to the topic of mathematical creative thinking skills. The articles used in this study were 20 articles with the topic of creative thinking skills. Based on the literature review, the most influencing factors in creative thinking skills are problem-based models and open-ended approaches. For this reason, using the CPS model with an open-ended approach will provide a model with a new alternative approach that can be tried to improve creative thinking skills.
Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Siswa Aulia Firdaus; Mohammad Asikin; Budi Waluya; Zaenuri Zaenuri
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 13 No 2 (2021): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v13i2.871

Abstract

Mathematical literacy is one of the most important skills to be developed for each student. Moreover, in the era of the 4.0 century, literacy skills are very important for students to be able to solve problems in real life. Therefore, it is necessary to conduct research in developing and improving students' mathematical literacy skills.This study aims to conduct a literature review related to the use of PBL in improving mathematical literacy skills. The research method chosen in this research is SLR (Systematic Literature Review. Data collection is done by documenting all articles that have similar research in this research report. The articles used in the study were 20 articles of accredited national journals from sinta 1 to sinta 4 obtained from google Based on this research, it was found that the PBL (Problem Based Learning) learning model can improve students' mathematical literacy skills. Based on the literature review conducted, the PBL learning model can be developed in learning mathematics at the SMP/MTS and SMA/MA levels. Keywords: Problem Based Learning, Mathematical Literacy, SLR Abstrak Kemampuan literasi matematika merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting dikembangkan pada masing-masing siswa. Terlebih lagi pada era abad 4.0 bahwa kemampuan literasi menjadi sangat penting dimiliki oleh siswa untuk dapat menyelesaikan persoalan dalam kehidupan nyata. Oleh sebab perlu dilakukan penelitian dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian literature terkait dengan penggunaan PBL dalam meningkatkan kemampuan literasi matematika. Metode penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah SLR (Systematic Literature Review. Pengumpulan data dilakukan dengan mendokumentasikan semua artikel yang memiliki penelitian serupa pada laporan penelitian ini. Artikel yang digunakan pada penelitian sebanyak 20 artikel jurnal nasional terakkreditasi sinta 1 hinga sinta 4 yang diperoleh dari google schoolar. Berdasarkan penelitian ini di dapatkan bahwa model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika peserta didik. Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan bahwa model pembelajaran PBL dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika di jenjang SMP/ MTS dan SMA/MA.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PEER FEEDBACK ACTIVITY Endang Retno Winarti; Budi Waluya; Rochmad Rochmad
Jurnal Pembelajaran Matematika Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Pembelajaran Matematika
Publisher : Jurnal Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.425 KB)

Abstract

Abstract: The study aims to improve students' critical thinking skill in solving problems and examine their attitudes in learning through problem-based learning with peer feedback activities in an online discussion forum. This study uses a group post-test pre-test design. Pre-test and post-test are employed to measure critical thinking skill based on cognitive levels from Bloom. In measuring students’ attitudes in learning, questionnaires are applied. The findings show that there is an increase in critical thinking skill and students’ attitudes towards the application of problem based learning model with peer feedback activities in an online discussion forum.Keywords:Critical Thinking, Peer Feedback Activity, Problem Based Learning.
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) Fahmi Rizqi Nashrullah; Mohammad Asikin; Budi Waluya; Zaenuri Zaenuri
Integral : Pendidikan Matematika Vol 12 No 1 (2021): INTEGRAL
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.959 KB)

Abstract

Abstract It is important to develop mathematical critical thinking skills in students because they have an important role in understanding a problem. Mathematical critical thinking skills can be improved by learning Realistic Mathematics Education (RME) because learning prioritizes the process of mathematical modeling with students' environmental conditions as the basis of learning. This study aims to develop indicators of mathematical critical thinking skills and Realistic Mathematics Education (RME) learning steps that can foster students' mathematical critical thinking skills. The research method used in this study is the Systematic Literature Review (SLR) method. This method identifies, reviews, evaluates, and interprets existing research. Based on the literature review, developed several indicators of students' mathematical critical thinking skills, namely interpreting, analyzing, evaluating, drawing conclusions. In addition, developing several steps of Realistic Mathematics Education (RME) learning, namely preparation, opening, learning process, and closing. Keywords: Mathematical critical thinking skills, Realistic Mathematics Education, RME Abstrak Kemampuan berpikir kritis matematis penting dikembangkan pada diri siswa, karena memiliki peran penting dalam memahami suatu permasalahan. Kemampuan berpikir kritis matematis dapat ditingkatkan dengan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) karena pembelajaran yang mengedepankan proses pemodelan matematika dengan kondisi lingkungan siswa sebagai dasar pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mengembangkan indikator kemampuan berpikir kritis matematis dan langkah-langkah pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) yang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Systematic Literature Review (SLR). Dengan metode ini mengidentifikasi, mengkaji, mengevaluasi, dan menginterpretasikan penelitian yang ada. Berdasarkan kajian literatur, mengembangkan beberapa indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa, yaitu menginterpretasikan, menganalisis, mengevaluasi, menarik kesimpulan. Selain itu, mengembangkan beberapa langkah-langkah pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) yaitu persiapan, pembukaan, proses pembelajaran, dan penutup. Kata kunci: kemampuan berpikir kritis matematis, Realistic Mathematics Education, RME
Situation Based Learning with Peer Tutors Design in Mathematics Learning Nor Amalliyah; Budi Waluya; Arief Agoestanto
Jurnal Pendidikan MIPA Vol 23, No 3 (2022): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This study aims to determine student responses to the application of the situation based learning model with peer tutors. The method used in this research is descriptive qualitative method, with data sources consisting of primary data sources and secondary data. The research subjects consisted of 29 students. The research instrument was in the form of observation sheets and student response questionnaires consisting of 4 indicators containing 20 statements. The data analysis technique was carried out through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the results of the study, it was found that the application of the situation based learning model with peer tutors was carried out very well and overall received a positive response from students. Students gave positive responses to indicators of interest in mathematics, interest in learning mathematics using a situation based learning model with peer tutors, and the benefits of participating in mathematics learning using a situation based learning model with peer tutors. A very positive response was given by students on the indicators of the benefits of mathematics lessons. Keywords students’ response, situation based learning, peer tutor.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan model situation based learning dengan tutor sebaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan sumber data terdiri dari sumber data primer dan data skunder. Subjek penelitian terdiri dari 29 siswa. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan angket respon siswa yang terdiri dari 4 indikator yang memuat 20 pernyataan. Teknik analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penerapan penerapan model situation based learning dengan tutor sebaya terlaksana dengan sangat baik dan secara keseluruhan mendapatkan respon yang positif dari siswa. Siswa memberikan respon positif pada indikator minat terhadap pelajaran matematika, minat terhadap pembelajaran matematika menggunakan model situation based learning dengan tutor sebaya, serta manfaat mengikuti pembelajaran matematika menggunakan model situation based learning dengan tutor sebaya. Respon sangat positif diberikan siswa pada indikator manfaat pelajaran matematika.  Kata kunci respon siswa, pembelajaran berbasis situasi, tutor sebaya.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpmipa/v23i3.pp1205-1213
KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMK DALAM MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER BERBASIS FILOSOFI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA Sri lestari; Budi Waluya; Nuriana Rachmani Dewi
JIPMat Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v7i2.12057

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan penalaran matematis siswa dalam model pembelajaran treffinger berbasis filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD). Metode penelitian yang digunakan yaitu kajian pustaka dari berbagai sumber baik buku, jurnal, artikel yang berhubungan dengan topik tersebut. Model pembelajaran treffinger terdiri atas 3 komponen penting, yaitu Understanding Challenge, Generating Ideas, dan Preparing for Action akan membantu siswa mengembangkan kemampuan penalaran matematis. Salah satu indikator penalaran matematis yaitu generalisasi sejalan dengan sintaks dalam model pembelajaran treffinger. Kearifan budaya lokal  dan sistem among yang merupakan bagian  filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara disisipkan dalam model pembelajaran treffinger akan mewujudkan merdeka belajar yang dapat mengembangkan cipta, rasa dan karsa dalam kemampuan penalaran matematis siswa.
Analisis Kemampuan Literasi Matematik Melalui Think-Talk-Write (Ttw) Berbantuan Geogebra Ditinjau Dari Self Efficacy Peserta Didik Kelas VI Fitri Nur Azizah; Budi Waluya; Lusi Rachmiazasi Masduki
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.183 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i2.11372

Abstract

Kemampuan literasi matematik merupakan salah satu kemampuan dalam pembelajaran matematika yang sangat penting dimiliki oleh seorang peserta didik. Namun faktanya tingkat kemampuan literasi matematik peserta didik khsususnya dalam pembelajaran matematika masih tergolong rendah sehingga diperlukan suatu pembelajaran yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kualitas pembelajaran dan menganalisis kemampuan literasi matematik peserta didik ditinjau dari self efficacy pada kelas yang menggunakan model Think-Talk-Write (TTW) berbantuan Geogebra. Penelitian ini menggunakan metode campuran tipe sequential exploratory. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Sampel dalam penelitian ini siswa kelas IVA SDN Kemantran 01 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas IVB SDN Kemantran 01 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian terdiri dari soal tes kemampuan literasi matematik, angket self efficacy, dan perangkat pembelajaran. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara terhadap subjek penelitian, angket/observasi dan dokumentasi. Sedangkan data kuantitatif dikumpulkan dengan melakukan tes kemampuan literasi matematik. Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai validitas perangkat pembelajaran mencapai 89,50% (sangat baik), rata-rata nilai praktikalitas 92,71% (sangat baik) dan rata-rata keterlaksanaan pembelajaran mencapai 90,98% (sangat baik).
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Pada Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan E-Modul Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa Syamsul Arifin; Budi Waluya; Lusi Rachmiazasi Masduki
widiyanto Vol 9, No 2 (2023): JPK, Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpk.v9i2.42354

Abstract

Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yang sangat penting dimiliki oleh siswa. Namun faktanya tingkat kemampuan berpikir kritis siswa khususnya dalam pembelajaran matematika masih tergolong rendah sehingga diperlukan suatu pembelajaran yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kualitas pembelajaran dan menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditinjau dari kemandirian belajar pada kelas yang menggunakan model problem based learning (PBL) berbantuan e-modul. Penelitian ini menggunakan metode campuran tipe sequential explanatory. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian. Sampel terpilih yaitu siswa kelas IV SDN Slarang Kidul 02 sebagai kelas eksperimen (menggunakan model PBL berbantuan e-modul), siswa kelas IV SDN Slarang Kidul 01 sebagai kelas kontrol (menggunakan model PBL tanpa e-modul). Hasil penelitian menunjukan: (1) kemampuan berpikir kritis matematis kelas eksperimen mencapai ketuntasan lebih dari 75%; (2) rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis matematis kelas eksperimen melebihi KKM; (3) proporsi ketuntasan kemampuan berpikir kritis matematis kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol; (4) rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol; (5) peningkatan rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol; dan (6) kemandirian belajar siswa melalui model PBL berbantuan e-modul berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model PBL berbantuan e-modul merupakan pembelajaran yang berkualitas dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis. Secara kualitatif siswa berkemandirian belajar tinggi mampu melakukan semua tahapan kemampuan berpikikir kritis matematis dengan baik yaitu mengenal masalah, mengumpulkan data atau informasi, menemukan cara, dan membuat simpulan. Siswa dengan kemandirian belajar sedang masih kurang pada indikator menemukan cara. Sedangkan siswa berkemandirian belajar rendah masih kurang pada semua indikator kemampuan berpikir kritis matematis.Critical thinking is one of the higher order thinking skills that is very important for students to have. However, the fact is that the level of students' critical thinking skills, especially in learning mathematics, is still relatively low, so that quality learning is needed. The purpose of this study was to test the quality of learning and analyze students' mathematical critical thinking skills in terms of learning independence in classes using the e-module-assisted problem-based learning (PBL) model. This study used a mixed sequential explanatory type of method. Research procedures include planning, implementation, and assessment. The selected samples were fourth grade students at SDN Slarang Kidul 02 as the experimental class (using the PBL model assisted by the e-module), fourth grade students at SDN Slarang Kidul 01 as the control class (using the PBL model without the e-module). The results of the study showed: (1) the mathematical critical thinking skills of the experimental class achieved more than 75% completeness; (2) the average value of the experimental class' mathematical critical thinking skills exceeds the KKM; (3) the proportion of mastery of mathematical critical thinking skills in the experimental class is better than the control class; (4) the average mathematical critical thinking skills of the experimental class are better than the control class; (5) the average increase in the mathematical critical thinking skills of the experimental class is higher than that of the control class; and (6) student learning independence through the PBL model assisted by the e-module has a positive effect on students' mathematical critical thinking abilities. It can be concluded that learning with the PBL model assisted by e-modules is a quality learning in improving mathematical critical thinking skills. Qualitatively, students with high learning independence are able to do all stages of mathematical critical thinking skills well, namely recognizing problems, collecting data or information, finding ways, and making conclusions. Students with moderate learning independence are still lacking in finding ways indicators. Meanwhile, students with low learning independence are still lacking in all indicators of mathematical critical thinking ability.