Claim Missing Document
Check
Articles

STRATEGI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JATINANGOR DALAM MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Muttaqin, Zaenal; Sari, Deasy Silvya
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku I Bidang Ilmu Ekonomi dan Pertanian, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 September
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan salah satu wujud integrasi negara-negara ASEAN dalam bidang ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan Asia Tenggara. Integrasi ini meleburkan sekat-sekat antar negara yang memungkinkan bebasnya aliran barang, jasa, investasi dan juga orang dari satu negara anggota ASEAN ke negara lainnya. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para penggiat ekonomi di Indonesia, terutama para pengusaha dalam ranah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tulisan ini bertujuan untuk menelaah kesiapan dan merancang strategi pengusaha-pengusaha UMKM di Jatinangor dalam menghadapi MEA. Tulisan ini menggunakan metode meta-analisis. Pertama, penulis melakukan pemetaan kesiapan UMKM dengan teknik kuantitatif terhadap beberapa jenis wirausaha khas Jatinangor sebagai sampel. Temuan kuantitatif menunjukkan bahwa para pelaku UMKM di Jatinangor siap menghadapi MEA namun belum memahami tentang MEA dan konsekuensi diberlakukannya MEA terhadap usaha mereka. Kedua, secara kualitatif, penulis merancang strategi bisnis UMKM di Jatinangor dalam menghadapi MEA.  Kata Kunci: Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Strategi Bisnis 
DESIGN THINKING MODEL BISNIS BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PENDIDIKAN JATINANGOR DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Muttaqin, Zaenal; Sari, Deasy Silvya
AdBispreneur Vol 2, No 3 (2017): AdBispreneur
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.717 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v2i3.16492

Abstract

ABSTRACTJatinangor is designed to be a strategic education in West Java Province. In its development, Jatinangor become a business center with a diversity of entrepreneurial types, which is primarily intended for the provision of facilities and infrastructure of students in order to support their education process. Uniquely, business aspects that are not directly connected with the education also took part in developing, ranging from culinary, online games, pulses, and even travel. This development shows a transformation in the education area. The ongoing transformation needs to be constructed on facing free competition in the Southeast Asian regional market, namely ASEAN Economic Community (AEC). This paper is an research outcome that used qualitative methods by emphasizing observations on pentahelix stakeholders in Jatinangor through continuous interactive discussions. The findings shows Jatinangor Education Area has great potential to be developed in a transformative way from a region that has potential business education to creative business, then tourism business area based on education and culture. This can be achieved by continuing education to build the mindset and collaboration among various stakeholders in Jatinangor. Keywords : Design thinking, transformation, sustainable business, AEC DESIGN THINKING MODEL BISNIS BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PENDIDIKAN JATINANGOR DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEANABSTRAKJatinangor didesain menjadi kawasan pendidikan strategis di Provinsi Jawa Barat. Dalam perkembangannya, kawasan ini menjadi sentra bisnis dengan keragaman jenis wirausaha, yang utamanya, ditujukan bagi penyediaan sarana dan prasarana mahasiswa dalam rangka menunjang proses pendidikan. Uniknya, aspek bisnis yang tidak terhubung secara langsung dengan pendidikan ikut pula berkembang, mulai dari kuliner, game online, pulsa, bahkan travel. Perkembangan ini memperlihatkan adanya transformasi di kawasan pendidikan. Transformasi yang berlangsung perlu dikonstruksi guna menghadapi persaingan bebas dalam pasar regional Asia Tenggara, yakni integrasi ekonomi Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tulisan ini merupakan luaran riset yang menggunakan metode kualitatif dengan menekankan observasi pada para pemangku kepentingan pentahelix di Jatinangor melalui diskusi interaktif secara kontinu. Temuan riset ini menunjukan bahwa Kawasan Pendidikan Jatinangor memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara transformatif dari kawasan yang memiliki potensi bisnis pendidikan ke bisnis kreatif, hingga kawasan bisnis pariwisata berbasis pendidikan dan budaya. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan upaya edukasi terus-menerus guna membangun pola pikir dan kolaborasi antar berbagai pemangku kepentingan yang ada di kawasan pendidikan Jatinangor. Kata kunci : Design thinking, transformasi, bisnis berkelanjutan, MEA
Poros Maritim Dan Tantangan Laut Tiongkok Selatan Sari, Deasy Silvya
Jurnal Penelitian Politik Vol 14, No 2 (2017): Demokrasi, HAM dan Militer
Publisher : Pusat Penelitian Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2714.837 KB) | DOI: 10.14203/jpp.v14i2.718

Abstract

Abstrak Perlombaan reklamasi pulau sedang berlangsung di Laut Tiongkok Selatan sejak lima belas tahun terakhir. Perlombaan reklamasi dilakukan oleh pemerintah negara-negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang mengembangkan Fiery Cross Reef seluas 3.000m2, Vietnam yang mengembangkan Spratly Island seluas 550 m2, Malaysia yang mengembangkan Swallow Reef seluas 1.368m2, Filipina yang mengembangkan Thitu Island seluas 1.000m2, dan Taiwan yang mengembangkan Itu Aba seluas 1.195m2. Perlombaan reklamasi pulau tersebut akan berpengaruh pada zona ekonomi ekslusif (ZEE) masing-masing negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia. Upaya penyelesaian sengketa di Laut Tiongkok Selatan telah diupayakan baik secara bilateral, maupun regional melalui ASEAN. Serangkaian dokumen kesepakatan telah dihasilkan antara negara-negara anggota ASEAN dengan Pemerintah RRT namun belum mampu mengurangi ego pihak bersengketa untuk menghentikan reklamasi. Terlebih, perlombaan reklamasi pulau disertai pengembangan dan peningkatan kapabilitas militer masing-masing negara bersengketa dari sisi kuantitas dan kualitas.Dalam desain Poros Maritim Dunia yang digaungkan Pemerintah Indonesia sebagai rencana pembangunan wilayah maritim, Pemerintah Indonesia perlu menata strategi guna mengimbangi perlombaan reklamasi pulau dan kapabilitas militer tersebut. Tulisan ini bermaksud untuk mengkaji strategi Poros Maritim Indonesia dalam menghadapi perlombaan reklamasi pulau dan kapabilitas militer di Laut Tiongkok Selatan. Penulis melakukan studi literatur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan interpretasi data, serta merancang strategi Poros Maritim Indonesia dengan menggunakan Regional Security Complex Theory (RSCT). Pemerintah Indonesia perlu mendesain strategi outward looking dalam desain Poros Maritim Indonesia guna menangkal strategi negara-negara lain yang mampu mengancam ketahanan NKRI, khususnya terkait dengan perlombaan reklamasi pulau dan kapabilitas militer di Laut Tiongkok Selatan.Kata kunci: Indonesia, Laut Tiongkok Selatan, Poros Maritim, Regional Security Complex Theory (RSCT)
Narasi Populer Indonesia Pasca Reformasi: Sebuah Kajian Psikokultural Siti Aliyuna Pratisti; Deasy Silvya Sari; Taufik Hidayat
Umbara Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.76 KB) | DOI: 10.24198/umbara.v4i2.25356

Abstract

Studies on Indonesian politics of identity after the reform present discussions on conflict-prone identities. Among them are conflicts based on multiculturalism; such as ethnicity, religion, and the relationship between minorities and majorities. Drawing at the current popular narratives in the written material and movies, this article aims at explaining identity-based conflicts in Indonesia, in particular a group trauma related to identity conflicts in Indonesia. Using psychocultural narrative theory, this article examining various cultural elements of the narratives, such as language, religion, social practice, and music and how it reflects the identity and conflict narrative in Indonesia after the reform. This article suggests that the current popular narratives offers the nuances of 1) bringing the Chinese-Indonesian identity back to the Indonesian political space, 2) presenting a new narratives of the 1965 tragedy using the perspective of the victims, and 3) presenting a narratives on religion based-conflicts.
DESIGN THINKING MODEL BISNIS BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PENDIDIKAN JATINANGOR DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Zaenal Muttaqin; Deasy Silvya Sari
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 2, No 3 (2017): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.717 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v2i3.16492

Abstract

ABSTRACTJatinangor is designed to be a strategic education in West Java Province. In its development, Jatinangor become a business center with a diversity of entrepreneurial types, which is primarily intended for the provision of facilities and infrastructure of students in order to support their education process. Uniquely, business aspects that are not directly connected with the education also took part in developing, ranging from culinary, online games, pulses, and even travel. This development shows a transformation in the education area. The ongoing transformation needs to be constructed on facing free competition in the Southeast Asian regional market, namely ASEAN Economic Community (AEC). This paper is an research outcome that used qualitative methods by emphasizing observations on pentahelix stakeholders in Jatinangor through continuous interactive discussions. The findings shows Jatinangor Education Area has great potential to be developed in a transformative way from a region that has potential business education to creative business, then tourism business area based on education and culture. This can be achieved by continuing education to build the mindset and collaboration among various stakeholders in Jatinangor. Keywords : Design thinking, transformation, sustainable business, AEC DESIGN THINKING MODEL BISNIS BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PENDIDIKAN JATINANGOR DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEANABSTRAKJatinangor didesain menjadi kawasan pendidikan strategis di Provinsi Jawa Barat. Dalam perkembangannya, kawasan ini menjadi sentra bisnis dengan keragaman jenis wirausaha, yang utamanya, ditujukan bagi penyediaan sarana dan prasarana mahasiswa dalam rangka menunjang proses pendidikan. Uniknya, aspek bisnis yang tidak terhubung secara langsung dengan pendidikan ikut pula berkembang, mulai dari kuliner, game online, pulsa, bahkan travel. Perkembangan ini memperlihatkan adanya transformasi di kawasan pendidikan. Transformasi yang berlangsung perlu dikonstruksi guna menghadapi persaingan bebas dalam pasar regional Asia Tenggara, yakni integrasi ekonomi Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tulisan ini merupakan luaran riset yang menggunakan metode kualitatif dengan menekankan observasi pada para pemangku kepentingan pentahelix di Jatinangor melalui diskusi interaktif secara kontinu. Temuan riset ini menunjukan bahwa Kawasan Pendidikan Jatinangor memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara transformatif dari kawasan yang memiliki potensi bisnis pendidikan ke bisnis kreatif, hingga kawasan bisnis pariwisata berbasis pendidikan dan budaya. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan upaya edukasi terus-menerus guna membangun pola pikir dan kolaborasi antar berbagai pemangku kepentingan yang ada di kawasan pendidikan Jatinangor. Kata kunci : Design thinking, transformasi, bisnis berkelanjutan, MEA
Poros Maritim Dan Tantangan Laut Tiongkok Selatan Deasy Silvya Sari
Jurnal Penelitian Politik Vol 14, No 2 (2017): Demokrasi, HAM dan Militer
Publisher : Pusat Penelitian Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jpp.v14i2.718

Abstract

Abstrak Perlombaan reklamasi pulau sedang berlangsung di Laut Tiongkok Selatan sejak lima belas tahun terakhir. Perlombaan reklamasi dilakukan oleh pemerintah negara-negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang mengembangkan Fiery Cross Reef seluas 3.000m2, Vietnam yang mengembangkan Spratly Island seluas 550 m2, Malaysia yang mengembangkan Swallow Reef seluas 1.368m2, Filipina yang mengembangkan Thitu Island seluas 1.000m2, dan Taiwan yang mengembangkan Itu Aba seluas 1.195m2. Perlombaan reklamasi pulau tersebut akan berpengaruh pada zona ekonomi ekslusif (ZEE) masing-masing negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia. Upaya penyelesaian sengketa di Laut Tiongkok Selatan telah diupayakan baik secara bilateral, maupun regional melalui ASEAN. Serangkaian dokumen kesepakatan telah dihasilkan antara negara-negara anggota ASEAN dengan Pemerintah RRT namun belum mampu mengurangi ego pihak bersengketa untuk menghentikan reklamasi. Terlebih, perlombaan reklamasi pulau disertai pengembangan dan peningkatan kapabilitas militer masing-masing negara bersengketa dari sisi kuantitas dan kualitas.Dalam desain Poros Maritim Dunia yang digaungkan Pemerintah Indonesia sebagai rencana pembangunan wilayah maritim, Pemerintah Indonesia perlu menata strategi guna mengimbangi perlombaan reklamasi pulau dan kapabilitas militer tersebut. Tulisan ini bermaksud untuk mengkaji strategi Poros Maritim Indonesia dalam menghadapi perlombaan reklamasi pulau dan kapabilitas militer di Laut Tiongkok Selatan. Penulis melakukan studi literatur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan interpretasi data, serta merancang strategi Poros Maritim Indonesia dengan menggunakan Regional Security Complex Theory (RSCT). Pemerintah Indonesia perlu mendesain strategi outward looking dalam desain Poros Maritim Indonesia guna menangkal strategi negara-negara lain yang mampu mengancam ketahanan NKRI, khususnya terkait dengan perlombaan reklamasi pulau dan kapabilitas militer di Laut Tiongkok Selatan.Kata kunci: Indonesia, Laut Tiongkok Selatan, Poros Maritim, Regional Security Complex Theory (RSCT)
MEMBANGUN KEMANDIRIAN PANGAN DARI RUMAH R. Dudy Heryadi; Mohammad Benny Alexandri; Deasy Silvya Sari
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v2i1.29958

Abstract

Social Distancing sebagai upaya memutus pandemi Covid-19 menuntut masyarakat untuk menjaga supply bahan makanan sebagai upaya bertahan hidup. Kemandirian pangan secara sederhana dapat dimulai dari rumah dengan membudidayakan tanaman dan ikan dengan menggunakan berbagai metode dan media tanam, mulai dari media tanah dan metode non tanah seperti hidroponik dan akuaponik. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah eksperimen. Hasil eksperimen memperlihatkan bahwa pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman (sayuran) dan ikan. Dengan melihat potensi derah sendiri, kemandirian pangan dapat pula dilakukan dengan memanfaatkan produk tetangga seperti susu kambing yang dapat diolah menjadi kefir dan keju.
Sosialisasi Pengenalan Revolusi Industri 4.0 dan Internet of Things (IoT) bagi Siswa SMAN 1 Cicalengka, Jawa Barat, Indonesia Deasy Silvya Sari; Dudy Heryadi; Mohammad Benny Alexandri
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v2i2.24391

Abstract

Artikel ini bertujuan memaparkan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) yang terinterasi dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Padjadjaran dalam semester ganjil 2019 di SMAN 1 Cicalengka berupa sosialisasi mengenai pengenalan Revolusi Industri 4.0 dan Internet of Things (IoT). Metode yang dilakukan adalah eksperimen dengan mengajak para siswa untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan sosialisasi. Selain mendengarkan materi sosialisasi, para siswa melakukan simulasi mengenai keterampilan-keterampilan sederhana terkait IoT. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa SMAN 1 Cicalengka telah mengetahui mengenai Revolusi Industri 4.0 dan tantangan yang akan dihadapi. Internet of Things (IoT) yang diperkenalkan adalah artificial intelligence (AI), esport, dan Youtube.
“SOLIDARITAS TANPA BATAS IDENTITAS” LOMBA PENULISAN CERITA PENDEK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI JATINANGOR DAN KABUPATEN BANDUNG Taufik Hidayat; Deasy silvya Sari; Siti Aliyuna Pratisti
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.484 KB) | DOI: 10.24198/kumawula.v1i1.18778

Abstract

Artikel ini membahas mengenai wujud solidaritas menentang kekerasan etnis dalam bentuk lomba penulisan cerita pendek bagi Siswa Menengah Atas di Jawa Barat. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menggugah rasa empati masyarakat terhadap kekerasan yang berlangsung, khususnya yang menimpa etnis Rohingya yang membuat etnis tersebut harus bermigrasi dari Myanmar ke beberapa negara, seperti: Bangladesh, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Metode yang digunakan adalah partisipasif dalam bentuk lomba cerpen dan sosialisasi. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme dan solidaritas untuk menentang kekerasan telah ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia, khususnya para siswa SMA. Format PPM dalam bentuk lomba penulisan cerita pendek diapresiasi sangat baik oleh pihak sekolah, khususnya guru Bahasa Indonesia, karena mampu memotivasi mahasiswa agar mau berkarya dan kreatif. Kesimpulan menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki solidaritas dan empati terhadap kekerasan yang terjadi pada etnis Rohingya. Solidaritas ini terlihat dari naskah-naskah cerpen yang ikut serta dalam lomba yang diselenggarakan dalam skema pengabdian pada masyarakat yang terintegrasi dengan KKN.    This article explores the response and solidarity of high school students in Jatinangor and the Regency of Bandung toward ethnic violence captured in short story writing contest. The purpose of this article is to raise the empathy of toward the tragedy, especially toward Rohingya that has experienced such atrocities which lead to fled outside the country to neighbour states, like Bangladesh, Thailand, Malaysia, and Indonesia. The article uses participation and socialisation methods in the form of the writing contest. The result shows that the high school students are enthusiastic about following the news and shows their solidarity in the form of a short story. Students and teachers, especially the Bahasa Indonesia teacher, give a proper appreciation for this writing contest as a method that can motivate the student to produce some manuscripts creatively. The result shows that Indonesian have solidarity and empathy toward Rohingya. Solidarity beyond the limit of identity as depicted in the short story manuscript that participates in the contest.
PENYUSUNAN PLATFORM PETANI CERDAS MAKMUR DALAM RANGKA KKN VIRTUAL SELAMA COVID 19 Zaenal Muttaqin; Deasy Silvya Sari
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v4i1.32568

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memaparkan platform yang disusun mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Virtual mengenai Petani Cerdas Makmur. Metode yang dilakukan adalah simulasi dinamika system (system dynamic) yang menganalisis perilaku peserta KKN Virtual dalam menyusun platform Petani Cerdas Makmur. Hasil kegiatan memperlihatkan bahwa dalam 30 hari, peserta KKN Virtual telah menyusun dokumen-dokumen platform Petani Cerdas Makmur melalui proses pelatihan online, studi literatur, dan studi lapangan yang dilakukan di daerah masing-masing. Ruang lingkup kegiatan KKN yang telah dilaksanakan, meliputi: sumber daya manusia, pemasaran, hukum, produksi, dan keuangan.