Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

STOCK VALUATION BY USING PRICE EARNING RATIO (PER) IN STOCK INDEX LQ45 Suryanto .
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 1, No 2 (2016): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.545 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v1i2.10236

Abstract

ABSTRACT  Stock valuations are reasonable assessment of the price of the stock. Stock valuations done to anticipate potential losses that would be received by investors. This research aims to determine the fair price of stocks and stock picks eligible to be selected in the investment in shares LQ45 index. The method  used  in  this  research  is  descriptive  analysis  with  quantitative  approach.  The  sampling technique purposive sampling of issuers incorporated in LQ45 index period from February 2016. The valuation of the stock price is measured by using the approach of Price Earning Ratio (PER). In conclusion, the results of valuations can be seen that 10 of the 13 companies, namely AKRA, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, JSMR, LKPR, MPPA, UNTR and UNVR all in condition undervalued. This means that  the  shares  are  relatively  cheap.  As  for  the  stock  ADRO,  BMRI,  and  SCMA  in  condition overvalued, which means that the shares are expensive. Keywords: valuation of shares, price earning ratio   VALUASI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODEPRICE EARNING RATIO (PER) PADA SAHAM INDEKS LQ45  ABSTRAK  Valuasi saham merupakan penilaian terhadap harga yang wajar terhadap suatu saham. Valuasi saham dilakukan untuk mengantisipasi potensi kerugian yang akan diterima investor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harga wajar saham dan memilih saham yang layak untuk dijadikan pilihan dalam investasi pada saham Indeks LQ45. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dari emiten  yang tergabung dalam Indeks  LQ45  periode Februari  2016.  Valuasi  harga  saham diukur dengan  menggunakan  pendekatan  Price  Earning  Ratio (PER). Kesimpulannya,  dari  hasil  valuasi saham dapat diketahui bahwa 10 dari 13 perusahaan, yaitu AKRA, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, JSMR, LKPR, MPPA, UNTR dan UNVR semua dalam kondisi undervalued. Hal tersebut berarti saham- saham tersebut tergolong murah. Sedangkan untuk saham ADRO, BMRI, dan SCMA dalam kondisi overvalued, yang berarti saham tersebut tergolong mahal. Kata kunci : valuasi saham, price earning ratio
TINJAUAN IMPLEMENTASI AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DI INDONESIA Suryanto .
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 2, No 3 (2017): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.281 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v2i3.16490

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study to determine the management of state finances in Indonesia associated with the government accounting system used. This research is a type of research of literature study using a qualitative approach. The data were obtained from various sources of reference, such as journals, expert statements, and media references. The results show that the Indonesian government in its accounting system is still based on Government Regulation No. 24 of 2005 which is the cash base toward accrual (cash toward accrual). However, Due to the growing demands of the community and the encouragement of international institutions to apply the accrual basis, the Indonesian government continues to improve its accounting system. It encouraged the government in 2010 through the Government Accounting Standards Committee to issue accrual based government accounting standards established through Government Regulation No. 71 of 2010 on Government Accounting Standards superseding Government Regulation No. 24 of 2005. The Government of Indonesia has implemented reforms in the field of accounting with the necessity setting up accrual basis accounting. The use of an accrual basis is one of the characteristics of modern financial management practices in the public sector that aims to provide more transparent information. But in reality, the application of accrual-based accounting system is still a lot of constraints on the human resources sector. Keywords : Accrual basis, cash basis, government accounting system  ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan keuangan negara di Indonesia terkait dengan sistem akuntansi pemerintahan yang digunakan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi literatur dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari berbagai sumber referensi baik jurnal, pernyataan para ahli, maupun referensi dari media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia dalam sistem akuntansinya masih berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yaitu basis kas menuju akrual (cash toward accrual). Namun, Karena adanya tuntutan dari masyarakat yang semakin kuat dan adanya dorongan dari lembaga-lembaga internasional untuk menerapkan basis akrual, maka pemerintah Indonesia terus berupaya memperbaiki sistem akuntansinya. Hal tersebut mendorong pemerintah pada tahun 2010, melalui Komite Standar Akuntansi Pemerintahan menerbitkan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005. Pemerintah Indonesia telah melaksanakan reformasi di bidang akuntansi dengan keharusan menerapan akuntansi berbasis akrual. Penggunaan basis akrual merupakan salah satu ciri dari praktik manajemen keuangan modern di sektor publik yang bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih transparan. Namun kenyataannya penerapan sistem akuntansi berbasis akrual tersebut masih banyak kendala pada sektor sumber daya manusianya. Kata kunci :  Basis akrual, basis kas, sistem akuntansi pemerintahan
ANALISIS KREDIT USAHA RAKYAT PADA BANK RAKYAT INDONESIA Suryanto .
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 4, No 2 (2019): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.414 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v4i2.22488

Abstract

This study aims to analyze the procedure for granting people's business credit (KUR) to Bank Rakyat Indonesia (BRI). The research method used in this study is a qualitative method with a type of descriptive research. The data obtained in this study uses research instruments, namely through observation, in-depth interviews, and documentation studies. Interviews were conducted with the Micro and Small Director of Bank BRI, debtor representatives and prospective debtors, as well as Bank Indonesia Representative Credit Section Bandung. Data collected from several sources carried out credibility testing with data triangulation — data analysis techniques used with data reduction, data presentation, and conclusions. The results of the study indicate that the implementation of the provision of people's business loans to Bank BRI through several stages, namely the stages of credit administration, credit documentation, credit approval, credit processing. The level of Non-Performing Loans (NPL) of BRI KUR shows a fairly large number of 2.31%, but among other KUR executing banks BRI's NPL is the smallest. The high level of NPL is because there are several factors, including: (1) wrong perceptions among Micro, Small and Medium Enterprises (MSME) actors regarding the source of funds in KUR distribution; (2) changes in the character of the debtor; and (3) the account officer section conducts a subjective analysis because there are certain relationships with prospective debtors Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosedur pemberian kredit usaha rakyat (KUR) pada Bank Rakyat Indonesia (BRI). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data yang diperoleh pada penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yaitu melalui observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan Direktur Mikro dan Kecil Bank BRI, perwakilan debitur dan calon debitur, serta Bagian kredit Bank Indonesia Perwakilan Bandung. Data yang terkumpul dari beberapa sumber dilakukan pengujian kredibilitas dengan triangulasi data. Teknik analisis data yang digunakan dengan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberian kredit usaha rakyat pada Bank BRI melalui beberapa tahapan yaitu tahap credit administration, credit documentation, credit approval, credit processing. Tingkat Non Performing Loan (NPL) KUR BRI memperlihatkan angka yang cukup besar yaitu 2,31%, tetapi diantara bank pelaksana KUR yang lainnya NPL Bank BRI yang paling kecil. Tingginya tingkat NPL dikarenakan adalah ada beberapa faktor, antara lain: (1) persepsi yang salah dikalangan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai sumber dana dalam penyaluran KUR; (2) adanya perubahan karakter debitur; dan (3)  bagian account officer melakukan analisis secara subjektif karena ada hubungan tertentu dengan calon debitur.
PEMETAAN DAN VALUASI EKONOMI KERUGIAN BANJIR DI KARESIDENAN SURAKARTA Suryanto .
PIRAMIDA Vol 13 No 1 (2017): JURNAL PIRAMIDA, Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Publisher : Puslit Kependudukan dan Pengembangan SDM Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4578.035 KB)

Abstract

Negative impact of Cilmate change as current environmental issues could not be avoided. Climate change causedloss especially for agricultural sector. The purposes of research: 1) to mapping and identify flooding area, 2) toestimate negative loss of climate change to decreasing of farm production and farmer income.This study used quantitative approfach to estimate probability loss in agricultural land. Tool of analysis tomapping and identify the vulnerable area relied on Geographic Information. Spatial data would be needed in thisresearch to give information about the area. Economic valuation would give result value loss of production causedof climate change impact.Result of data analysis showed that most of regencies in Karesidenan Surakarta have vulnerable area of flood.These regencies were Kota Surakarta, Kabupaten Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, and Klaten. The other regenciessuch as Boyolali and Wonogiri could be classified as less vulnerable to flood hazard. Based on economic valuationgave result that 36.72 percent to total of agricultural land vulnerable toward flood and 24.55 percent to total ofagricultural land vulnerable toward drought.
KOMUNIKASI ANTAR-PRIBADI KELUARGA SINGLE PARENT DALAM RESOLUSI KONFLIK Suryanto .
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Vol 21, No 2 (2011): Pena September 2011
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v21i2.44

Abstract

Abstract Berakhirnya  perkawinan  menimbulkan  masalah  tersendiri,  apalagi  bila  sudah punya  anak,  masalah yang  semula  dibicarakan  bersama,  kini  dihadapi  sendiri, termasuk  bagaimana  mendidik  dan membesarkannya.  Masalah  menonjol  yang dihadapi  para  orang  tua  tunggal,  adalah  munculnya perubahan sikap dan perilaku anak. Anak bersifat  pasip, pendiam, mudah tersinggung, dan pemarah, menutup diri  dengan  keluarga  dan  pergaulan  teman  sebaya,  sehingga  kadang  sulit  untuk diajak bermusyawarah.  Pada  umumnya,  orang  tua  tunggal  dalam  mengatasi  hal  ini dilakukan  upaya pendekatan  secara  pisik,  psikis,  emosional  maupun  spiritual.Yaitu mengajak  anaknya untuk  selalu membuka  diri,  mengajak  ngobrol,  bercerita, berdialog,  yang  dimulai  dari  ibunya  sendiri,  dengan harapan  anak  juga  ikut terpancing  ikut  cerita,  ngobrol  dan  berupaya  membuka  diri  dengan  orang tuanya.Keyword: Interpersonal communication
Upaya Pengentasan Masalah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Pamijen Kecamatan Sokaraja Mila Kusuma Juniar; Suryanto .; Shaffira Indah Paramesti; Nur Indah Wulandari; Febianti Rahayu; Afrizal Ilham Syafatulloh; Selri Amelia Ilmiselri
Jurnal of Community Health Development Vol 3 No 1 (2022): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Januari 2022
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.124 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2022.3.1.5030

Abstract

Kasus stunting di Indonesia masih tergolong cukup tinggi dengan rata-rata prevalensi 30,8% pada tahun 2018. Angka prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Sokaraja I pada tahun 2019 tercatat mencapai 16,5% dengan Desa Pamijen sebagai salah satu sumber kejadian stunting yang cukup besar. Menurut data Dinas Kesehatan Banyumas per Agustus 2020, masih terdapat 18 anak berstatus stunting dengan rincian 15 anak berstatus pendek dan 3 anak berstatus sangat pendek di Desa Pamijen. Tujuan pemberdayaan ini adalah untuk menurunkan angka kejadian stunting dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai kebutuhan gizi. Metode yang digunakan yaitu berupa pengukuran status gizi dan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pemberian makanan sehat, demonstrasi masak, serta pemberian alat-alat penunjang untuk Posyandu. Hasil pengukuran status gizi menunjukkan terdapat kenaikan status gizi balita, dimana dari 30 balita yang dikunjungi terdapat penurunan jumlah balita dengan stunting menjadi 2 balita, balita pada pita kuning KMS atau berisiko stunting turun menjadi 11 balita dan balita pada pita hijau atau normal meningkat menjadi 17 balita. Selain itu, hasil penyuluhan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ratarata skor pengetahuan, sikap, dan perilaku yang menunjukkan adanya perubahan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan. Dampak dari kegiatan ini adalah menurunnya angka kejadian stunting serta meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan stunting.
Implementasi Akses Ruangan Dan Penerangan Ruang Berbasis RFID Dan PIR Menggunakan Arduino Mega Suryanto .
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 6, No 1: Januari 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v6i1.26151

Abstract

Semakin berkembangnya teknologi di zaman moderen akan suatu sistem berbasis mikrokontroler menjadi semakin canggih, membantu manusia dalam mengendalikan suatu sistem dan alat manual menjadi serba otomatis. Sehingga manusia lebih mudah menjalankan aktifitas sehari-hari tanpa mengendalikan suatu alat secara manual, Efisiensi energi penerangan dari penggunaan RFID sensor kunci pintu ruangan dan sistem kendali lampu ruangan menggunakan sensor PIR. Perancangan sistem implementasi akses ruangan dan penerangan ruang yang dibuat terdiri dari beberapa bagian, yaitu RFID sebagai pengganti kunci konvensional, sensor PIR sebagai pendeteksi gerak manusia, solenoid sebagai pengunci otomatis, serta bagian driver triac sebagai switching untuk menyalakan lampuyang dikendalikan dengan mikrokontroler Arduino Mega. Sistem kerja RFID Reader terhadap RFID Tag ± 5 detik,Pada saat RFID Reader mendeteksi RFID Tag yang telah diregistrasi dan tidak teregistrasi akan aktif dan non aktifsehingga pintu dapat diakses atau terbuka. Solenoid akan otomatis nonaktif dengan waktu tunda (delay) selama ± 3detik. Pada perancangan ini pewaktu atau timer lampu menyala dalam satu kali pembacaan objek oleh sensor PIRselama ± 30 detik. Sensor PIR memiliki waktu tunda (delay) pada setiap pembacaan gerakan objek selama ± 2detik.  Jarak  pembacaan  maksimal  sensor  PIR  terhadap  objek  sejauh  7  meter  dengan  sudut  110o.  Pada  saatmendeteksi gerakan sensor PIR memiliki tegangan keluaran sebesar 3,31V. Daya yang dikonsumsi rangkaian akses ruangan dan penerangan ruang berdasarkan gerak tubuh manusia sebesar 7,04 Watt. Kata kunci : implementasi akses ruangan, mikrokontroler, RFID, sensor PIR