Samuel M. Simanjuntak
Universitas Advent Indonesia

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Kenaikan Berat Badan (BBLR) melalui Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru (PMK) di Rumah Samuel M. Simanjuntak; Dina Hartini
Jurnal Smart Keperawatan Vol 6, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/jskp.v6i2.260

Abstract

Angka kematian bayi BBLR di Indonesia masih tinggi khususnya di  Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman ibu dalam pelaksanaan PMK dirumah terhadap BBLR pasca rawat inap, serta hubungannya dengan kenaikan berat badan bayi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data dianalisa dengan menggunakan uji statistik Spearman’s rho test.Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi BBLRyang telah pulang dari RSUD Soreang pulang.Metode sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan jumlah sampel adalah 30 orang ibu  beserta bayinya.Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan perawatan metode kangguru di rumah adalah ditunjukkan  dengan persentase yang masih rendah (10%). PMK berkorelasi denagn peningkatkan berat badan BBLR36,7% dengan p value=0,046. Kata kunci: bayi BBLR; pelaksanaan PMK di rumah;kenaikan berat badan.
Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Imunisasi dengan Pendekatan Promosi Kesehatan Tentang Imuniasi Dasar Samuel M. Simanjuntak; Indah Nurnisa Nurnisa
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.336 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.21275

Abstract

Angka capaian imunisasi dasar di Bandung Barat termasuk dalam 10 kabupaten di Jawa Barat dengan pencapaian yang terendah. Edukasi kepada ibu-ibu dengan beragam pendekatan masih sangat diperlukan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk menerapkan dan mengevaluasi pendekatan promosi kesehatan tentang imunisasi dasar dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu terhadap imunisasi di RW.06 desa Sukajaya. Metode yang  digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan pemberian promosi kesehatan imunisasi dasar kepada 60 ibu-ibu yang memiliki anak Batita. Sebelum penyuluhan pengetahuan dan sikap ibu dikaji dengan pengisian kuesioner yang kemudian dikaji ulang saat setelah pelaksanaan penyuluhan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar pada batita antara sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang imunisasi di RW.06 desa Sukajaya dengan p value <0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penyuluhan tentang imunisasi dasar pada batita kepada para ibu secara signifikan meningkatkan pengetahuan  dan sikap ibu terhadap imunisasi dasar. Dari hasil tersebut peneliti menyarankan kepada perawat atau tim kesehatan terkait untuk melakukan promosi kesehatan tentang imunisasi dasar secara berkala kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki Batita untuk meningkatkan derajat kesehatan anak-anak di kabupaten Bandung Barat dan di Indonesia secara lebih luas. Kata kunci : Imunisasi dasar, Pengetahuan, promosi kesehatan, sikap
Pengetahuan tentang Kesiagaan Bencana Melalui Promosi dan Pelatihan Siaga Gempa Bumi Ayub Esperanza; Samuel M. Simanjuntak
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.508 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v3i1.22742

Abstract

Tingkat pengurangan resiko bencana masyarakat masih rendah, sementara potensi bencana di Indonesia dalam kategori tinggi. Tujuan kegiatan pelayanan masyarakat ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan responden saat sebelum dan sesudah promosi dan pelatihan siaga gempa dan menganalisa perbedaan tingkat pengetahuan  siaga gempa antara sebelum dan sesudah promosi dan pelatihan. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa semester padat 2018/2019 sebanyak 270 orang yang berada di kampus Universitas Advent Bandung.  Metode sampling digunakan adalah metode non-probability berjumlah 39 orang dari berbagai Fakultas dan Program studi. Kesiagaan diukur dengan menggunakan questionnaire yang diadopsi dari Buku Pedoman Kesiapsiagaan terhadap Bencana yang diterbitkan oleh BNPB tahun 2017. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa tentang siaga gempa berbeda secara signifikan antara sebelum dilakukannya promosi dan pelatihan dalam kategori cukup (63,5%) dan saat setelahnya yaitu  dalam kategori baik  (79%) dengan nilai p=0,000. Promosi dan pelatihan siaga gempa bumi  mampu meningkatkan tingkat pengatahuan anggota masyarakat tentang gempa yang berarti menurunkan dapat mengurangi faktor resiko korban gempa bumi. Kata kunci: Mahasiswa, pengetahuan, promosi dan pelatihan siaga gempa.
Edukasi Cerdas Menggunakan Obat (Cermat) terhadap Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Kelompok Senam Samuel M. Simanjuntak; Karolina Tupen
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 2 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v3i2.26484

Abstract

Praktik swamedikasi  merupakan fenomena di berbagai populasi baik di negara maju maupun di negara berkembang di seluruh dunia. Di Indonesia, swamedikasi telah menjadi salah satu pilihan utama, namun pengetahuan masyarakat yang belum adekuat tentang swamedikasi membawa banyak masalah kesehatan. Pelayanan masyarakat dan penelitian ini dilakukan untuk mengkajii tingkat pengetahuan dan sikap, lebih lanjut melalui penyuluhan kesehatan yang bertemakan gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat (GEMA CERMAT dengan tujuan untuk menguatkan tingkat pengetahuan dan sikap anggota masyarakat kelompok senam UNAI. Aktivitas pendidikan dilakukan pada tanggal 13 Desember 2019 yang dimulai dengan acara pembukaan, pengukuran pengetahuan dan sikap tentang swamedikasi tahapawala, pemberian materi penggunaan obat dengan baik dan kemudian dievaluasi kembali keberhasilannya dengan menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari Shankar, dkk. Desain yang digunakan adalah partially experimental dengan  latar one-group pre-test dan post-test. Responden yang berpartisipasi adalah 41 orang, 40 diantaranya adalah wanita dewasa dan satu pria yang tergabung dalam kelompok senam UNAI. Hasil analisis Paired t-test mengindikasikan adanya perbedaan yang signifikan pada pengetahuan dan sikap peserta senam antara saat sebelum dan saat sesudah mengikuti Program pendidikan GEMA CERMAT dengan signifikansi nilai p < 0.05. Pelayanan kepada masyarakat melalui promosi kesehatan dapat membantu meningkatkan pemahaman dan sikap dalam swamedikasi yang diharapkan  akan menuntun kepada perubahan perilaku swamedikasi dalam mendukung program masyarakat Indonesia yang sehat.Kata kunci: Pengetahuan, sikap, swamedikasi.
PENGUKURAN JUMLAH BAKTERI PADA BAJU PRAKTIK KLINIK MAHASISWA PERAWAT SECARA SERI WAKTU SEBAGAI INDIKASI PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL Fitri Carolina; Samuel Maju Simanjuntak; Idauli Simbolon
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 2 No 1 (2016): Januari-Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v2i1.243

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: berdasarkan pengamatan dan interview yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa mahasiswa menggunakan satu seragam praktik klinik lebih dari satu hari dan menggunakannya sampai ke rumah/asrama. Seragam praktik klinik mahasiswa perawat dapat menjadi salah satu sarana dalam penyebaran infeksi nosokomial bagi pasien, orang lain ataupun mahasiswa itu sendiri. Tujuan: penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan jumlah bakteri pada baju seragam praktik klinik sebagai indikasi dalam pencegahan infeksi nosokomial. Metode: desain dalam penelitian ini adalah one-group repeated measure design, yang dilakukan dengan cara swap pada baju praktik klinik 15 orang subyek penelitian sebelum digunakan pada daerah perut dengan menggunakan media plat agar NA. Kemudian dilakukan penanaman (inkubasi) dengan menggunakan inkubator selama 24 jam. Perlakuan yang sama dilakukan pada baju seragam hari ke-1 dan hari ke-2 setelah digunakan pada kelompok yang sama. Dari hasil uji plat tersebut dihitung jumlah koloni bakteri per hari dalam satuan koloni/cm2. Sampel dipilih dengan menggunakan metode simple random sampling kepada mahasiswa Praktik Klinis Keperawatan (PKK) IV yang sedang menjalankan praktik klinis di bagian medikal. Hasil: rata-rata jumlah bakteri baju seragam sebelum digunakan 7,31 koloni/cm2, hari ke-1 setelah digunakan 10,48 koloni/cm2 dan hari ke-2 setelah digunakan 12,97 koloni/cm2. Diskusi: dengan metode analisis ANOVA didapatkan hasil bahwa ada perbedaan yang signifikan dengan α < 0.05 dalam jumlah bakteri sebelum digunakan, hari ke-1 setelah digunakan dan hari ke-2 setelah digunakan pada mahasiswa PKK IV Fakultas Keperawatan Universitas Advent Indonesia. Hasil penelitian ini menyarankan agar perawat mengganti seragam setiap hari dan seragam dikelola dengan tepat. ABSTRACT Introduction: based on obsevations and interviews conducted by the research found that nursing students used their clinical uniform more than one day and use it to their home or dorm. Nursing students clinical uniform can be a medium in the spread of nosocomial infections for patients, other people or the students themselves. Objective: study was conducted to determine differences in the number of bacteria on the clinical uniform as indicated in the prevention of nosocomial infections. Method: this study applies one-group repeated measure design. This study was conducted to determine differences in the number of bacteria on the clinical uniform as indicated in the prevention of nosocomial infections. Designs in this study is a one-group repeated measure design, was conducted by swapping Nutrient Agar plate with 15 before used clinical uniforms of the subject in the abdominal area. Then planting (incubation) using the incubator for 24 hours. The same treatment is done on a uniform first day and second day after used in the same group. From the results of the test plate count the number of colonies of bacteria per day in units of colonies/cm2. Samples were selected using simple random sampling method to students of Nursing Clinical Practice IV that is running a clinical practice in the medical section. Results: the average number of bacteria uniforms before used was 7.31 colonies/cm2, first day after used was 10.48 colonies/cm2 and second day after used was 12.97 colonies/cm2. Discussion: with the ANOVA analysis showed that there were significant differences with α <0,05 in the number of bacteria before used, first day after used and the second day after use on student PKK Advent IV Faculty of Nursing, Adventist University of Indonesia. The results of this study suggest that nurses replace the uniform every day and uniformly managed appropriately.
RANCANG BANGUN DAN VALIDASI LEMBAR KAJI IDENTITAS PROFESIONAL PERAWAT ISLAM INDONESIA Samuel M. Simanjuntak; Joelin Cinthia Utami Simbolon
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 2 No 2 (2016): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v2i2.499

Abstract

Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki beragam suku, budaya, dan bahasa. Pada tahun 2010, data jumlah penduduk Indonesia yang paling terakhir menyatakan jumlah penduduk Indonesia sebesar 237,56 juta jiwa dengan 85.1% nya beragama Islam dan 288.405 penduduknya berprofesi sebagai seorang perawat. Pemahaman perawat tentang keperawatan transkultural saat ini sangatlah dibutuhkan. Agama, salah satu dari tujuh faktor yang menurut Leininger memiliki andil besar dalam mempengaruhi perilaku dan sikap para perawat maupun para klien. Simanjuntak (2011) berdasarkan studi kualitatif mengutarakan 13 karakteristik yang perlu di validasi sebagai karakteristik dari perawat Islam saat melakukan perawatan kepada klien. Penelitian ini dilakukan untuk memvalidasi butir-butir gambaran identitas profesional perawat Islam Indonesia melalui rancang bangun dari lembar kaji. Desain dalam penelitian ini adalah validasi kuesioner terhadap faktor rancang bangun, dimensi dan construct validity. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pilot study terlebih dahulu di Rumah Sakit Cibabat dan Rumah Sakit Imanuel dengan kemudian meminta responden untuk mengisi kuesioner serta memberikan komentar terhadap setiap butir-butir pernyataan, Data aktual berasal dari Rumah Sakit Santosa Bandung, Rumah Sakit Meilia Cibubur, dan Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta dengan cara meminta responden untuk mengisi kuesioner. Sampel dipilih dengan menggunakan metode snowballing kepada perawat Islam Indonesia yang bekerja di Bandung dan Jakarta. Data dianalisa dengan Cronbach α, didapatkan hasil pada uji validitas terhadap 13 karakteristik identitas profesional perawat Islam Indonesia masing-masing memiliki nilai Cronbach α >0,70. Hasil penelitian ini menyarankan agar perawat Islam Indonesia dapat menjadi perawat yang profesional dalam mengkaji diri agar dapat menuju keperawatan lintas budaya yang berkompetensi.
GAMBARAN PERILAKU SWAMEDIKASI MASYARAKAT DI KELOMPOK SENAM KLINIK UNAI Beauty Hartini Noti; Samuel M. Simanjuntak
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 6 No 1 (2020): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v6i1.2336

Abstract

Pendahuluan : perilaku swamedikasi merupakan respon seseorang terhadap  rangsangan  dari luar sehingga individu tersebut melakukan pengobatan sendiri tanpa resep dokter untuk mengobati penyakit yang dialaminya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran perilaku swamedikasi masyarakat terhadap kelompok senam Klinik UNAI. Metode : metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan Populasi adalah anggota kelompok senam Unai, Bandung, Jawa Barat dan metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling sebanyak 41 responden. Perilaku swamedikasi diukur dengan menggunakan questionnaire yang diadopsi dari penelitian sebelumnya oleh Alghanim serta Omar, dkk. Hasil : hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran perilaku swamedikasi kelompok senam Klinik Unai yang melakukan swamedikasi adalah 92,7 %, tempat memperolah obat paling banyak adalah di apotek 53,7%, sumber informasi yang didapatkan adalah dari keluarga 53,7 %, dan melakukan swamedikasi dengan alasan terbanyak adalah karena penyakit yang dialami ringan 70,7%. Diskusi: Melalui asuhan yang menjangkau pemahaman serta perilaku swamedikasi akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mencegah efek samping penggunaan obat-obatan bebas pada masyarakat.
GAMBARAN CAKUPAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DAN INDIKATOR-INDIKATOR KINERJA PELAYANAN KESEHATAN DI JAWA BARAT Mega Aryanti; Samuel M. Simanjuntak
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 7 No 1 (2021): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v7i1.2455

Abstract

Latar Belakang: Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Salah satu strategi untuk meningkatkan pencapaian cakupan target imunisasi kepada anak di Indonesia adalah dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan sasaran utamanya adalah tersedianya sumber daya manusia yang kompeten. Penilaian kinerja dan produktivitas di sektor publik secara umum telah didefinisikan dengan mencakup efisiensi dan efektivitas. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan populasi data yang mencakup pencapaian imunisasi lengkap dan indikator kinerja pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerja Jawa Barat dari tahun 2008 sampai 2018. Data sekunder dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak STATA. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja pelayanan keseahtan dengan cakupan imunisasi dasar balita di wilayah kerja dinas kesehatan Jawa Barat. Kunjungan antenatal di balai pengobatan dan rumah sakit serta dana sehat menjadi prediktor terhadap cakupan imunisasi polio, campak, hb dan BCG.  Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara sumber daya penyedia pelayanan kesehatan dengan tingkat cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak di wilayah kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Diskusi: Dianjurkan melakukan kajian kualitatif kepada ibu dalam melakukan imunisasi pada balita terkait kases pelayanan dan kunjungan prenatal.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan IMT dan Kadar Gula Darah Perawat Profesional Ernawaty Siagian; Samuel Maju Simanjuntak
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.24 KB) | DOI: 10.31539/jks.v5i1.2905

Abstract

Obesity that occurs in nurses as health workers, which should be a role model in a healthy lifestyle related to physical activity patterns and diet. Obesity is a major risk factor for increased cardiovascular disease, type 2 diabetes and hypertension. One of the factors contributing to obesity is eating large portions of food (more than needed), foods high in energy, high in fat, high in simple carbohydrates and low in fiber. The purpose of this study was to describe the attribute variables, daily activity patterns, BMI and blood sugar levels of nurses. As well as finding out whether there is a relationship between attribute variables, activity patterns on BMI and blood sugar levels of nurses. The method used in this research is descriptive correlational by using purposive sampling technique of 50 respondents who work in Bandar Lampung hospital. Physical activity data were collected using a structured interview guide for the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), as well as BMI measurement and examination of fasting blood sugar levels. BMI results showed that obese I (58%). Obese II (42%), Results of fasting blood sugar levels, pre-diabetes (28%), diabetes (4%). Meanwhile, the results of the moderate physical activity pattern were 80% METs-minutes / week. Analysis using the correlation formula, namely Pearson r and Spearman rho, shows that there is a significant relationship between age and physical activity patterns (METs-minutes / week) with a p value of 0.022 <0.05. There is a significant relationship between marital status (marital) and physical activity patterns with a p value of 0.005. Nurses have an essential role, first, namely to promote health and primary prevention. Provide support to nurses to achieve and maintain a healthy weight.
Pengetahuan Siswa Tentang Resiko Menikah Dini Melalui Pendekatan Promosi Kesehatan Samuel M Simanjuntak; Mikaria Doloksaribu
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2020): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.279 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v3i2.459

Abstract

Pernikahan dini merupakan silent issue terkait kesehatan dan hak asasi manusia. Jawa Barat merupakan salah satu propinsi di Indonesia dengan insiden pernikahan dini yang tertinggi setelah Kalimantan Tengah. Pendekatan promosi kesehatan yang diberikan sedini mungkin kepada anak remaja usia sekolah diharapkan akan menumbuhkan kesadaran terhadap resiko menikah dini. Metode pelayanan masyarakat yang diterapkan adalah dengan pemberian promosi kesehatan kepada para remaja. Target populasi dalam kegiatan pelayanan masyarakat ini adalah seluruh siswa kelas 2 di SMPN 3 Karyawangi. Kegitan promosi kesehatan meliputi perkenalan, pengukuran pengetahuan awal tentang resiko menikah dini, pemberian materi dengan metode pengajaran dan audio visual UNICEF, sesi tanya jawab, pengukuran pengetahuan post tentang resiko menikah dini dan sesi penutupan. Instrumen yang digunakan untuk mengkaji pengetahuan adalah kuesioner yang diadopsi dari Ellizabet (2010) dengan 20 butir pertanyaan. Hasil kajian tingkat pengetahuan remaja siswa SMP menunjukkan adanya perbedaan tingkat pengetahuan tentang resiko menikah dini antara sebelum dan sesudah promosi kesehatan. Peningkatan nilai pengetahuan remaja tentang resiko pernikahan dari sebelum promosi kesehatan dengan sesudah adalah 14,11% dengan p value ? 0.000. Sebagai saran kepada lembaga pendidikan SMPN 3 Karyawangi untuk memfasilitasi penyuluhan kesehatan secara berkala dan berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja mengenai resiko menikah dini. Bagi dosen-dosen dan mahasiswa perawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk bersedia menjadi mitra sekolah-sekolah dalam pelaksanaan promosi kesehatan dalam upaya pencegahan kejadian pernikahan dini. Bagi LPPM untuk terus mengadvokasi pengembangan pelayanan masyarakat dengan mengkoordinasi penerapan hasil penelitian pendekatan-pendekatan promosi kesehatan dalam pelaksanaan peran universitas sebagai mitra pemerintah mengembangkan derajat kesehatan masyarakat.