Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UNSUR KOMBINASI PADA VISUALISASI RAGAM HIAS BATIK KLASIK SEMÈN GAYA YOGYAKARTA Suryo Tri Widodo; G.R. Lono Lastoro Simatupang; R.M. Soedarsono; SP. Gustami
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 5, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.505 KB) | DOI: 10.24821/corak.v5i2.2387

Abstract

Semèn motifs on classical batik of Yogyakarta style, is a motif which visualize floral form withvarious elements motifs on it. Semèn motifs influenced Hindu-Java and Islamic culture. Influencefrom Islamic culture delivere a few motifs in stylization. From visual aspect, some of elementsmotifs on it visualize combine motifs. It become visual concept characteristic in Islam art includein semèn motifs on classical batik of Yogyakarta style. Visualization of motifs can be hide withcombined elements motifs. Keywords: semèn motifs, Yogyakarta classical batik, combine motifs
Sejarah Singkat Studio Fotografi Potret di Yogyakarta 1945-1975: Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Kreasi Artistiknya Irwandi Irwandi; G.R. Lono Lastoro Simatupang; Soeprapto Soedjono
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 11, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v11i2.1298

Abstract

Penulisan sejarah fotografi di Indonesia pascakemerdekaan boleh dikatakan masih belum banyak dilakukan. Catatan sejarah yang ada lebih mengarah pada perjalanan fotografi dalam merekam momen pra dan pascakemerdekaan, yang sebagian besar bersumber pada foto-foto dokumen milik IPPHOS (Indonesian Press Photo Service). Ini berarti, masih dibutuhkan penelusuran lebih lanjut guna merekonstruksi sejarah fotografi Indonesia dalam bidang yang lain, studio misalnya. Tulisan ini membahas perkembangan studio foto di Yogyakarta pascakemerdekaan. Hal yang dijadikan fokus utama ialah sumber daya manusia, teknologi, dan upaya-upaya artistik yang dilakukan dalam praktik studio foto masa itu. Penelusuran sejarah dilakukan dengan metode wawancara kepada pemilik studio, praktisi fotografi yang merupakan pelaku dan saksi sejarah studio fotografi pascakemerdekaan. Observasi juga dilakukan guna mengetahui lebih detail tentang upaya-kreatif yang dilakukan pihak studio foto dalam mewujudkan karyanya. Dapat disimpulkan bahwa aspek teknologi memberi pengaruh besar dalam proses perwujudan karya foto studio. Dapat terlihat bagaimana para pelaku usaha studio foto mengatasi keterbatasan teknologi.A Brief History of Portrait Photography Studio in Yogyakarta 1945-1975: Human Resources, Technology and Artistic It’s Creation.Writing the history of photography in the post-independence Indonesia arguably still not been done. The historical record that there are more leads on a photography trip in the pre and post-independence record the moments, which are largely sourced on the photographs of documents belonging IPPHOS (Indonesian Press Photo Service). This means, still needed further investigation in order to reconstruct the history of photography Indonesia in other fields, for example studio. This paper discusses the development of a photo studio in Yogyakarta post-independence. It is used as the primary focus is human resources, technology, and the efforts made in the artistic practices of the past photo studio. Search history conducted by interview to the owner of the studio, photography practitioner who is the perpetrator and witnesses photography studio post-independence history. Observations were also conducted to determine more details about the creative efforts that made the photo studio in realizing his work. It can be concluded that the technological aspects of great influence in the process embodiment studio photographs. It is noticeable how the photo studio business operators overcome the limitations of technology.
REPRESENTASI BUDAYA DALAM KOMIK STRIP PANJI KOMING Heru Nugroho; G.R. Lono Lastoro Simatupang
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n1.p%p

Abstract

Representasi kebudayaan Jawa dapat didentifikasi dari beberapa adegan misalnya, gerak fisik, tutur kata, pakaian yang digunakan berikut aksesorisnya. Komik Strip  Panji Koming  memunculkan Prinsip-prinsip dan etika ke-Jawa-an dalam beberapa adegan pada tiap edisinya. Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang menjunjung tinggi budaya unggah-ungguh atau tatakrama. Karena itu penghormatan menjadi kunci untuk dapat hidup secara harmonis dalam tatanan masyarakat secara keseluruhan. Penghormatan itu ditunjukkan dalam berbagai cara: sikap badan, tangan, nada suara, istilah penyapa, dan diatas segala-galanya, termasuk tataran bahasa yang dipergunakan. Adanya  stereorip  pada perempuan Jawa dipandang jelas, karena adanya representasi sederhana yang mereduksi perempuan menjadi serangkaian karekteristik yang dibesar-besarkan dan biasanya berkonotasi negatif. Jadi stereotip mereduksi, mendasarkan, mengalamiahkan dan mematok perbedaan.