Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

TRANSFORMASI BENTUK NAGA PADA RANCAKAN GAMELAN COKEKAN PAMOR Sigit Pamungkas
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 3, No 1 (2014): MEI 2014
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1220.376 KB) | DOI: 10.24821/corak.v3i1.2343

Abstract

Dragon is a mythological animal that most of the Java community trust as guardians ofthe earth and the universe. As a mythical animal that developed in the community, the dragonhas always been a source of inspiration in the creation of various works of art that hasdeveloped since centuries. The depiction of the dragon often appears on the temples,decorative ornaments, home furnishings, to the rancakan gamelan. Many depictions ofdragons are frequently encountered inspired to develop further into the creation of gamelancokekan pamor. Gamelan cokekan is an offshoot of the gamelan ageng. Gamelan cokekan hasfive ricikan ie gender, slenthem, gender penerus,gambang and kendhang. The creation of thisgamelan will be done with a variety of experimentation, among others, make wilahan withpamor materials. Pamor materials are materials used in the manufacture of a dagger or tosanaji. The next experiment is making rancakan the overall use of metallic materials.Keywords: dragon, gamelan cokekan, pamor Naga merupakan hewan mitologis yang sebagian besar masyarakat Jawa mempercayai sebagaipenjaga bumi dan alam semesta. Sebagai hewan mitos yang berkembang di masyarakat, nagaselalu menjadi sumber inspiratif dalam berbagai penciptaan karya seni yang sudahberkembang sejak berabad-abad lamanya. Penggambaran naga sering muncul pada candicandi,ornamen ragam hias, perabot rumah tangga, hingga pada rancakan gamelan. Banyaknyapenggambaran naga yang sering kita jumpai menginspirasi untuk mengembangkan lebih lanjutke dalam penciptaan gamelan cokekan pamor. Gamelan cokekan merupakan sempalan darigamelan ageng. Gamelan cokekan tersebut memiliki lima ricikan yaitu gender, slenthem,gender penerus, gambang, dan kendhang. Adapun penciptaan gamelan ini akan dilakukandengan berbagai eksperimentasi, antara lain yaitu membuat wilahan dengan bahan pamor.Bahan pamor merupakan bahan yang digunakan dalam pembuatan keris atau tosan aji.Eksperimen berikutnya yaitu pembuatan rancakan yang menggunakan keseluruhan bahan darilogam.Kata kunci: naga, gamelan cokekan, pamor
ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR PERUMUSAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI PADA RESTORAN MIE COBEK MALANG Sigit Pamungkas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 5, No 2: Semester Genap 2016/2017
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.985 KB)

Abstract

Restoran Mie Cobek Malang adalah restoran yang berdiri di Kota Malang. Persaingan bisnis dibidang penyediaan makanan dan minuman semakin ketat karena banyaknya pesaing baru yang terus bermunculan. Hal ini menyebabkan perlunya analisis SWOT untuk mengetahui peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan untuk dapat merumuskan dan mengimplementasikan strategi yang sesuai.  Dalam perumusan strategi ini melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap masukan dengan melakukan analisis EFE dan IFE. Kemudian tahap yang kedua adalah tahap pencocokan dengan menggunakan alat analisis matriks IE dan matriks grand strategy. Tahap yang ketiga adalah tahap keputusan dengan menggunakan matriks QSPM. Pada tahap masukan hasil analisis EFE menunjukkan total skor bobot kekuatan 3,30 dengan nilai peluang sebesar 2,12 dan nilai ancaman sebesar 1,18. Analisis IFE menghasilkan total skor bobot sebesar 2,89 dengan nilai kekuatan sebesar 2,17 dan kelemahan sebesar 0,72. Pada tahap pencocokan hasil analisis IE berada pada sel II dan strategi yang dapat diterapkan adalah strategi intensif dan integrasi. Hasil analisis matriks grand strategy berada pada kuadran I yaitu strategi yang dapat diterapkan adalah strategi intensif, integrasi, dan diversifikasi. Pada tahap keputusan hasil analisis matriks QSPM menunjukkan bahwa Restoran Mie Cobek Malang lebih cocok untuk menggunakan strategi integrasi pasar.Kata kunci: SWOT, Matriks EFE, Matriks IFE, Matriks IE, Matriks Grand Strategy, dan QSPM.
Hubungan Aktivitas Komunikasi dengan Tingkat Keberdayaan Kader Posdaya di Kota dan Kabupaten Bogor Sigit Pamungkas; Amiruddin Saleh; Pudji Muljono
Jurnal Komunikasi Pembangunan Vol. 11 No. 1 (2013): Februari 2013
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.764 KB) | DOI: 10.46937/1120139070

Abstract

Abstract Posdaya is an integrated forum of friendship, communication, advocacy, and family empowerment. Posdaya focuses on four fields, namely education, health, entrepreneurship and environment. The study was administered using a descriptive correlational research survey design by scrutinizing communication activities and level of empowerment. The purposes of this study were: 1) to describe the communication activities of Posdaya cadres in Bogor City and Bogor Regency; 2) to describe the empowerment level of Posdaya cadres in Bogor City and Bogor Regency; 3) to analyze the individual characteristics and environmental factors associated with communication activities of Posdaya cadres in Bogor City and Bogor Regency; 4) to analyze the individual characteristics and environmental factors associated with the level of empowerment of Posdaya cadres in Bogor City and Bogor Regency;  and 5) to analyze the relationship between the communication activities and level of empowerment of Posdaya cadres in Bogor City and Bogor Regency. The samples of this study were 92 Posdaya cadres. The data was processed and analyzed using t-test samples and rank Spearman Correlation Formula. The results showed that: 1) there is a difference in terms of level of education, level of experience, level of income, access to media, and the role as companion between the cadres in Bogor City and Bogor Regency; 2) there is a difference on the use of communication media such as radio and television between the cadres in Bogor City and Bogor Regency; 3) there is a relation in terms of cognitive, affective and behavior aspects between interpersonal activities, mediated communication, and communication in groups and level of empowerment of Posdaya cadres. Keywords: communication activities, posdaya cadres, empowerment
POTENSI PENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PERSUASIF DI SOSIAL MEDIA Sigit Pamungkas
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1237.315 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i1.597

Abstract

Salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam berkomunikasi adalah Komunikasi Persuasif; yaitu suatu pendekatan komunikasi yang bertujuan mengajak atau mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu, tanpa adanya unsur-unsur paksaan. Pendekatan komunikasi persuasif sangat beragam. Salah satu di antaranya adalah Komunikasi Persuasif menurut Aristotle, yaitu: Argumen yang bersifat logis, argumen yang bersifat psikologis dan argumen berdasarkan kredibilitas si pemberi argumen. Setiap orang memiliki keunikan tersendiri untuk dipersuasi, serta cenderung bisa dipersuasi dengan salah satu pendekatan tersebut secara dominan. Praktek komunikasi persuasif melalui media sosial semakin tidak terbendung. Pesan komunikasi yang dikirim dalam format digital sangat mudah dimanipulasi, hal ini memicu kreatifitas para komunikatornya. Salah satu bentuk kreatifitas yang dikembangkan adalah game interaktif yang bisa dikategorikan sebagai produk multimedia. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan besarnya potensi dan peluang bagi praktisi industri kreatif dan multimedia di Indonesia. Selain karena banyaknya pengguna sosial media, kebutuhan untuk terus memberikan persuasi (promosi ataupun kampanye)melalui media online terus meningkat. Tulisan ini juga berisi paparan usulan dari penulis tentang aplikasi multimedia edukatif hasil dari penelitian penulis yang didanai oleh DIKTI pada bulan Juli – Desember 2013 lalu.
GAJAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN BENTUK RANCAKAN GAMELAN GADHON BERBILAH PAMOR Sigit Pamungkas
Ornamen Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.134 KB) | DOI: 10.33153/ornamen.v11i2.1071

Abstract

Elephants are known as the most large-sized animals among the animals that live on land. With its large, forhumans are considered capable of representing the meaning of grandeur. This is evidenced by the many worksinspired by the elephant. In the creation of the artwork, the authors attempt stylized elephant shape in the form ofa set of rancakan gamelan gadhon, with the intention of adding value majesty of the gamelan instruments.Rancakan gamelan is part of the buffer strip, as well as a resonance tube that allows the blades gamelan aregenerally made of metal can cause a melodious voice. Rancakan form of gamelan gadhon the author createdcomes from the shape of elephants, with the intention to increase the strength of philosophical and aestheticquality is visually distinct from the common gamelan in the palace and in the community . Gamelan gadhon a termof simplifying the number of devices gamelan instruments with a practical purpose in mobility and performancegoals are simple tone composition. Generally gamelan gadhon meant to be played softly as accompanist anevent. Gamelan gadhon generally have five ricikan the form of gender, slenthem, kendang, gambang, and rebab.However, the author makes a set of gamelan gadhon consisting of: kendang ciblon, gender barung, gambang,slenthem, rebab, demung, saron, peking, and gongs kemodhong. It was intended for gamelan gadhon made tobe played more varied in character as well as working on the musical sound . Gamelan blades generally made ofiron, brass, or bronze . Each of the blade material will form its own tone shades. In this case, the authorsconducted an experiment to make blades gamelan using the prestige. Commonly found on the prestige of keris,spears, swords, blades and other traditional weapons. The prestige of a blend of iron and nickel through theprocess of forging and annealed complex. Making blades gamelan with prestige materials intended to add uniquevalue, so that a set of gamelan gadhon made into a unified work of creative and innovative, full of philosophicaland aesthetic values visually.Keywords: elephant, rancakan, gamelan, pamor
Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Turut Serta Melakukan Pemerasan Dengan Ancaman Berdasarkan Putusan Nomor 672/PID.B/2020/PN.Tjk Zainab Ompu Jainah; Anggalana Anggalana; Erlina B; Desta Fani Acbel; Sigit Pamungkas
Wajah Hukum Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/wjh.v5i1.357

Abstract

Extortion and threats are an act against the law and the perpetrator is obliged to take responsibility for his actions as regulated in the Extortion Law with Threats is a complaint offense so that the authorities can act if there is a complaint and the victim of Tuiuan from this research is to find out the causative factor and how the perpetrator's criminal responsibility.  As for the problem in this research are, what are the factors that led to the Criminal Act Committing 672 Pid B2020 PN Tjk?  How is the criminal responsibility of the perpetrator involved and exchanging extortion with threats?  The research method used in writing the Jumal of this research is a nomative juridical approach and an empirical approach. Based on the results of the research, the factors that cause perpetrators to commit extortion crimes with threats include economic factors, environmental factors and the third factor.  Where the role of the perpetrator is concerned, how the perpetrator does it, the weight of the mitigation side, the facts of the trial. so the perpetrator is responsible for his actions with a criminal sanction of imprisonment.
Pelatihan Literasi Media Menghadapi Era Industri 4.0 Bagi Ibu Rumah Tangga Di Daerah Tangerang Agustin Diana Wardhaningsih; Sigit Pamungkas
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.529 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.529

Abstract

Kehadiran media sosial menjadi salah satu alat komunikasi yang mampu menembus ruang dan waktu. Kemudahan yang ditawarkan membuat media sosial menjadi salah satu referensi masyarakat untuk mengakses informasi atau berita dengan cepat. Dan terkadang informasi yang didapat positif dan mengandung kebenaran tetapi bisa saja informasi yang didapat merupakan berita bohong alias hoax. Perlu adanya literasi media sosial agar penggunaannya bukan mengarah ke hal yang negatif, tetapi menjadi positif dan bisa membangun kesejahteraan masyarakat. Salah satu media sosial yang sangat tinggi penggunaannya di Indonesia adalah Whatsapp. Bukan hanya generasi muda saja yang menggunakannya tetapi juga orang tua, salah satu nya para ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga wajib melek digital. Ibu rumah tangga harus mau belajar dan setidaknya mengetahui cara menggunakan media sosial secara positif. Dengan demikian peran ibu rumah tangga bisa aktif memberikan pengajaran kepada anak-anaknya sehingga mereka pun bisa menjadi generasi yang kreatif tidak hanya pasif menerima setiap informasi, tetapi bisa bijak menggunakan media sosial. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada para ibu rumah tangga cara bijak bermedia sosial whatsapp. PKM ini dilakukan di dua lokasi di daerah Tangerang. PKM yang pertama adalah bagi ibu-ibu PKK kelurahan Bencongan Indah, Karawaci, dan juga bagi ibu-ibu rumah tangga di daerah Mauk, Tangerang.
PEMBELAJARAN PRODUKSI KANAL YOUTUBE BAGI PESERTA EKSTRA KURIKULER JURNALISTIK SEKOLAH DIAN HARAPAN TANGERANG Sigit Pamungkas
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.879 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1238

Abstract

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unversitas Pelita Harapan bekerjasama dengan SDH Tangerang untuk melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler jurnalistik bagi para siswanya. Salah satu kegiatannya dilakukan pada periode Januari – Juli 2021 di masa penerapan kebijakan PPKM(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) oleh pemerintah akibat pandemi covid 19. Para peserta kegiatan tersebut adalah siswa grade 10 hingga 12 atau setara Sekolah Menengah Atas(SMA). Para peserta dibagikan materi tentang produksi video jurnalistik dan pengembangan kanal youtube. Materi tersebut dipilih karena di masa pandemi covid 19 ini, konten berbagai konten video di media sosial, termasuk youtube, telah menjadi salah satu media rujukan yang paling sering diakses oleh audiens millennial, termasuk siswa SMA. Materi yang diberikan meliputi pengenalan akan peran video sebagai media informasi di media sosial khususnya youtube, proses produksi video jurnalistik, hingga pembuatan kanal youtube pribadi. Kegiatan yang semestinya dilakukan secara tatap muka dan praktek lapangan ini, seluruhnya dilakukan secara daring menggunakan aplikasi video call dari Microsoft teams secara syncrounous. Proses ceramah daring dilakukan selama 16 kali pertemuan, dengan durasi tiap sesi adalah 1 jam, sedangkan untuk pengerjaan tugas, para siswa melakukannya dari rumah masing-masing. Hasil akhir dari proses kegiatan ini, para siswa sanggup membuat kanal youtube pribadi berisi video-video dengan penerapan kaidah-kaidah jurnalistik, sesuai materi yang telah diberikan.
ANALISIS YURIDIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 44 TAHUN 2019 ATAS PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2019 DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Sigit Pamungkas
Dinamika Vol 27, No 2 (2021): Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.795 KB)

Abstract

ABSTRACT          The birth of PKPU No. 5 of 2019 concerning the determination of the elected candidate pair, determination of seat acquisition, and determination of the elected candidates in the general election. However, this PKPU did not run smoothly, especially in relation to the provisions of Article 3 paragraph (7). Then on October 28, 2019 the Supreme Court decided related to the request for a judicial review by Rachmawati Soekarnoputri et al, which in article 3 paragraph (7) states that the KPU made new norms not in accordance with Law No. 7 of 2017 concerning Elections so that it contradicts Law no. 7 About Elections. This research is a normative juridical research, which is analyzing from a Supreme Court decision, the source of the legal materials used in this study are primary, secondary, and tertiary legal materials. Using qualitative methods. From the results of this study it can be seen how the implications of the Supreme Court decision Number 44 of 2019 on the results of the 2019 presidential election and the legal politics of PKPU Number 5 of 2019Keywords: Juridical Analysis, Implications of Supreme Court Decisions, Politics of KPU Regulations, Presidential Election.ABSTRAK         Lahirnya PKPU No. 5 Tahun 2019 tentang penetapan pasangan calon terpilih, penetapan perolehan kursi, dan penetapan calon terpilih dalam pemilihan umum. Namun PKPU ini tidak berjalan mulus khususnya terkait, dalam ketentuan pasal 3 ayat (7). Kemudian tanggal 28 Oktober 2019 MA memutus terkait dengan permohonan uji materil oleh Rachmawati Soekarnoputri dkk yang mana pada pasal 3 ayat (7) bahwa KPU membuat norma baru tidak sesuai dengan UU No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu sehingga bertentangan dengan UU No. 7 Tentang Pemilu. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, yang bersifat menganalisa dari sebuah putusan MA ,sumber bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, sekunder,dan tersier. Menggunakan metode kualitatif. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bagaimana implikasi dari putusan MA Nomor 44 Tahun 2019 terhadap hasil pilpres 2019 dan politik hukum dari PKPU Nomor 5 Tahun 2019Kata kunci: Analisis Yuridis, Implikasi Putusan MA, Politik Peraturan KPU, Pilpres.
PELATIHAN PRODUKSI VIDEO BAGI JEMAAT HKBP PERUMNAS TANGERANG Jumadal Simamora; Agustin Diana Wardaningsih; Sigit Pamungkas
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1478

Abstract

HKBP Perumnas Tangerang merupakan salah satu gereja di Tangerang Banten yang sejak Pandemi Covid-19 sudah menggunakan teknologi komunikasi untuk melaksanakan ibadah online. Seiring menurunnya penyebaran Covid-19, pelaksanaan ibadah telah dilakukan secara hybrid, baik secara onsite maupun secara online. Untuk kegiatan ibadah online tersebut dan liputan berbagai event gereja, dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil dalam bidang multimedia. Namun keterbatasan ketrampilan jemaat gereja dalam memproduksi video mengakibatkan hanya sedikit orang yang terlibat dalam setiap acara dan untuk acara tertentu, gereja menyewa jasa multimedia dari luar. Tujuan dari PkM ini adalah untuk memperlengkapi keterampilan generasi muda gereja dalam memproduksi video. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka metode yang ditawarkan melalui PkM ini adalah memberikan “Pelatihan Produksi Video Bagi Jemaat HKBP Perumnas Tangerang”. Dengan menurunnya penyebaran Covid-19, pelatihan diberikan secara onsite dengan jumlah peserta dibatasi maksimal 20 orang. Pelatihan diselanggarakan selama 4 hari, tanggal 21, 28 Mei dan 4, 11 Juli 2022 dengan melibatkan 3 orang dosen, 2 staff dan 3 orang mahasiswa. Melalui pelatihan ini, peserta telah mampu menghasilkan produksi sebuah video dengan mengikuti tahapan produksi mulai dari pra produksi, produksi dan post produksi hingga mengunggah melalui Youtube Channel gereja.