Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Industri Kreatif pada Batik Tulis Tenun Gedog: Kondisi Sosial-Ekonomi Pasca Covid-19 Imroatus Sholikhah; Rochmat aldy Purnomo; Sayid Abas; Asis Riat Winanto; Choirul Hamidah
ISOQUANT : Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol 4, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/iso.v4i2.469

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi pengrajin batik tulis Tenun Gedog di Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban selama masa pandemi Covid-19. Metode analisis yang digunakan pada penenlitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian  ini adalah seluruh pengrajin batik tulis Tenun Gedog di kecamatan kerek Kabupaten Tuban dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebayak 79 dengan teknik penentuan sampel random sampling. Hasil penelitian ini adalah variabel kegiatan produksi memiliki peluang sebesar 20,989%, variabel distribusi pemasaran sebesar 1,842% dan variabel omset penjualan sebesar 1,838% terhadap peningkatan pendapatan pengrajin batik selama masa pandemi Covid-19.Kata Kunci: Pandemi Covid-19, Produksi, Distribusi pemasaran, Omzet, dan Pendapatan.
Implementasi Pelatihan Batik Ciprat di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo Jasmine Firdausyi; Kussuraningtyas Kussuraningtyas; Yayuk Susilowati; Dias Aprilia Santy; Asis Riat Winanto
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 6 (2023): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8379335

Abstract

Universitas Muhammadiyah Ponorogo melakukan program pengabdian di mulai dari pengembangan potensi lokal, pemberdayaan masyarakat, hingga penyelenggaraan berbagai acara sosial yang bermanfaat. Salah satunya program pengabdian dimana tidak hanya berupa pemberian bantuan materi atau layanan, namun juga menjalin hubungan positif dengan masyarakat lokal, belajar dari mereka, dan berpartisipasi dalam pengembangan masyarakat. Dengan demikian, hasil pengabdian yang dilakukan akhirnya dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan sosial dan mengembangkan sikap, nilai, dan keterampilan yang berharga dalam kehidupannya.
Pemberdayaan Sektor Informal di Kabupaten Ponorogo Asis Riat Winanto; Khusnatul Zulva Wafirotin
Al Tijarah Vol. 2 No. 2 (2016): Al Tijarah | December
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/tijarah.v2i2.745

Abstract

The informal sector in Ponorogo is a controversial daily phenomenon. On the one hand, the district authorities often are not friendly to them. But, on the other hand they are used as a source of revenue for local governments through the collection of the levy and to solve the problems of employment in urban areas. However, the issue of the informal sector can not be left alone, because the day their numbers grew in number and will result in public space disruption. Based on research that has been conducted shows that the informal sector players want their empowerment so that its business can be more advanced and keep it running. Several alternative development activities expected by informal sector operators are: the procurement of wagons for businesses, entrepreneurship training, the establishment of an informal group of business operators and the ease of obtaining credit. While the research conducted related to the empowerment of the informal sector seen their empowerment by forming a group / community. The formation of a group/community is based on the desire to maintain their existence in the informal sectors. Besides, the existence of this community are expected as a forum to resolve the problems related to the informal sector. Another reason, the establishment of the community is expected to be the bridge between informal sector players and government.
Implementasi Pelatihan Batik Ciprat di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo Jasmine Firdausyi; Kussuraningtyas Kussuraningtyas; Yayuk Susilowati; Dias Aprilia Santy; Asis Riat Winanto
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 6 (2023): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8379335

Abstract

Universitas Muhammadiyah Ponorogo melakukan program pengabdian di mulai dari pengembangan potensi lokal, pemberdayaan masyarakat, hingga penyelenggaraan berbagai acara sosial yang bermanfaat. Salah satunya program pengabdian dimana tidak hanya berupa pemberian bantuan materi atau layanan, namun juga menjalin hubungan positif dengan masyarakat lokal, belajar dari mereka, dan berpartisipasi dalam pengembangan masyarakat. Dengan demikian, hasil pengabdian yang dilakukan akhirnya dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan sosial dan mengembangkan sikap, nilai, dan keterampilan yang berharga dalam kehidupannya.
Financial Management Model and Increasing the Independence of UMKM in Ponorogo Dwiati Marsiwi; Asis Riat Winanto; Pinaryo
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Digital Vol. 3 No. 1 (2024): January 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/ministal.v3i1.7744

Abstract

Small, Micro and medium business activities are currently experiencing good development, especially in the food and beverage sector. Therefore, MSMEs must also be able to manage finances by preparing good financial reports. Financial management and reporting in MSMEs is still not widely used. This is because MSMEs feel that their daily money turnover can be predicted. However, without recording and separating personal assets from his business, an entrepreneur cannot control his business properly. The mixing of personal interests with business can increase risks to business sustainability and continuity. The independence of small, micro and medium enterprises today is the ability to run their business only by relying on their own capital. Soft loan capital is very rarely obtained because financial management has not been carried out, so even simple financial reports are not available. Business independence of course needs to be accompanied by the ability of MSMEs to manage their finances.
Optimalisasi Karang Taruna untuk Meningkatkan Peran Pemuda dalam Pembangunan Desa Asis Riat Winanto; Dwiati Marsiwi; Pinaryo
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 03 (2024): JUNI 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karang Taruna merupakan organisasi kepemudaan sebagai wadah dan sarana untuk pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial. Proses optimalisasi karang taruna merupakan proses penghidupan kembali organisasi karang taruna yang sudah fakum di desa Kertosari. proses revitalisasi terdiri dari beberapa proses diantaranya dengan penguatan visi misi program karang taruna yaitu tentang kesesuaian kondisi lingkungan dan keadaan karang taruna yang sesuai dengan visi misi, sehingga peluang untuk tercapainnya sebuah visi tinggi. selanjutnya pada tahapan identifikasi masalah, karang taruna harus memperhatikan tahap- tahap dan hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi sebuah masalah seperti permasalahan yang terjadi dalam organisasi karang taruna itu sendiri. Melihat kondisi yang seperti itu, muncul ide/gagasan untuk mengaktifkan Kembali karang taruna dengan menginisiasi karang taruna. Diharapkan dengan terbentuknya lagi organisasi kepemudaan ini bisa lebih meningkatkan lagi aktifitas positif para remaja sekaligus bisa meningkkan ptensi yang ada di desa/kelurahan. Hal ini jelas akan meningkatkan lagi peran pemuda dalam pembangunan desa sebagai wujud dari pertisipasi aktif warga dalam mencapai tyujuan pembangunan agar lebih tetrata lagi kehidupan masyarakat yang lebih baik lagi.
INNOVATION IN BATIK CIPRAT KARANGPATIHAN AS A CREATIVE ECONOMY DEVELOPMENT TO INCREASE SUSTAINABLE COMPETITIVE ADVANTAGE Yayuk Susilowati; Rochmat Aldy Purnomo; Yeni Cahyono; Asis Riat Winanto; Choirul Hamidah
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Vol. 8 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rep.v8i2.1152

Abstract

Batik Ciprat Karangpatihan is one of the forms of cultural diversity based on batik products in the Karangpatihan village. In order to empowering disabled people, The Government of Karangpatihan Village collaborate with the Rumah Harapan Mulya personally trained them to make batik, which aims to provide jobs and self-employed income sources for craftsmen with disabilities in Karangpatihan Village. The aim of this study is to explore local economic development, inclusive economy and sustainable economy with a case study of the product Batik Ciprat Karangpatihan. This research uses a qualitative approach using primary data and secondary data. The result of the research, among other things, is the innovation of the media Batik Ciprat Karangpatihan which is a fan, cup and used T-shirt as a development of the usual fabric media. It can be concluded that the new innovation potential of Batik Ciprat Karangpatihan from the development of the local economy is by exploiting the potential of the corn grove region to filter Batik waste, the inclusive economy is empowering the disabled community and the local poor population, and the sustainable economy with the presence of development on the batik media and environmentally friendly that can then increase the income of the public by making the creation of batik with new fashion media, T-shirts, cups, and fans.