Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERBEDAAN PRESTASI AKADEMIK BERDASARKAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA Chris, Arlends
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i1.1729

Abstract

Kecemasan merupakan hal normal yang dapat terjadi pada seseorang. Kecemasan yang semakin memburuk dan tidak diatasi akan memengaruhi performa seseorang. Mahasiswa fakultas kedokteran rentan mengalami kecemasan karena terdapat beberapa faktor resiko yang dapat memicu terjadinya kecemasan. Salah satu faktor yang berperan pada kondisi tersebut adalah tuntutan pembelajaran atau akademik untuk mencapai tujuan pendidikan kedokteran yang tertuang dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Penelitian yang dilakukan terhadap 286 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2014 dan 2016 ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi akademik berdasarkan tingkat kecemasan mahasiswa. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional, dengan membagi responden ke dalam tiga kelompok yaitu kecemasan ringan (n=191), kecemasan sedang (n=67), dan kecemasan berat (n=28). Analisa data statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis, menunjukkan nilai p value=0.00 (p<0.05), secara statistik menunjukan adanya perbedaan bermakna antara prestasi akademik dan tingkat kecemasan. Median skor IPK pada mahasiswa dengan kecemasan ringan adalah 3.01, kecemasan sedang adalah 2.87, kecemasan berat adalah 2.86. Median skor IPK pada kelompok kecemasan berat lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kecemasan ringan dan sedang. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi akademik berdasarkan tingkat kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara.  
PERBANDINGAN NILAI PRAKTIKUM HISTOLOGI BERDASARKAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA KEDOKTERAN Chris, Arlends; Dewi, Sari Mariyati; Tarcisia, Twidy; Tasdin, Willy
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i1.440

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa pasti akan mengalami kecemasan dalam berbagai situasi lingkungan akademik. Mahasiswa kedokteran khususnya, memiliki kecenderungan tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa lainnya dalam rentang umur sebaya. Tingkat kecemasan ini dapat memberikan efek negatif bila tidak tertangani dengan baik, terutama terhadap performa akademik mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan nilai praktikum Histologi mahasiswa berdasarkan tingkat kecemasan mahasiswa. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengurangi tingkat kecemasan mahasiswa kedokteran dalam menjalani pendidikannya sebagai calon dokter. Metode yang digunakan adalah desain kuantitatif dengan membandingkan tingkat kecemasan terhadap hasil ujian mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Beck Anxiety Inventory (BAI) dan tes akademik. Responden terdiri dari 88 orang mahasiswa yang dipilih dengan cara purposive non-random sampling. Data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 22 menggunakan one-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa rata-rata nilai ujian praktikum Histologi pada mahasiswa dengan tingkat kecemasan rendah (mean=80.95±8.78) lebih tinggi daripada kelompok mahasiswa dengan tingkat kecemasan sedang (mean=72.87±12.03) dan tinggi (mean=77.00±10.81). Hasil uji homogenitas variansi dengan Levene Statistic adalah 0.651 dengan nilai kemaknaan sebesar 0.524 (p>0.05) yang berarti variansi dari ketiga ujian sama. Hasil uji statistik dengan one-way ANOVA menunjukkan nilai F hitung adalah 5.362 dengan nilai kemaknaan sebesar 0.006 (p<0.05) yang berarti terdapat perbedaan nilai ujian praktikum histologi mahasiswa terhadap tingkat kecemasan. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata nilai ujian praktikum Histologi lebih tinggi pada mahasiswa dengan tingkat kecemasan rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki tingkat kecemasan sedang dan tinggi. Kata kunci: pendidikan kedokteran, histologi, kesehatan mental, kecemasan, BAI
ANALISA EVOLUSI VIRUS DENGUE YANG ENDEMIK DI INDONESIA Sidarta, Erick; Dewi, Sari Mariyati; Chris, Arlends
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v3i1.2856

Abstract

Indonesia merupakan daerah dengan hiperendemisitas tinggi untuk infeksi virus dengue dan tempat bersirkulasinya keempat varian genotype virus dengue. Saat ini salah satu cara untuk pencegahan infeksi virus dengue adalah dengan vaksin dengue yang baru tersedia tahun 2016. Vaksin dengue ini menstimulasi terbentuknya antibodi yang akan mengenali membran dan selubung dari keempat genotipe virus dengue. Efektivitas dari vaksin ini tergantung dari kesesuaian antara antibodi yang terbentuk dengan varian yang beredar di Indonesia. Mengingat virus dengue merupakan virus RNA yang umumnya memiliki laju mutasi yang tinggi, mutasi yang terjadi dapat mengakibatkan terbentuknya escape mutant yang mampu menghindari antibodi yang terbentuk oleh vaksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evolusi dan laju mutasi dari virus dengue yang beredar di Indonesia. Sebanyak 116 data genom lengkap dari virus dengue yang telah dilaporkan di Indonesia digunakan dalam penelitian ini. Genotipe virus dengue dianalisa dengan menggunakan software MEGA-X. Evolusi dan laju mutasi dari gen penyandi selubung (E) dan membran (M) virus dengue dianalisa dengan menggunakan software BEAST versi 1.8.3. Hasil dari penelitian ini menunjukkan gen E dan M virus dengue telah berevolusi semenjak pertama kali dilaporkan pada tahun 1975 dan memiliki laju mutasi yang tinggi. Gen E mencapai  9.26 x 10-4 subsitusi/basa/tahun (95% HPD 7.81 X 10 10-4 – 1.07 X 10-3) maupun gen M yang mencapai 8.5 x 10-4 subsitusi/basa/tahun (95% HPD 6.03 X 10 10-4 – 1.09 X 10-3). Tingginya laju mutasi ini membutuhkan perhatian bagi pengembang vaksin untuk pengawasan dan evaluasi yang berkesinambungan. Indonesia is an area with high hyperendemicity for dengue virus infection and the circulation of the four variants of dengue virus genotype. Currently, one way to prevent dengue virus infection is with a new dengue vaccine available in 2016. This dengue vaccine stimulates the formation of antibodies that will recognize the membrane and envelope of the four dengue virus genotypes. The effectiveness of this vaccine depends on the suitability of the antibodies formed with variants circulating in Indonesia. Since dengue virus is an RNA virus that generally has a high mutation rate, the mutations that occur can result in the formation of escape mutants that are able to avoid the antibodies formed by the vaccine. This study aims to determine the evolution and mutation rate of dengue viruses circulating in Indonesia. A total of 116 complete genome data from dengue viruses that have been reported in Indonesia were used in this study. Dengue virus genotypes were analyzed using MEGA-X software. The evolution and mutation rate of the envelope (E) and membrane (M) gene of the dengue virus were analyzed using BEAST software version 1.8.3. The results of this study indicate that the E and M genes of the dengue virus have evolved since they were first reported in 1975 and have a high mutation rate. Gen E reaches 9.26 x 10-4 substitution / base / year (95% HPD 7.81 X 10 10-4 - 1.07 X 10-3) and M gene reaches 8.5 x 10-4 substitution / base / year (95% HPD 6.03 X 10 10-4 - 1.09 X 10-3). The high rate of this mutation requires attention for vaccine developers for ongoing monitoring and evaluation.
KAJIAN TENTANG SISTEM PENGENALAN SEL DARAH PUTIH MENGGUNAKAN NEAREST FEATURE LINE DENGAN INTERPOLASI LINIER DAN SPLINE Kelly Anthony; Arlends Chris; Lina Lina
Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jiksi.v1i2.3136

Abstract

The application system designed is intended to help experts in medicine to diagnose a disease by recognizing types of white blood cells. The feature lines are developed by using the linear, quadratic spline, and cubic spline interpolation methods. The results of experiments show that the development of  feature lines using linear interpolation gave better result than the spline interpolation method.Keywords : Nearest Feature Line, Principal Component Analysis, White Blood Cell, Linear, Spline.
PENDETEKSIAN SEL DARAH PUTIH DARI CITRA PREPARAT DENGAN CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORK Danny Danny; Lina Lina; Arlends Chris
Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi Vol 9, No 1 (2021): JURNAL ILMU KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1336.751 KB) | DOI: 10.24912/jiksi.v9i1.11557

Abstract

White Blood Cells play an important role as parts of the immune system by fighting against viruses, bacteria and potentially harmful foreign objects that enter the human body. The amount of white blood cells can indicate a certain disease or infection within the human body. This research aims to develop a system that can automatically detect and locate the location of white blood cells in a slide image that is stained or not stained. By not staining blood cell images, it can save time and resources that are normally used in white blood cell detection. This system is built using convolutional neural networks (CNN), a deep learning architecture. The CNN model is used for detecting white blood cells in stained images and is trained with 528 images and the model that is used for detecting white blood cells in unstained images is trained with 264 images. Bounding box regression is used to predict the location of white blood cells. The experiment test results show the detection accuracy for the stained images reach 53.85% and for the unstained images has 54.69% accuracy.
PENDETEKSIAN SEL DARAH PUTIH DARI CITRA PREPARAT DENGAN YOU ONLY LOOK ONCE Fredriek Andrianson; Lina Lina; Arlends Chris
Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi Vol 9, No 1 (2021): JURNAL ILMU KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1543.583 KB) | DOI: 10.24912/jiksi.v9i1.11562

Abstract

Blood is a fluid that in the body, in the blood there are platelets, red blood cells and white blood cells. White blood cells play an important role in maintaining the body's defense from viruses or bacteria. Many diseases are related to white blood cells, to find out these conditions you need to do an examination to identify white blood cells. Based on this, this design aims to detect white blood cells on images of blood preparations. The method used is You Only Look Once to detect white blood cells in images of blood preparations. The test results showed that the proposed method obtained an accuracy rate of 100% for the detection of white blood cells with stained images and white blood cells without stained images obtained an accuracy rate of 76.5%.
KAJIAN TENTANG SISTEM PENDETEKSIAN SEL DARAH PUTIH DENGAN METODE EIGEN WINDOW Anthony Domenico; Lina Lina; Arlends Chris
Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jiksi.v1i2.3114

Abstract

We developed a white blood cell detection system using Eigen window method. The input Data used in the program is a file image with RGB color level with the format of the bitmap image (.bmp). The extraction stage used the PCA method applied to several small windows. The main target of the system is to detect the location of the white blood cells in a given blood cell pictures
KAJIAN TENTANG SISTEM PENDETEKSIANSEL DARAH PUTIH MENGGUNAKAN METODE SCALE INFARIANT FEATURE TRANSFORM Johan Johan; Lina Lina; Arlends Chris
Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jiksi.v1i1.3077

Abstract

Technological advances in the world of information in all areas of life science includes medical information. Detecting white blood cell is important to indicate cause of illness. This paper present a system using SIFT (Scale Infariant Feature Transform) method to detect the white blood cells. As a system, user can input a picture of blood cell and the system will automaticaly give an output be in the form of cropped picture.
KAJIAN TENTANG SISTEM PENGENALAN SEL DARAH PUTIH DENGAN METODE FLVQ Christina Christina; Lina Lina; Arlends Chris
Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jiksi.v1i2.3120

Abstract

White blood cells recognition is developed to help the medical world in diagnosing deseases. In this paper, an artificial neural network algorithm, Fuzzy Learning Vector Quantization is used to recognize the white blood cells. A total of 198 images of white blood cell were used, and were divided into five classes, which are Basofil, Eosinofil, Limfosit, Monosit, and Neutrofil. Experiment was done in 11 types, which are Greyscale, Red, Green, Blue, Hue, Saturation, Value, RGB, HSV, RGB by Voting, and  HSV by Voting. Experiment was also done using different value of β and γ, the constant values to increase and decreasing the fuzziness of the reference vectors. In the first experiment the ratio of the training images and testing images were 3:2, and in the second experiment, the ratio were increased to 3:1.  Experiment using HSV by Voting has shown a better recognition rate among the others
PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANGTUA MENGENAI DAMPAK PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI DI TKK TUNAS HARAPAN BOGOR Arlends Chris; Sari Mariyati Dewi; Novendy Novendy
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i2.13021

Abstract

The development of advances in computer technology is overgrowing. In today's modern life, humans cannot livewithout using this technology. The use of gadgets is increasing every year along with the development of informationand communication technology. Users of this technology consist of all ages, including children. The use of gadgets inearly childhood can have an impact on children's physical and mental health. The impact on physical health isimpaired growth and development in children, including cognitive disorders. The impact on mental health is fromsocial-emotional disorders to psychological disorders in children. For this reason, it is necessary to take preventivemeasures against the effects that arise on children. The way is to increase parental knowledge through counselingabout the impact of using gadgets in early childhood on health, especially children's eye health at TKK Tunas HarapanBogor. A team carried out this Community Service (PKM) activity from the Faculty of Medicine and the Faculty ofPsychology, Tarumanagara University, collaborating with the TKK Tunas Harapan School, Bogor. In addition toconducting outreach activities, pretest and post-test were also conducted for participants to assess knowledge ontopics related to PKM. The activity results showed that there was an increase in knowledge of 50% of the participantsafter the counseling. This is expected to be useful for parents to anticipate and prevent various disorders in childrendue to excessive use of gadgets. In the future, it is hoped that there will be counseling and measurement of children'sactivities related to the use of gadgets, eye examinations for children, and tips for parents in limiting the use ofgadgets, especially for early childhood. ABSTRAK:Perkembangan kemajuan teknologi komputer semakin berkembang dengan pesat. Pada kehidupan modern saat ini,manusia tidak mungkin hidup tanpa menggunakan teknologi tersebut. Penggunaan gadget semakin meningkat setiaptahunnya seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Penguna teknologi ini terdiri dari semuakalangan umur termasuk anak-anak. Penggunaan gadget pada anak usia dini dapat berdampak pada kesehatan fisikdan mental anak. Dampak kesehatan fisik berupa gangguan tumbuh kembang pada anak termasuk ganguan kognitif,sedangkan dampak pada kesehatan mental berupa gangguan sosial emosional hingga gangguan psikologis pada anak.Untuk itu perlu dilakukan tindakan pencegahan terhadap dampak yang timbul pada anak-anak. Salah satu caranyaadalah dengan meningkatkan pengetahuan orangtua melalui penyuluhan tentang meningkatkan pengetahuan orangtuamengenai dampak penggunaan gadget pada anak usia dini terhadap kesehatan terutama kesehatan mata anak di TKKTunas Harapan Bogor. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan oleh tim dari FakultasKedokteran dan Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara bekerjasama dengan Sekolah TKK Tunas HarapanBogor. Selain dilaksanakan kegiatan penyuluhan, juga dilakukan pre-test dan post-test bagi peserta untuk menilaipengetahuan mengenai topik terkait PKM. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak50% dari peserta setelah dilakukan penyuluhan. Hal ini diharapkan dapat bermanfaat bagi orangtua gunamengantisipasi dan mencegah berbagai gangguan pada anak-anak akibat penggunaan gadget yang berlebihan. Untukkedepannya diharapkan dapat dilakukan penyuluhan dan pengukuran aktifitas anak terkait penggunaan gadget,pemeriksaan mata anak dan tips bagi orangtua dalam melakukan pembatasan penggunaan gadget terutama bagi anakusia dini.