Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Determinan Perilaku Pacaran Yang Beresiko Pada Siswa di SMKS YP Darul Mukminin Jatinegara Jakarta Timur Tahun 2020 Mozha Desri Puji Atuti; Yeny Sulistyowati
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 11, No 2 (2021): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v11i2.1754

Abstract

Meningkatnya hubungan seksual sebagai salah satu penyebab masalah kesehatan reproduksi remaja Indonesia ditengarai akibat mudahnya mengakses informasi material seksual antara lain melalui internet. Hubungan seksual sebagai perilak berisiko saat ini dianggap biasa  oleh remaja yang berpacaran. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan  62,7% remaja di Indonesia sudah.melakukan hubungan seksual. Remaja saat ini menganggap hubungan seksual merupakan hal yang biasa ketika berpacaran. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan determinan perilaku pacaran yang beresiko pada siswa di satu sekolah Islam di Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, non eksperimental. Peneliti menggunakan metode survai analitik dengan rancangan cross sectional yang dilaksanakan bulan 02 Maret 2020 sampai 15 agustus 2020 penelitian dilaksanakan di SMKS YP Darul Mukminin Jatinegara. Popolasi dalam penelitian ini 221 siswa perhitungan besar sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin,sehingga total sempel 145, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data skunder dan data primer. Hasil penelitian ini menunjukan siswa di SMKS YP Darul Mukminin Jatinegara Jakarta timur tahun 2020 mendapatkan bahwa Sekitar siswa (24,8%) memiliki perilaku seksual berisiko dan Sekitar siswa (75,2%) memiliki perilaku seksual tidak berisiko. serta variabel yang mempunyai hubungan dengan perilaku seksual beresiko dari variable independen yaitu Pengetahuan, Jenis Kelamin, Tempat tinggal, Status pacaran dan pengaruh teman sebaya. Faktor yang paling dominan adalah teman sebaya dengan (P-value = 0,462; OR 2,6; CI (0,197 – 35,525) setelah dikontrol oleh variabel pengetahuan, Jenis kelamin, Status pacaran dan tempat tinggal. Kata Kunci           : Perilaku, Pacaran, Beresiko
Pola Asuh Keluarga dan Pemberian MP ASI Dini dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Cipayung Jakarta Timur Yeny Sulistyowati; Sri Utami; Ade Citra Welasti
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 11, No 2 (2021): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v11i2.1901

Abstract

Latar Belakang: Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi secara kompleks. Ditingkat rumah tangga, keadaan gizi dipengaruhi oleh kemampuan rumah tangga menyediakan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup serta pola asuh yang dipengaruhi oleh faktor pendidikan, perilaku dan keadaan kesehatan rumah tangga. Salah satu penyebab timbulnya kurang gizi pada anak balita adalah akibat pola asuh anak yang kurang memadai. Kekurangan gizi pada masa Balita dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang secara fisik, mental, sosial dan intelektual yang sifatnya menetap dan terus dibawa sampai anak menjadi dewasa. Pengasuhan, kesehatan dan makanan pada tahun pertama kehidupan sangatlah penting untuk perkembangan anak. Makanan Pendamping ASI (MP ASI) adalah makanan yang diberikan pada bayi usia sebelum 6 bulan, fenomena ini banyak di jumpai di masyarakat. Wilayah Puskesmas Cipayung terdapat sebanyak 74,1% Balita yang ditimbang dan 0,41% menderita Gizi Buruk, sejumlah 48 Balita. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Asuh Keluarga  dan Pemberian MP ASI Dini dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Cipayung Jakarta Timur serta faktor yang mempengaruhinya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan crossectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 67 responden. Data dikumpulkan dengan wawancara melalui kuesioner dengan diuji terlebih dulu secara terstruktur. Uji statistik menggunakan Chi square. Hasil: Balita di Kelurahan Cipayung Jakarta Timur ada 67 orang terdapat 47 (70.1 % ) balita gizi normal dan terdapat 20 (29.9 %)  balita gizi tidak normal. Variabel pola asuh dan pemberian MP-ASI berhubungan signifikan dengan status gizi balita.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai status gizi balita dan dapat menurunkan angka kejadian gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Cipayung Jakarta Timur, khususnya di Kelurahan Cipayung.Kata Kunci: Pola Asuh,  Makanan Pendamping ASI Dini, Status Gizi
PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS MELALUI PEMANFAATAN PRODUK HERBA Yeny Sulistyowati; Dewi Ngaisyah
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.65 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v3i1.373

Abstract

Dari beberapa produk olahan yang ada, Ciplukan dapat diolah menjadi sirup dan selai. Pemanfaatan buah Ciplukan untuk diolah menjadi sirup dan selai dapat menambah daya simpan buah dan menjadi olahan buah yang memiliki nilai jual lebih tinggi dibanding nilai jual buah segar. Hasil produk tersebut bisa sebagai teknologi baru dalam pemanfaatan produk herbal yang sudah diketahui manfaatnya untuk kesehatan. Namun, masih belum banyak masyarakat yang mengetahui manfaat dan pengolahan dari CIplukan tersebut. Peningkatan pengetahuan melalui upaya kegiatan penyuluhan dan informasi terkait penyakit dan pemanfaatan herbal menjadi produk yang memiliki daya simpan lebih lama perlu dilakukan. Peningkatan ketrampilan melalui pembuatan sirup dan selai dari sirsak sebagai salah satu alternatif tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Rangkaian kegiatan terlaksana mulai persiapan, pelaksanaan, monev, laporan dan publikasi. Dari hasil kegiatan diharapkan Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat terkait hasil uji daya terima produk selai dan sirup Ciplukan, sebagai peluang terjadinya percepatan transfer Ipteks hasil penelitian ke masyarakat. Dengan adanya kegiatan pendampingan dimasyarakat dengan kolaborasi dengan kader kesehatan yang di desa maka dapat meningkatkan rasa percaya diri dari penderita DM itu sendiri maupun masyarakat secara umum yang ada di lingkungan sekitarnya. Tersedianya produk olahan buah Ciplukan sebagai produk baru guna meningkatkan daya terima terhadap buah yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, khususnya bagi penderita DM dan secara tidak langsung akan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kata Kunci :  Masyarakat Desa, Sirup, Selai, Pengetahuan, Ketrampilan, Kader
PENGABDIAN UNTUK MEWUJUDKAN DESA PLERET SEBAGAI DESA SEHAT SEHINGGA MAMPU SECARA MANDIRI DAN BERKELANJUTAN MENGATASI PERMASALAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Yeny Sulistyowati; Nazwar Hamdani Rahil; Lenna Maydiana Sari
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.45 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v3i1.379

Abstract

Kasus DBD di Kabupaten Bantul dari tahun ke tahun terus meningkat, pada tahun 2015 kasus DBD 1417 kasus, meningkat menjadi 1.900 kasus pada tahun 2016 dengan angka kematian 4 orang. Peningkatan kasus pada thun 2016 salah satunya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi pada tahun 2016 dan keterbatasan tenaga kesehatan untuk melakukan PSN. Melihat permasalahan yang dihadapi oleh Desa Pleret tersebut, maka sangat penting dilaksanakan penyuluhan terkait dengan pencegahan, penanganan DBD sebelum dibawa ke layanan kesehatan terdekat. Pemerintah Desa Pleret juga sudah menjalin kerjasama dengan pihak Universitas sehingga diharapkan kegiatan di wilayah ini yang sudah dimulai sejak tahun 2016 dapat berkelanjutan dan bersinergi dengan pihak-pihak lain. Sasaran kegiatan adalah kader-kader Posyandu Desa. Pelaksanaan penyuluhan ini dilakukan oleh tim pengabdi dengan tujuan menjadi mitra untuk mewujudkan Desa Pleret sebagai desa yang berwawasan lingkungan sehat sehingga mampu secara mandiri dan berkelanjutan mengatasi permasalahan demam berdarah dengue (DBD). Tahapan yang dilaksanakan adalah sosialisasi, pelaksanaan penyuluhan, koordinasi dan evaluasi. Sosialisasi kegiatan telah terlaksana dua kali yaitu pada tanggal 10 dan 15 Juli 2017. Pelaksanaan kegiatan pada hari Selasa, 25 Juli 2017. Jumlah peserta 26 orang dari total yang diundang sebanyak 30 orang (86,67%). Diharapkan jangkauan peserta kegiatan lebih luas, sehingga semakin banyak pihak yang meningkat pengetahuannya dan diharapkan terlibat dalam kegiatan tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi terkait waktu kategori cukup (30,77%), atas saran peserta ada tindak lanjut terkait materi-materi yang disampaikan. Akan diagendakan kegiatan-kegiatan lain untuk mengatasi permasalahan DBD tidak hanya dari aspek kesehatan tapi juga dari aspek lainnya, seperti ekonomi, sosial, budaya dan lainnya.Kata Kunci: Desa Sehat, Mandiri, Berkelanjutan, Demam Berdarah.
Formulasi Pangan Fungsional Tinggi Kalori Tinggi Protein: Biskuit Ubi Jalar-Ikan Gabus (Big@Bus) Cicilia Windiyaningsih; Yeny Sulistyowati; Yeni Ariestanti
JURNAL PERTANIAN Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v12i2.1898

Abstract

Peningkatan kasus TB merupakan tantangan bagi tenaga kesehatan dan sektor terkait dalam pencegahan dan penanganan TB secara terpadu dan komprehensif. Propinsi DKI di urutan kedua teratas di Indonesia. Perkembangan penanggulangan TB belum menggembirakan dan permasalahan TB masih belum dapat diselesaikan. Dalam menangani permasalahan untuk penderita TB, selain istirahat dan obat, diperlukan diet yang sehat dan tepat untuk membantu pemulihan penderita TB. Dietnya adalah Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein. Sumber protein hewani yang memiliki potensi besar adalah ikan gabus (Ophiocephalus striatus).  Selain sumber makanan tinggi protein, diet yang diharapkan bisa mempercepat proses penyembuhan TB dengan diet tinggi kalori. Dari kelompok umbi-umbian, ada ubi jalar yang berasa manis, mengandung karbohidrat kompleks disertai vitamin dan mineral yang mudah dicerna. Makanan tambahan berbasis pangan lokal yaitu biskuit dengan suplementasi tepung ikan gabus dan ubi jalar dapat menjadi pilihan sebagai PMT Pemulihan TB. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Pelaksanaan penelitian adalah formulasi biskuit ikan gabus dengan penambahan tepung ubi jalar (Formula Pangan BIG@BUS). Hasil uji organoleptik oleh panelis diketahui bahwa warna dari tepung dan rasa dari biskuit mendapatkan rata-rata tertinggi dari penilaian panelis. Sedangkan aroma tepung dan tekstur dari biskuit mendapatkan nilai rerata terendah dari panelis. Hasil pemeriksaan kandungan zat gizi pemeriksaan untuk tepung menjadi biskuit terjadi penurunan kadar zat gizi karena perubahan bentuk dan proses pengolahannya, kecuali kadar Lemak.Kata Kunci: Ikan Gabus, Ubi, TB
Pencegahan Dan Penularan Tuberkulosis Melalui Pemberdayaan Wanita Usia Subur DI RPTRA Payung Tunas Teratai Jakarta Timur Tahun 2019 Cicilia Windiyaningsih; Yeny Sulistyowati; Yenni Ariestanti; Tiwi Nurhastuti
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.157 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v3i2.502

Abstract

Dampak TB pada wanita lebih besar secara ekonomi dan reproduksi, serta terhadap anak dan anggota keluarga yang lain. Tujuannya membuktikan pemberian edukasi pengetahuan, sikap dan perilaku tentang pencegahan penularan Tuberkulosis akan meningkatkan nilai pengetahuan, sikap dan perilaku pada wanita di RPTRA Payung Tunas Teratai. Metode pemberian materi dengan ceramah interaktif dan tanya jawab, simulasi, praktek mevisualisasikan pencegahan penularan Tuberkulosis kepada masyarakat. Sampel 75 wanita usia subur secara kuota yg diberikan kepada bapak RW ke RT oleh koordinator RPTRA Bambu Petung. Pre dan post tes serta evaluasi pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan penularan Tuberkulosis dengan lembar pertanyaan standar dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Analisis deskriptif dan analitik pertama untuk pre test dan post tes 52 responden dengan uji beda dua mean dependent (pair t test); begitu pula untuk 12 responden dengan tiga kali evaluasi nilai KAP pre, post dan kunjungan menggunakan analisis uji beda dua mean dependen (pair t test). Hasil edukasi dengan ceramah, tanya jawab, pemberian hard copy materi serta simulasi tentang pencegahan penularan Tuberkulosis bermakna terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan penularan Tuberkulosis pada 87 responden pre dan post intervensi, namun untuk yang 20 responden pre, post dan saat kunjungan ke rumah responden setelah satu bulan intervensi tidak bermakna artinya kurang bermanfaat. Simpulan edukasi pencegahan dan penularan Tuberkulosis bermakna hanya setelah satu hari paska edukasi. Sebaiknya edukasi dilakukan terus menerus secara berkesinambungan, termasuk bagi wanita yang bukan penderita TB.Kata Kunci: edukasi, KAP, TB
Peningkatan Peran Keluarga Dalam Pendampingan Trias Penatalaksanaan Penderita Diabetes Melitus Pada Lansia Di Kelurahan Cipayung Jakarta Timur Yenni Ariestanti; Yeny Sulistyowati; Titik Widayati; Ign Erik Sapta Yanuar; Hendra Hendra; Srikandi Wibowoweni
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v5i1.1274

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan penyakit lain (komplikasi). Pemeriksaan laboratorium bagi penderita DM diperlukan untuk menegakkan diagnosis serta memonitor terapi dan timbulnya komplikasi. Dengan demikian, perkembangan penyakit bisa dimonitor dan dapat mencegah komplikasi. Apabila kadar insulin sangat menurun, pasien mengalami hiperglikemia dan glukosuria berat, penurunan lipogenesis, peningkatan lipolysis dan peningkatan oksidasi asam lemak bebas disertai pembentukan benda keton (asetoasetat, hidroksibutirat dan aseton). Peningkatan keton dalam plasma mengakibatkan ketosis. Penderita dapat mengalami hipotensi dan syok. Akhirnya, akibat penurunan penggunaan oksigen otak, pasien akan mengalami koma dan meninggal. Hal demikian sering terjadi pada Lansia.Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyakat sesuai dengan keberadaannya dalam masyarakat. Program yang digalakkan untuk Usila karena terkait dengan penyakit yang banyak di derita adalah Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis). Tujuan Prolanis adalah mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidupnya terutama kesehatan dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit yang akan menjadi beban masalah untuk dirinya, keluarga dan masyarakat. Kader Prolanis menjadi ujung tombak pada pelayanan kesehatan terkait penyakit kronis pada Usila. Dalam mencapai tujuannya ada enam kegiatan pokok pada Prolanis yaitu: Konsultasi Medis, Edukasi Kelompok, Reminder melalui SMS Gateway, Home Visit, Aktivitas Klub dan Pemantauan Status Kesehatan.Mencermati permasalahan tersebut di atas, sangatlah penting dan mendesak untuk melakukan berbagai upaya perbaikan penaanganan DM pada Lansia. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang benar terkait manfaat dan dampak Trias Penanganan DM tersebut, yaitu Obat, Makanan dan Olahraga untuk mewujudkan Lansia yang tetap sehat, mampu berkarya dan produktifitas.Pada tahun 2020 bulan Maret terjadi Pandemi Covid 19 sehingga pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat tidak boleh mengadakan kegiatan Massa atau partia besar sehingga pelaksanaan PKM ini dilaksanakan secara Webinar Series, Adapun pelaksanaan Webinar series 1 tidak merubah tema hanya pelaksanaan yang bersifat online dengan mengundang pihak pakar dengan melibatkan Kepala Puskesmas Dr. Apriyani dengan tema “Penyakit Diabetes Melitus di Masyarakat”, pemaparan penelitian terkait penelitian oleh Dr. Yeny Sulistyowati, Msi.Med “ Faktor genetik menjadi Faktor Dominan Resiko DM di Wilayah Kerja Puskesmas  Cipayung dan pemeran tentang Peningkatan Peran Keluarga Dalam Upaya Pendampingan Penderita DM oleh Yenni Ariestanti, S.Si.T.,M.KesDosen, Mahasiswa, Masyarakat umum dari seluruh Indonesia menjadi sasaran Webinar Serie tombak pemberian informasi dan pengetahuan yang benar kepada masyarakat, terutama Keluarga Penderita DM. Selanjutnya adalah keluarga itu sendiri karena diharapkan dengan pengetahuan yang baik maka sikap yang tadi nya negative menjadi positif sehingga perilaku penanganan DM menjadi benar. Keluarga penting untuk dilibatkan agar semua unsur yang terdekat dan sering berinteraksi dengan Lansia mempercepat terjadinya perubahan perilaku dalam menangani DM, sehingga penyakit yang diderita bisa dikendalikan, tidak mudah sakit, tetap sehat, produktif, mandiri di usia Lansia.Adapun manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan ini adalah: peserta memiliki wawasan, pemahaman, sikap dan perilaku sehat untuk diri dan lingkungannya, Lansia lebih mandiri dan meningkat produktifitasnya. Universitas sebagai institusi ilmiah akan memperoleh umpan balik pengembangan keilmuan, khususnya ilmu kesehatan di samping itu juga mendapatkan mitra dalam pembangunan masyarakat; dinas yang terkait dalam program ini adalah dinas kesehatan dan pendidikan terbantu dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia. Kata kunci maksimal 5 kata Penyakit DM di Masyarakat, peran Keluarga DM, Faktor Genetik, Puskesmas Kecamatan Cipayung
Pembuatan Pangan Berindeks Glikemik Rendah Dan Buku Saku Pendamping Sebagai Upaya Perbaikan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Diabetes Mellitus Yeny Sulistyowati; Yeni Rohani; Ade Citra Welesti
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v4i2.1038

Abstract

Berdasarkan laporan Puskesmas pada tahun 2016 kasus diabetes melitus sebanyak 1.839 kasus, turun sangat signifikan dibanding tahun 2015 sebesar 3.562 kasus. Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu program pokok Puskesmas yaitu program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan pemberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/ Masyarakat. Rumah Tangga ber PHBS adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Persentase jumlah Rumah Tangga ber PHBS pada tahun 2017 di wilayah Puskesmas sebesar 96.86% dari 59.831 jumlah Rumah Tangga yang dipantau.Besarnya jumlah kasus diabetes mellitus dan penanganannya memerlukan peran maksimal dari kader Posyandu dalam perbaikan status gizi ibu hamil dengan diabetes millitus. Pengetahuan dan keterampilan kader dan ibu hamil dengan diabetes mellitus perlu ditingkatkan dalam Pembuatan Pangan Berindeks Glikemik Rendah. Persoalan prioritas mitra dalam kasus ibu hamil dengan diabetes mellititus adalah perlunya peningkatan peran Kader Posyandu dalam perbaikan status gizi ibu hamil dengan diabetes mellitus, perlunya pengetahuan dan keterampilan kader dan ibu hamil dengan diabetes millitus dalam Pembuatan Pangan Berindeks Glikemik Rendah sebagai Upaya Perbaikan Status Gizi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus.Kegiatan pengabdian masyarakat ini, metode penerapan yang kami lakukan adalah penyampaian materi dan praktek tentang pembuatan Pangan Berindeks Glikemik. Kegiatan dilaksanakan pada Hari Kamis, tanggal 12 September 2019, dari pukul 08.00-11.00 WIB. Merupakan kegiatan inti pelaksanaan setelah rangkaian kegiatan pendahuluan yang telah dilaksanakan sebelumnya, berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, baik formal maupun informal. Berdasarkan hasil evaluasi dari sejumlah 49 peserta, sebagian besar menyatakan sangat puas terhadap materi, pemateri, waktu pelaksanaan maupun panitia penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat. Luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah Dokumentasi Pelaksanaan Video kegiatan, Peningkatan Keberdayaan Masyarakat (Minimal 1) Pengetahuannya meningkat, Pelayanannya meningkat, Kesehatannya meningkat.Kata Kunci: Pangan, Buku Saku, DM, Gestasional
Pengembangan Produk Minuman Fungsional “YIS” dari Sari Bengkuang dan Ciplukan berupa Yogurt instan Untuk Penurunan Kadar Glukosa Darah Yeny Sulistyowati; Faizah Betty Rahayuningsih; Eva Yuniritha
JURNAL PERTANIAN Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v12i2.1897

Abstract

Latar Belakang: Hiperglikemia dapat meningkatkan senyawa oksigen reaktif, yang memicu terjadinya komplikasi penyakit mikrovaskular dan makrovaskular. Salah satu strategi yang efektif untuk manajemen pengobatan komplementer dan perencanaan diet DMT2 adalah penggunaan bahan pangan fungsional dan senyawa bioaktifnya  Bengkuang merupakan bahan pangan fungsional lokal dengan komponen bioaktif Inulin,  sebagai prebiotik dengan kemampuan menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki mikrobiota usus. Antioksidan merupakan agen protektif yang ikut berperan menonaktifkan reactive oxygen species (ROS), diantaranya adalah Ciplukan karena adanya fisalin. Fisalin sudah diketahui memiliki mekanisme kerja seperti hormon estrogen yang memiliki kemampuan dalam meningkatkan reseptor insulin sehingga tersedia jumlah insulin yang cukup untuk mengendalikan kadar glukosa darah. Gabungan  prebiotik (inulin dari Bengkuang) dan probiotik (kultur starter L. Casei) disebut sinbiotik, akan diperkaya Fisalin sebagai antioksidan. Tujuan: Mendapatkan minuman fungsional sinbiotik dalam bentuk yogurt instan dengan nama Yogurt Inulin Fisalin (“YIS”). Metode Penelitian: Penelitian eksperimen laboratorium untuk mengembangkan produk minuman fungsional “YIS” dari sari Bengkuang dan Ciplukan berupa yogurt instan, melakukan uji sensoris (organoleptik),  uji mikrobiologi dan keamanan pangan, dan  analisis  komposisi kimia. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian kadar asam laktat hasil penelitian sesuai dengan SNI. Rata-rata penerimaan dari panelis terhadap rasa, warna, bau dan tekstur adalah baik.Kata Kunci: Yoghurt, Inulin, Fisalin, Diabetes Mellitus
Hubungan Kadar Hb Dengan Kejadian Malaria Di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2014 Christina Martha Panjaitan; Sri Utami; Yeny Sulistyowati
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v9i2.493

Abstract

ABSTRAKProvinsi NTT merupakan daerah dengan endemisitas sedang dengan API3,42 per 1.000 penduduk pada tahun 2018. Prevalensi kasus gizi buruk dan kurang di Provinsi NTT berada diatas prevalensi nasional. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan kadar Hb terhadap kejadian malaria dan variabel confounding umur, jenis kelamin, pekerjaan di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jenis penelitian observasional analitik  dengan menggunakan rancangan kasus kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita malaria positif dan malaria negatif sebanyak 555 responden. Sampel dalam penelitian ini 181 kasus malaria positif dan 181 kontrol pasien malaria negatif. Pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder hasil survei prevalensi. Analisa data dengan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian , tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar Hb dengan kejadian malaria (p=0,74). Hasil OR diperoleh 1,160 (% CI 0,750-1,794), artinya penderita anemia mempunyai risiko 1 kali lebih tinggi menderita malaria dibandingkan dengan tidak anemia. Hasil analisis multivariat, kadar Hb memberikan kontribusi 43% terhadap kejadian malaria di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT.Kata kunci : malaria, status gizi, kadar Hb