Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pendugaan Umur Simpan Keripik Tempe Sagu dalam Pengemas Aluminium Foil Afriyanti Afriyanti; Catur Budi Handayani; A. Intan Niken Tari
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v2i1.214

Abstract

ABSTRAKKeripik tempe sagu adalah salah satu alternatif modifikasi tempe kedelai yang memiliki tekstur yang lebih renyah, penampakan yang lebih menarik dan rasa yang lebih gurih.  Tepung tapioka atau biasa disebut tepung sagu menjadi bahan campuran saat proses fermentasi.  Kerenyahan produk ini tidak tahan lama jika tidak dikemas dengan pengemas yang sesuai.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui umur simpan keripik tempe sagu dalam pengemas aluminium foil dengan metode Arrhenius.  Metode penelitiannya dengan penyimpanan produk pada suhu 50C, 270C dan 500C selama satu bulan.  Analisis terhadap kadar air dan kadar asam lemak bebas dilakukan setiap 6 hari sekali.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk keripik tempe sagu yang disimpan dengan pengemas aluminium foil memiliki umur simpan selama 108 hari atau 3,6 bulan.Kata kunci:  Aluminium foil, Arrhenius, Keripik tempe sagu
SIFAT FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK PERMEN JELLY TOMAT DENGAN VARIASI JENIS GULA DAN BAHAN PEMBENTUK GEL Catur Budi Handayani; Sri Hartati; Afriyanti Afriyanti
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 5, No 2 (2021): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v5i2.2078

Abstract

The purpose of this study was to determine the characteristics of the physical, chemical characteristic (reducing sugar content) and organoleptic characteristic (taste, preference) tomato jelly with various types of sugar (glucose, dextrose and sucros and gelling agents (agar and jelly powder) are added. The study used a factorial design. The results showed that the water content of the tomato jelly candy ranged from 7.4 to 10.03% and there was no significant difference between all treatments. The reducing sugar content ranged from 0.59 to 3.46% and there was a significant difference between candy using dextrose and other types of sugar. The organoleptic characteristic of taste showed that the most preferred tomato jelly candy was candy made using sucrose and agar with a score of 3.03 (delicious) and the least preferred was jelly candy with dextrose agar. The overall organoleptic test of liking showed that the most preferred candy was candy made with glucose agar and the least preferred candy was candy made using dextrose agar. Keywords: agar, jelly powder, tomato jelly candy, sugar
IbM Diversifikasi Pangan “Pemanfaatan Pangan Lokal” bagi Siswa SMK N 2 Sukoharjo Afriyanti Afriyanti; Sri Hartati; Catur Budi Handayani; Novian Wely Asmoro; Febbi Nurahmawati
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v1i1.777

Abstract

Nasi beras masih menjadi makanan pokok favorit untuk masyarakat Indonesia.  Jika belum mengkonsumsi nasi serasa belum makan.  Salah satu program yang dicetuskan oleh pemerintah untuk mengubah pola pikir tersebut adalah dengan adanya program diversifikasi pangan yaitu pola penganekaragaman konsumsi pangan.  SMK Negeri 2 Sukoharjo merupakan salah satu sekolah kejuruan yang memiliki jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP).  Jurusan ini sangat berkaitan dengan program diversifikasi pangan sebagai salah satu cara meningkatkan ketahanan pangan.  Oleh karena itu, siswa di jurusan ini perlu dibekali dengan pemahaman dan keterampilan tentang diversifikasi pangan pemanfaatan pangan lokal, terutama Kabupaten Sukoharjo.  Metode kegiatan yang dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :  pertama, penyuluhan dan pemberian materi terkait diversifikasi pangan dan pengolahan pangan lokal; kedua, pelatihan dan praktek pembuatan tepung mocaf; ketiga, evaluasi kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang telah dilakukan melalui pembandingan hasil pretest dan postest. Apabila terjadi peningkatan pemahaman peserta, yaitu peningkatan nilai menjadi ≥ 70  maka kegiatan ini dikatakan berhasil. Hasil menunjukkan nilai rata-rata pretest 60 dan nilai akhir postest 85,5.  Hal ini menunjukkan program ini berhasil karena mengalami peningkatan nilai > 70.
PEMANFAATAN RESIDU BREM SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI PEMBUATAN "ARENIA STICKY RICE" Afriyanti Afriyanti
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 3, No 1/ Mei (2017): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.245 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v3i1/ Mei.1388

Abstract

Industri pengolahan brem padat akan menghasilkan limbah berupa ampas tape ketan yang sudah diambil cairannya.  Residubrem yang dihasilkan sekitar 70% dari bahan baku dan belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu pemanfaatan residubrem ini yaitu sebagai bahan substitusi tepung ketan dalam pembuatan dodol (Arenia Sticky Rice). Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui proporsi penambahan tepung residu brem dan gula aren terhadap kualitas dodol residu brem. Penelitianini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor perlakuan, yaitu kombinasi tepung ketan : tepung ampasbrem (A) dengan tiga taraf perlakuan, yaitu : A1= 150:50; A2= 100:100; A3= 50:150 dan persentase penambahan gula aren(B) dengan 3 taraf perlakuan yaitu B1 = 75%;  B2 = 100%; B3= 125%.  Masing-masing perlakuan diulang dua kali sehinggadiperoleh unit percobaan  3 x 3 x 2 = 18 unit percobaan.  Dodol residu brem yang dihasilkan dianalisis kadar air, kadar gulareduksi, tekstur dan organoleptik. Kombinasi perlakuan antara proporsi tepung ketan:tepung ampas brem dengan penambahangula aren berpengaruh nyata terhadap seluruh karakteristik produk dodol ampas brem.  Secara keseluruhan kombinasiantara proporsi tepung ketan:tepung ampas brem (50:150) dengan penambahan gula aren 125% menghasilkan produk dodolyang kurang disukai panelis karena tekstur keras, warna coklat gelap, rasa terlalu manis dan masih terdapat aroma asam tape.
Pelatihan Teknologi Pengolahan Ubi Jalar Ungu Bagi Siswa Sma Negeri Jumapolo Agustina Intan Niken Tari; Sri Hartati; Afriyanti Afriyanti
UN PENMAS (Jurnal Pengabdian Masyarakat untuk Negeri) Vol 1 No 1 (2021): UN PENMAS Vol 1 No 1
Publisher : LPPM Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.352 KB) | DOI: 10.29138/un-penmas.v1i1.1582

Abstract

Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan siswa SMA Negeri Jumapolo tentang manfaat ubi jalar ungu sebagai makanan fungsional dan mafaatnya bagi kesehatan serta peningkatan kemampuan terhadap teknologi pengolahan sederhana ubi jalar ungu menjadi makanan dan minuman yang menyehatkan. Metode kegiatan yang dilakukan adalah dengan penyuluhan dan pelatihan, diawali dengan sosialisasi dan rekrutmen peserta, penyuluhan atau pemberian materi tentang manfaat ubi jalar ungu sebagai makanan fungsional dan mafaatnya bagi kesehatan serta pelatihan teknologi pengolahan sederhana ubi jalar ungu menjadi makanan dan minuman yang menyehatkan. Evaluasi dilakukan dengan pemberian pretest pada awal sebelum pelaksakanaan pemberian materi dan dan post test pada akhir pemberian materi. Hasil kegiatan ini disimpulkan bahwa kegiatan ini berhasil terlaksana dengan baik. Jumlah yang mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir 100%. Target luaran berupa peningkatan pemahaman , melebihi target dari 25 %, yaitu 44,8%
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT, MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN BAGI KELOMPOK TANI JANGGELAN KECAMATAN KARANG TENGAH WONOGIRI Purwanto Purwanto; Novian Wely Asmoro; Afriyanti Afriyanti
Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 19 No 2
Publisher : Study Program of Agribusiness, Faculty of Agriculture, University of Wijaya Kusuma Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/jisa1922019834

Abstract

ABSTRAKCincau hitam (Mesona palustris) atau dikenal dengan sebutan daun Janggelan memiliki manfaat yang banyak antara lain ekstrak daun Janggelan mengandung senyawa bioaktif memberi manfaat kesehatan; dapat digunakan sebagai minuman teh herbal; mengandung antioksidan; dapat menjadi produk serbuk; dan peluang menjadi produk-produk lain yang inovatif.Janggelan merupakan salah satu komoditas yang melimpah di Dusun Sampang, Desa Karang Tengah, Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Wonogiri. Melimpahnya produksi Janggelan menyebabkan beberapa permasalahan antara lain merosotnya harga jual daun Janggelan, proses pengeringan dan penyimpanan daun Janggelan pasca panen, selain itu melimpahnya daun Janggelan tidak diimbangi dengan kemampuan dan kemauan masyarakat untuk mengolah menjadi produk lain yang memiliki nilai tambah.Peningkatan keterampilan pengembangan produk, dan pengetahuan mengenai dasar-dasar pemasaran serta pengelolaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) pengolahan pangan juga perlu diberikan melalui penyuluhan dan simulasi. Sehingga setelah program kemitraan masyarakat dijalankan mitra dapat mengembangkan usaha pertanian tanaman Janggelan sekaligus pengolahan pasca panennya. Pelaksanaan PkM menunjukan hasil yang positif, materi penyuluhan juga telah dipahami oleh peserta kegiatan karena sesuai dengan indikator keberhasilan penyuluhan yaitu terjadi peningkatan skor menjadi ≥ 75. Mitra juga telah berhasil mengembangkan produk daun Janggelan secara mandiri.Kata Kunci: Janggelan, Kelompok Tani, Kemitraan, Pengembangan Produk.
Introduksi Racikan Minuman Herbal Keluarga Dawis 1 RT 03/24 Jebres Surakarta Sebagai Edukasi Dalam Menjaga Imunitas Novian Wely Asmoro; Afriyanti Afriyanti; Catur Budi Handayani
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.611 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v1i2.90

Abstract

The Covid-19 pandemic has brought changes and new habits in society. Covid-19 cases in Indonesia and the world are still increasing, so it is very worrying. One effort that can be made to avoid viral infections and diseases including Covid-19 is to maintain immunity through the consumption of functional foods containing bioactive substances such as empon-empon, ginger, Moringa leaves, lemon, honey, etc. Dasawisma 1 (Dawis 1) at RT 03/24 Jebres Subdistrict Jebres Surakarta District is one of the target partners to be given knowledge and understanding of efforts to maintain body immunity with the introduction of family herbal drinks. The method is carried out through several stages of activity, namely Phase I, Counseling, Delivery of Materials, Brochures & Posters of Healthy Food Keeping Immune. Phase II, Delivery of Concoction Materials & Benefits of Family Herbal Drinks. Stage III, Introduction & Practice of Family Herbal Drinks Manufacturing. Activity evaluation using pretest, postest and practical assessment methods. The indicators of the success of the activities are the increase in the average value of partners, the involvement of partners and the ability of partners to practice making family herbal beverage products.
pengaruh penambahan gliserol terhadap sifat fisik dan kimia edible film dari selulosa batang jagung Muhammad Arifin; catur budi handayani; afriyanti afriyanti
Journal of Food and Agricultural Product Vol 1, No 1 (2021): JFAP
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.669 KB) | DOI: 10.32585/jfap.v1i1.833

Abstract

Edible film adalah lapisan tipis (film) yang bisa dimakan dan biasanya digunakan untuk melindungi makanan. Salah satu bahan yang digunakan untuk membuat edible film yaitu selulosa dari serbuk batang jagung. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi gliserol terhadap tensile strength, ketebalan, dan kadar air edible film.  Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variasi perlakuan penambahan gliserol adalah 0 ml, 0,5 ml, 1 ml, 1,5 ml, 2 ml dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter yang diuji adalah sifat fisik dan kimiawi. Pengamatan fisik dan kimia meliputi tensile strength (Universal Testing Machine), ketebalan (mikrometer), dan kadar air (thermogravimetri). Uji tensile strength tertinggi 17,116 Mpa (penambahan gliserol 1,5 ml), perbedaan penambahan gliserol menyebabkan ada beda nyata terhadap uji tensile strength edible fim. Uji ketebalan dengan nilai tertinggi 0,025 mm (penambahan gliserol 2 ml) perbedaan  penambahan gliserol menyebabkan tidak berbeda nyata terhadap ketebalan edible film. Uji kadar air dengan nilai tertinggi 27,36% (penambahan gliserol 2 ml) perbedaan penambahan gliserol menyebabkan tidak berbeda nyata terhadap kadar air edible film.
Karakteristik Kimia, Fisik dan Organoleptik Cookies Tepung Mocaf Dengan Variasi Jenis dan Konsentrasi Lemak margaretha ratna yasinta; catur budi handayani; afriyanti afriyanti
Journal of Food and Agricultural Product Vol 1, No 1 (2021): JFAP
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.186 KB) | DOI: 10.32585/jfap.v1i1.1455

Abstract

Cookies are products that are oven-dried, made from wheat flour, sugar, fat and eggs. Cookies are not only made from wheat flour, there are many other local food ingredients that contain nutritional value and can be used as a basis for making cookies, one of which is mocaf flour. The purpose of this study was to determine the characteristics of mocaf cookies with various types fat in moisture content, swelling and organoleptic properties of mocaf flour cookies. The research  method  used  a  completely  randomized  design  (CRD).  The  data  obtained  were analyzed statistically using Analysis Of Variance (ANOVA), if there is a significant difference between the test treatments, it is continued with the Duncan M Quotle Range Test (DMRT). Observation of chemical and physical properties includes testing of moisture content, swelling power. Organoleptic properties were observed with the parameters of taste, color and texture.Key words: cookies, fat, mocaf flour.
Karakteristik Edible film dari Pati Umbi Garut (Maranta arundinacea) dengan Penambahan Carboxymethylcellulose Batang Jagung (Zea mays) afriyanti afriyanti; novian wely asmoro; retno widyastuti
Journal of Food and Agricultural Product Vol 1, No 1 (2021): JFAP
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.397 KB) | DOI: 10.32585/jfap.v1i1.1456

Abstract

One of the main ingredients in making edible films is starch. Arrowroot has a high starch content so that it can be used as raw material for making edible films. To increase the tensile strength and improve the surface structure of the edible film, it is necessary to add carboxymethylcellulose (CMC). However, it is necessary to have the right CMC concentration in order to produce an edible filmwith optimal tensile strength. The purpose of this study was to determine the correct CMC concentration of corn stalks to produce edible films with the best physical and chemical characteristics. The experimental design used in this study was a non-factorial completely randomized design, namely the concentration of commercial CMC: CMC corn stalks (ml) with five treatment levels, namely: A1 = 1: 0; A2 = 0.75: 0.25; A3 = 0.5: 0.5; A4 = 0.25: 0.75; and A5 = 0: 1. Each treatment was repeated four times in order to obtain the experimental unit 5 x 4 = 20 experimental units. The product analysis carried out was the moisture content, thickness, and pH of the edible film. The data obtained were calculated statistically with Anova and if there was a significant difference between treatments, it was continued with the Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The highest water content and thickness were obtained in the addition of 1 ml (A) CMC treatment.Keywords: arrowroot,  carboxymethylcellulose, corn, edible film