Sifat masyarakat yang individual dan kurangnya perhatian dan kesadaran terhadap lingkungan berdampak pada beberapa masalah lingkungan di Desa Banjarejo. Kurangnya penanganan dan pengelolaan sampah serta ketidakmampuan masyarakat dalam mengelola dan menerapkan prinsip pemilahan sampah antara sampah organik dan anorganik, mengakibatkan sampah belum mampu dimanfaatkan dengan optimal dikarenakan masih tercampur antara sampah organik dan anorganik. Sampah dimanfaatkan dengan optimal jika dikelompokkan dengan baik, misalnya sampah anorganik didaur ulang menjadi produk kerajinan, diolah kembali menjadi produk baru, dan dijual kepada tukang loak. Sampah organik memang tidak terlalu masalah jika dibiarkan begitu saja karena sifatnya yang mudah terurai, tetapi akan menimbulkan bau busuk dan mengundang banyak penyakit seperti diare dan demam berdarah, bahkan kemungkinan terburuknya menyebabkan pencemaran lingkungan yang akan berakibat pada bencana alam seperti banjir. Sampah organik dapat dimanfaatkan dan mempunyai nilai jual, salah satunya dengan cara dibuat pupuk organik yang berbentuk padat maupun cair, untuk dapat mengubah sampah organik menjadi pupuk organik diperlukan peralatan seperti alat pencacah serta pengetahuan mengenai pengolahan dan pengoperasian alat untuk menjadi pupuk organik, serta dapat menjadi suatu ide usaha dengan cara memaksimalkan peran serta masyarakat dan pemanfaatan sampah menjadi bahan yang punya nilai ekonomis.