Tania Setya Ningsih
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan IPTEK dan Konsep Bisnis Start-Up dalam Pengolahan Sampah Organik menjadi Pupuk di Lingkungan Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Akbar Arliawan; Alfi Tranggono Agus Salim; Fredy Susanto; Ahmad Dhani Muharram; Muhamad Rizki Fachrudin; Muhammad Nur Falah; Naldi Ansyah; Ni Jade Salsabiil; fredy Aziz Prayogo; Pitaloka Nurhalizah; Salsabila Pramudya Eka Putri; Tania Setya Ningsih; Hashfian Ardhana; Elang Raihan Permana; Moch. Isro' Oktaviyanto; Thomas Tanto Ardianata; Sholihatun Nisa; Danny Pralaya Sukma
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sifat masyarakat yang individual dan kurangnya perhatian dan kesadaran terhadap lingkungan berdampak pada beberapa masalah lingkungan di Desa Banjarejo. Kurangnya penanganan dan pengelolaan sampah serta ketidakmampuan masyarakat dalam mengelola dan menerapkan prinsip pemilahan sampah antara sampah organik dan anorganik, mengakibatkan sampah belum mampu dimanfaatkan dengan optimal dikarenakan masih tercampur antara sampah organik dan anorganik. Sampah dimanfaatkan dengan optimal jika dikelompokkan dengan baik, misalnya sampah anorganik didaur ulang menjadi produk kerajinan, diolah kembali menjadi produk baru, dan dijual kepada tukang loak. Sampah organik memang tidak terlalu masalah jika dibiarkan begitu saja karena sifatnya yang mudah terurai, tetapi akan menimbulkan bau busuk dan mengundang banyak penyakit seperti diare dan demam berdarah, bahkan kemungkinan terburuknya menyebabkan pencemaran lingkungan yang akan berakibat pada bencana alam seperti banjir. Sampah organik dapat dimanfaatkan dan mempunyai nilai jual, salah satunya dengan cara dibuat pupuk organik yang berbentuk padat maupun cair, untuk dapat mengubah sampah organik menjadi pupuk organik diperlukan peralatan seperti alat pencacah serta pengetahuan mengenai pengolahan dan pengoperasian alat untuk menjadi pupuk organik, serta dapat menjadi suatu ide usaha dengan cara memaksimalkan peran serta masyarakat dan pemanfaatan sampah menjadi bahan yang punya nilai ekonomis.
Teknologi SMAW Untuk Kebutuhan Proses Fabrikasi Produk Bidang Pengelasan Pada Masyarakat Pedesaan di Sektor Pertanian Noorsakti Wahyudi; Alfi Tranggono Agus Salim; Yosi Afandi; Imam Mudofir; Wida Yuliar Rezika; Nurudin; Tania Setya Ningsih; Rafael Slamet Firdaus; Mega Rahayu Nur Kusuma Wardhani
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/dikemas.v6i2.435

Abstract

Abstrak Pertanian adalah sektor utama di Desa Bader, Dusun Kayang Makmur, Kabupaten Dolopo, khususnya pada RT 16, RW 06. Alat bantu pertanian mayoritas berbahan logam yang dapat aus, korosi, dan patah. Kerusakan/patah pada alat pertanian berbahan logam, seperti cangkul, bajak, dan sabit lebih efektif dilakukan perbaikan dengan pengelasan SMAW Aplikatif. Kerusakan alat pertanian umumnya bisa diposisikan secara horizontal karena bisa dilepas dari komponen lainnya, sehingga posisi pengelasan yang mudah dan sesuai adalah 1F dan 2F. Penerapan teknologi bidang pengelasan dilakukan secara teori dan praktek dalam kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Metode pelatihan mengadopsi dari IPTEK yang diterapkan pada perkuliahan di Politeknik Negeri Madiun. Pengabdian untuk menghasilkan luaran peserta yang mampu memperbaiki alat pertanian berbahan logam, dan membuat produk berbahan dasar logam dengan proses pengelasan SMAW. Kata kunci— Dusun Kayang Makmur, Pertanian, Pengelasan Aplikatif, SMAW, Program Kemitraan Masyarakat