Georgie Chrysandi
Jln.Parangtritis km. 6,5 Yogyakarta Telp. (0274) 371233

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Koreografi Lingkungan’ Masyarakat Plempoh, Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta Martono, Hendro; Pujiastuti, Susanti; Pratiwi, Eka; Chrysandi, Georgie
Journal of Urban Societys Arts Vol 13, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Plempoh, yang berada di wilayah Prambanan Daerah Istimewa Yogyakarta,diharapkan sebagai penyangga pariwisata situs purbakala candi Boko. Akan tetapi,kenyataannya desa yang terletak di lereng bukit Boko menjelang masuk area candi,tidak menampilkan wujud sebagaimana yang diharapkan. Untuk itu, penulisdan sekaligus koreografer menawarkan alternatif solusi yang dapat memenuhikepentingan masyarakat. Masyarakat diberdayakan dalam pelatihan seni tari,nyanyi, dan teater. Metode yang digunakan adalah ‘Koreografi Lingkungan’,yaitu sebuah proses kreatif bekerja bersama antara tim perancangan seni denganmasyarakat untuk mewujudkan sebuah tari rakyat yang mengangkat legendasetempat, yaitu Jonggrang. Koreografinya mengungkapkan kearifan lokal denganpendekatan masa kini dan menggunakan versi rakyat yang membedakannya dengansendratari Rara Jonggrang yang sudah seringkali ditampilkan selama ini. Environmental Choreography of Plempoh society, Prambanan, Yogyakarta.Plempoh village, located in the region of Prambanan Yogyakarta, is expected as a bufferof Boko temple archaeological tourism sites. However, the fact that the village is locatedon the hillside of the entrance of the temple area, does not display the form as it isexpected. Therefore, the writer, also a choreographer, offers an alternative solution to meetthe interests of the community. The people of this society were empowered by the trainingsof dancing, singing, and theater. The method used in the research was ‘EnvironmentalChoreography’ which was a creative process of group working between the design teamand the society to create a public art with a folk dance which raised the local legend,Jonggrang. The choreography revealed the local wisdom with the present approach, andused the version distinguishing people with Rara Jonggrang ballet that has often beenshown lately.