Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Tulangan Tekan Terhadap Load-Deflection, Kekakuan, Daktilitas, Dan Pola Retak Pada Balok Beton Bertulang Dengan Software Atena 3D Ahmad Zaki; Rafi Zakiy
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v5i3.1944

Abstract

Tulangan adalah material yang penting dalam struktur balok beton bertulang. Dalam perencanaannya tulangan harus dapat memikul gaya-gaya yang diterima baik secara vertikal, horizontal, maupun lateral. Penulangan dalam beton dibagi menjadi dua yaitu tulangan tekan dan tulangan tarik. Tulangan tarik memiliki peranan memperkuat balok dalam menerima beban lentur. Sedangkan tulangan tekan berperan menahan beban tarik yang terjadi pada balok. Seiring dengan berkembangnya teknologi perencanaan penulangan balok dilakukan dengan metode elemen hingga dalam suatu aplikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan tulangan tekan pada balok beton bertulang dengan menggunakan software ATENA 3D. Dari hasil analisis didapatkan nilai daktilitas terbesar dengan nilai 21,6969 sedangkan nilai daktilitas terkecil dengan nilai 1,1796. Untuk nilai kekakuan terbesar dengan nilai 145,6491 sedangkan untuk nilai kekakuan terkecil dengan nilai 6,4843. Dari data tersebut menunjukkan bahwa penambahan tulangan tekan pada balok beton memperkecil nilai daktilitas dan memperbesar nilai kekakuan. Pola keretakan pada balok dengan tulangan tekan cenderung lebih baik ketika menerima beban.
INSPEKSI VISUAL RETAKAN PADA ATAP BETON GEDUNG THARIQ BIN ZIYAD Ahmad Zaki; Lukman Murdiansyah
Racic : Rab Construction Research Vol 3 No 01 (2018): Terbitan Kelima Bulan Juni 2018
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.39 KB)

Abstract

Banyak laporan menyatakan betapa seriusnya masalah yang berkaitan dengan retakan yang terjadi pada struktur beton bertulang di seluruh dunia. Yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan dan kehancuran pada struktur beton bertulang. Retakan adalah kerusakan pada struktur beton yang memerlukan perbaikan atau penggantian. Analisa tingkat kerusakan seawal mungkin atas retakan yang terjadi pada struktur beton bisa mengurangi dampak yang lebih besar dan dapat mengefesienkan biaya perbaikan pada struktur beton tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pengujian tanpa kerusakan (non-destructive testing (NDT) method) pada struktur beton tersebut, yaitu: teknik inspeksi visual (visual inspection technique). Dalam penelitian ini, inspeksi visual dilakukan untuk menilai retakan pada atap beton gedung Thariq bin Ziyad, Universitas Abdurrab.
Corrosion Assessment of Pre-corrosion Concrete Specimens using Acoustic Emission Technique Ahmad Zaki; Zainah Ibrahim
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol. 53 No. 2 (2021)
Publisher : Institute for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2021.53.2.11

Abstract

The acoustic emission (AE) technique is known as a non-destructive testing (NDT) method, which is effective for assessing corrosion in concrete structures. This study aims to utilize the AE technique, for the assessment of pre-corroded concrete specimens, which are under load testing. Experiments were carried out on small-scale pre-corroded specimens, which were subjected to monotonic loading. The results showed that the majority of the beam specimens failed with shear cracks. Three AE parameters, namely acoustic emission hits, as well as the RA and AF values, were also used, in order to assess the flexure behaviour of the pre-corroded beam specimens. These experiments helped to understand the flexural behaviour of pre-corroded specimens, which were under a loading test, via the use of the AE technique.
Pemodelan Perilaku Beton Berkarat Menggunakan ATENA 3D Ahmad Zaki; Andri Nugroho
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i2.7547

Abstract

Beton bertulang merupakan material yang mampu menahan tekan namun tidak kuat menahan tarik. Oleh karena itu, penambahan tulangan baja mampu untuk menjawab kelemahan dari beton tersebut. Akan tetapi tulangan baja juga mempunyai kelemahan yaitu terpengaruh oleh lingkungan luar sehingga bisa menyebabkan korosi. Korosi pada tulangan baja juga menjadi penyebab utama penurunan kekuatan pada beton. Oleh karena itu, penelitian untuk mengkaji pengaruh korosi tulangan baja pada beton terhadap kekuatan beton sangat penting dilakukan. Penelitian ini mengkaji kekuatan pada beton dengan tingkat korosi yang berbeda menggunakan analisis elemen hingga dengan software Atena 3D. Benda uji yang digunakan berupa balok dengan ukuran 100 x 100 x 500 mm dengan mutu beton 30 MPa. Tingkat korosi pada tulangan baja pada balok yang digunakan yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 38%, dan 50%. Metode yang digunakan untuk pemodelan analisis elemen hingga pada balok dengan tingkat korosi yang berbeda yaitu dengan melalui pendekatan berkurangnya ikatan antara beton dan tulangan (bond) Bigaj 1999 dan pendekatan perfect bond pada beton bertulang. Hasil penelitian menunjukan penurunan beban ultimate dan defleksi pemodelan Bigaj 1999 dan perfect bond terhadap bertambahnya tingkat korosi pada benda uji balok.
Pengaruh Sudut Tulangan Geser Terhadap Perilaku Geser Balok Beton Bertulang Dengan Software ATENA 3D Deden Aris Munandar; Ahmad Zaki
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 8 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.471 KB) | DOI: 10.33506/rb.v8i1.1575

Abstract

Keruntuhan geser terjadi secara tiba-tiba tanpa ada tanda-tanda terlebih dahulu, sehingga perencanaan untuk menahan gaya geser memerlukan perhatian khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi sudut sengkang terhadap perilaku balok dan jenis keruntuhan balok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan software ATENA 3D. Dari hasil penelitian didapatkan nilai kekakuan tertinggi terdapat pada benda uji BU 21 sebesar 9,2934, sedangkan nilai kekakuan terendah terdapat pada benda uji BU 5 sebesar 7,5405. Untuk nilai daktilitas tertinggi terdapat pada benda uji BU 20 sebesar 1,5007 dan nilai daktilitas terendah terdapat pada benda uji BU 1 sebesar 1,1958. Sudut tulangan sengkang berpengaruh terhadap pola retak, balok dengan sudut tulangan sengkang yang mendekati sudut 45˚ memiliki tipe keruntuhan geser yang ditandai dengan retakan-retakan pada balok dengan arah diagonal, sedangkan untuk balok dengan sudut tulangan sengkang yang menjauh dari sudut 45˚ memiliki tipe keruntuhan lentur yang ditandai dengan banyaknya retakan-retakan dengan arah vertikal.
PENGARUH BAJA TULANGAN LONGITUDINAL DAN MUTU BETON PADA BETON YANG DIPERKUAT FIBER REINFORCED POLYMER (FRP) DENGAN ATENA-GiD Ahmad Ridlwan Arif; Ahmad Zaki
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.102-112

Abstract

Salah satu kelemahan dari balok beton yaitu lemah pada gaya tarik tetapi dengan menggunakan baja tulangan kelemahan tersebut dapat diatasi dan dinamakan balok beton bertulang. Namun, balok beton bertulang juga mempunyai kelemahan, salah satunya adalah lemah terhadap pengaruh lingkungan yaitu korosi dan saat pembebanan terjadi retakan (retak lentur dan retak geser). Untuk mengatasi retak tersebut, salah satu solusi adalah menggunakan fiber reinforced polymer (FRP). Beton yang sudah mengeras akan dilaminasi menggunakan lembaran polymer untuk menambah kekuatan beton tanpa merusak struktur utama beton. Oleh karena itu, penelitian menganalisa pengaruh FRP pada kekuatan beton akan dilakukan pada penelitan ini menggunakan metode elemen hingga. Pada penelitian ini menggunakan software GiD 15.0.1 untuk pemodelan balok secara geometris dan pembagian menjadi elemen-elemen dan ATENA Studio v5 untuk analisis balok secara komputasi dengan metode elemen hingga. Parameter penelitian yang digunakan adalah variasi dari tulangan utama (10 mm, 12 mm dan 16 mm) dan variasi kuat tekan (20 MPa dan 30 MPa). Dari analisis ATENA peningkatan secara umum terjadi pada nilai defleksi dan kapasitas beban maksimum di kedua jenis kuat tekan. Sedangkan tulangan utama dengan diameter 16 mm pada kuat tekan 20 MPa kekakuan sebesar 4,62 kN/mm dan daktalitas sebesar 2,09 adapun pada kuat tekan 30 MPa kekakuan sebesar 2,02 kN/mm dan daktalitas sebesar 10,06. Tulangan utama dengan diameter 16 mm menunjukan hasil optimal dibandingkan variasi diameter 10 mm dan 12 mm. Retak yang terjadi pada beton dengan perkuatan fiber reinforced polymer lebih sedikit dibandingkan tanpa perkuatan fiber reinforced polymer.
DESAIN GEDUNG PELATIHAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS DI DESA ARGOSARI DIY Ahmad Zaki; Arni Surwanti; Yessi Jusman; Bunsa Jondan Satriawan
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/diklatreview.v6i2.1115

Abstract

Ramah difabel merupakan istilah yang sering dilekatkan pada berbagai sarana prasarana maupun layanan publik. Sering pula kita menjumpai istilah puskesmas ramah difabel, sekolah atau kampus ramah difabel, kantor pemerintah ramah difabel, gedung ramah difabel, dan sebagainya. Sehingga sekarang sudah merupakan keharusan semua sarana prasarana dan fasilitas layanan publik bisa digunakan oleh semua kalangan termasuk kaum difabel. Salah satu ciri fasilitas ramah difabel adalah terbukanya seluruh akses dengan baik, misalnya, tersedianya ramp (jalan miring) untuk masuk ke sebuah gedung, adanya tangga dengan pegangan tangan, lift, dan wc atau toilet khusus difabel di setiap gedung. Di sisi lain, kaum difabel sangat membutuhkan berbagai macam pelatihan keterampilan baik softskill dan hardskill untuk bisa berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi pada masyarakat. Sehingga, adanya gedung pelatihan khusus difabel sangat dibutuhkan khususnya di wilayah Bantul, tepatnya di Desa Argosari, Kecamatan Sedayu. Melalui program pengabdian kemitraan masyarakat ini kami bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Infaq Sodhaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Kecamatan Sedayu untuk mendesain gedung pelatihan ramah difabel. Gedung pelatihan ini akan didirikan pada tanah wakaf kader Muhammadiyah Sedayu. Pengabdian ini dimulai dengan pengukuran tanah dan pemetaan tanah dan desain gedung menggunakan Autocad dan Google SketchUp.
PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA DASAR WISATA BENDUNGAN PABELAN Ahmad Zaki; Seplika Yadi; Tri Wahyono; Fatha Ludfi Alfa'izun
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 6 No 1 (2022): Oktober
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v6i1.2677

Abstract

Sabo Dam (Bendungan) Sungai Pabelan sebagai infrastruktur sistem perairan untuk lahan pertanian sangat potensial dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tujuan wisata. Setelah dibangun sejak 2018, area bendungan Sungai Pabelan belum dimanfaatkan untuk kegiatan lain selain sebagai irigasi. Area tersebut sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar jika dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata. Pemanfaatan area bendungan sebagai objek wisata dirasa sangat tepat mengingat wilayah Desa Pabelan merupakan kawasan pintu masuk area wisata internasional Candi Borobudur. Hal tersebut menjadi keunggulan dan potensi yang sangat besar khususnya dalam mengenalkan destinasi wisata baru kepada masyarakat. secara umum, objek wisata Sabo Dam Sungai Pabelan dapat dikembangkan menjadi beberapa jenis wisata, seperti wisata jeep adventure, camping ground, wisata edukasi, dan outbond. Namun permasalahannya, pada saat ini belum ada sarana prasarana yang mendukung. Jalan atau akses menuju bendungan ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, malahan ada di satu-dua titik yang agak susah dilalui kendaraan roda dua dan harus hati-hati. Sarana prasarana sangat diperlukan karena akan memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada para pengunjung untuk berkunjung kepada objek wisata bendungan tersebut. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi adalah revitalisasi sarana prasarana wisata bendungan dengan mendesain sarana prasarana yang mendukung wisata bendungan. Mitra dari kegiatan pengabdian ini adalah Karang Taruna Desa Pabelan. Target yang akan dicapai adalah adanya blueprint sarana prasarana wisata bendungan, yang dicapai dengan desain dengan Google Sketch Up yang dimulai dengan survei dan pengukuran lokasi pengabdian.
Pengembangan Sarana Prasarana Dasar Wisata Bendungan Pabelan Ahmad Zaki; Seplika Yadi; Tri Wahyono; Fatha Ludfi Alfa'izun
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 7. Sarana dan Prasarana Publik dan Mitigasi Bencana
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.57.1140

Abstract

Sabo Dam (Bendungan) Sungai Pabelan sebagai infrastruktur sistem perairan untuk lahan pertanian sangat potensial dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tujuan wisata. Setelah dibangun sejak 2018, area bendungan Sungai Pabelan belum dimanfaatkan untuk kegiatan lain selain sebagai irigasi. Area tersebut sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar jika dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata. Pemanfaatan area bendungan sebagai objek wisata dirasa sangat tepat mengingat wilayah Desa Pabelan merupakan kawasan pintu masuk area wisata internasional Candi Borobudur. Hal tersebut menjadi keunggulan dan potensi yang sangat besar khususnya dalam mengenalkan destinasi wisata baru kepada masyarakat. Secara umum, objek wisata Sabo Dam Sungai Pabelan dapat dikembangkan menjadi beberapa jenis wisata, seperti wisata jeep adventure, camping ground, wisata edukasi, dan outbond. Namun, permasalahannya, pada saat ini belum ada sarana prasarana yang mendukung. Jalan atau akses menuju bendungan ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Malah ada di satu-dua titik yang cukup susah dilalui kendaraan roda dua dan harus hati-hati. Sarana prasarana sangat diperlukan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada para pengunjung bila berkunjung ke objek wisata bendungan tersebut. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi adalah revitalisasi sarana prasarana wisata bendungan dengan mendesain sarana prasarana yang mendukung wisata bendungan. Mitra dari kegiatan pengabdian ini adalah Karang Taruna Desa Pabelan. Target yang akan dicapai adalah adanya blueprint sarana prasarana wisata bendungan, dalam desain dengan Google Sketch Up yang dimulai dengan survei dan pengukuran lokasi pengabdian.
PENGARUH CKS SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA KUAT TEKAN BETON Ahmad Zaki; Titis Yoga Pratama; Candra Agung Wibisono; Fadillawaty Saleh
Jurnal Riset Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Civil Engineering Study Program, Engineering Faculty Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.799 KB) | DOI: 10.20961/jrrs.v6i2.69039

Abstract

Concrete with oil palm shells (OPS) is an innovative alternative to normal concrete, which is increasingly expensive. In addition, reducing palm-based waste is the objective, one of which is waste that is no longer used in the form of palm shells. Therefore, OPS concrete can also be called green or environmentally friendly concrete. Thus, OPS concrete research becomes very important so that the effect of percentage (%) OPS on the compressive strength of concrete can be analyzed. A specimen in the form of a cylinder was used in this study. Such cylinders have dimensions with a diameter of 75 mm and a height of 150 mm. And the specimen consists of 5 variations of the specimen in the form of the percentage of OPS used, namely 0%, 10%, 20%, 30%, and 40% of the weight of the coarse aggregate (stone or gravel). Each specimen will be tested for compressive strength at concrete lifespans of 7, 14, and 28 days. In this study, the variation of oil palm shells with a percentage of 10% was the optimum value of compressive strength obtained. Compressive strength will decrease in concrete with a percentage above 10%. This happens because the increasing composition of OPS causes the concrete mixture's low workability so that the concrete's compressive strength value becomes lower.