Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

FAMILY INVOLVEMENT IN ECOLOGICAL DA’WAH THROUGH “SAIPUL BIMBANG” Patmawati Patmawati; Santa Rusmalita; Wardah Wardah
Raheema Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : PSGA LP2M IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.105 KB) | DOI: 10.24260/raheema.v6i2.1513

Abstract

Garbage is a classic problem in our environment, including in Banjar Serasan. The society live on the Kapuas river banks and usually throw the garbage in the river, as the river were a large garbage can that will carry their trash at low tide. They also used the river for bathing and washing, which in turn will also affect their health. This is what makes environmentalists from the village, health center, and maternal and child health services conducted ecological da’wah through “Saipul Bimbang”. It stands for "Garbage Collected Bring Weighing". The activities involved families, especially mothers who will weigh their babies while carrying a bag of trash. This research was a qualitative. The data obtained through observation, interviews and documentation. The results showed that the family played an important role in ecological da’wah through “Saipul Bimbang”. The method used was face to face, counseling and activities involving mothers and babies. The result of this ecological da’wah is the increase of society’s awareness that garbage is not an environmental disturbance, even garbage is a blessing, as long as garbage can be processed and utilized. Keywords: Ecological Da’wah, Garbage, Blessing, Saipul Bimbang Sampah adalah masalah klasik di lingkungan kita, termasuk di Banjar Serasan. Masyarakat tinggal di tepi sungai Kapuas dan biasanya membuang sampah di sungai, karena sungai itu adalah tong sampah besar yang akan membawa sampah mereka pada saat air surut. Mereka juga menggunakan sungai untuk mandi dan mencuci, yang pada gilirannya juga akan mempengaruhi kesehatan mereka. Inilah yang membuat para pencinta lingkungan dari desa, pusat kesehatan, dan layanan kesehatan ibu dan anak melakukan dakwah ekologi melalui “Saipul Bimbang”. Singkatan dari "Garbage Collected Bring Weighing". Kegiatan tersebut melibatkan keluarga, terutama para ibu yang akan menimbang bayi mereka sambil membawa kantong sampah. Penelitian ini adalah kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga memainkan peran penting dalam dakwah ekologi melalui “Saipul Bimbang”. Metode yang digunakan adalah tatap muka, konseling dan kegiatan yang melibatkan ibu dan bayi. Hasil dakwah ekologis ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa sampah bukanlah gangguan lingkungan, bahkan sampah adalah berkah, selama sampah dapat diolah dan dimanfaatkan. Keywords: Da’wah Ekologi, Sampah, Sukarela, Saipul Bimbang
Peranan Nilai Philosofi Bugis Terhadap Proses Pengislaman Kerajaan Bugis Makassar di Sulawesi Selatan Patmawati Patmawati
Khatulistiwa Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : The Pontianak State Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.399 KB) | DOI: 10.24260/khatulistiwa.v6i2.651

Abstract

The Bugis philosophical values about monotheism, i.e. God almighty, come from ephos Galigo, namely Dewataseuae (the Only God), Datu Palanro (the Creator), Aji Patoto (the Law Giver), La Puang e (the Owner), he is the first, who provides grace and punishes the guilty. These values are in line with the values of monotheism in Islam. Islam entered South Sulawesi in the early seventeenth century brought by three Datoks: Datok ri Bandang, Datok ri Tiro and Datok ri Patimang. These three ulemas spread Islam in the palace. Therefore, the growth of Islam in South Sulawesi never had a clash between religions (sara') and the ruler (royaltycustoms). Customary people (nobility) and the religious (sara') supported each other in the spread of Islam. Once Islam had been accepted, the Bugis philosophy namely pangngaderreng/ pangngadakkang which consists of ade', wari, rapang, talk) was finally added with sara' as one of the elements of pangngaderreng / pangngadakkang.
Modern Religious Counseling Model in The Ancient Manuscript of Lontara Attorioloang Ri Wajo Hesty Nur Rahmi; Patmawati Patmawati; Labi Hadji Sarip Riwarung
Al-Albab Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Graduate Program of Pontianak Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/alalbab.v9i2.1846

Abstract

Lontara Attorioloang ri Wajo is one of the ancient manuscripts of Bugis found in Sambas, ​​West Kalimantan. Although ancient manuscripts have long been recognized as being important sources of physical and spiritual life for indi­genous peoples, they have not been properly researched in academic discourse. The study of ancient manuscripts is still rarely done by historical researchers in West ­Kalimantan. In fact, the texts cover many issues including important aspects of human life such as religion, nation, and other human needs. This study focuses on the counselors, themes, and model of religious counseling presented in the manuscript Lontara Attorioloang ri Wajo. Content analysis is employed to discuss the text with regard to counseling figures, themes of religious counseling, and counseling model. The data indicates that the Arung Matoae (king) in Wajo Kingdom was an important counselor in the region. He practiced religious counseling that covered monotheism, leadership, human relations, and relationships to the universe. The King applied individual and group counseling for his religious counseling activities. This study offers new insight into religious counseling science as it has been practiced by people in the past as recorded in the manuscript. Past cultural track records can be restored with in-depth studies of the text which may lead to multi-disciplines that involve counseling experts, philologists, and historians collaborating to reveal further research findings.
MANAJEMEN DAKWAH HALAQAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BORNEO MELALUI KHATULISTIWA BERBAGI Patmawati Patmawati
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.412 KB) | DOI: 10.24260/al-hikmah.v13i1.1337

Abstract

Dakwah Management of the Halaqah Khatulistiwa Berbagi is a dakwah activity in a systematic and coordinative manner that starts from planning, organizing, implementing, monitoring and evaluating da'wah activities. Khatulistiwa Berbagi activities are engaged in the field of education by establishing an informal Equator Sharing school. The research method used is qualitative research. Data collected through literature and field studies through observation, participant observation, and interviews. Analysis of the data used an interpretive approach. The focus of this study is how do the Dakwah Management of the Halaqah Khatulistiwa Berbagi? How does the Dakwah Halaqah of Khatulistiwa Berbagi share? Who are the Khatulistiwa Berbagi’s partners? The results of the study illustrate that the management of the Halaqah Da'wah Khatulistiwa Berbagi has applied modern management as seen from the placement of Human Resources in accordance with their respective expertise there has been a clear division of tasks among the administrators and teachers. Da'wah is done by grouping students according to their level of education. Dakwah Khatulistiwa Berbagi’s partners are Munzalan Mubarakan, IAIN Pontianak, STAN, and Pontianak City Health Office. [Manajemen dakwah halaqah Khatulistiwa Berbagi adalah suatu kegiatan dakwah yang dilaksanakan oleh Khatulistiwa Berbagi secara sistematis dan koordinatif yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan dakwah. Kegiatan dakwah Khatulistiwa Berbagi bergerak dalam bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah informal Khatulistiwa Berbagi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data melalui studi pustaka dan lapangan melalui pengamatan, observasi partisipan, dan wawancara. Analisa yang digunakan dengan pendekatan interpretif. Adapun fokus dalam penelitian ini adalah bagaimanakah manajemen dakwah halaqah Khatulistiwa Berbagi? Bagaimanakah dakwah halaqah Khatulistiwa berbagi? Siapa sajakah mitra dakwah Khatulistiwa Berbagi? Hasil penelitian menggambarkan bahwa manajemen dakwah halaqah Khatulistiwa Berbagi sudah menerapkan manajemen modern yang terlihat dari penempatan SDM sesuai dengan keahlian masing-masing, sudah ada pembagian tugas yang jelas di antara pengurus dan guru-guru. Dakwah halaqah dilakukan dengan cara mengelompokkan peserta didik sesuai dengan tingkat pendidikan. Mitra dakwah Khatulistiwa Berbagi adalah Munzalan Mubarakan, IAIN Pontianak, STAN, dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak]. Kata Kunci: Manajemen Dakwah, halaqah, Khatulistiwa Berbagi
Penggunaan Wasilah Dakwah terhadap Anak-Anak Pemulung Waduk Permai Patmawati Patmawati; Fitri Sukmawati; Ibrahim Ibrahim
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-hikmah.v11i2.852

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian participation action research (PAR), dengan pendekatan kualitatif. Sebagai penelitian PAR keterlibatan masyarakat sangat dominan karena merekalah yang mengetahui permasalahannya dan bagaimana pemecahannya (problem solving). Dalam hal ini peneliti dan tim memetakan persoalan mereka dan ikut urung rembuk dalam mencari problem solvingnya. Sehingga, dalam berdakwah bisa ditemukan wasilah yang tepat dan sesuai dengan usia anak-anak pemulung. Sebagai satu kesimpulan dari penelitian pelaksanaan dakwah keagamaan pada anak-anak pemulung Waduk Permai melalui media dakwah di Surau Ikhwanul Muslimin Kota Pontianak, didapatkan beberapa poin penting sebagai berikut: pertama, Kegiatan dakwah keagamaan melalui wasilah ini dilakukan pada anak-anak pemulung yang ada di Waduk Permai, Kota Pontianak; kedua, Kegiatan dakwah keagamaan melalui wasilah pada anak-anak pemulung dapat dilaksanakan dengan baik; ketiga, Secara substansi, kegiatan dakwah keagamaan melalui wasilah telah berhasil menumbuhkan semangat keagamaan, kemandirian sikap, kekompakan anak-anak dan kecintaan mereka terhadap ilmu pengetahuan agama Islam; keempat, Pelaksanaan kegiatan dakwah keagamaan melalui wasilah pada anak-anak pemulung Waduk Permai juga telah mampu memberikan semangat dan perhatian dari para pemerhati dakwah Islam di dunia kampus khususnya IAIN Pontianak sebagai kampus negeri yang berorietasi agama.
METODE DAKWAH IRSYAD UMAR BIN KHATTAB DALAM PERSPEKTIF SEJARAH Patmawati Patmawati; Fitri Sukmawati
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.557 KB) | DOI: 10.24260/al-hikmah.v12i2.1172

Abstract

The Irshad da'wah method is one of the methods of da'wah. This method was used by Umar bin Khattab as Amir al-mu'minin. At the time there was a massive futuhat, Muslims were not only from the Arabian Peninsula but also from Persia, Iraq, Iran and others, to preach to them, the method was very important in the success of da'wah. This paper uses the work of historical research, with the source of written documents. The results of the study explained that the method of Irsyad Umar bin Khattab's da'wah was divided into four namely irsyad nafsi, irsyad family, irsyad administration, and irsyad society. (Metode dakwah irsyad merupakan salah satu metode dakwah. Metode ini dipakai oleh Umar bin Khattab sebagai Amirul Mukminin. Pada masanya terjadi futuhat secara besar-besaran, umat Islam tidak hanya dari penduduk Jazirah Arab tetapi juga dari daerah Persia, Irak, Iran dan lain-lain, untuk berdakwah kepada mereka, metode sangat berperan penting dalam keberhasilan dakwah. Tulisan ini menggunakan cara kerja penelitian sejarah, dengan sumber dokumen-dokumen tertulis. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa metode dakwah irsyad Umar bin Khattab terbagi menjadi empat yakni irsyad nafsi, irsyad keluarga, irsyad pejabat, dan irsyad masyarakat).
Mentoring for Success: Transforming Religious Tourism Management at Islamic Boarding School Santa Rusmalita; Patmawati Patmawati; Raziki Waldan
Khazanah Sosial Vol 5, No 2 (2023): Khazanah Sosial
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ks.v5i2.24768

Abstract

This study aims to carry out and analyze mentoring programs on optimizing the management of human resource management (HR), finance, and marketing of religious tourism at the Darul Fikri Islamic Boarding School. This research uses the Participatory Action Research (PAR) method with advisors, teachers, and students at the Darul Fikri Islamic Boarding School. Meanwhile, data was collected through observation, interviews, and the active participation of Islamic boarding school administrators and their students. The results showed that mentoring on optimizing the management of religious tourism at the Darul Fikri Islamic Boarding School was carried out in three stages: planning, implementation, and evaluation. At the planning stage, the researchers discussed with the stakeholder to determine the form of mentoring for managers, teachers, and students. While in the implementation stage, researchers carry out two types of mentoring: basic and advanced. The management theory and practice in the two mentoring include human resource management, financial management, and marketing management. Finally, at the evaluation stage, the researcher saw that this mentoring activity had achieved satisfactory results with the following indicators of success: the mentoring program was implemented well, the program's targets and objectives were achieved, the mentoring program received support from various parties, the management of religious tourism at the Darul Fikri Islamic Boarding School experienced to change for the better than before.
KAUM AL HADRAMAUT DAN PENYEBARAN ISLAM DI KALIMANTAN BARAT Patmawati Patmawati; Fitri Kusumayanti
Jurnal Pendidikan, Kebudayaan dan Keislaman Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : The Institute for Research and Community Service (LP2M) of Pontianak State Institute of Islamic Studies (IAIN Pontianak)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.616 KB) | DOI: 10.24260/jpkk.v2i1.1366

Abstract

The article aims to describe the diaspora of the Hadramauts in the spread of Islam in West Kalimantan. The research uses a qualitative approach with data collection through observation, interviews, and documentation. The research results show: First, the diaspora of the al-Hadramaut people was based on political, economic, and da'wah factors. Especially since the death of Ali bin Abi Thalib as the last caliph of Khulafaur Rasyidin, especially the political pressure of Bani Umayyah, following Bani Abbasiyah on the political rights of Bani Hasyim. Making Bani Hasyim leave Hijas for Yaman as a trader and preacher in the West Kalimantan region. Second, preaching through cultural and structural approaches that created the birth of various Islamic kingdoms in Sumatra, Java, Sulawesi, Kalimantan, Maluku and others. Third, his position as a formal and informal leader, as well as being attached to the power of following to give birth to the Kubu kingdom and the Pontianak Kingdom.
PERAN DAN FUNGSI TOUR LEADER DALAM PERJALANAN IBADAH UMRAH DI BIRO HAJI DAN UMRAH PT. IHYA TOUR TRAVEL PONTIANAK ARYADI ARYADI ARYADI; Patmawati Patmawati
J-MD: Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1 No 1 (2020): jmd
Publisher : Program Studi Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/j-md.v1i1.125

Abstract

Latar belakang penelitian ini yaitu peneliti melihat Tour Leader adalah jabatan dalam perusahaan yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya tour wisata baik relegian atau non realigion. Keberhasilan perjalanan ibadah umrah sangat bergantung pada seorang tour leader, tanggung jawab seorang tour leader perjalanan ibadah umrah untuk mengambil kebijakan demi kelancaran dalam penyelenggaraan ibadah umrahTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: peran dan fungsi Tour Leader PT. Ihya Tour dalam memimpin dan mengarahkan rombongan jamaah ibadah umrah; untuk mengetahui SOP Tour Leader yang di tetapkan oleh SKKNI,kendala-kendala yang dihadapi Tour Leader PT. Ihya Tour Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan dan analisis data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Data-data yang didapatkan dari lembaga kemudian diolah secara sistematis baik berupa kata-kata tertulis, arsip dan lisan yang diamati untuk memperoleh gambaran informasi yang terhubung dengan peran Tour Leader dalam memimpin rombongan ibadah umrah. Maka diperoleh Tour Leader PT. Ihya Tour dan Travel pontianak mempunyai tugas penting dalam mewujudkan perjalanan ibadah umrah yang berjalan baik dan lancar serta memiliki kemampuan dalam melayani secara cepat dan tepat memberikan rasa aman dan nyaman, an kenangan baik kepada jamaah sehingga tercapainya kepuasan pada jamaah. SOP Tour Leader PT. Ihya Tour dan Travel sudah sesuai dengan SOP Tour Leader yang ditetapkan oleh SKKNI. Kendala- kendala yang dihadapi dalam perjalanan ibadah umrah antara lain, jamaah yang susah untuk di arahkan, jamaah yang sakit, jamaah yang tersesat, dan jamaah yang kebingungan menggunakan fasilitas yang ada di sediakan selama dalam perjlanan. Kata Kunci: peran, Tour Leader, PT Ihya Tour dan Travel, Umrah.
NILAI-NILAI DAKWAH PADA SALAM BUDAYA DAYAK KALIMANTAN BARAT (ADIL KA’ TALINO BACURAMIN KA’ SARUGA BASENGAT KA’ JUBATA) Adiansyah Adiansyah; Pipit Widiatmaka; Pilga Ayong Sari; Hesty Nurrahmi; Patmawati Patmawati
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 14, No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v14i1.11381

Abstract

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki kaya akan budaya. Setiap budaya memiliki filosofi sendiri dalam menjaga kedamaian dan kerukunan bermasyarakat salah satunya masyarakat dayak yang ada di Kalimantan barat. Masyarakat dayak Kalimantan Barat memiliki sebuah semboyan berupa salam budaya “Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata”. Selaras dengan itu, Islam sebagai Agama dakwah juga memiliki tujuan membentuk masyarakat yang damai melalui misi amar ma’ruf nahy munkar. Berangkat dari hal tersebut peneliti tertarik untuk menggali nilai-nilai dakwah yang ada pada salam budaya dayak Kalimantan Barat melalui pendekatan kepustakaan (Library Research). Setelah melakukan telaah pustaka, peneliti menemukan bahwasanya salam budaya dayak memiliki aspek keadilan, orientasi kehidupan setelah mati yakni syurga serta memiliki aspek kepasrahan. Aspek-aspek tersebut termuat pada nilai-nilai dakwah yaitu tauhid, syariah dan muamalah. Penulis berharap dengan adanya hasil telaah ini, menjadi upaya awal untuk menambah dan memperkaya referensi untuk memahami setiap budaya terkhusus dalam rangka menciptakan kerukunan di masyarakat pada ruang lingkup lokal, nasional bahkan regional.