Penelitian bertujuan untuk mengetahui viabilitas spermatozoa cauda epididimis pada berbagai konsentrasi pengenceran menggunakan air kelapa muda dan kuning telur yang disimpan pada temperatur 3-5oC. Pengencer Tris 80% + 20% kuning telur digunakan sebagai kontrol (P1), selanjutnya perlakuan menggunakan pengencer air kelapa muda 90% + 10% kuning telur (P2), air kelapa muda 85% + 15% kuning telur (P3) dan air kelapa muda 80% + 20% kuning telur (P4). Viabilitas spermatozoa yang diamati setiap hari meliputi persentase motilitas dan persentase hidup sampai mencapai motilitas minimum 30%. Hasil penelitian menunjukkan persentase motilitas tertinggi pada hari ke-4 terdapat pada perlakuan P4 sebesar 31.8 %, berbeda nyata (P<0.05) dengan P3 sebesar 10.5 % dan P2 sebesar 2.5 % serta dengan P1 sebesar 4.2 %. Pada persentase hidup spermatozoa, perlakuan P4 juga menunjukan nilai 50.3 %, berbeda sangat nyata (P<0.05) dengan perlakuan P1, P2 serta P3 berturut-turut adalah 27.8 %, 26.4 %, dan 32.9 %. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa pengenceran dengan perlakuan P4 (80% air kelapa dan 20% kuning telur) mampu mempertahankan viabilitas spermatozoa cauda epididimis kerbau rawa selama proses penyimpanan hingga empat hari di dalam refrigerator dengan suhu 3–5oC.