Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rapid Survey for Population, Commercial Trade of Small-Clawed Otter (Aonyx cinereus Illiger, 1815) in Java and Preliminary Assessment of Potential Bacterial Zoonoses Endah Dwijayanti; Nurul Inayah; Wartika Rosa Farida; Eko Sulistiyadi; Sugiyono Saputra
Acta VETERINARIA Indonesiana 2021: Special Issues
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Small-clawed Otter (Aonyx cinereus) is the smallest Indonesian otter species commonly traded as a pet. This species is listed in CITES appendix I and is still not protected in Indonesia. This study investigates the species' illegal trade in the local market and assesses potential bacterial zoonoses transmitted to pet buyers. In general, we did not find A. cinereus trade in a traditional market in both East Java and Central Java. This fact is inversely proportional to the high online transaction. A rapid survey on the potential habitat of Small-clawed Otter in Central Java shows that suitable habitat is available, and we found many field signs (feces, traces, and nest) of Small-clawed Otter. The preliminary assessment on potential bacterial zoonoses conducted by isolating bacteria from anus, mouth and skin in selective medium for Enterobacteriaceae. Molecular identification using 16S rRNA showed that several species of bacteria such as Citrobacter freundii (n=3), Proteus alimentorum (n=2) and Klebsiella pneumoniae (n=1) were commonly observed. Based on this research, further study is still needed. We suggest that illegal trade need monitoring to reduce harvesting activities in the wild, and the biological risk of capturing and owning Small-clawed Otter as a pet.
TREN PERDAGANGAN MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) PERIODE 2000 – 2019 Rahmania Wanda Zafira; Tika Dewi Atikah; Erri Noviar Megantara; Nurul Inayah; Amir Hamidy
BERITA BIOLOGI Vol 21, No 3 (2022): Berita Biologi
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v21i3.4164

Abstract

Perdagangan satwa liar merupakan aktivitas manusia yang mempercepat kepunahan keanekaragaman hayati. Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) termasuk salah satu jenis mamalia yang paling banyak diperdagangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tren perdagangan dan kemitraan perdagangan M. fascicularis secara global periode 2000–2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data secara studi kepustakaan. Analisis data dilakukan secara deskriptif terhadap permasalahan yang diselidiki. Hasil menunjukkan bahwa selama  periode 2000–2019 tercatat 3.111 insiden perdagangan. Tren perdagangan M. fascicularis berkode sumber tangkapan dari alam (W) secara umum mengalami penurunan, sedangkan perdagangan berkode sumber penangkaran (C), anakan (F), dan ranching (R) secara umum bervariasi. Mauritius menjadi negara eksportir M. fascicularis berkode tangkapan dari alam (W) dan anakan (F) tertinggi, sedangkan negara pengekspor tertinggi hasil penangkaran (C) adalah Cina dan Vietnam. Amerika Serikat merupakan negara paling konsumtif sebagai importir maupun re-eksportir dan memiliki banyak mitra perdagangan dalam pasar M. fascicularis ini. Indonesia aktif melakukan perdagangan terutama dengan kode sumber penangkaran (C) dan bermitra dengan Amerika Serikat, Taiwan, dan Singapura.