p-Index From 2019 - 2024
1.556
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNIKA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : TEKNIKA

ANALISA KETAHANAN KEKERASAN ANTARA TABUNG GAS ELPIJI BESAR DAN TABUNG GAS ELPIJI KECIL Rita Djunaidi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.028 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v4i1.61

Abstract

Baja karbon rendah dan aluminium banyak digunakan didalam industri dan keperluan sehari – hari.Hal ini karena sifat dari logam – logam tersebut mempunyai sifat fisik dan mekanik relatif baik. Baja karbon yang mempunyai sifat keuletan dan kekuatan yang baik karena kandungan karbon yang dimiliki relatif rendah salah satunya adalah baja tipe JIS G 4051 S 22 C yang digunakan untuk pembuatan tabung baja LPG. Jenis baja ini dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya dengan proses perlakuan panas pengerasan (hardening) pada suhu 900°C ditahan dalam waktu 15 menit, diikuti dengan proses pendinginan di dalam air, selanjutnya diikuti dengan proses penemparan pada suhu 200°C ditahan selama 15 menit. Paduan aluminium, dilakukan proses Solution Heat Treatment pada 545°C selama 45 menit lalu pencelupan dan terakhir penuaian buatan pada 160°C selama 120 menit. Kekerasan tabung Aluminium sebelum perlakuan panas bagian atas, tengah dan bawah adalah : 70, 71 dan 72 HV dan sesudah perlakuan panas bagian atas, tengah dan bawah adalah : 264, 73 dan 72 mempunyai nilai kekerasan yang hampir sama. Kekerasan tabung baja karbon rendah sebelum perlakuan panas pada bagian atas, tengah dan bawah adalah : 167, 152 dan 150 HV. Sesudah perlakuan panas kekerasan menjadi naik pada tabung bagian atas, tengah dan bawah masing – masing adalah : 436, 345, dan 344 HV. Kata kunci : perlakuan panas, Solution Heat Treatment, Pemuaian Buatan
ANALISA PENGARUH RADIUS HIDUNG PAHAT TERHADAP NILAI KEKASARAN PADA PEMBUBUTAN BAJA KARBON RENDAH ST-37 Tarmizi Husni; Rita Djunaidi; yeny pusvyta; Aqino Aqino
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v6i1.102

Abstract

Proses pembubutan adalah suatu proses pengurangan material atau penyayatan logam untuk membentuk suatu produk dengan cara pemutaran benda kerja. Dalam proses ini akan terdapat pengaruh dari hasil pemakanan terhadap kekasaran permukaan benda kerja. Kekasaran permukaan sebuah benda kerja dapat dinyatakan dengan berbagai cara, yang paling sederhana adalah dengan menganggap jarak antara puncak tertinggi dan lembah terdalam sebagai ukuran dari kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan yang dihasilkan oleh bentuk berkakas sayat dan ingsutan sebagai akibat dalamnya alur-alur proses pengerjaan, dimana proses ini akan ditinjau terhadap benda kerja tersebut dengan pemakanan yang tetap dan dengan sudut yang berbeda demi mendapatkan hasil yang baik.Penelitian ini dilakukan dengan proses memvariasikan hidung pahat terhadap nilai kekasaran pada pembubutan baja karbon rendah ST-37.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat geometri yang terbaik pada proses permesinan dengan mesin bubut, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja.Analisa yang dilakukan dengan menguji nilai kekasaran permukaan benda kerja menggunakan alat uji kekasaran berupa SJ-201P Surface Roughness tester. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa radius hidung 0,5 mm, dengan kecepatan putar benda kerja (n) 409,46 Rpm, kecepatan pemakanan (feed) 0,4 mm/r, dan kedalaman potong (a) 3 mm, didapat nilai kekas kekasaran permukaan benda kerja paling kasar yaitu: Ra 0,521 µm, sedangkan pada radius hidung 1,5 mm, tingkat kehalusan permukaan cenderung lebih halus dengan Ra 0,329 µm, sedangkan kecepatan potong dan kedalaman makan konstan. Kata Kunci : Pembubutan, Kekasaran, Radius, Hidung Pahat
PENGARUH WAKTU PENEKANAN PADA PROSES INJECTION MOLDING TERHADAP KUALITAS ANTING DAGU HELM PROYEK Asep Muchyidin; Reny Afriany; Rita Djunaidi; Ratih Diah Andayani
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.587 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v7i1.131

Abstract

ABSTRAK Sifat plastik yang mampu bentuk (formability), ringan dan daya redam yang baik membuat produk plastik banyak digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia. Salah satu produk yang menggunakan material plastik ini adalah anting dagu pada helm proyek yang banyak digunakan oleh para pekerja lapangan. Anting dagu ini dibentuk dengan proses injection molding, dengan material termoplastik yang digunakan jenis polyethylene (polietilen). Dalam prosesnya, penyusutan (shrinkage) polietilen dipengaruhi oleh besarnya temperatur, tekanan, dan waktu penekanan. Penelitian ini untuk menganalisa kualitas akhir permukaan dari produk anting dagu ditinjau dari penyusutan (shrinkage) dengan memvariasikan waktu penekanan. Injection time divariasikan dalam waktu 1.25, 1.75, dan 1.5 detik. Perhitungan menunjukkan shrinkage terendah pada waktu penekanan 1.75 detik yaitu sebesar 0.85%. Pengujian tarik menunjukkan polimer polietilen ini memiliki sifat mekanik yang dinyatakan dalam parameter yang sama dengan logam. Dalam penggunaannya, tidak terjadi deformasi yang besar pada anting dagu ini, karena beban tekan yang diberikan oleh pengguna umumnya kecil. Kata Kunci : injection molding, injection time, shrinkage, polietilen
KAJI EKSPERIMEN PENGARUH LAPISAN KEKASARAN PERMUKAAN PIPA TERHADAP HEAD LOSS PADA PIPA PVC BERDIAMETER Ø 22 mm PANJANG 80 cm Rama Candra; Siti Zahara Nuryanti; ratih diah andayani; Rita Djunaidi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.418 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v7i2.149

Abstract

Aliran fluida pada permukaan didalam pipa yang mempunyai lapisan kekasaran yang berbeda dapat mengalami aliran laminer dan turbulen, yang dapat dilihat dari bilangan Reynold. Kecepatan aliran fluida dapat diketahui dengan mengatur bukaan katub. Setiap pipa diuji dengan air murni pada temperatur 30. Pengujian ini dilakukan dengan alat percobaan yang dipakai adalah pipa PVC silinder yang berdiameter dengan fluida air menggunakan tujuh jenis kekasaran dalam pipa yang berbeda yaitu, pipa tanpa lapisan tambahan, pipa dilapisi pasir halus, pipa dilapisi pasir kasar, pipa dibintik lubang, pipa dilapisi daun talas, pipa dilapisi pecahan batu bata, dan pipa dilapisi serat kayu, penelitian ini dilakukan untuk menkaji kekasaran permukaan dalam pipa terhadap perubahan Head Loss. Hasil Pada percobaan bahwa kekasaran permukaan pipa mempengaruhi nilai Bilangan Reynold dan Head Loss, semakin kasar permukaan pipa, Bilangan Reynold dan head loss cenderung meningkat., Dari ketujuh kekasaran tersebut maka pipa yang dilapisi pecahan batu bata yang memiliki nilai head loss yang paling tinggi yakni 0,995m dibanding dengan ke enam kekasaran lainya dikarenakan nilai kekasaran pecahan batu bata paling besar yakni Ꜫ/D= 0,1, dan nilai Head loss yang paling rendah didapat pada pipa yang dilapisi dengan daunt alas yakni ∆h= 0,196m pada Bilangan Reynold 35622,7. Kata kunci: Aliran turbulen, kekasaran permukaan, bilangan Reynold, Head loss
ANALISA HASIL PENGELASAN GTAW STAINLESS STEEL 304 Reny Afriany; Rita Djunaidi; Asmadi Asmadi; Catur Prasetya
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.464 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v6i2.112

Abstract

Baja tahan karat termasuk baja paduan tinggi, sehingga pengelasan pada baja ini sangat dipengaruhi oleh panas atau atmosfer pengelasan. Penggunaan baja tahan karat pada konstruksi pengelasan dapat dilakukan dengan beberapa metode pengelasan, salah satunya adalah pengelasan GTAW (gas metal arc welding). Penelitian bertujuan untuk melihat kekuatan tarik dan kekerasan pada daerah sambungan las, daerah HAZ (heat affected zone) dan daerah base metal SS 304 setelah proses pengelasan. Pada penelitian ini, kualitas hasil pengelasan dilihat dengan pengujian mekanik yaitu dengan pengujian tarik dan kekerasan. Hasil pengujian kekuatan tarik setelah pengelasan menunjukkan nilai sebesar 75,5 kgf/mm2, terjadi peningkatan 27% dari kekuatan tarik sebelum dilas. Pengujian kekerasan menunjukkan kekerasan pada daerah las dan base metal relatif sama, namun pada daerah HAZ terjadi peningkatan kekerasan rata-rata sebesar 6%. Berdasarkan hasil tersebut, kualitas rata-rata pengelasan dapat dikategorikan baik karena proses pengelasannya juga sesuai dengan WPS (welding procedure specifications). Kata kunci: pengelasan GTAW, stainless steel 304, uji tarik, uji kekerasan
ANALISA PENGARUH PROSES TEMPERING TERHADAP KEKERASAN PADA BAJA AISI 4337 DENGAN VARIASI HOLDING TIME Tarmizi Husni; Rita Djunaidi; Reny Afriany; Ferdiansyah Ferdiansyah
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.669 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.91

Abstract

ABSTRAK Dalam perkembangan industri yang sangat pesat sekarang ini, kebutuhan dan pemakaian material yang memiliki keuletan dan ketangguhan semakin banyak dipergunakan orang dalam rangka untuk menjadikan material dengan sifat yang keras dan getas. Perlakuan panas (heat treatment) didefinisikan sebagai kegiatan pengolahan material dengan pemanasan dan pendinginan yang terkontrol untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu. Guna mendapatkan keinginan tersebut suatu proses yang lazim dipergunakan adalah proses tempering. Proses tempering memiliki tujuan untuk menghilangkan kegetasan dan menciptakan material menjadi ulet dan tangguh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya waktu tunda pada saat proses tempering dengan lamanya waktu yang ditentukan yaitu dengan variasi waktu selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam, proses ini dilakukan dengan temperatur 660 0C, kemudian dilanjutkan dengan pengujian terhadap kekerasan terhadap baja tersebut dengan menggunakan metode Vickers. Dalam proses penelitian ini dipergunakan bahan berupa baja paduan rendah yang mengandung kadar C = 0,30 – 0,38 %, Si = 0,10 – 0,350 %, dan Mn = 0,45 – 0,70 %. Kemudian bahan diberi perlakuan berupa pemanasan dengan suhu temper 6600C. Dalam proses pengujian ini spesimen diberlakukan pengujian adalah pada bagian tengah, pinggir dan bagian yang paling dekat dengan kulit. Dari hasil pengujian yang mempergunakan alat uji kekerasan berupa Vickers ternyata didapatkan bahwa kekerasan baja yang sangat signifikan terdapat pada spesimen dengan waktu tunda selama 3 (tiga) jam sebesar 22 %, sedangkan pada saat waktu tunda selama 1 (satu) dan 2 (dua) jam nilai kekerasan pada spesimen memberikan perubahan secara berkala dengan prosesntase yang sama besar.
KAJI EKSPERIMEN PENGARUH INSTALASI POMPA SENTRIFUGAL SUSUNAN TUNGGAL, SERI, DAN PARALEL TERHADAP HEAD TOTAL, DAYA MOTOR DAN EFISIENSI Dimar Ardi K; ratih diah andayani; Siti Zahara Nuryanti; Rita Djunaidi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.516 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v8i2.195

Abstract

Pompa berfungsi untuk memindahkan/mengalirkan fluida cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Pompa yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis sentrifugal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan menganalisa kurva karakteristik pompa sentrifugal dengan rangkaian tunggal, paralel, dan seri. Parameter performansi pompa meliputi: Head total berbandingterbalik dengan debit aliran. Pengujian dilakukan pada susunan tunggal, seri, dan tunggal dengan memvariasikan putaran motor listrik yaitu: 2000 Rpm, 2250 Rpm, dan 2500 Rpm. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa efisiensi, head total dan daya motor berbanding terbalik dengan debit aliran. Head terbesar terjadi pada susunan seri yaitu 81.54 m pada debit 0 L/min dan putaran mesin 2500 rpm. Head terendah sebesar 0,61 m terjadi pada susunan paralel pada debit 331,9 L/men. dan putaran mesin 2000 rpm. Daya motor terbesar terjadi pada susunan paralel yaitu sebesar 724.6 watt pada debit 0 L/min. Efisiensi penggunaan daya listrik tertinggi terjadi pada instalasi pompa seri yaitu sebesar 28.31% pada putaran mesin 2500 rpm, sedangkan efisiensi penggunaan daya listrik terendah pada susunan pompa paralel yaitu 2,02% pada putaran 2000 rpm dan efisiensi penggunaan daya listrik pada pompa susunan tunggal terendah adalah 1,37 % pada putaran 2000 rpm. Kata Kunci: Pompa Sentrifugal Susunan Tunggal, Seri dan Paralel, Kurva karateristik, Head total, Daya motor, Efisiensi
ANALISA KERUGIAN HEAD PADA BERBAGAI JENIS VALVE TERHADAP VARIASI BUKAAN VALVE Abdul Malik; siti zahara nuryanti; ratih diah andayani; Rita Djunaidi; Asmadi Asmadi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.774 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v8i1.172

Abstract

Valve berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida dengan cara membuka dan menutup aliran fluida. Valve yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis Gate valve, Globe valve dan Ball valve. Valve yang diuji adalah valve berukuran ¾ inchi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kerugian head pada 3 jenis valve, yaitu : Gate valve, Globe valve dan Ball valve. Nilai Kerugian head diperoleh berdasarkan dari variasi bukaan valve tersebut. Variasi bukaan valve tersebut adalah dimulai dari bukaan ¼, bukaan ½, bukaan ¾, dan bukaan penuh. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa dengan bukaan valve semakin besar maka nilai kerugian head (hL) nya semakin kecil. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisien kerugian (KL) yang terendah adalah jenis gate valve, yaitu dengan nilai 74,71 pada bukaan ¼ , 16,02 pada bukaan ½ , 2,96 pada bukaan ¾ dan 2,29 pada bukaan penuh. Untuk jenis Globe valve dengan nilai 94,17 pada bukaan ¼, 36,51 pada bukaan ½, 25,07 pada bukaan ¾ dan 21,23 pada bukaan penuh. Untuk jenis Ball valve dengan nilai 317,47 pada bukaan ¼, 87,55 pada bukaan ½, 26,11 pada bukaan ¾ dan 4,30 pada bukaan penuh.
ANALISA PENGARUH JARAK KATODA DAN ANODA DALAM PROSES ELEKTROPLATING ALUMINIUM TERHADAP DAYA LEKAT Ratih Diah Andayani; Rita Djunaidi; Siti Zahara Nuryanti; Herlangga Yakub
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.912 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i1.81

Abstract

Aluminium merupakan logam yang mendapat prioritas utama untuk dipertimbangkan. Karena aluminium mudah diperoleh, mudah di bentuk, bersifat ulet dan harganya yang relatif murah. Aluminium merupakan logam yang mempunyai sifat mampu cetak baik. Namum demikian, masih ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh logam aluminium, di antaranya kekuatan dan kekerasan yang tidak begitu tinggi, penampilan yang kurang menarik, sehingga logam alunimiun perlu ditingkatkan lagi dengan cara merekayasa, salah satunya yaitu dengan pelapisan. Proses pelapisan terjadi jika suatu benda yang akan dilapisi berfungsi sebagai katoda dan benda pelapis sebagai anoda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh jarak katoda dan anoda pada pelapisan nikel dan krom terhadap daya lekat lapisan .Spesimen yang digunakan adalah logam aluminium 1100 berbentuk lingkaran dengan diamter 50 mm dan tebal 3 mm. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan jarak katoda dan anoda pada jarak 10 cm, 15 cm, 20 cm Pengujian daya lekat dilakukan dengan mengacu pada tabel intruksi kerja LIPI, Berdasarkan Klasifikasi Hasil Uji Daya Lekat, hasil pengujian pada proses elektroplating aluminium 1100 dengan elektroplating Nikel dan Chrome termasuk ke dalam Rating Number ASTM D-335 kriteria 5B dimana sisi goresan masih halus, tidak ada kisi yang rusak, tetapi hasil yang terbaik terjadi pada jarak antara katoda dan anoda 15 cm, menunjukkan sisi goresan yang lebih halus dibanding pada jarak 10 cm dan 20 cm. Kata kunci : Jarak Katoda, Anoda, Daya lekat,elektroplating
ANALISA PENGARUH JARAK KATODA DAN ANODA DALAM PROSES ELEKTROPLATING ALUMINIUM TERHADAP LAJU KOROSI Rita Djunaidi; Siti Zahara; Herlangga Yakub
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.093 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v4i2.70

Abstract

ABSTRAK Proses Electroplating yaitu proses pelapisan logam dengan logam lain dalam suatu larutan elektrolit dengan pembiasan arus listrik.Tujuan proses Electroplating untuk melindungi logam dari Korosi, menambah daya tahan Gesekan, menambah Kekerasan dan membuat benda tampak lebih menarik. Dengan ini peneliti melakukan pengujian jarak Katoda dan Anoda dalam proses Elekroplanting Aluminium terhadap laju Korosi. Dengan jarak spesimen 10 cm, 15 cm, 20 cm dengan masing – masing 3 sampel benda uji. Pengujian laju Korosi ini dilakukan selama 264 jam dengan menggunakan cairan Korosif H2SO4 sebanyak 800 ml. Pada specimen jarak 10 cm benda uji Aluminium sebelum pelapisan 13,7089 gr. Pada Specimen jarak 15 cm sebelum pelapisan 13,7192 gr. Sedangkan pada Specimen jarak 20 cm sebelum pelapisan 13,8271 gr. Setelah dilakukan pengujian laju Korosi untuk Specimen jarak 15 cm mengalami kerusakan laju Korosi proses kehilangan berat yang paling sedikit yaitu 0,4429 gr, dibandingkan dengan Specimen jarak 10 cm dan Specimen jarak 20 cm. Yaitu Specimen 10 cm sebesar 0,5071 gr, dan pada Specimen 20 cm sebesar 04,548 gr. Untuk hasil perhitungan laju Korosi pada fase pertama dan kedua termasuk kedalam klasifikasi sangat baik dikarenakan material Aluminium, Chrome dan Nikel memiliki ketahanan Korosi yang baik. Kata kunci : Jarak Katoda dan Anoda, Laju Korosi