p-Index From 2019 - 2024
1.376
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNIKA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISA PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP KUALITAS BAJA PADUAN RENDAH AISI 4340 Nur Yunianto; Tarmizi Husni; Yeny Pusvyta; Reny Afriany
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v8i1.176

Abstract

Dalam dunia industri manufaktur proses pengelasan dalam membuat suatu produk memegang peran penting guna menghasilkan produk yang berkualitas. Proses pengelasan merupakan proses penyambungan dua buah logam atu lebih dengan menggunakan energi panas. Setiap proses pengelasan yang dipergunakan haruslah disesuaikan dengan jenis sambungan las yang dipakai sesuai dengan jenis konstruksinya. Kualitas hasil produksi berhubungan erat dengan efisensi, kemampuan operator, energi dan biaya. Tulisan ini disajikan dalam rangka untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Variasi Arus Pengelasan Terhadap Kualitas Baja Paduan Rendah AISI 4340, dengan titik berat pembahasan kualitas dititik beratkan dengan melakukan pembatasan hanya pada kekuatan tarik dari hasil proses pengelasan SMAW dengan elektroda E6013. Metodologi yang dipergunakan adalah dengan melakukan proses pengelasan terhadap baja paduan rendah AISI 4340 diameter 20 mm, menggunakan variasi arus pengelasan mulai dari arus 90 A, 100 A dan 110 A., selanjutnya spesimen dilakukan pengujian kekuatan tarik menggunakan mesin uji tarik Universal Testing. Berdasarkan percobaan-percobaan yang dilakukan didapat hasil bahwa arus pengelasan berpengaruh pada kualitas baja paduan, dalam hal ini pembatasan pembahasan khusus terhadap kekuatan tarik. Adapun arus yang tepat untuk pengelasan menggunakan elektroda E6013 diameter 2,6 mm adalah pada saat arus sebesar 100 ampere dengan hasil kekuatan tarik sebesar 45,08 kg/mm2 . Selanjutnya pada arus pengelasan 90 ampere memberikan kekuatan tarik sebesar 41,46 kg/mm², dan untuk arus 110 ampere sebesar 33,96 kg/mm². Kata kunci: Baja AISI 4340, Las SMAW, Elektroda E6013, Kekuatan tarik
PEMBUATAN BESI COR NODULAR Asmadi Asmadi; Reny Afriany
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.841 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.39

Abstract

Besi Cor Nodular (BCN) yang juga Besi Cor Ulet (ductile), karena sifat-sifat mekaniknya banyak kesesuaian dengan sifat komponen-komponen mesin saat ini. Suatu pengkajian yang membahas tentang keterkaitan antara prosen pembuatan BCN yang memuat banyak variabel dengan metoda optimasinya sangat perlu dilakukan guna mendapatkan suatu bentuk proses pembuatan BCN yang optimum baik ditinjau dari segi teknologi maupun ekonomi. Studi kasus yang dilakukan saat ini adalah pembahasan tentang Metoda Optimasi dengan parameter Komposisi kimia Base material yang digunakan dalam proses pembuatan BCN. Kata Kunci: nodular, ductile, optimasi, base material
ANALISA PERBANDINGAN LAS TIG DAN LAS SMAW TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN STAINLESS STEEL 304 Noviansyah Noviansyah; Reny Afriany; Asmadi Asmadi; Tarmizi Husni
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.312 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v8i2.193

Abstract

Stainless Steel (baja tahan karat) adalah salah satu logam ferro yang banyak digunakan dalam dunia teknik, seperti untuk peralatan proses dalam industri makanan dan kimia, peralatan bedah, mesin perkakas, dan lain-lain. Salah satu jenis Stainless Steel yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah Stainless Steel 304. Stainless Steel 304 dapat dilas dengan metode las SMAW, TIG dan SAW. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan metode las TIG dan SMAW terhadap kekuatan tarik dan kekerasan Stainless Steel 304. Pengelasan SS 304 dengan metode las TIG dan SMAW pada penelitian ini menggunakan tipe sambungan butt joint dengan bentuk kampuh V. Kualitas pengelasan secara visual dilihat dari uji penetran, sedangkan pengujian sifat mekanik meliputi uji tarik dan uji kekerasan vickers. Hasil dari uji penetran pada daerah las, untuk kedua metoda las tersebut tidak menampakkan adanya cacat pada bagian permukaan luar, sehingga dapat dikatakan dengan prosedur las yang benar, metoda las TIG dan SMAW dapat memberikan hasil las yang baik pada Stainless Steel 304. Pada pengujian tarik, kekuatan tarik tertinggi terdapat pada pengelasan TIG dengan rata-rata nilai tegangan sebesar 75,5 kgf/mm2. Sedangkan pada pengelasan SMAW dengan rata-rata nilai tegangan sebesar 33,5 kgf/mm2. Pada pengujian kekerasan, nilai tertinggi terdapat pada pengelasan TIG dengan nilai kekerasan rata-rata sebesar 242,13 VHN, sedangkan pada pengelasan SMAW sebesar 210,75 VHN. Kata kunci: Stainless Steel 304, Las TIG, Las SMAW, Kekuatan Tarik, Kekerasan
ANALISA PENGARUH VARIASI KATALIS BaCO3, NaCO3 dan CaCO3 PADA PROSES KARBURASI BAJA KARBON SEDANG DENGAN PENDINGINAN TUNGGAL Reny Afriany; Asmadi Asmadi; Siti Zahara Nuryanti
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.57 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v4i1.57

Abstract

Proses karburasi adalah proses perlakuan panas yang bertujuan untuk mendifusikan unsur karbon ke dalam logam khususnya pada bagian permukaan logam sehingga kekerasan permukaan logam meningkat. Pada penelitian ini logam yang digunakan adalah baja karbon sedang dengan paduan rendah AISI 4340 berbentuk silinder berdiameter 20 mm yang dikarburasi menggunakan arang batok kelapa dengan variasi campuran BaCO3, NaCO3 dan CaCO3 sebagai katalis sebanyak 30% pada temperatur 950⁰C selama 5 jam dan dilanjutkan dengan proses pendinginan cepat dengan oli SAE 20. Kemudian dilakukan pengujian kekerasan vickers sesuai ASTM E 384 dan foto struktur mikro. Hasil pengujian kekerasan rata-rata raw material adalah 615,8 HV. Sedangkan nilai kekerasan rata-rata spesimen karburasi dengan katalis BaCO3 adalah 1018,7 HV, spesimen dengan katalis NaCO3 adalah 972,9 HV dan dengan katalis CaCO3 adalah 708,2 HV. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai kekerasan tertinggi didapat dari penggunaan katalis BaCO3. Kata Kunci: karburasi, pendinginan tunggal, baja AISI 4340
ANALISA PENGARUH TIPE KAMPUH V DAN X PADA PENGELASAN STAINLESS STEEL 304 TERHADAP KUALITAS LAS Rizky Pamungkas; Reny Afriany; Asmadi Asmadi; Yeny Pusvyta
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v10i1.257

Abstract

Pengelasan Stainless Steel 304 (SS 304) umumnya menggunakan metode pengelasan GTAW, karena SS 304 termasuk baja paduan. Selain pemilihan metode las yang tepat, penentuan jenis kampuh juga menjadi salah satu pertimbangan pengelasan untuk kualitas hasil las, pemilihan sambungan yang tepat akan membuat konstruksi semakin baik dan aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hasil sambungan las dengan tipe kampuh yang berbeda. Penelitian ini menggunakan material SS 304, filler pengisi ER308 dengan menggunakan mesin las GTAW. Pengujian hasil lasan dengan metode non destructive test (NDT) menggunakan uji visual dan uji dye penetrant. Sedangkan pengujian mekanik meliputi uji kekerasan Vickers dan uji tarik. Hasil dari uji visual dan dye penetrant, pada daerah lasan tidak terdapat cacat, baik itu pada bagian permukaan luar maupun dalam. Pada pengujian mekanik kekuatan rata-rata uji kekerasan Vickers kampuh tipe V memiliki nilai kekuatan yang lebih baik sebesar 200,63 VHN sedangkan untuk kampuh tipe X nilainya sebesar 195,31 VHN. Pada pengujian mekanik menggunakan pengujian tarik didapat nilai rata-rata kekuatan tarik, perpanjangan (elongation) dan modulus elastisitas kampuh tipe X lebih tinggi daripada kampuh tipe V, dengan nilai rata-rata kampuh tipe X Fmax=4578 kgf, ε=12,6% dan E=312 kgf sedangkan kampuh tipe V nilainya Fmax=3581 kgf, ε=9,3% dan E=308,76 kgf. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil uji NDT, yaitu uji visual dan dye penetrant pada kedua tipe kampuh memiliki hasil yang sama baik, sedangkan untuk pengujian DT, kedua tipe kampuh memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan, jadi melihat hasil kualitasnya pengelasan kedua kampuh dapat di aplikasikan pada kebutuhan konstruksi yang nanti akan dipakai. Kata kunci : Pengelasan SS 304, tipe kampuh, dye penetrant, vickers test, tensile test