p-Index From 2019 - 2024
0.983
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNIKA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS JARINGAN PERPIPAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DAERAH LAYANAN MENDAYUN KECAMATAN MADANG SUKU I KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR Robi Sahbar; Pujiono T
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.311 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v6i2.122

Abstract

Sebagai penyelenggara SPAM, sarana yang dikelola oleh PDAM Gumawang Kabupaten OKU Timur belum mampu untuk dapat melayani kebutuhan masyarakat perkotaan secara menyeluruh, ditambah dengan laju pertambahan penduduk perkotaan yang demikian pesat serta aktivitas perkotaan yang tinggi sehingga pelayanan air bersih perkotaan yang dikelola PDAM tidak dapat dinikmati oleh sebagian besar masyarakat baik dari segi kualitas maupun kuatintas. Untuk mengatasi hal tersebut, PDAM Gumawang berencana untuk melakukan perluasan akses penduduk untuk memperoleh air minum dengan cara membangun SPAM pada wilayah yang belum memperoleh pelayanan.Tingkat pemakaian air per orang sangat bervariasi antara suatu daerah dengan daerah lainnya, sehingga secara keseluruhan penggunaan air dalam suatu sistem penyediaan air minum juga akan bervariasi. Bervariasinya pemakaian air ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : iklim, standar hidup, aktivitas masyarakat, tingkat sosial dan ekonomi dan pola serta kebiasaan masyarakat dan hari libur. Hasil proyeksi penduduk untuk daerah layanan Kelurahan Mendayun pada tahun 20520 yaitu 5.362 jiwa, sedangkan untuk proyeksi kebutuhan pada tahun 2025 dengan pelayanan 4 kelurahan yang meliputi kelurahan Agung Jati, kelurahan Gunung Terang, Kelurahan Mendayun dan Kelurahan Tridadi sebesar 18.819 Jiwa. Hasil perhitungan kebutuhan air pada tahun 2025 dengan Prioritas Kelurahan Mendayun, Kebutuhan harian rerata adalah 12,73 lt/dtk, kebutuhan maksimum 14,00 lt/dtk, dan kebutuhan total pada jam puncak adalah 22,27 lt/dtk. Dari simulasi untuk pengembagan sistem jaringan distribusi air bersih di Kelurahan Mendayun didapatkan kondisi hidrolis debit 20 lt/dtk, dengan tekanan pompa 25,54 m dan direncanalan dengan menggunakan jaringan pipa HDPE diameter 6 Inc. Kata Kunci : Jaringan Perpipaan, standar kebutuhan air bersih, proyek, unit air baku, WaterCAD
KAJIAN PERENCANAAN LAYOUT DERMAGA CPO (PONTON KAP. 3000 DWT) DESA KAYU ARA SEKAYU – KABUPATEN MUSI BANYUASIN robi sahbar; Srikirana Meidiani
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.127 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v8i2.189

Abstract

Kebutuhan distribusi akan barang di Indonesia, khususnya di Provinsi Sumatera Selatan semakin meningkatnya, untuk itu dibutuhkan juga sebuah fasilitas penunjang yang cukup memadai. Salah satu fasilitas penunjang yang utama adalah transportasi atau jalur penyeberangan melalui jalur laut atau sungai, karena distribusi melalui jalur laut atau sungai dengan jumlah barang yang cukup besar memiliki kelebihan tersendiri dari segi waktu dan harga dibandingkan dengan transportasi jalur darat maupun udara. Komponen-komponen utama transportasi laut atau sungai antara lain : kapal, sungai, dermaga serta fasilitas penunjang lainnya. Provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah yang mempunyai tumbuhan atau kebun kelapa sawit yang luas dan merupakan salah satu penghasil minyak kelapa sawit atau CPO (Crude Palm Oil) terbesar di Indonesia. Desa Kayu Ara Sekayu Provinsi Sumatera selatan dengan Sungai Musinya sebagai salah satu alat transportasiatau penyeberangan sangat strategis untuk di bangun sebuah dermaga CPO, yang berfungsi sebagai penyeberangan dari desa kayu ara ke desa lumpatan. Hasil dari kajian dan perencanaan Lay Out Dermaga CPO (Ponton Kap. 3000 DWT) ini dihasilkan kebutuhan akan suatu dermaga dengan dimensi : lebar alur pelayaran = 122,40 m, HIzin (kedalaman kapal) = 7,80 m, Elevasi Apron = + 12 m, panjang tambatan kapal = 102,30 m, jarak antara breasting dolphin = 32 m dan jarak antara breasting dolphin = 102 m
ANALISIS JARINGAN PERPIPAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DENGAN PROGRAM WATERCAD DAERAH LAYANAN KOTABARU KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR Amelia Rajela; robi sahbar
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.346 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v7i2.143

Abstract

Tingkat pemakaian air per orang sangat bervariasi antara suatu daerah dengan daerah lainnya, sehingga secara keseluruhan penggunaan air dalam suatu sistem penyediaan air minum juga akan bervariasi. Bervariasinya pemakaian air ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: iklim, standar hidup, aktivitas masyarakat, tingkat sosial dan ekonomi dan pola serta kebiasaan masyarakat dan hari libur. Hasil proyeksi penduduk untuk daerah layanan Ibukota Kabupaten Martapura pada tahun 2020 yaitu 46.776 jiwa, sedangkan untuk proyeksi kebutuhan pada tahun 2025 sebesar 51.015 Jiwa dan tahun 2035 sebesar 60.679 jiwa. Hasil perhitungan kebutuhan air pada tahun 2035 adalah 110,87 lt/dtk, kebutuhan maksimum 121,96 lt/dtk, dan kebutuhan total pada jam puncak adalah 194,02 lt/dtk. Dari simulasi untuk pengembagan sistem jaringan distribusi air bersih didapatkan kondisi hidrolis debit 50 lt/dtk untuk beberapa daerah prioritas layanan di Kecamatan Martapura, khusunya Desa Kota Baru, dengan tekanan pompa 61,29 m dan direncanalan dengan menggunakan jaringan pipa HDPE diameter 6 Inc. Kata Kunci: Jaringan Perpipaan, standarê kebutuhan air bersih, proyek, unit air baku, WaterCAD
PENILAIAN KINERJA DAERAH IRIGASI RAWA KARANG AGUNG HILIR KECAMATAN KARANG AGUNG HILIR KABUPATEN BANYUASIN Amelia Rajela; Robi Sahbar
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.888 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v8i1.175

Abstract

Penilaian kinerja jaringan reklamasi rawa bertujuan untuk memberikan gambaran umum kemampuan kerja jaringan irigasi reklamasi rawa berdasarkan kondisi fisik dan fungsinya dalam mengatur tata air atau pengelolan air pada suatu daerah reklamasi rawa atau satu jaringan primer. Penilaian kinerja jaringan reklamasi rawa ditetapkan berdasarkan hasil penilaian kinerja saluran dan bangunan air serta tanggul pelindung. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi Rawa di laksanakan dengan tahapan: inventarisasi data dan indentifikasi jaringan irigasi, penilaian kondisi saluran, penilaian kondisi bangunan air dan penilaian kondisi saluran dan bangunan air jaringan irigasi rawa Iilir. Hasil Penilaian kinerja jaringan irigasi DIR Karang Agung Hilir Kec. Karang Agung Hilir studi kasus Blok Primer1, Primer 3, Primer 7 dan Primer 8 adalah: nilai Indeks saluran = 1,69; nilai kondisi fungsi saluran = 57,84%; nilai Indeks bangunan= 2,31; nilai kondisi fungsi bangunan= 38,72%; nilai keterkaitan Indeks saluran dan bangunan= 1,79 dan keterkaitan nilai kondisi fungsi saluran dan bangunan= 55,31%; dengan rekomendasi tindakan yaitu pemeliharaan berkala Kata Kunci: Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi, nilai indeks saluran, nilai kondisi fungsi saluran, nilai indeks bangunan air, nilai kondisi fungsi bangunan, pemeliharaan berkala.
ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU UNTUK 10 TAHUN KE DEPAN robi sahbar
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.559 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v1i1.9

Abstract

ABSTRAK Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Karena pentingnya kebutuhan akan air bersih, maka adalah hal yang wajar jika sektor air bersih mendapatkan prioritas penanganan utama karena menyangkut kehidupan orang banyak. Penanganan akan pemenuhan kebutuhan air bersih dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Di Kabupaten Rejang Lebong sistem penyediaan air bersih dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sistem non perpipaan dikelola oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas air bersih PDAM Rejang Lebong yang dapat disalurkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat/ penduduk Kabupaten Rejang Lebong untuk 10 Tahun kedepan (tahun 2024). Metode yang dilakukan adalah menghitung perkiraan jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong 10 tahun ke depan dengan menggunakan 3 Metode, yaitu : Metode Aritmetika, Metode Last-square dan Metode Geometri, sedangkan untuk menghitung perkiraan kebutuhan air bersih penduduk Kabupaten Rejang lebong untuk 10 tahun kedepan berdasarkan proyeksi dari jumlah penduduk beserta fasilitas-fasilitas yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk memperkirakan jumlah penduduk untuk 10 tahun kedepan Kabupaten Rejang Lebong menggunakan Metode Geometri. Perhitungan kebutuhan air bersih untuk 10 tahun kedepan untuk Kabupaten Rejang Lebong adalah 967,414 ltr/detik, sedangkan kapasitas produksi PDAM Kabuparen Rejang Lebong saat ini sebesar 230 ltr/detik, untuk itu diperlukan penambahan debit sebesar 737,414 ltr/detik. Kata kunci : Jumlah penduduk, Kebutuhan air bersih, Metode, Kapasitas PDAM.
ANALISA KAPASITAS TAMPUNGAN SALURAN SEKUNDER DAN SALURAN PRIMER SUNGAI SEKIP BENDUNG Siti Rizki Rahayu; Robi Sahbar; Amelia Rajela
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.85 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v7i1.132

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang memiliki peran penting dalam kehidupan. Air yang melimpah dapat digunakan dengan baik bila tidak ada masalah pada saat pengaliran . sebaliknya apabila pada saat pengaliran terdapat masalah maka dapat menjadi bencana bagi lingkungan sekitarnya. Permasalahan yang terjadi biasa tersebut dengan permasalahan saluran. Pada tahun 2020 kawasan sekip merupakan salah satu dari 11 titik rawan banjir. Banjir pada kawasan tersebut di sebakan oleh menyempitnya saluran, banjir yang terjadi menjadi sebuah permasalahan tersendiri yang perlu di analisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitas tampungan dari saluran sekunder dan primer untuk wilayah Kelurahan Sekip Jaya untuk 5 tahun ke depan Data – data yang diperlukan antara lain gambar sistem saluran drainase Kelurahan Sekip Jaya, dimensi saluran drainase, data curah hujan, dan data spesifikasi perencanaan saluran drainase. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa kapasitas saluran tersebut tidak dapat menampung atau terjadi luapan pada saluran sekunder dan primer untuk wilayah DAS Kelurahan Sekip Jaya pada debit rencana periode ulang 5- tahunan Kata Kunci: Debit Rencana, kapasitas saluran drainase, dimensi saluran drainase
ANALISA PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KOLAM RETENSI IBA EXISTING TERHADAP DEBIT RENCANA DENGAN APLIKASI SOFTWARE DUFLOW robi sahbar; Pujiono T
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.163 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v4i1.64

Abstract

Kolam retensi IBA adalah salah satu kolam penampungan air hujan dari saluran dalam waktu tertentu yang ada di kota Palembang. Kemampuan daya tampung kolam retensi dalam menampung limpasan air hujan di sekitar lokasi dan tidak maksimalnya pengaturan pintu air sangat mempengaruhi terjadinya banjir/ genangan. Kolam retensi IBA mempunyai luas + 12.270 m2 (1,227 Ha), dengan kedalaman rata-rata 1.44 m dan kedalaman muka air batas banjir 1,13 m, sedangkan muka air normal setinggi 0,88 m. Analisa perhitungan daya tampung kolam retensi IBA existing menggunakan data curah hujan maksimum pada stasiun terdekat (BMKG Kenten, BMKG Sultan Mahmud Badarudnin II dan BMKG Tridinanti). Perkiraan hujan rencana dilakukan dengan analisis frekwensi dengan periode kala ulang,2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun terhadap data curah hujan maksimum tahunan (annual series). Metode distribusi frekuensi dengan menggunakan Distribusi Normal, Distribusi Pearson Tipe III, Distribusi Log Person Type III dan Distribusi Gumbel. Untuk menghitung debit rencana (volume persatuan waktu) yang masuk kekolam retensi dengan menggunakan Aplikasi Software Duflow. dengan membandingkan debit yang masuk pada pintu inlet dapat diketahui apakah kolam retensi IBA masih mampu menampung limpasan air hujan dengan cathment area yang ada, selain itu dapat diketahui batas waktu (jam) kolam retensi IBAmenampung limpasan air hujan sampai terjadinya banjir. Kata Kunci : Kolam Retensi, Duflow, Daya Tampung, Debit, Volume dan Waktu
KAJIAN OPTIMALISASI JARINGAN IRIGASI TERHADAP KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR PADA PERSAWAHAN STUDI KASUS JARINGAN IRIGASI “MAJU MAKMUR” DESA JEBUS KEC. JEBUS KABUPATEN BANGKA BARAT robi sahbar; Pujiono T
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1025.358 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v4i2.71

Abstract

Kondisi existing jaringan irigasi “Maju Makmur” di Desa Jebus (Transmigrasi) Seluas 50 Ha, belum bisa di manfaatkan untuk pertanian (khususnya tanaman padi), karena sumber air untuk kebutuhan air irigasi yang ada (sungai rotan) tidak bisa dipakai (Ph air saluran/sungai dan Ph air tanah < 5) dan tata air mikro belumo optimal, sedangkan pada lokasi di desa Jebus terdapat kolong/ kolam tampungan air hujan dengan volume air tersedia = 117.401,50 m3, Oleh karena itu perlu dilakukan kajian optimalisasi ketersediaan air yang ada dengan kebutuhan air untuk pelayanan kebutuhan air irigasi dan pengembangan jaringan tata air mikro beserta bangunan air yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di daerah persawahan irigasi “Jaya Makmur” Desa Jebus Kabupaten Bangka Barat dengan metode observasi lapangan. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan pengukuran langsung di lokasi penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Dari data-data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh hasil evaluasi terhadap keterdediaan dan kebutuhan air pada lahan persawahan (khususnya tanaman padi). Dari hasil penelitian diperoleh nilai kebutuhan air irigasi maksimum sebesar 0,731 lt/det/Ha dan diperlukan pengembangan dan peningkatan jaringan irigasi (tata air mikro), dengan sistem irigasi teknis permukaan, antara lain : pengambilan sumber air dari kolong/ kolam tampungan yang ada, dengan Ph air > 5 (hasil tes laboratorium), pembangunan bendungan, pembuatan saluran pembawa dan pembuang terpisah, pemasangan pintu pengatur air, pemasangan saluran pipa pembawa ke lahan pertanian, pembuatan bangunan box pembawa dan pemasangan pintu fiber klep untuk penangkis air asin dari sungai rotan. Kata Kunci : Jaringan Irigasi, Ketersediaan, Kebutuhan, Optimalisasi dan Pengembangan