Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISA PENGARUH NATRIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM TERHADAP HASIL GAS HIDROGEN PADA PROSES HIDROLISIS Sukadi Sukadi; Sepriyanto sepriyanto; Novarini Novarini
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.366 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i1.82

Abstract

Salah satu alternative untuk mengatasi mulai menipisnya bahan tidak terbarukan adalah dengan pemanfaatan gas Hidrogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gas hidrogen dapat diproduksi dengan menggunakan limbah alumunium, air dan Natrium Hidroksida (NaOH). Menggunakan Aluminium hasil dari limbah proses permesinan bubut, fokus dari penelitian ini adalah menghitung jumlah gas hidrogen yang dihasilkan dengan mevariasikan jumlah NaOH yaitu 200 g, 300 g, 400 dan 600 g serta mevariasikan jumlah Aluminium yaitu 100 g, 200 g, 300 g, 400 g dan 500 g. Disimpulkan bahwa hasil optimal gas hidrogen yaitu dengan jumlah NaOH 200 g dan Aluminium 500g. Hasil gas hidrogen ini bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kompor. Kata Kunci: Aluminium, NaOH, Gas Hidrogen, Bahan Bakar.
PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG Sukadi Sukadi; Novarini Novarini
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.586 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v4i1.53

Abstract

Kecepatan putaran pisau dalam proses perajangan memiliki pengaruh terhadap hasil perajangan keripik singkong. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kecepatan putaran pisau pada alat perajang singkong yang tepat agar ketebalan hasil perajangan singkong homogen dan didapatkan kapasitas maksimal. Penlitian ini menggunakan mesin hasil rancang berdimensi 600 mm x 455mm x 505 mm, beban pendorong umpan 900 gram di Bengkel Mesin Politeknik Jambi. Data yang diambil adalah ketebalan dan waktu hasil perajangan dengan menggunakan putaran pisau 310 rpm,363 rpm dan 390 rpm. Dari penelitian didapatkan ketebalan hasil perajangan untuk semua beban homogen yaitu 1 mm, sedangkan untuk putaan piasau 310 rpm, 363 rpm, 390 rpm, masing-masing kapasitas 123,28 kg/jam, 127,05 kg/jam dan 156,97kg/jam. Disimpulkan bahwa perajangan yang tepat guna mendapatkan hasil yang homogen dan kapasitas yang paling maksimal menggunakan putaran pisau 390 rpm. Kata kunci: putaran pisau,kapasitas, perajangan singkong
RANCANG BANGUN ALAT PIROLISIS UNTUK DAUR ULANG SAMPAH KANTONG PLASTIK Sukadi Sukadi; Novarini Novarini
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.065 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.86

Abstract

ABSTRAK Sampah merupakan masalah nasional yang belum terselesaikan sampai saat ini. Khususnya di kota Jambi penumpukan sampah cenderung meningkat dan tidak terkendali. Sampah plastik merupakan sampah yang tidak bisa teruarai sehingga dapat memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Perlu adanya teknologi untuk mengolah sampah plastik sehingga pencemaran terhadapa lingkungan dapat diminimalkan. Salah satu metode yang bisa dilakukan adalah metode pirolisis. Disini akan dibuat rancang bangun alat pirolisis dimana sampah yang digunakan sebagai bahan pirolisis adalah sampah kantong plastik yang tidak memiliki nilai ekonomis. Hasil dari pembuatan alat setelah dilakukan pengujian dengan sampah kantong plastic sebanyak 0,5 kg menghasilkan minyak pirolisis 46,67 ml. dan setelah dilakukan pengujian didaapatkan nilai kalor : 45,17, nilai densitas yaitu 1 dan viskositas 174,43. Berdasakan standar mutu BBM Indonesia maka minyak pirolisis yang dihasilkan memenuhi standar untuk menjadi bahan bakar. Kata Kunci : alat Pirolisis, Kantong plastik, , Bahan Bakar.
BENTUK DAN KECEPATAN PUTARAN POROS BATANG PENYAYAT YANG TEPAT PADA MESIN PENYAYAT DAGING Novarini Novarini
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.448 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.36

Abstract

Bentuk batang penyayat dan putaran poros penyayat berpengaruh terhadap waktu dan hasil daging tersayat pada proses di mesin penyayat daging. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penggunaan penyayat berbentuk round dan square bar. Penelitian ini dilakukan menggunakan mesin hasil rancang bangun berdimensi 670 mm x 350 mm x 800 mm, bertransmisi sabuk dengan putaran poros penggerak 1.400 rpm serta putaran poros batang penyayat 560 rpmdan 700 rpm di Laboratorium Perawatan Mesin Politeknik Jambi. Data yang diambil adalah persentase daging yang tersayat dalam interval waktu 4 menit, 8 menit, 12 menit, 16 menit hingga 20 menit untuk mendapatkan persentase daging yang tersayat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada putaran poros batang penyayat 560 rpm menggunakan penyayat berbentuk round bar dihasilkan daging yang tersayat maksimum sebesar 94% dalam waktu 20 menit sedangkan bila menggunakan penyayat berbentuk square bar dihasilkan daging yang tersayat 98% pada waktu 20 menit. Pada putaran poros batang penyayat 700 rpm menggunakan batang penyayat berbentuk round dan square bar dihasilkan daging yang tersayat maksimum sebesar 100% hanya dalam waktu 4 menit. Disimpulkan bahwa penyayat yang tepat adalah berbentuk square bar dan putaran motor penyayat adalah 700 rpm. Kata Kunci: mesin penyayat daging, batang penyayat, putaran poros, persentase daging tersayat
ANALISA KEGAGALAN PIPA SUPERHEATER PADA BOILER TIPE PIPA AIR Sukadi Sukadi; Novarini Novarini
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.222 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v4i2.65

Abstract

Pipa superheater sering mengalami permasalahan yaitu terjadi pecah pada permukaan didinding pipa. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kerusakan pipa superheater diakibatkan oleh terjadinya overheating selama boiler beroperasi. Metode yang digunakan dalam analisa terjadinya overheating dengan menganalisa permukaan pipa yang retak dengan pengamatan visual, pengujian struktur mikro dan uji kekerasan Vickers. Hasil Analisa pengamatan visual didapatkan kerusakan pecah pipa superheater berbentuk mulut ikan dan terjadi penggembungan. Hasil pengujian kekerasan didapatkan pada pipa superheater yang rusak memiliki kekerasan yang lebih rendah dibanding pada bagian pipa yang tidak rusak. Dari hasil pengujian struktur mikro didapatkan diameter butiran pada pipa superheater yang rusak sebesar 0,0755 µm dan pada bagian yang tidak rusak sebesar 0,0534 µm. Dari hasil pengematan visual, uji kekerasan, uji struktur mikro kemungkinan terjadinya retak dikarenakan overheating pada pipa superheater.
Efisiensi Termal Boiler Menggunakan Bahan Bakar Campuran Batubara Lignit dan Cangkang Biji Jambu Mete Novarini Novarini; Sukadi Sukadi
Semesta Teknika Vol 22, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.22128

Abstract

AbstrakCadangan bahan bakar batubara saat ini menurun, sehingga perlu dilakukan upaya untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar ini. Provinsi Sulawesi Tenggara adalah produsen mete terbesar di Indonesia di mana kulit kacang mete dapat digunakan sebagai alternatif campuran bahan bakar batubara. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai efisiensi termal maksimum pada pembakaran batubara di boiler dengan kapasitas 10,5 ton/jam dengan memvariasikan campuran bahan bakar batubara lignit dan kulit kacang mete dengan komposisi campuran 60%: 40%, 50%: 50% , 40%: 60%, 30%: 70%, 20%: 80%, dan 10%: 90%. Data yang diambil adalah hasil analisis proksimat dan pamungkas kulit lignit dan kacang mete serta data teknis operasi boiler tipe firetube. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi termal maksimum 88,75% adalah dengan menggunakan 10% campuran batubara lignit dan 90% kulit kacang mete. AbstractCoal fuel reserves are currently decreasing, so efforts need to be made to minimize the use of these fuels. Southeast Sulawesi Province is the largest cashew producer in Indonesia where the cashew nut shell can be used as an alternative to coal fuel mixture. This research aims to obtain maximum thermal efficiency value  of a coal fires steam boiler with a capacity of 10.5 tons/hour by varying the mixture of lignite coal fuel and cashew nut shell with mixed composition of 60% : 40%, 50% : 50%, 40% : 60%, 30% : 70%, 20 % : 80%, and 10% : 90%. The data taken are the result of proximate and ultimate analysis of lignite and cashew nut shells and also technical operation data of steam pipe boiler. The results showed that the maximum thermal efficiency 88.75% was by using 10% mixture of lignite coal and 90% cashew nutshell.
PENINGKATAN PROSES PENGERINGAN KERUPUK IKAN DI DESA TENGAH KECAMATAN PELAYANGAN KOTA JAMBI Novarini Novarini; Sukadi Sukadi; Okka Raisa Lestari
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 2 No 3 (2019): APTEKMAS Volume 2 Nomor 3 2019
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.409 KB) | DOI: 10.36257/apts.v2i3.1839

Abstract

Tengah Village, District of Pelayangan, Jambi City is a potential area to develop fish cracker processing business. This area is close to the Batanghari River which is a producer of river fish such as cork fish. The main process in making crackers is the drying process. Improper drying process makes the crackers have poor quality. During this time, the drying process is still carried out by drying in direct sunlight which takes two days. In this condition, hygienic of the crackers are not guaranteed. It requires a simple and practical dryer to solve these problems. The dryer is made to have a greenhouse-like effect. The main ingredients of the drying wall (top and sides) are made of polycarbonate which is very good at absorbing heat from ultraviolet. The results of the practice of using this dryer in the Community Service program showed that the drying process only took 3 hours and the results of the crackers were cleaner, whiter, and more expanded..