Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA PENUMBUKAN: KAJIAN AWAL PERANCANGAN ALAT PRESS UNTUK MEDIA TANAM JAMUR TIRAM Yeny Pusvyta; Ratih Diah Andayani
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.982 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v2i2.29

Abstract

Budidaya jamur tiram cukup menjanjikan dalam memenuhi permintaan pasar yang tinggi sekaligus membuka peluang bagi wirausaha baru untuk mulai berbisnis jamur tersebut. Ada beberapa tahapan budidaya jamur tiram, diantaranya mempersiapkan media tanam khusus yang sesuai bagi tumbuh kembang jamur tersebut. Media tanam ditempatkan dalan baglog dengan komposisi, kelembaban dan kepadatan tertentu. Membeli media tanam jamur tiram yang siap tanam, atau membuat sendiri dengan mesin, akan membuat ongkos produksi menjadi besar. Sedangkan membuat sendiri secara manual dengan cuma menggunakan alat tumbuk saja,akan memakan waktu cukup lama dan menimbulkan kelelahan. Penelitian ini sebagai kajian awal perancangan alat press manual sederhana, yang bertujuan untuk meringankan kerja pembuatan media tanam jamur tiram dalam media baglog yang konvensional tapi berharga murah. Data dimensi sampel baglog dan frekwensi tumbukan dengan menggunakan alat penumbuk pada saat pemadatan baglog, serta eksperimen dengan variasi ketinggian saat alat penumbuk jatuh bebas, dianalisa kecenderungan nilainya. Dari pengolahan data eksperimen di dapat total perhitungan waktu waktu tumbukan ideal untuk memadatkan sebuah baglog minimal pada eksperimen jatuh bebas terjadi pada ketinggian 60 cm yaitu membutuhkan lama penumbukan sebesar 7,474 detik. Kata kunci : sampel baglog, jamur tiram, ongkos produksi, alat penumbuk, jatuh bebas
ANALISA PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE MESIN UJI TARIK MANUAL: KAJIAN ERGONOMI Yeny Pusvyta
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v2i1.20

Abstract

Perancangan produk adalah suatu tahapan yang bisa berulang untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna. Hasil rancangan tidak saja harus memenuhi fungsi, akan tetapi harus pula mengindahkan faktor manusiawi (ergonomi) agar lebih aman dan nyaman digunakan. Hasil observasi pada perancangan mesin uji tarik manual ini, terdapat kekurangsesuaian secara ergonomi pada saat alat digunakan. Ini didukung pula oleh hasil penilaian terhadap kuisioner oleh beberapa responden. Data antopometri, data kenyamanan, tekanan darah dan detak jantung, data studi waktu penggunaan alat serta saran perbaikan dari para responden menjadi acuan untuk perbaikan prototipe mesin uji tarik manual tersebut. Kata kunci : Perancangan, mesin uji tarik, ergonomi, data kuisioner.
ANALISA KECEPATAN PADA ALAT PERAGA MEKANISME ENGKOL PELUNCUR Yeny Pusvyta
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.175 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.721

Abstract

Interaksi yang sering dengan mesin dimana terjadi transformasi gerak dengan pola tertentu, membutuhkan metode pembelajaran yang lebih baik agar lebih mudah dipahami. Alat peraga yang menampilkan simulasi gerak suatu mekanisme tertentu dianggap memadai dan cukup membantu dalam pembelajaran kinematika dan dinamika mesin. Mekanisme engkol peluncur merupakan mekanisme yang umum yang paling sederhana yang terdiri dari 4 batang hubung. Suatu batang hubung mempengaruhi batang hubung lainnya dalam sistem mekanisme, dengan arah dan besar yang berbeda relatif satu sama lain. Suatu studi komparatif mengenai perbedaan antara perhitungan kecepatan teori dengan eksperimen dilakukan, dengan menghitung kecepatan batang hubung 4 secara teoritis dan eksperimen. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terjadi perbedaan nilai efisiensi yang cukup besar antara kecepatan batang hubung 4 secara eksperimen berbanding teoritis.