This Author published in this journals
All Journal TEKNIKA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : TEKNIKA

ANALISIS PERBANDINGAN PERENCANAAN BAJA PROFIL TUNGGAL WF DENGAN PROFIL TERSUSUN (BUILT-UP) KANAL PADA BANGUNAN GABLE FRAME Sri Kirana Meidiani; Imelda Juita
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.864 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.43

Abstract

Gable Frame adalah struktur yang terdiri dari elemen-elemen linear, umumnya balok dan kolom yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung). Pada umumnya bangunan Gable Frame lebih sering menggunakan profil baja tunggal WF, tetapi yang jadi masalah adalah berat sendiri baja tunggal cukup besar terutama untuk bentang yang panjang. Pemakaian profil baja tersusun (built-up) kanal yang memiliki berat lebih ringan namun memiliki kekakuan yang tinggi. Penelitian ini membandingkan 5 jenis mutu baja konvensional (Bj.37, Bj.41, Bj.44, Bj.50 dan Bj.52) pada struktur gable frameganda yang direncanakan dengan bentang 40 M dan tinggi kolom 7,5 M.Hasil penelitian menunjukkan jika ditinjau dari berat pemakaian baja profil tersusun (built-up) kanal lebih berat dibandingkan baja profil tunggal WF. Dimana dari profil tunggal WF pada mutu baja BJ 37 dan mutu baja BJ 41 beratnya adalah 17772,84 kg lebih ringan 11,96% dibanding dari profil tersusun kanal (Built-up). Pada mutu BJ 44 berat naik menjadi 18945,07 kg lebih ringan 14,42% dibanding dari profil tersusun kanal (Built-Up), pada mutu baja BJ 50 berat menjadi 18507,33 kg, lebih ringan 16,40% dibanding profil tersusun kanal (Built-Up) dan mutu BJ 52 berat menjadi 18351,53 kg lebih ringan 17,10% dibanding profil tersusun kanal (Built-Up).Ditinjau dari harga profil built-up kanal lebih ekonomis dibandingkan profil Wf. Pada mutu baja BJ 37 dan mutu BJ 41 mempunyai harga yang sama sebesar Rp. 196.352.379 lebih rendah dibandingkan dengan harga profil Wf. Pada mutu baja BJ 44, mutu baja 50, mutu baja 52 mempunyai harga yang sama sebesar Rp. 215.338.648 lebih rendah dibandingkan dengan harga profil WF. Kata Kunci: baja konvensional, profil tunggal wf, profil tersusun kanal, mutu baja, gable frame.
ANALISIS PENURUNAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON YANG MENGUNAKAN BEKISTING KAYU Sri Kirana Meidiani; Rangga Pratama
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.581 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v2i2.31

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemakaian bekisting kayu terhadap penurunan kuat tekan dan kuat lentur pada beton normal K.275. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen di laboratorium dengan menggunakan sampel kubus beton dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm untuk kuat tekan dan balok ukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm untuk kuat lentur. Mix Design menggunakan metode DOE (Department of the Environment) dengan f’C rencana K.275. Variasi bekisting kayu adalah kayu balai dan kayu sengon. Sedangkan sebagai pembanding adalah beton normal yang menggunakan bekisting besi. Bahan yang digunakan adalah semen tipe I (Semen Padang), Pasir ex. 3 Ilir yang memenuhi batas gradasi zona 2, Split ex. Merak dengan ukuran butir maksimum 20 mm dan air. Proses pengujian meliputi uji tekan dan uji lentur menggunakan alat compression testing machine. Hasil analisis menunjukkan hasil kuat tekan beton normal adalah 298,996 kg/cm2 (BN), sedangkan kuat tekan beton yang menggunakan bekisting kayu sengon adalah 172.064 kg/cm2 dan kuat tekan beton yang menggunakan bekisting kayu balai 209.838 kg/cm2. Hasil kuat lentur beton normal adalah 33.41 kg/cm2 (BN) dan hasil kuat lentur beton dengan bekisting kayu sengon 37.84 kg/cm2 dan hasil kuat lentur beton yang menggunakan bekisting kayu balai adalah 30.08 kg/cm2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan kuat tekan beton sebesar 42.45% untuk beton yang menggunakan bekisting kayu sengon dan penurunan sebesar 29.82% untuk beton yang menggunakan bekisting kayu balai. Sedangkan hasil kuat lentur, terjadi peningkatan kuat lentur sebesar 13.26% untuk bekisting kayu sengon dan terjadi penurunan sebesar 9.96% untuk bekisting kayu balai. Kata Kunci : Kuat Tekan, Kuat Lentur, Bekisting, Kayu Sengon dan Kayu Balai