Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Konsentrasi Letal (LC50-48 jam) Logam Tembaga (Cu) dan Logam Kadmium (Cd) Terhadap Tingkat Mortalitas Juwana Kuda Laut (Hippocampus spp) Muhammad Hendri; Gusti Diansyah; Jetun Tampubolon
Jurnal Penelitian Sains Vol 13, No 1 (2010)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.532 KB) | DOI: 10.56064/jps.v13i1.160

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas logam tembaga (Cu) dan logam kadmium (Cd) dengan menentukan nilai LC50 - 48 jam terhadap juwana kuda laut (Hippocampus spp) sehingga kita dapat mengetahui nilai konsentrasi yang dibutuhkan untuk mematikan 50% dari organisme uji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratories dengan pemberian 6 variasi konsentrasi untuk tiap logam, yaitu untuk logam Cu: 0 ppm, 1,584 ppm, 2,509 ppm, 3,974 ppm, 6,294 ppm, 9,968 ppm dan untuk logam Cd: 0 ppm, 0,1585 ppm, 0, 2512 ppm, 0,3981 ppm, 0,6308 ppm, 0,9999 ppm. Pelaksanaan penelitian diawali dengan tahap aklimatisasi hewan uji, kemudian diperlakukan dengan konsentrasi bertingkat dan dilakukan dalam waktu 48 jam. Jumlah hewan uji yang mati diplotkan terhadap konsentrasi logam yang diberikan dan didapatkan hubungan positif untuk Cu (R2 = 0, 5879) dengan persamaan regresi linear y = 3, 6979 + 3, 9063x yang dapat digunakan untuk menghitung nilai LC50 dan diperoleh 2,11 ppm dan untuk Cd (R2 = 0, 6126) dengan persamaan regresi linear y = 6, 6050 + 3, 4171x yang dapat digunakan untuk menghitung nilai LC50 dan diperoleh 0,36 ppm.
Tingkat Kelulusan Hidup Larva Teripang Pasir (Holothuria Scabra, Jaeger) dengan Perlakuan Pemberian Pakan Alami Berbeda di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung Muhammad Hendri; Anna Ida Sunaryo; Reza Yuda Pahlevi
Jurnal Penelitian Sains Vol 12, No 1 (2009)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.435 KB) | DOI: 10.56064/jps.v12i1.191

Abstract

Ketepatan aspek pakan pada larva stadia planktonis merupakan pendukung utama keberhasilan budidaya teripang pasir (Holothuria scabra) hingga menjadi teripang muda maupun induk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pakan yang dikonsumsi dan mengamati kelangsungan hidup larva teripang pasir. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembenihan Teripang Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, pada bulan November sampai Desember 2008. Larva teripang dipelihara selama stadium planktonis dan diberi pakan alami berbeda dari spesies Isochrysis sp., Tetraselmis sp., Chaetoceros sp., dan Nannochloropsis sp. Nilai kelulusan hidup rata-rata tertinggi dijumpai pada pakan alami jenis Chaetoceros sp., 6,083%, diikuti jenis Isochrysis sp., 1,083%. Larva teripang yang diberi pakan jenis Tetraselmis sp., dan Nannochloropsis sp tidak memiliki nilai kelulusan hidup.
Analysis of Sedimentation as Implications of Beach Accretion using Spatial Analysis in the Coastal Area of Banyuasin South Sumatra, Indonesia Yulifa Handayani; Robiyanto H Soesanto; Fauziyah Fauziyah; Eddy Ibrahim; Muhammad Hendri; Ngudiantoro Ngudiantoro
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 10 No. 2 (2021): JLSO
Publisher : Research Center for Sub-optimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jlso.10.2.2021.554

Abstract

This study was conducted in the coastal area of ​​Banyuasin (CAB) which was considered to have a variety of sedimentation classes originating from fluvial and marine processes. The study aimed to observe/determine changes in the morphology of coastal areas related to sedimentation in the CAB and to make maps related to oceanographic parameters, changes in the land cover and identification of the distribution of sedimentation occurring in the CAB, and the dominant factors influencing the change. This study used imagery interpretation method and the sediment data collection used sediment traps to determine the occurrence of accretion and abrasion. The results of the study showed that there was a change in the environment based on the analysis of Landsat imagery, that have undergone changes are Ekor Tikus island (PET), Tg Api-api (TAA), and the Bungin River (SB), which are affected by the land conversion, sedimentation, and tidal currents. There has been an environmental change in the CAB, especially at the Banyuasin estuary (PET) with a high sedimentation rate. The changes also occurred in TAA and SB, with the dominant factor being the decline in mangrove forests. As a result, it is necessary to conduct a more detailed study and time series related to mangroves.
POTENSI LARUTAN BUBUK DAUN MANGROVE Bruguiera gymnorrhiza SEBAGAI PENGAWET ALAMI Rifka Rimbi Anggraini; Muhammad Hendri; Rozirwan .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 1 (2018): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.12 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i1.5786

Abstract

Bruguiera gymnorrhiza merupakan salah satu jenis mangrove yang memiliki potensisenyawa bioaktif yang dapat digunakan untuk mengawetkan produk perikanan karenabersifat sebagai sumber antimikroba alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipotensi larutan bubuk daun mangrove B. gymnorrhiza sebagai pengawet alami. Penelitianini dilaksanakan pada Bulan Juni – September 2016 dimana sampel daun mangrove B.gymnorrhiza diambil di Tanjung Api-Api. Prosedur penelitian meliputi penanganan sampeldaun B. gymnorrhiza, pembuatan simplisia, pengawetan produk perikanan (udang kupas),uji fitokimia, analisa sensori, menghitung jumlah mikroba dengan Total Plate Count (TPC)dan analisis statistika (Friedman-Conover dan uji Beda Nyata Jujur). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa senyawa yang terkandungan pada B. gymnorrhiza meliputi: tannin,saponin, steroid, flavonoid dan fenol hidroquinon. Analisa sensori menunjukkan mutuproduk perikanan (kenampakan, aroma dan tekstur) paling baik pada konsentrasi 60gram/L dengan masa simpan tujuh hari. Hasil TPC menunjukkan bahwa jumlah mikrobaberkisar antara 1,127 x 103 koloni/ml - 3,3 x 103 koloni/ml, dimana konsentrasi terbaikadalah 40 gram/L dengan jumlah mikroba 1,627 x 103 koloni/ml.Kata Kunci: Analisa Sensori, Bruguiera gymnorrhiza, Pengawet Alami, Total PlateCount (TPC), Uji Fitokimi
Perubahan Luasan Mangrove dengan Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh di Taman Nasional Sembilang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan Mangifera Indica; Tengku Zia Ulqodry; Muhammad Hendri
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 2, No 1 (2011): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.258 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v2i1.1289

Abstract

The research about Changing of Mangrove Area by Using Remote Sensing in Sembilang National Park, South Sumatera, had been conducted on October 2009 until Januari 2010. The aim of the researches was to know the changing of mangrove in 2003-2009 period by using images data Landsat-7 ETM+ and SPOT 2 2009. Monitoring of condition mangrove in the field, used quadrat plot which the sizes 30 x 30 m and processing of images used algorithm NDVI (Normalize Difference Vegetation Index) with supervised classification. The result of the research showed that mangrove area in 2003 was about 91.679,45 ha, area mangrove in 2009 have decreased becoming 83.447,23 ha. Changing of mangrove area for 6 years (2003-2009) was 8.232, 29 ha or around 9,86%. Mangrove density in 2003 consist of rare mangrove (11.079,36 ha), medium mangrove (31.441,61 ha), and dense mangrove (49.158,48 ha). Mangrove density in 2009 in 2009 had changed for each classes were, 10.695 ha, 28.545,16 ha and 44.206,53 ha for rare, medium, dense mangrove respectively. The compotition of true mangrove vegetation consisted of four families and twelve species which dominated by genus of Avicenia, Ceriops, Sonneratia, and, Xylocarpus. Key Words : Mangrove, Remote Sensing, Landsat-7 ETM+, SPOT 2, Sembilang National Park. ABSTRAK Penelitian tentang Perubahan Luasan Mangrove dengan menggunakan Penginderaan Jauh di Taman Nasional Sembilang Sumatera Selatan, telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 sampai dengan bulan Januari 2010. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perubahan luasan mangrove periode 2003-2009 dengan memanfaatkan data citra Landsat-7 ETM+ 2003 dan SPOT 2 2009. Pengamatan kondisi mangrove di lapangan dengan menggunakan metode plot kuadrat berukuran 30 x 30 m dan pengolahan pada citra menggunakan analisis NDVI (Normalize Differencce Vegetation Index) dengan klasifikasi supervised. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa luasan mangrove pada tahun 2003 sebesar 91.679,45 ha dan luasan mangrove pada tahun 2009 berkurang menjadi  83.447,23 ha atau sekitar 9,86 %. Perubahan luasan mangrove dalam kurun waktu 6 tahun (2003-2009) sebesar 8.232,66 ha. Kerapatan Mangrove pada tahun 2003 terdiri dari mangrove jarang seluas 11.079, 36 ha, mangrove sedang seluas 31.441,61 ha, dan mangrove rapat seluas 49.158,48.  Kerapatan mangrove tahun 2009 mengalami perubahan pada tiap kelas mangrove yaitu mangrove jarang seluas 10.695,10 ha, mangrove sedang seluas 28.545,16 ha serta mangrove rapat seluas 44.206,53 ha. Komposisi vegetasi mangrove sejati terdiri dari empat famili dan dua belas spesies yang didominasi oleh genus Avicenia, Bruguiera, Ceriops, Sonneratia, dan Xylocarpus. Kata Kunci : Mangrove, Penginderaan Jauh, Landsat-7 ETM+, SPOT 2,  TN.Sembilang.
Studi Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii dengan Berbagai Metode Penanaman yang berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan Try Wijayanto; Muhammad Hendri; Riris Aryawati
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 3, No 2 (2011): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.888 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v3i2.1319

Abstract

Research on Growth Studies Seaweed (Eucheuma cottonii) with Various Different Planting Methods on Kalianda Strait, South Lampung" was done March until April 2010. The aim of this research ware to know and analyze the ratio of floating raft method, long line method, and off-bottom method to growth from Eucheuma cottonii covering as follows : growth rate; growth relative; and weight accretion. The data obtained were analyzed using parametric statistics with more than two different test groups (One Way ANOVA) and continued with LSD test on α = 5% level if data was significantly affected. The results of showed that the floating raft method is more effective than other farming methods. The highest growth rate of Eucheuma cottonii on the floating raft method amounted to 48.40% gr / day. As the same with highest growth relative was found in the floating raft method amounted to 1.569 g and weight accretion of highest on the method of long line of 122.39 gr.   Key Words : Seaweed Farming Method, Eucheuma cottonii, ABSTRAK Penelitian mengenai Studi Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cotonii) dengan berbagai Metode Penanaman yang berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2010. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis perbandingan metode budidaya rakit apung (floating raft method), rawai panjang (long line method), dan lepas dasar (off-bottom method) terhadap pertumbuhan Eucheuma cottonii melalui pengukuran : laju pertumbuhan; pertumbuhan nisbi/relatif, dan pertambahan berat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik parametrik dengan uji beda lebih dari dua kelompok (One Way Anova) dan apabila berpengaruh nyata maka diuji lanjut dengan uji LSD pada taraf α = 5%. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa metode budidaya rakit apung lebih efektif dibanding dengan metode budidaya lainnya. Laju pertumbuhan tertinggi  Eucheuma cottonii didapatkan pada metode rakit apung sebesar 48,40 %gr/hari. Pertumbuhan nisbi/relatif tertinggi didapatkan pada metode rakit apung sebesar 1,569 gr dan pertambahan berat tertinggi didapatkan pada metode long line sebesar 122,39 gr.   Kata Kunci : Metode Budidaya Rumput Laut, Eucheuma cottonii
ISOLASI DAN PURIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN PADA DAUN MANGROVE Avicennia alba DARI KAWASAN MUARA SUNGAI MUSI KABUPATEN BANYUASIN M. Yosi Prasetyo; Muhammad Hendri; Wike Ayu Eka Putri; Riris Aryawati
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/maspari.v14i1.16978

Abstract

Antioksidan adalah suatu senyawa kimia yang dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Antioksidan berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu antioksidan alami yang berasal dari tumbuhan dan antioksidan sintetis yang terbuat dari bahan kimia. Antioksidan alami diperoleh dari tumbuhan seperti daun mangrove dan menjadi alternatif yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pengganti antioksidan sintetik. Kawasan Muara Sungai Musi didominasi oleh hutan mangrove salah satunya adalah mangrove Avicennia alba karena letaknya yang berada di pertemuan antara air tawar dan air laut sehingga salinitas di sekitarnya cukup tinggi dan tergolong ekosistem estuaria (perairan payau). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis potensi aktivitas senyawa antioksidan secara kualitatif dan kuantitatif ekstrak kasar dan setelah isolasi dari daun mangrove A. alba. Metode pengujian akivitas antioksidan menggunakan reduksi DPPH, sedangkan metode isolasi yang digunakan adalah kromatografi kolom (KKG) dan kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil aktivitas antioksidan dari beberapa konsentrasi uji secara kualitatif pada ekstrak kasar dan isolat terjadi perubahan warna dari ungu menjadi kuning sehingga memiliki potensi antioksidan. Sedangkan hasil analisis secara kuantitatif ekstrak kasar memiliki potensi yang tinggi pada ekstrak metanol berdasarkan nilai IC50 dengan 78 ppm dan setelah diisolasi ekstrak metanol tersebut menunjukkan potensi antioksidan yang sangat kuat pada fraksi 9 dengan nilai IC50 sebesar 40 ppm.Kata kunci: Antioksidan, A. alba, Muara Sungai Musi, IC50.
Pengenalan dan Pelatihan Fish Finder kepada Masyarakat Nelayan di Desa Sungsang IV Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Beta Susanto Barus; Riris Aryawati; Muhammad Hendri; Andi Agussalim; Gusti Diansyah; Sefti Heza Dwinanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat (abdira) Vol 2, No 1 (2022): Abdira, Januari
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v2i1.82

Abstract

Sungsang IV Village is a village where most of the residents work as fishermen. The waters around this village have great fishery potential. The results of fish catches by fishermen are felt to be less than optimal due to a lack of knowledge about the latest technology in fishing. Fish Finder is one alternative that can be given to solve this problem because this tool can function to detect the presence of fish. Most of the residents of Sungsang IV Village don't know about the Fish Finder tool. This service activity aims to provide introduction and training regarding the use of Fish Finder to detect the presence of fish. The enthusiasm of the community is very visible from the number of training participants that exceeds the targeted number. This training is carried out by presenting material and direct practice of using the tool to make it easier for participants to understand the operating steps. The results of the evaluation of the questionnaire conducted showed that all participants felt very helpful with the training in the use of this Fish Finder tool.
Manajemen Kualitas Air Keramba Jaring Ikan Di Rumah Tahfidz Al Ikhlas Tg Batu Seberang, Ogan Ilir Melki Melki; Rozirwan Rozirwan; Muhammad Hendri; Tengku Zia Ulqodry; Gusti Diansyah
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2021): Oktober 2021 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2571.245 KB) | DOI: 10.25008/altifani.v1i4.168

Abstract

Kondisi perairan rawa yang berada di daerah Tanjung Batu Seberang merupakan rawa musiman dimana pada musim hujan tergenang air namun pada musim kemarau akan kering. Hal ini mengakibatkan keberadaan sumber daya ikan akan semakin berkurang, selain itu juga aktifitas penangkapan ikan sistem lebak lebung dapat mengurangi stok ikan di rawa. Pada musim kemarau masyarakat akan mengambil semua sumberdaya ikan yang ada di rawa, hal ini sangat mengkhawatirkan akan keberlanjutan sumberdaya ikan yang ada di rawa. Salah satu upaya dalam penyediaan sumberdaya ikan beberapa masyarakat sudah melakukan aktifitas budidaya, khususnya di Rumah Tahfidz Al Ikhlas desa Tanjung Batu Seberang. Budidaya ikan yang sudah dilakukan oleh masyakat adalah budidaya ikan Nila, ikan Tembakang, ikan Koi, dan ikan Jelawat. Budidaya ikan yang dilakukan oleh masyarakat menggunakan keramba apung. Kendala yang dihadapi oleh masyarakat adalah keruhnya air dan rendahnya nilai pH air dari hasil pengukuran, sehingga perlu dilakukan penambahan batu kapur untuk meningkatkan nilai pH perairan kolam.
Analysis of Sedimentation as Implications of Beach Accretion using Spatial Analysis in the Coastal Area of Banyuasin South Sumatra, Indonesia Yulifa Handayani; Robiyanto H Soesanto; Fauziyah Fauziyah; Eddy Ibrahim; Muhammad Hendri; Ngudiantoro Ngudiantoro
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 10 No. 2 (2021): JLSO
Publisher : Research Center for Suboptimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jlso.10.2.2021.554

Abstract

This study was conducted in the coastal area of ​​Banyuasin (CAB) which was considered to have a variety of sedimentation classes originating from fluvial and marine processes. The study aimed to observe/determine changes in the morphology of coastal areas related to sedimentation in the CAB and to make maps related to oceanographic parameters, changes in the land cover and identification of the distribution of sedimentation occurring in the CAB, and the dominant factors influencing the change. This study used imagery interpretation method and the sediment data collection used sediment traps to determine the occurrence of accretion and abrasion. The results of the study showed that there was a change in the environment based on the analysis of Landsat imagery, that have undergone changes are Ekor Tikus island (PET), Tg Api-api (TAA), and the Bungin River (SB), which are affected by the land conversion, sedimentation, and tidal currents. There has been an environmental change in the CAB, especially at the Banyuasin estuary (PET) with a high sedimentation rate. The changes also occurred in TAA and SB, with the dominant factor being the decline in mangrove forests. As a result, it is necessary to conduct a more detailed study and time series related to mangroves.