Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kinerja Pemerintah Gampong Pasca Lahirnya Kebijakan Dana Desa: Pendekatan Dengan Data Envelopment Analysis (DEA) Zainal Putra; Cut Devi Maulidasari; Muzakir
Jurnal Manajemen dan Keuangan Vol 8 No 2 (2019): JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.811 KB) | DOI: 10.33059/jmk.v8i2.1943

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pemerintah gampong pasca lahirnya kebijakan dana desa. Pendekatan yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis (DEA), yang melibatkan tiga variabel input dan lima variabel output. Variabel input terdiri dari: belanja desa, luas wilayah dan jumlah penduduk. Variabel output terdiri dari: realisasi pendapatan asli gampong, indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi, indeks ketahanan ekologi dan indeks epuasan masyarakat. Sebanyak 26 pemerintah gampong dalam Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat diperlakukan sebagai Decision Making Units (DMU). DEA dikembangkan untuk mengukur seberapa efisien suatu DMU menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan output secara optimal. DMU berkinerja terbaik diberi skor efisiensi 1,00. Sebaliknya DMU yang memiliki skor efisiensi kurang dari 1,00 maka dikatakan berkinerja tidak baik. Hasil analisis menunjukkan bahwa pasca adanya kebijakan dana desa dari pemerintah pusat belum semua pemerintah gampong dalam kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat dapat meningkatkan kinerjanya secara optimal. Dari sebanyak 26 pemerintah gampong, hanya sebanyak 12 pemerintah gampong (46%) yang memiliki kinerja yang baik, dengan skor efisiensi 1,00 yaitu: Ranto Panyang Barat, Ranto Panyang Timur, Buloh, Pulo Teungoh Ranto P, Pasi Pinang, Pasi Mesjid, Meureubo, Langung, Ujong Drien, Peunaga Pasi, Ujong Tanjung dan Pucok Reudeup. Sedangkan sebanyak 14 pemerintah gampong (54%) dapat dikatakan belum memiliki kinerja yang baik, karena skor efisiensinya kurang dari 1,00 yaitu: Mesjid Tuha, Ujong Tanoh Darat, Pasi Aceh Tunong, Pasi Aceh Baroh,Paya Baro Ranto P., Ranub Dong, Gunong Kleng, Peunaga Rayeuk, Peunaga Cut Ujong, Reudeup, Balee, Paya Peunaga, Sumber Batu dan Bukit Jaya.
PELATIHAN MODEL PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BERBASIS POTENSI LOKAL DI KABUPATEN ACEH BARAT Zainal Putra
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 4, No 1 (2018): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v4i1.1496

Abstract

Dalam melaksanakan kewenangan pelaksanaan pembangunan desa, maka pemerintah desa wajib menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan kabupaten/kota. Pasal 115 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyatakan bahwa dokumen perencanaan pembangunan desa menjadi pedoman bagi pemerintah desa dalam menyusun rancanngan RPJM Desa, RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa. Idealnya perencanaan pembangunan desa didasarkan pada aspirasi dan partisipasi masyarakat dan berbasiskan potensi lokal yang ada di desa. Secara kasat mata dapat kita saksikan dewasa ini bahwa walaupun dana desa telah dikucurkan secara besar-besaran oleh pemerintah, namun tingkat kesejahteraan masyarakat belum juga meningkat, angka pengangguran pemuda desa belum terlihat menurun karena ketiadaan lapangan kerja dan juga pertumbuhan ekonomi di desa masih stagnan. Hal tersebut membuktikan bahwa penggunaan dana desa yang dilakukan selama ini dilakukan, tidak dapat mengatasi masalah di desa. Banyak pemerintah desa melakukan pembangunan tidak berlandaskan dokumen perencanaan pembangunan desa. Oleh sebab itu kami dari Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar, telah melakukan program pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pelatihan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal di Gampong Pasi Aceh Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh”. Sasaran program adalah unsur pemerintahan gampong, unsur Tuha Peut, tokoh pemuda dan tokoh perempuan setempat. Metode pelaksanaannya dilakukan dengan memberikan pelatihan/workshop plus praktik/latihan serta tanya jawab terkait dengan model perencanaan pembangunan desa berbasis potensi lokal. Hasil yang dicapai dari program ini adalah meningkatkatnya profesionalitas aparatur pemerintah gampong dalam membuat perencanaan pembangunan desa, dan meningkatkan partisipasi warga dalam hal proses perencanaan pembangunan desa.Kata Kunci: Perencanaan Pembangunan Desa, Gampong Pasi Aceh