Epsi Euriga
Yogyakarta Agricultural Extension College, Ministry of Agriculture of Republic of Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Penyuluhan Hortikultura Berkelanjutan di Provinsi D.I. Yogyakarta Epsi Euriga; Siti Amanah; Anna Fatchiya; Pang S Asngari
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.297 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i2.19555

Abstract

Sesuai amanah Undang-Undang No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, implementasi penyuluhan mulai memfokuskan pada aspek keberlanjutan yaitu meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hortikultura berkelanjutan merupakan salah satu inovasi dalam melaksanakan pertanian tanpa merusak lingkungan. Adopsi hortikultura berkelanjutan belum sepenuhnya dilaksanakan oleh petani hortikultura di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meskipun telah dilaksanakan penyuluhan. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi suatu adopsi adalah penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi implementasi penyuluhan hortikultura berkelanjutan di Provinsi DIY. Survey dilakukan pada 350 petani hortikultura di Kabupaten Sleman, Kulonprogo dan Bantul, Provinsi DIY. Hasil survey menunjukkan bahwa efisiensi implementasi penyuluhan di DIY berada dalam kategori tinggi, yaitu: materi penyuluhan, metode penyuluhan dan kompetensi penyuluh pada kategori tinggi, sedangkan keterlibatan petani pada kategori sedang. Materi penyuluhan perlu diperkuat dalam hal penggunaan mulsa dan pemasaran dengan mempertimbangkan aspek kelayakan lingkungan dan ekonomi. Metode penyuluhan ditingkatkan dengan pelatihan (training) dan sekolah lapang. Penyuluh harus berkompetensi mengajak petani agar mengurangi penggunaan bahan kimia dalam memberantas hama dan gulma. Untuk meningkatkan partisipasi petani penyuluh harus meningkatkan frekuensi pertemuan dengan petani.