Tarya J. Sugarda
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Agricultural Extention Paradigm Private Companies in Bandung Barat District Kuswarini Sulandjari; Ganjar Kurnia; Tarya J. Sugarda; Hepi Hapsari
Jurnal Penyuluhan Vol. 16 No. 1 (2020): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.493 KB) | DOI: 10.25015/16202028439

Abstract

The purpose of this study is to examine the paradigm of organizing and technical agricultural counseling of private company. This is a qualitative research, and data were collected using interview, observation, document study and FGD techniques. Study documents include reading the standard operational procedures (SOP) counseling, counseling materials, invitations, vouchers, and coupons. Data were analyzed by reading the entire text of the interview transcription, summarizing and eliminating duplication, classifying, describing patterns, and themes. Marketing officers deal with farmer consumers using marketingtechniques and extension methods. Technically, the method of providing knowledge, involving stakeholders, and counseling private companies uses paradigms: persuasive-participatory (solicitation and deliberation), educative participatory (education and deliberation) through information services, consultation, guidance, guidance and assistance in accordance with farmers' interests, using a professional approach, satisfying farmers, providing equality and democracy. The results showed that the paradigm of agricultural extension providers of private companies is oriented to get benefit from the sale of agricultural facilities, or marketing agricultural products.
Kajian Pengembangan Usahatani Padi Organik SRI (System of Rice Insensification) Berwawasan Agribisnis dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan Secara Berkelanjutan Tarya J. Sugarda; Anne Charina; Lisye Setiagustina; Iwan Setiawan
Agrikultura Vol 19, No 1 (2008): April, 2008
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2740.391 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v19i1.625

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah merumuskan alternatif pengintegrasian on farm dengan off farm dalam sistem agribisnis untuk mewujudkan pola pengembangan SRI secara berkelanjutan di Iawa Barat. Melalui wawancara dengan pelaku padi organik di Kab. Ciamis, Kab. Tasikmalaya, dan Kota Sukabumi, serta analisis perbandingan. Diperoleh beberapa temuan; 1) Secara spasial, pilot project SRI masih terkonsentrasi di zona ekologi ]awa Barat bagian selatan. Secara sosial, mayoritas petani belum mengetahui informasi dan teknis SRI. Secara ekonomis, jika input organik diproduksi sendiri, metode SRI lebih menguntungkan dibandingkan dengan metode konvensional. Secara ekologis, dengan metode SRI, tanah menjadi lebih baik. Secara teknis. SRI dipandang rumit oleh petani, sehingga penerapannya masih berada pada tahap mencoba (trial) kecuali beberapa tokoh tani; 2) sosialisasi SRI berjalan terlalu tergesa-gesa dan orientasi yang bias (pseudo); 3) pengembangannya belum didukung payung hukum atau pemihakan politis; 4) perilaku bertani organic petani yang Iemah, ketergantungan pada metode konvensional, kurangnya motivasi, kurangnya supply pupuk, belum berperannya kelompok tani, belum memadainya tenaga fasilitator, minimnya informasi SRI, dan lemahnya akses jaringan pemasaran padi organik berpengaruh terhadap perkembangan padi SRI; dan 5) strategi untuk mengatasi permasalahan di atas meliputi: memproduksi pupuk organik yang lebih praktis dalam skala besar; menerapkan manajemen rice estate dan corporate farming berbasis kelompok tani; mengintegrasikan metode SRI dengan agribisnis peternakan; menguatkan modal sosial (seperti budaya beternak dan kerjasama); mengintegrasikan pasar padi organik; menggulirkan program rehabilitasi lahan, dan mengembangkan petani-petani SRI yang berusia muda, berpendidikan, dan berwawasan lestari.