Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang perjuangan Hasan Al-Banna, bentuk perjuangan Hasan Al-Bannna mengembalikan kejayaan khilafah hingga dampak dari perjuangan Hasan Al-Banna mengembalikan kejayaan Khilafah. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelitian pustaka melalui buku-buku atau literatur terkait dengan obyek yang diteliti atau dokumen pendukung seperti jurnal dan artikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasan Al-Banna adalah tokoh Islam kontemporer yang mempunyai visi besar terhadap umat Islam khususnya di Mesir. Dimana, saat runtuhnya Khilafah Turki Usmani tanggal 3 Maret 1924 yang menyebabkan munculnya persoalan kaum muslimin mulai dari kolonialisme, konflik di Negara Dunia Ketiga, persoalan ekonomi, politik dan sosial budaya. Dalam kondisi Mesir inilah Hasan Al-Banna memulai pembaharuannya, melalui dakwah-dakwah yang dilakukakannya bersama organisasi yang didirikannya yaitu Ikhwanul Muslimin, organisasi yang didirikan sebagai wadah perjuangan Hasan al-Banna bersama sahabat-sahabatnya dalam melancarkan risalah dakwah. Dampak dari adanya kegigihan dan perjuangannya yang kemudian membuat organisasi ini menjelma sebagai kekuatan politik yang dikagumi di Mesir dan dunia Arab. Akhir dari penelitian, disimpulan bahwa Hasan Al-Banna melalui organisasi dakwah yang didirikannya dengan segala kegigihannya telah berjuang untuk menegakkan agama Islam. Hasan Al-Banna menghabiskan hidupnya hanya untuk berdakwah untuk memperjuangkan syariat Islam agar dapat Jaya kembali.Kata Kunci : Perjuangan, Hasan Al-Banna, Ikhwanul MusliminAbtract This study aims to determine the background of Hasan Al-Banna's struggle, the form of Hasan Al-Bannna's struggle to restore the glory of the Caliphate to the impact of Hasan Al-Banna's struggle to restore the glory of the Caliphate. This research is descriptive analytic using historical research methods, namely heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The method of data collection is done by conducting library research through books or literature related to the object under study or supporting documents such as journals and articles. The results show that Hasan Al-Banna is a contemporary Islamic figure who has a great vision for Muslims, especially in Egypt. Where, when the collapse of the Ottoman Caliphate on March 3, 1924 which led to the emergence of problems for Muslims ranging from colonialism, conflicts in Third World Countries, economic, political and socio-cultural issues. It was in this Egyptian condition that Hasan Al-Banna began his renewal, through the da'wah he carried out with the organization he founded, namely the Muslim Brotherhood, an organization founded as a forum for Hasan al-Banna's struggle with his friends in launching a message of da'wah. It was the impact of his persistence and struggle that later made this organization transformed into a political force admired in Egypt and the Arab world. At the end of the study, it was concluded that Hasan Al-Banna through the da'wah organization he founded with all his tenacity had struggled to uphold the religion of Islam. Hasan Al-Banna spent his life just preaching to fight for Islamic law in order to get Jaya back.Keywords: Struggle, Hasan Al-Banna, Ikhwanul Muslimim