Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Malay Culture Effect on Career Planning Student SMA City 9 Bengkulu Heni Sulusyawati; Juwanto Juwanto
Islamic Counseling : Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.321 KB) | DOI: 10.29240/jbk.v4i2.1466

Abstract

This research is motivated by the discovery of Malay culture students who have not thought of a clear career plan after graduating from high school, Malay culture students are also found to be confused in choosing majors in Higher Education. The purpose of this study was to determine the effect of Malay culture on student career planning. This type of research is a qualitative descriptive study with a natural setting approach. Data collection in this study using observation techniques, interviews, carried out simultaneously with data analysis. Data analysis using the Spradley model, namely through 4 stages of data analysis including domain analysis, taxonomic analysis, componential analysis, and discovering cultural themes. Based on the results of data analysis, it can be explained the influence of Malay culture on student career planning, namely: 1) discipline; students culture Malay discipline in completing the tasks of the teacher, 2) responsibilities; Malay cultural students have a high sense of responsibility in doing assignments, 3) light-handed; Malay cultural students have a mild attitude in mobilizing things that support learning activities, 4) high learning desires; Malay cultural students have a high desire in learning activities both at school and at home, 5) diligent; Malay cultural students are also classified as students who are diligent, it shows students in working on creative tasks.
KONSEP BERFIKIR DALAM PEMACAHAN MASALAH MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH. BENGKULU Juwanto -; Zumkasri -
Psikodidaktika Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.053 KB) | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v2i2.229

Abstract

This study aims to determine: (1) the concept of thinking in problem solving Study Program Student Guidance and Counseling (2) What factors influence decision the decision to solve the problem. The method used in this research is qualitative descriptive. The study revealed about events and other symptoms of what is or what is actually happening. Subjects in this study were students Prodi guidance and counseling force in 2016. The data collection techniques in this study were collected by using interview, observation and documentation. Data analysis technique is done with the concept of data reduction, data display and conclusion. Results of the research findings are (1) the concept of thinking in problem solving Study Program Student Guidance and Counseling, has some concept of a) was based on the character, the criteria, the argument, consideration thoughts, viewpoints and weight problems. b) Some of the students have no concept of critical thinking skills, the skills to use reasoning to assess the reasonableness of an idea and reasonable consideration. c) The weakness of berfkiri creative prowess, that prowess in creating ideas, find an alternative, and the courage to try). (2) Factors influencing decision making in solving problems that have two a) internal factors, these factors appear in a student, in individual problem-solving process plays an important role in making a decision. By berfkir critically, capable memenej and emotional self-control and students are able to take decisions that terentaskan problem. This factor arises because the experience of logic, take risks, social transmission, self-control and pendewaasaan, b) External factors, these factors emerge from outside of the student, in the process of solving the issue and decision making of students affected by some aspects such as family environment, community , the environment and the environment in which work / round. Keywords: Thinking, Problem Solving, Guidance and Counseling
Model Layanan Bimbingan Kelompok Berbasis Budaya Untuk Meningkatkan Nilai-Nilai Karakter Siswa di SMA Pembangunan Kota Bengkulu SYAMSUDDIN SYAMSUDDIN; JUWANTO JUWANTO
Psikodidaktika Vol 4 No 2 (2019): Jurnal: Psikodidatika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.935 KB) | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v4i2.966

Abstract

Nilai-nilai karakter siswa saat ini sudah mulai berkurang sehingaga muncul persoalan yang muncul di sekolah yang dialkukan oleh siswa. Persoalan yang muncul seperti penggunaan obat terlarang, tawuran, mencuri, pelanggaran tatatertib berbohong dan pergaulan bebas. Hal tersebut menjadi tanggungjawab penuh guru bimbingan dan konseling yang ada disekolah. Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya parameter budaya, karakteristik budaya dan etnomedikal budaya peserta didik untuk membangun dan membentuk nilai-nilai karakter siswa serta untuk melihat efektifitas model bimbingan kelompok bebrbasis budaya dalam meningkatkan nilai-nilai karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen designtrua eksperiment design dengan model pretest-post test control group desain, sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA Pembangunan Kota Bengkulu yang berjumlah 15 orang. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; 1) Kondisi nilai-nilai karakteristik siswa, pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan perlakuan terdapat perbedaan. Hal ini terlihat dari hasil pretest yang menunjukkan siswa berada pada kategori rendah dan berada pada kategori tinggi pada hasil posttest. 2) Kondisi nilai-nilai karakteristik siswa pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan perlakuan terdapat perbedaan. Hal ini terlihat dari hasil pretest yang menunjukkan siswa berada pada kategori sangat rendah dan berada pada kategori sedang pada hasil posttest.3)Terdapat perbedaan yang signifikan, pemberian perlakuan dengan pendekatan berbasis budaya layanan bimbingan kelompok berhasil meningkatkan nilai-nilai karakter siswa dengan baik. Sedangkan layanan bimbingan kelompok yang tidak diberikan perlakuan khusus kepada siswa dengan peningkatan yang relatif sedang.
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PENGGUNAAN HANDPHONE OLEH SISWA DI SMA llPEMBANGUNAN KOTA PADANG Juwanto Juwanto
Psikodidaktika Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Psikodidaktika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.901 KB) | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v5i1.1225

Abstract

Keberadaan teknologi yang maju sangat memberikan kontribusi yang besar bagi kehidupan manusia, terutama pada sarana komunikasi dan informasi yang sangat membantu siswa dalam mencari dan menambah informasi, sehingga siswa tidak lagi miskin akan informasi yang didapat. Handphone merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari yang keberadaannya tidak lagi asing pada seluruh kalangan, terutama pada kalangan para remaja. Berbagai sarana telah diciptakan sebagai bentuk semakin majunya teknologi yang ada saat sekarang ini.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskriptifkan atau memaparkan peran guru Bimbingan dan konseing terhadap penggunaan handphone oleh siswa di SMA Pembangunan Kota Padang. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; 1) Secara umum Guru BK sudah melaksanakan program layanan dengan baik, hal ini terlihat dari pola yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling sudah mengarah pada program tahunan yang telah disusun. 2) Perlu langkah strategis dalam pengembangan layanan. Sehingga memiliki fungsi kuratif yakni memberikan penyembuhan bagi siswa yang memiliki kecenderungan negatif penggunaan handpone oleh siswa.3) Pola yang dilakukan guru bimbingan dan konseling juga dengan model preventif hal ini terlihat dengan peserta layanan yang diberikan melalui konsep klasikal dengan konten pemahaman.
PENINGKATAN KOSENTRASI BELAJAR MELALUI PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEHNIK MIND MAPPING DI SMAN 09 KOTA BENGKULU Juwanto Juwanto; Widya Kartika Sari; Nurul Jannah; Winda Ade Ariani
Psikodidaktika Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Psikodidatika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v6i2.2301

Abstract

Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dangan mengajar. Aktivitas belajar dilakukan oleh siswa sedangkan mengajar dilakukan oleh guru, dengan kata lain pembelajaran merupakan proses belajar mengajar atau kegiatan belajar mengajar. Permasalahan yang ditemukan adalah konsentrasi belajar siswa dengan permasalahan pengetahuan, seperti tidak fokus dalam proses pembelajaran, dari prilaku afektif yaitu sikap yang dilakukan siswa saat pembelajaran berlangsung, seperti kurang memperhatikan guru yang mengajar, dan ciri-ciri kurang konsentrasi belajar berkaitan dengan psikomotor adalah keterampilan siswa dalam membuat tugas, keterampilan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Penelitian ini untuk mengetahui keberhasilan model layanan penguasaan konten dengan tehknik mind mapping. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan dalam Layanan Bimbingan Konseling (PTBK).Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang berjumlah 29 sampel. Hasil penelitian adalah: 1) Konsentrasi belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Kota Bengkulu sebelum menggunakan metode mind mapping dalam layanan penguasaan konten siklus I menunujukan hasil bahwa sebanyak 9 orang siswa dari 29 siswa mempunyai tingkat konsentras belajar siswa dalam kriteria tinggi dengan persentase 31,03% dan siswa yang memiliki kriteria sedang berjumlah 8 orang siswa dengan persentase 27,58%, lalu siswa yang tingkat konsentrasi belajar rendah dengan persentase 41,37% berjumlah 12 orang siswa. 2) Konsentrasi belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Kota Bengkulu setelah menggunakan metode mind mapping dalam layanan penguasaan konten siklus II siswa yang memiliki konsentrasi belajar dikategorikan sangat tinggi dengan persentase 6,89 %, sebanyak 2 orang siswa dari 29 siswa, dan siswa yang memiliki konsentrasi tinggi dengan persentase 48,27% berjumlah 14 orang siswa, lalu siswa yang tingkat konsentrasi belajar sedang dalam persentase 31,03% berjumlah 9 orang siswa. konsentrasi belajar yang rendah terdapat 4 orang siswa dengan persentase 13,79 %.
Pelatihan Layanan Konseling Individual Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Heni Sulusyawati; Juwanto Juwanto
Abdihaz: Jurnal Ilmiah Pengabdian pada Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/abdihaz.v2i1.923

Abstract

In this globalization era, the role of the concept in schools is very important. Therefore, this individual counseling training activity was carried out. This individual counseling service training activity was aimed to increase the understanding of counselors at Muhammadiyah Integrated Junior High School Bengkulu in conducting individual counseling. The methods used in this training were lectures, questions and answers, discussions, and practices. Participants involved in this training were counselors at Muhammadiyah Integrated Junior High School Bengkulu. The results of the training for individual counseling services went well, they were shown from the results of the questionnaire before being given training for individual counseling services in the category of not understanding with a percentage of 28.70%. After the training in individual counseling services was given to the students, there was enhancement in understanding of counselors in conducting individual counseling. They were in understanding category, and they were able to do good counseling practices with an achievement percentage of 89.81%.