Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemahaman Identitas Moral dalam Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan Etis bagi Para Peserta Didik Pendidikan Agama Kristen Amos Winarto Oei
Societas Dei: Jurnal Agama dan Masyarakat Vol 3 No 1 (2016): Kebijakan Publik: Sebuah Penunaian Konstitusi
Publisher : Reformed Center for Religion and Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.067 KB) | DOI: 10.33550/sd.v3i1.30

Abstract

ABSTRACT: This article examines whether appealing to learners moral identity makes a significant contribution to their ethical decision making. Moral identity theory and experiment in moral psychology will be used as a source to be reckoned with in improving ethical decision making. This is to avoid excessive emphasis on emotions, environment and knowledge of the rules which did have an impact on one's ethical decision making. The approach used in this article is the quantitative approach. The result showed that the understanding of moral identity can act as an element to boost the ability of ethical decision making. This suggests that religious education which appeals to the learners moral identity can help them to make better ethical decision when complementing the emotional, the environment and the rule-based knowledge approaches. Thus, it is expected that the learners can have good moral character in the future. This moral identity appeal should be widely adopted as a common practice in religious education class. KEYWORDS: moral identity, ethical decision, understanding, cognitive development, religious education.
Pemahaman Identitas Moral dalam Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan Etis bagi Para Peserta Didik Pendidikan Agama Kristen Amos Winarto Oei
Societas Dei: Jurnal Agama dan Masyarakat Vol 3 No 1 (2016): Kebijakan Publik: Sebuah Penunaian Konstitusi
Publisher : Reformed Center for Religion and Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33550/sd.v3i1.30

Abstract

ABSTRACT: This article examines whether appealing to learners moral identity makes a significant contribution to their ethical decision making. Moral identity theory and experiment in moral psychology will be used as a source to be reckoned with in improving ethical decision making. This is to avoid excessive emphasis on emotions, environment and knowledge of the rules which did have an impact on one's ethical decision making. The approach used in this article is the quantitative approach. The result showed that the understanding of moral identity can act as an element to boost the ability of ethical decision making. This suggests that religious education which appeals to the learners moral identity can help them to make better ethical decision when complementing the emotional, the environment and the rule-based knowledge approaches. Thus, it is expected that the learners can have good moral character in the future. This moral identity appeal should be widely adopted as a common practice in religious education class. KEYWORDS: moral identity, ethical decision, understanding, cognitive development, religious education.
TIDAK ADA YANG PASTI DI DUNIA INI, KECUALI KEMATIAN DAN PAJAK AMOS WINARTO OEI
SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol 17, No 9 (2015): SEPTEMBER 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47596/solagratia.v3i2.39

Abstract

Abstrak:  Satu pertanyaan dasar tentang etika perpajakan adalah apa yang membuat pajak atau sistem pajak itu adil dan pantas? Artikel ini akan meninjau secara filosofis-etis kebebasan warga negara dan keadilan serta kepantasan dalam perpajakan. Dan secara khusus bagi orang Kristen, Alkitab akan digunakan sebagai dasar untuk menunjukkan tanggung jawab orang percaya dalam membayar pajak bahkan ketika pajak yang ditetapkan oleh pemerintah itu ternyata secara etis tidak adil dan/atau tidaklah pantas.  Kata-kataKunci: pajak, kebebasan, keadilan, dan kepantasan
KEMUNAFIKAN : PANGGUNG PERTUNJUKAN ORANG BANYAK AMOS WINARTO
SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol 7, No 1 (2019): MARET 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47596/solagratia.v7i1.86

Abstract

 Abstrak: Ketika agama menjadi sebuah panggung pertunjukan, kemunafikan terjadi. Artikel ini membahas kemunafikan orangorang Farisi yang tercatat dalam Injil Matius. Unsur-unsur kemunafikan mereka adalah kondisi dis-integritas dan penampilan yang aspal (nampaknya asli tapi sebenarnya palsu). Orang-orang Kristen tidak seharusnya menjadikan agama Kristen sebagai sebuah panggung pertunjukan. Mereka seharusnya tidak hidup dalam kemunafikan, sebaliknya hidup dalam kejujuran dan ketulusan. Dengan demikian, mereka dapat menjadi garam dan terang bagi dunia yang adalah panggung pertunjukan orang banyak.  Kata-kata kunci: Kemunafikan, Panggung pertunjukan, Disintegritas, “Aspal‖
KHOTBAH YANG KONTEKSTUAL : MEMURIDKAN PARA PENGKHOTBAH UNTUK MEMURIDKAN JEMAAT AMOS WINARTO OEI
SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol 5, No 1 (2017): MARET 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47596/solagratia.v5i1.53

Abstract

Abstrak: Pemuridan yang Alkitabiah tidak dapat dilepaskan dari mimbar yang Alkitabiah. Pemuridan memang tidak berakhir dengan pemberitaan Injil, namun pemuridan harus dimulai dengannya. Khotbah adalah tempat memulai yang tidak bisa diabaikan. Pemuridan dapat terjadi ketika para pengkhotbah semakin belajar menyajikan khotbah yang kontekstual. Melalui khotbah yang kontekstual, bukan hanya jemaat dibawa untuk semakin dekat Tuhan, si pengkhotbah pun dibawa untuk semakin dekat dengan Tuhan. Khotbah kontekstual adalah khotbah yang menyaksikan nama Tuhan dan bukan nama diri pengkhotbahnya.  Kata-kata Kunci: Pemuridan, khotbah, kontekstual
MEMBERIKAN YANG TERBAIK MELALUI MEMBANGUN SEBUAH KEPERCAYAAN DI DALAM PELAYANAN AMOS WINARTO
SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol 1, No 2 (2013): September 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47596/solagratia.v1i2.12

Abstract

Kepemimpinan pastoral tidaklah harus dikaitkan dengan sebuah perubahan atau pembaharuan. Artikel ini ditulis untuk menunjukkan bahwa salah satu cara melakukan kepemimpinan pastoral adalah melalui membangun kepercayaan jemaat atau gereja kepada hamba Tuhannya. Dengan kata lain, artikel ini tidak akan berfokus pada “apa” dan “mengapa” dari kepemimpinan pastoral melainkan pada “bagaimana” dari kepemimpinan pastoral.  Kata Kunci: Kepemimpinan pastoral, Perubahan, Pembaharuan  
“KAU BUKAN SEPERTI YANG DULU LAGI’ : SEBUAH REFLEKSI TEOLOGIS-ETIS PERCERAIAN AMOS WINARTO
SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol 1, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47596/solagratia.v1i1.2

Abstract

 Artikel ini bertujuan meninjau secara teologis-etis perceraian.Secara khusus di dalam Perjanjian Baru ada bagian yang menunjukkan bahwa perceraian itu diijinkan. Bagaimana kita menyikapi hal demikian? Apakah ada pertentangan dalam Alkitab? Bukankah dikatakan TUHAN itu membenci perceraian? Namun mengapa Yesus dan Paulus sepertinya mengijinkan perceraian? Untuk menjawab pertanyaan tersebut saya akan menganalisa Matius 5:32 (lihat juga Matius 19:9) dan 1 Korintus 7:15. Dari analisa itu saya akan menunjukkan bahwa TUHAN melarang orang Kristen ketika masih hidup untuk bercerai apapun alasannya dan kalaupun perceraian tetap terjadi itu adalah karenadua alasan berikut. Pertama, perceraian bisa terjadi karena untuk melindungi nyawa pihak yang melakukan perzinahan dari hukuman mati. Kedua, perceraian bisa terjadi karena yang menceraikan adalah suami atau isteri bukan Kristen.Kata kunci: pernikahan, perceraian, perzinahan, hukuman mati
PERSEPSI DAN PERILAKU MAHASISWA DALAM PENELITIAN ILMIAH ILMU TEOLOGI Amos Winarto
SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol 1, No 1 (2020): SOLA GRATIA
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47596/solagratia.v1i1.101

Abstract

How do theological students perceive and behave related to a scientific research in theology? Using a qualitative empirical research methodology, a descriptive study case is conducted in an undergraduate class of a theological school or seminary to answer the question. The research method is a literature and descriptive approach for one semester in a research methodology and proposal writing guidance class. Data collection techniques are unstructured interviews-both open and in-depth, observation and analysis of documents. Data validation uses source triangulation and structured reflection journals. Data analysis uses interactive data analysis techniques. The stages are data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. The result of the study indicates that the ability to conduct scientific research is an inseparable part of a student of theology. Nevertheless, the understanding and development of students' scientific research skills still need to be improved for two reasons. First, there is still a tendency to conduct research by simply filling out the available proposal format without conducting a deeper preliminary study. Secondly, students seem difficult to distinguish between empirical and non-empirical methodologies, including the use of their respective methods.Bagaimanakah persepsi dan perilaku mahasiswa teologi terkait dengan penelitian ilmiah dalam ilmu teologi? Menggunakan metodologi penelitian empiris kualitatif, sebuah studi kasus deskriptif dilakukan di sebuah kelas program studi S-1 Teologi sebuah sekolah tinggi teologi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Metode penelitiannya adalah pendekatan kepustakaan dan deskriptif dengan strategi studi kasus tunggal terpancang yaitu kelas metodologi penelitian dan bimbingan penulisan proposal selama satu semester. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara terbuka dan mendalam tidak terstruktur,  observasi dan analisis dokumen.   Validasi data dilakukan dengan metode trianggulasi sumber dan jurnal refleksi terstruktur. Data dianalisa menggunakan teknik analisis data interaktif dengan tahapan: pengumpulan, reduksi, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya keyakinan bahwa kemampuan melakukan penelitian ilmiah adalah bagian tak terpisahkan bagi seorang mahasiswa teologi. Walaupun demikian, pemahaman dan pengembangan keterampilan melakukan penelitian ilmiah para mahasiswa masih perlu ditingkatkan karena dua alasan. Pertama, masih terlihat kecenderungan melakukan penelitian hanya sekadar mengisi format proposal yang tersedia tanpa melakukan studi pendahuluan lebih mendalam. Kedua, masih terlihat juga kesulitan membedakan metodologi empiris dan non-empiris termasuk penggunaan metode-metodenya masing-masing.
RESENSI BUKU : CREATIVITY, INC. : OVERCOMING THE UNSEEN FORCES THAT STAND IN THE WAY OF TRUE INSPIRATION AMOS WINARTO
SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol 2, No 2 (2014): September 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47596/solagratia.v2i2.22

Abstract

Dalam buku ini Catmull mengungkapkan, “keaslian itu masa depan yang belum dibuat”  (halaman 231). Untuk menciptakan originalitas tersebut, kita harus mengusahakan relasi dengan orang-orang yang lebih pandai dari diri kita sendiri, mendesak mereka untuk menyediakan masukan-masukan yang tulus dan terus terang. Ketakutan akan kegagalan janganlah justru mematikan kreativitas untuk membuat keaslian atau masa depan. Malah, kegagalan sebenarnya adalah “sebuah investasi di masa depan” (halaman 120).
RESENSI BUKU : THE LOST HISTORY OF CHRISTIANITY AMOS WINARTO
SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol 1, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47596/solagratia.v1i1.10

Abstract

Pada umumnya orang-orang cenderung memandang sejarah Kekristenan melalui kacamata daratan Eropa. Paradigma demikian berpendapat bahwa Kekristenan berasal dari Eropa dan berkembang ke seluruh dunia melalui expansi dan kolonialisasi. Bagi Jenkins paradigma ini adalah sebuah paradigma yang sangat sempit dan mengabaikan sejarah panjang iman Kristen di Afrika dan Asia.  Ia hendak mengoreksi paradigm yang tidak tepat ini melalui bukunya (43).