Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

STRATEGI AWAL PENANGGULANGAN COVID-19 DI NEGARA BERPENDAPATAN MENENGAH KE BAWAH: SYSTEMATIC REVIEW Mirza Aulia; Atik Nurwahyuni
Jurnal Medika Hutama Vol. 3 No. 01 Oktober (2021): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

On December 2019, new type of coronavirus was discovered in Wuhan, China, causing an infectious and dangerous disease that later known as COVID-19. COVID-19 was then declared as pandemic and spread with alarming speed throughout the globe. With rapid and correct measures, the spreading of COVID-19 in a country could be contained and thus eliminating the chance of it to become a heavy burden. However, with limited resources and poor systems, the LMICs was struck with worse situation. This article systematically reviewed the early strategies and responses of LMICs in facing the early stage of pandemic. Systematic review was carried out by identifying literatures on online databases, named ProQuest, ScienceDirect, Scopus, and Wiley Online Library using keywords “COVID-19, strategy, response, and LMIC”. The inclusion criteria were English full-text articles, published from January 2020 to March 2021 with LMICs background. Six articles were obtained using PRISMA flow diagram. Some LMICs were known to be succeeded in combating pandemic on its early stages. The limitations known in LMICs were absence of governmental preparedness, limited resources for preventive and containment measures, and incoherent coordination and communication. Fixing these areas of concern could help LMICs in dealing with similar situation in the future. Prioritizing effective rapid response in early stage to face an issue like the pandemic will help LMICs to ease the health and economic burdens and keep the situation under control.
BIAYA PENGOBATAN PASIEN RAWAT INAP COVID-19 DI RUMAH SAKIT X TAHUN 2021 Reli Giusman; Atik Nurwahyuni
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/eki.v7i2.5797

Abstract

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan berbagai rumah sakit di dunia mengalami kesulitan dalam memberikan pelayanan karena jumlah pasien melonjak dengan waktu singkat. Pandemi yang meluas dengan mortalitas yang tinggi di berbagai belahan negara  mengakibatkan rawat inap pasien karena penyakit COVID-19 menjadi tinggi sehingga biaya perawatannya pun mengalami peningkatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis biaya pengobatan COVID-19 pasien rawat inap Rumah Sakit X. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari data INA-CBGs dan rekam medis sebanyak 1,196 sampel dalam periode Agustus 2020 sampai dengan April 2021. Uji statistik menggunakan Mann Whitney Test, Kruskal Wallis Test dan Spearman Test. Hasil penelitian menunjukkan biaya rata-rata pengobatan pasien rawat inap COVID-19 di RS X adalah Rp 43,595,339.94. Selisih biaya riil pengobatan pasien rawat inap COVID-19 dengan biaya klaim sebesar positif Rp. 48,622,313.07. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan biaya pengobatan pasien rawat inap COVID19 di RS X adalah usia lanjut (> 60 tahun), jenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan perguruan tinggi, tingkat keparahan dengan gejala sedang, memiliki penyakit penyerta, lama rawat, status keluar dengan sembuh, Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) adalah spesialis paru dan kolaborasi dokter > 3 dokter.
Penerapan Telemedicine untuk Program Rujuk Balik Jaminan Kesehatan Nasional di Masa Pandemi Covid-19 Tri Priyo Anggoro; Atik Nurwahyuni
Media Karya Kesehatan Vol 5, No 2 (2022): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v5i2.39008

Abstract

Pandemi Covid-19 menyebabkan terhambatnya pasien Program Rujuk Balik (PRB) untuk melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan. Salah satu solusi pelayanan kesehatan untuk pasien PRB dalam situasi pandemi Covid-19 adalah dengan mengadopsi layanan telemedicine. Namun, sebagian besar peserta PRB merupakan pasien berusia lanjut dan tidak terlalu mahir dalam menggunakan perangkat elektronik. Sehingga, apakah memungkinkan layanan telemedicine dapat dikembangkan untuk pasien PRB? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan permasalahan dan kebutuhan pengembangan telemedicine bagi peserta PRB dan menyusun prototype telemedicine untuk peserta PRB. Desain penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berupa telaah regulasi dan wawancara mendalam dengan pasien PRB, dokter Spesialis Penyakit Dalam, dokter puskesmas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta BPJS Kesehatan yang dilanjutkan penggunaan Design Thinking untuk pembuatan model prototype layanan telemedicine. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa telemedicine untuk pasien PRB dapat dikembangkan untuk menghindari penularan Covid-19 pada pasien kronis yang berisiko tinggi. Pelayanan telemedicine berpotensi untuk dapat terus dimanfaatkan setelah pandemi berakhir karena penggunaan telemedicine akan sangat membantu bagi pasien yang jauh dari fasilitas kesehatan atau pasien yang memiliki keterbatasan waktu untuk mengakses fasilitas kesehatan. Kata kunci: Telemedicine; Program Rujuk Balik; Penyakit Kronis; Covid-19