Gargarisna Diputra
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MUSEUM KAMBANG PUTIH TUBAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR TENTANG TOLERANSI ANTAR UMAT HINDU, BUDHA, DAN ISLAM MASA MAJAPAHIT Gargarisna Diputra
MAHARSI Vol 2 No 1 (2020): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v2i1.756

Abstract

Salah satu obbjek wisata di daerah tuban yang menjadi andalan adalah Moseum Kambang Putih,Museum Kambang Putih terletak di jantung kota Tuban satu-satunya museum di kota Tuban, sangat strategis dan berdekatan dengan objek wisata lainnya, seperti; Masjid Agung Tuban, Makam Sunan Bonang, Pantai Boom, dan Klenteng Wan I. Museum ini menyimpan banyak warisan budaya, seperti benda-benda yang ditemukan di wilayah Kabupaten Tuban (Mashari, 2012). Museum Kambang Putih berada di kompleks alun-alun kota Tuban, tepatnya di sebelah barat Kantor Bupati Tuban. Berdekatan dengan kawasan wisata religi makam Sunan Bonang dan Masjid Agung Tuban. Museum yang buka setiap hari Senin – Minggu ini merupakan pindahan dari museum Kambang Putih lama yang sebelumnya berada di kompleks Pendapa Kabupaten Tuban (Agung, 2012). Sewaktu berada di Kompleks Pendopo Krida Museum Kambang Putih sepi dari pengunjung karena letaknya yang jauh dari keramaian. Kata museum merupakan reduplikasi dari kata yunani klasik Museon, yaitu bangunan suci sebagai pemujaan kepada Sembilan dewa seni dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. Sedangkan pengertian museum sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1995, Museum adalah lembaga perawatan, penyimpanan, pengamanan, dan pemanfatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Dengan demikian museum terbuka untuk umum, khususnya untuk tujuan pendidikan dan rekreasi (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, 2010:3). Dalam dunia pendidikan museum bisa dijadikan sumber dan media belajar terutama mata pelajaran sejarah
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKn Menggunakan Model Active Learning Tipe Role Reversal Question pada Siswa Kelas V SDN 1 Tamanrejo Kabupaten Blora Gargarisna Diputra; Siti Rokhana
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 3, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.694 KB) | DOI: 10.30651/else.v3i1.2413

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah hasil belajar PKn masih berada di bawah KKM 70 karena masih menerapkan model pembelajaran yang konvensional. Peneliti akan melakukan tindakan untuk mengatasi masalah dengan menerapkan model pembelajaran active learning tipe role reversal question yang bertujuan untuk mengetahui apakah melalui model pembelajaran active learning tipe role reversal question dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa SD kelas V di SDN 1 Tamanrejo Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan tiga siklus. Pada setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan tes, lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis ketuntasan untuk melihat ketuntasan siswa dan analisis observasi aktifitas siswa dari hasil belajar prasiklus, siklus I, siklus II dan siklus III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran active learning tipe role reversal question dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa SD. Hal ini terlihat pada pelaksanan tindakan siklus I skor rata-rata hasil belajar PKn mencapai 69,5 dengan ketuntasan belajar sebesar 50%,  mengalami peningkatan rata-rata hasil belajar PKn prasiklus yang 65,45. Berdasarkan hasil tindakan siklus I menunjukkan peningkatan, namun peningkatan hasil belajar PKn belum memenuhi ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu  80%.Kata Kunci: Model Pembelajaran, Active Learning, Tipe Role Reversal Question, Hasil Helajar PKn, Aktivitas SiswaAbstract: The purpose of this study is that PKn learning outcomes are still below the KKM 70 because they still apply a conventional learning model. The researcher will take action to overcome the problem by applying an active learning learning type role reversal question that aims to determine whether through the active learning learning model the type of role reversal question can improve PKn learning outcomes of fifth grade elementary students in SDN 1 Tamanrejo, Tunjungan District, Blora. The metode of research is Class Action Research which is carried out with three cycles. Each cycle consists of one meeting. Data collection techniques used were using tests, observation sheets and documentation. The data analysis technique used is completeness analysis to see student completeness and observation analysis of student activities from pre-cycle learning outcomes, cycle I, cycle II and cycle III. The results of the study showed that the use of active learning learning types of role reversal questions can improve learning outcomes of PKn elementary students. This can be seen in the implementation of the first cycle of action, the average score of PKn learning outcomes reached 69.5 with learning completeness of 50%, experiencing an increase in the average pre-cycle Civics learning outcomes of 65.45. Based on the results of the action of the first cycle showed an increase, but the increase in PKn learning outcomes did not meet the specified classical completeness of 80%.Keywords: Learning Model, Active Learning, Type Role Reversal Question, PKN learning Results, Student Activities