Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SOLIDARITAS NASRANI-MUSLIM DALAM RITUAL ADAT BAZE BUMI Anita Anita; Sulastria Muhammad
Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Vol 3 No 1 (2021): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v3i1.1240

Abstract

Penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana wujud solidaritas masyarakat Nasrani-Muslim dalam Ritual Baze Bumi di Keluharan Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende? 2) Apakah makna Ritual Baze Bumi di Kelurahan Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende? Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui wujud solidaritas masyarakat Nasrani-Muslim dalam Ritual Baze Bumi di Keluharan Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende. 2) Untuk mengetahui makna Ritual Baze Bumi di Kelurahan Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori solidaritas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) Reduksi data (data pencarian), 2) Display data (penyajian data), 3) Verifikasi (kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan ritual Baze Bumi di Kelurahan Roworena Barat wujud solidaritas masyarakat Nasrani-Muslim yaitu: Kerja sama, dalam aktivitas ritual Baze Bumi di Kelurahan Roworena Barat dapat terlihat warga Nasrani-Muslim yang saling bekerjasama disaat mereka yang berbeda keyakinan tapi menjalankan ritual yang sama maka mereka akan senantiasa saling membantu untuk melancarkan pelaksanaan ritual sampai selesai di laksanakan. Adapula makna yang terkandung dalam ritual Baze Bumi yaitu: mengekspresikan bahwa manusia saling membutuhan satu sama lain dan ritual Baze Bumi ini masih dipertahankan oleh masyarakat di Kelurahan Roworena Barat sampai saat ini serta ritual ini juga merupakan peninggalan para leluhur yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
The Roles Of Woman In Nggorea Village In Order To Increase The Economic Social Of Family By Local Weaving Cloth Heritage Hasti Sulaiman; Anita Anita
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 17, No 1 (2020): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v17i1.32564

Abstract

The aims of this research is to describe the roles of woman in Nggorea village in order to increase the economic social of family by local weaving cloth heritage. This research is a descriptive qualitative. Data collected by direct observation, documentation, and interview. In this research shows that beside as the housewife, the woman at Nggorea village roles to increase the economic in their family by using the local weaving cloth, which is the culture heritage of the ancestor. Generally, the activity of weaving by woman in Nggorea village is just to spend their time after finishing the homework and to continue the culture heritage. The product of woven cloth can be used as the daily clothing and as used at the culture ceremony. Meanwhile, to fulfill their daily life needs are getting by gardening and fishing. However, the product of woven cloth is known by many people and the function of the woven cloth is varied such as to make a coat, bag, skirt, blanket, and so on. The quality of woven cloth give an effect to its price, so it can influenced the economic social of Nggorea society. There are some kinds of social economic increasing at Nggorea village, such as fulfill the life needs and to get the higher education so that it can influence to the better social life. Automatically it influenced to the social status of society.
Peran Wanita Penjual Ikan Dalam Menunjang Ekonomi Rumah Tangga Di Kelurahan Kotandora Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur Anita; Syamsuryati Habibah R. Darusman
Ekspektasi: Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research has a purpose to know the cause of woman in urban village Kotandora willing to work as fish seller and impact of mother housewife role become woman fish seller in Kelurahan Kotandora. The approach in is this research is qualitative approach. Data collection techniquees obtained by doing observations (observation), interviews, library study, and documentation. the results of the study generally indicate that the factors causing women in the Kelurahan Kotandora choose to work as a fish seller for economic reasons. This is because the saurce of income of husband in the family is relatively small, so unable to meet the needs of the household economy. Therefore there was an impact of the shift from the role of housewife to woman fishmonger.
Kajian Kajian Historis Novel Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer Karya Pramoedya Ananta Toer Anita Anita
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 6 No 1 (2022): Santhet : Jurnal Sejarah, Pendidikan, dan Humaniora
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.163 KB) | DOI: 10.36526/santhet.v6i1.1886

Abstract

The problems examined in this study are: 1) how is the history of Indonesian women's lives in the Novel Virgin Adolescents in the Grip of the Military? The purpose of this research is to find out the lives of Indonesian women in the novel of the virgin teenager in the military grip. historical research methods (Historical Methods). The steps in historical method research include: heuristics, verification (source criticism), interpretation and historiography. The source of the data used is the Novel Adolescent Virgins in the Cengkaran of the Military: Records of the island of Buru by Pramoedya Ananta Toer. The results showed that Japanese propaganda in the promise to educate the Indonesian generation so that they could devote themselves to independence, the promise to send Indonesian teenage virgins to Tokyo and Shonanto which was never officially announced, especially not listed in the Osamu Serei (State Gazette), resulted in many parents giving up girls to leave their hometowns and families to take dangerous voyages, some even not of their own volition but because of their parents' fear of the Japanese threat. Selecting young virgins to fulfill the sex dreams of Japanese soldiers, some even dying in agony, never got the chance to learn as promised. The suffering they experienced was varied and really shook the feelings of humanity. Not a few teenage virgins who become exiles in the interior of the island of Buru and find it difficult to return to old age.
KAJIAN PERKEMBANGAN KEARIFAN LOKAL TENUN IKAT DI DESA NGGOREA KECAMATAN NANGAPANDA KABUPATEN END Hasti Sulaiman; Ariswan Usman Aje; Anita Anita
Jurnal Neo Societal Vol 6, No 4 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.826 KB) | DOI: 10.52423/jns.v6i4.20675

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, peneltian ini bertujuan unuk  mengkaji perkembangan kearifan lokal tenun ikat di desa Nggorea, kecamatan Nangapanda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya perkembangan dalam kearifan lokal tenun ikat diantaranya proses pembuatan tenun ikat, dahulu bahan dasar pembuatan tenun ikat adalah kapas yang dipilin kemudian dipintal menjadi benang, namun, sekarang sudah beralih menggunakan benang jadi atau benang pabrik. Untuk pewarnaan/pencelupan tenun ikat pada masa dahulu menggunakan pewarnaan alami dengan memanfaatkan ketersediaan alam, namun, sekarang telah menggunakan pewarnaan buatan/babrik (neptol). Untuk  ragam hias /motif tenun ikatnya dahulu motif bernuansa perpaduan flora dan fauna. Sekarang lebih fokus pada ragam hias yang bermotif kembang/ bunga-bunga. Selain ragam hias, fungsi tenun ikatpun demikian, dahulu tenun ikat hanya berfungsi sebagai kain bawahan untuk kaum wanita,pakaian upacara adat tetapi dengan perkembangan teknologi dan kebudayaan fungsi tenun ikat kian berkembang fungsinya seperti pakaian motif etnik, pakaian formal, sandal sepatu Rok dan lain-lain sesuai kebutuhan. Tenun ikat semakin terkenal baik nasional maupun internasional sehingga berdampak pada meningatnya ekonomi masyarakat desa Nggorea secara universal.
MENELUSURI JEJAK SEJARAH PENINGGALAN PORTUGIS DI KAMPUNG NUMBA Hasti Sulaiman; Fransiskus Xaverius Rema; Anita Anita
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.089 KB) | DOI: 10.24127/hj.v6i2.1528

Abstract

Penelitian ini menelusuri sejarah awal kedatangan dan peninggalan Portugis di Kampung Numba, Kabupaten Ende Provinsi Nusa. Kajian ini menggunakan pendekatan historis dalam melihat persoalan. Untuk mendapatkan paparan data dan kesimpulan penelitian ini penulis memanfaatkan beberapa kesempatan dengan mengunjungi dan melihat langsung lokasi fokus penelitian. Data dikumpulkan dengan tehnik penelusuran sejarah Ende dari berbagai sumber kepustakaan, termasuk dari sumber internet mengenai gambaran NTT Secara umum. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedatangan bangsa Portugis di kampung Numba tidak lepas dari persaingan dengan Islam di Pulau Ende. Sebelum Potugis berpindah dari pulau Ende  ke pesisir selatan pulau Flores pada tahun 1620-1630 terjadi penyerbuan kepada orang Portugis yang saat itu berada di dalam benteng. Dari beberapa sumber informasi terpercaya melalui ingatan dan cerita lokal yang masih berkembang dapat dibuktikan bahwa kedatangan Portugis di kampung Numba meninggalkan jejak sejarah dalam bentuk fakta-fakta sejarah secara fisik. Bukti-bukti peninggalan Portugis diantaranya: perigi, meriam, dan gereja, makam dari seorang uskup serta patung bunda Maria. Walaupun bukti fisik beberapa peninggalan sejarah ini sudah tidak terawat lagi, namun menjadi bagian penting dalam dinamika sejarah yang oleh warga setempat masih terus dikisahkan karena merupakan bagian dari sejarah masyarakat setempat akan masa lampaunya.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Sosialisasi Digital dan Bakti Sosial di Desa Wologai Kecamatan Ende Ariswan Usman Aje; Lely Suryani; Hasti Sulaiman; Anita Anita; Maria Goretty Bantas
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Wologai merupakan salah satu desa di Kecamatan Ende kabupaten Ende. Desa tersebut menjadi salah satu desa tempat pelaksanaan KKN Universitas Flores tahun 2022. Tema umum pelaksanaan KKN Universitas Flores tahun 2022 ini adalah Pemberdayaan Masyarakat Melalui Digitalisasi Berbasis Potensi Desa. Pada kegiatan KKN Universitas Flores di Desa Wologai ini ada beberapa program yang dilaksanakan. Program-Program tersebut antara lain adalah Sosialisasi Digital dan dan Kegiatan Bakti Sosial. Kegiatan Sosialisasi digital dilaksanakan desangan sasaran adalah warga desa Wologai kecamatan Ende. Kegiatan Ini dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat desa, perangkat desa, mahasiswa serta tamu undangan lainnya. Adapun kegiatan ini berhasil memberikan pemahaman masyarakat terkait dengan penggunaan media digital, pemanfaatan media digital serta bijak dalam menggunakan media digital. Kegaitan lainya adalah bakti sosial. Kegiatan bakti sosial dilaksanakan sejak minggu pertama pelaksanaan KKN. Kegiatan ini dilaksanakan seminggu sekali dengan pesertanya adalah semua mahasiswa KKN Universitas Flores tahun 2022 desa Wologai. Kegiatan Bakti sosial dilakukan sebagai bentuk melestarikan budaya kerjasama dan gotong royong serta untuk menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
RITUAL BARONG WAE TEKU MASYARAKAT DESA POCO RII KECAMATAN BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR Flora Sendo; Anita Anita; Thomas Geba
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 7 No 1 (2022): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v7i1.1954

Abstract

Latar belakang alasan peneliti mengangkat topik penelitian mengenai ritual Barong Wae Teku ini dimana ritual Barong Wae Teku ini merupakan salah satu ritus yang unik dan masih eksis di desa Poco Ri’i sampai pada saat ini. Permasalaan yang diangkat dalam tulisan ini adalah (1.)Bagaimana proses pelaksnaan ritual Barong Wae Teku bagi masyarakat Desa Poco Ri’i Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur. 2.Apa makna ritual Barong Wae Teku bagi masyarakat Desa Poco Ri’i Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan ritual Barong Wae Teku, serta untuk mengetahui makna ritual Barong Wae Teku pada masyarakat Desa Poco Ri’i Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data, reduksi data, penyajian data/display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pelaksanaan ritual Barong Wae Teku terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan seperti benta taung weki (undang semua keluarga), tahap pelaksanaan atau tahap inti seperti benta ise wura agu ceki (undangan para leluhur), tudak (sumpah kepada leluhur) torok manuk (acara puncak) dan tahap penutup. Sedangkan makna yang terkandung dalam ritual Barong Wae Teku bagi masyarakat Desa Poco Ri’i Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur yaitu untuk mensyukuri atas jasa dari para leluhur yang menjaga air minum.