Muhammad Sirojuddin Cholili
Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Toleransi Beragama (Studi Konsep Tawasut, I’tidal, Tawazun, dan Tasammuh) Sebagai Upaya Resolusi Konflik pada Masyarakat Perumahan Giri Pekukuhan Asri Mojosari: Toleransi Beragama Muhammad Sirojuddin Cholili
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 4 No 2 (2016): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.738 KB)

Abstract

Fenomena konflik di lingkungan masyarakat yang hidup di pemukiman perumahan seringkali diawali perbedaan faham antar warga, terutama dalam hal menjalankan ibadah, amaliyah dan tradisi di lingkungan masyarakat. Keberadaan warga masyarakat di perumahan sangat kompleks, artinya ada yang menganut faham tradisional, syar‟iyah dan modern. Hal itu yang seringkali mengawali pertikaian dalam beribadah dan amaliah dalam menjalankan tradisi keislaman. Perbedaan paham seputar ibadah dan amalia dalam beragama Islam pernah terjadi 15 abad yang lampau, seperti yang disampaikan dalam sabda Nabi SAW, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah SAW telah bersabda, „Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) golongan. Konsep Bineka tunggal ika sebagai salah satu perwujudan manifes pancasila, merupakan konsep dasar dalam bertoleransi. Sebab bangsa ini terdiri dari berbagai suku, ras dan agama. Seperti halnya dalam lingkup kecil yang majemuk, Perumahan Griya Pekukuhan Asri (Perum GPA) Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto Jawa Timur ini unik untuk diamati karena perbedaan paham dalam hal beribadah dan amalia seringkali terjadi di tempat peribadatan (masjid). Seperti halnya pembagian zakat, perlakuan sholat dan implementasi dalam menjalankan puasa. Sehingga perbedaan dalam berbagai hal utamanya masalah ritual keagamaan tidak dapat dihindari.
Problematika Seputar Ibadah Qurban Muhammad Sirojuddin Cholili
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 2 No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.423 KB)

Abstract

Qurban merupakan salah satu ibadah tahunan yang tujuan utamanya mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallâh). Kita perlu bersyukur bahwa akhir-akhir ini sudah banyak masyarakat yang menyadari akan pelaksanaan ibadah ini, sehingga kita bisa menyaksikan bahwa jumlah hewan yang diqurbankan senantiasa meningkat setiap tahunnya. Namun demikian, ibadah qurban ini masih menyisakan beberapa permasalahan yang sering ditanyakan oleh kaum muslimin di berbagai penjuru dunia, seperti: wajibkah melaksanakan ibadah qurban?; kambing atau sapi, mana yang lebih baik untuk qurban?; bolehkah berutang untuk berqurban?; bagaimana hukum berqurban untuk orang yang telah meninggal?; bolehkah mengolah daging qurban dan menjadikannya dalam kemasan kaleng?; dan sebagainya. Dengan memerhatikan penjelasan singkat berikut ini, mudah-mudahan kita semua bisa memperoleh gambaran dalam memahami ibadah qurban, sehingga kita semua bisa mempraktikkan konsep “ilmu-amaliah dan amal-ilmiah” (ilmu yang diamalkan dan amal yang berlandaskan ilmu).
Konservasi Sumberdaya Alam dalam Islam sebagai Wujud Pendidikan dan Akhlaq Manusia terhadap Lingkungan Muhammad Sirojuddin Cholili
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 3 No 1 (2016): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.163 KB)

Abstract

Problem lingkungan dewasa ini sangan memprihatinkan dan harus segera diselesaikan dengan cepat. Mengingat akibat yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan sudah semakin meluas seperti pemanasan global yang berakibat pada bencana alam. Hal ini tidak terlepas dari perbuatan manusia. Untuk itu diperlukan usaha sadar dari manusia untuk melakukan sebuah upaya konservasi lingkungan. Konservasi lingkungan akan lebih bisa terlaksana apabila disertai usaha sadar dari semua pihak khususnya sejak usia dini. Maka dari itu, diperlukan sebuah pendidikan konservasi lingkungan baik di lembaga pendidikan maupun melalui kampanye lingkungan di masyarakat supaya tercipta sebuah kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Melalui kajian ini diharapkan semua elemen masyarakat mampu mengaplikasikan konsep konservasi lingkungan yang telah termaktub di dalam al Quran yang dimulai dari menjaga keseimbangan jiwa, kestabilan atmosfer, menjaga kestabilan rantai dan jejaring makanan, menjaga siklus hidrologi, melakukan reboisasi dan menjaga kesuburan lahan, dan juga melindungi kawasan konservasi khusus.Empat hal terpenting dalam usaha konservasi di Indonesia, yaitu reformasi kebijaksanaan, keuangan, aspek sosial-budaya, dan manajemen. Salah satu kebijakan yang tepat dilakukan adalah mengintegrasikan upaya konservasi ke setiap tingkat pendidikan serta meningkatkan kepedulian dan pengelolaan sumberdaya alam yang bertanggung jawab sedangkan unit dan fungsi dari berbagai regional sangat diperlukan dalam upaya pelestarian ini, diantaranya sekolah, tempat ibadah, serta sarana untuk meningkatkan kesadaran. Oleh karenanya diperlukan dukungan dari berbagai pihak dalam pelaksanaanya