Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TINJAUAN OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG MENGGUNAKAN SOFTWARE MICROSOFT PROJECT Endari Sulasti; M Giatman
Jurnal Applied Science in Civil Engineering Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Applied Science in Civil Engineering
Publisher : Teknik Sipil Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/asce.v3i1.222566

Abstract

Latar belakang penelitian ini yaitu untuk mengoptimalkan waktu pelaksanaan proyek konstruksi agar tidak mengalami keterlambatan dengan cara menambah jam kerja/lembur. Penambahan jam kerja/lembur tentu akan mengakibatkan penambahan biaya pada proyek tersebut. Terlebih lagi jika sering terjadi keterlambatan suplay material dan metoda kerja yang kurang efektif. Oleh karena itu perlu dilakukan percepatan untuk mengatasi atau meminimalisir keterlambatan melalui optimalisasi waktu kerja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui waktu dan penambahan biaya optimum pada proyek pembangunan gedung Laboratorium FIS UNP. Penelitian ini dilakukan melalui analisis pekerjaan dan waktu kerja untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan menggunakan Software Microsoft Project untuk mengetahui lintasan kritis pada pekerjaan tersebut. Setelah diketahui lintasan kritisnya maka pekerjaan dapat dipercepat dengan menggunakan Metode Crashing Program dengan cara menambah jam kerja (lembur). Alternatif dengan melakukan analisis penambahan jam kerja (lembur) selama 2 jam dan 3 jam. Penelitian ini akan menghasilkan durasi dan biaya optimum setelah dilakukan percepatan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan waktu optimum yang diperoleh setelah melakukan percepatan durasi pada pekerjaan yang berada pada lintasan kritis untuk penambahan 2 jam kerja yaitu 18 hari sehingga waktu proyek yang mulanya 203 hari berkurang menjadi 185 hari dengan penambahan biaya upah proyek pada pekerjaan yang berada pada lintasan kritis sebanyak Rp. 138.939.507,01. Sehingga menyebabkan nilai proyek yang awalnya Rp 22.345.104.951,33 menjadi Rp 22.484.044.458.