Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Alpen: Jurnal Pendidikan Dasar

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENGUASAAN KONSEP IPA SISWA SD KELAS V MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK Wardani, Rizki Putri
Alpen: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2019): Januari-Juni 2019
Publisher : FKIP Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.226 KB) | DOI: 10.24929/alpen.v3i1.24

Abstract

The objective of this study was to develop a learning material with scientific approach to practice science attainment concept at grade fifth elementary school. This kind of research was developing research that use 4D model with one group test pretest-postest design. Subject of research was learning material that would be tested in the student of Kebonsari I Tuban elementary school. Data would be analyzed by using qualitative and quantitative. This research consisted of lesson plan, student work sheet, hand book, and science attainment concept test.  The result showed that learning material was valid, 3,5 for RPP, 3,4 for LKS, and 3,4 for Booksheet. Learning process was done well by 87,6 %. Student activity by using scientifich approach get well too. The result of science attainment concept showed that clasical studying completeness 80%. Based on the research, it can be concluded that learning material was valid, practical, and effective. So it can be apply in the class.
MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS, DAN BERPIKIR KREATIF SISWA SD KELAS V MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK Rizki Putri Wardani; Chumi Zahroul Fitriyah; Dyah Ayu Puspitaningrum
Alpen: Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : FKIP Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/alpen.v5i2.99

Abstract

Penelitian yang berjudul melatih keterampilan berpikir kritis, dan kreatif memiliki tujuan untuk mengembangakan perangkat pembelajaran melalui pendekatan saintifik yang praktis, efektif, dan valid. Model 4-D digunakan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan desain penelitian one group pretest-postest design. Subyek dalam penelitian ini yakni perangkat pembelajaran yang diuji cobakan kepada siswa Kelas V SD. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan presentase sebesar 87% yang berati perangkat yang dikembangkan valid. Keterlaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik dengan persentase 87%. Aktivitas terlaksana dengan baik melalui pendekatan saintifik. Tes soal keterampilan berpikir kritis, dan berpikir kreatif mendapatkan skor ≥75. Dari hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa perangkata pembelajaran untuk melatih berpikir kritis dan kreatif melalui pendekatan saintifik dikatakan praktis, efektif, dan valid.
KECANDUAN GAWAI SEBAGAI IMPLIKASI PEMBELAJARAN DARING BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Vit Ardhyantama; Rizki Putri Wardani
Alpen: Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : FKIP Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/alpen.v5i2.100

Abstract

Pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan sekolah secara daring selama masa pandemik. Kebijakan ini berdampak pada ketergantungan siswa pada gawai di luar kebutuhan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang penggunaan gawai pada anak pada masa pembelajaran daring, penyebab ketergantungan gawai dan solusi yang bisa diambil. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan subjek penelitian dua siswa sekolah dasar yang dipilih secara acak. Data dihimpun dengan cara observasi dan wawancara kepada siswa dan orangtua. Data dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskriptif naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gawai pada siswa kelas tinggi di masa pembelajaran daring covid-19 selama 5-12 jam. Pembelajaran daring dilakukan selama 1-4 jam, sedangkan sisa waktu 1-8 jam digunakan untuk bermain game online dan melihat Youtube. Anak menjadi kecanduan bermain gawai karena kontennya menarik, tersedia fasilitas yang memadai serta waktu bermain gawai yang lebih banyak. Adapun solusi yang bisa ditawarkan dari kondisi yang didapatkan pada dua anak tersebut adalah memperbanyak aktivitas fisik anak dengan teman di lingkungan atau orangtua, membatasi fasilitas dan menerapkan disiplin diri pada anak