Dewi Purnama Windasari
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Keaktifan Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar Dewi Purnama Windasari; Intan Dwi Astuti
Jurnal Promotif Preventif Vol 3 No 2 (2021): Februari 2021: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v3i2.172

Abstract

Upaya dalam meningkatkan keaktifan lansia yaitu dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan, salah satunya hipertensi dan upaya pencegahan yang dilakukan. Berdasarkan data yang diperoleh, Kota Makassar memiliki jumlah lansia 16,92% dari total penduduk kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap keaktifan lansia. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment yaitu Two Group Postest Only. Penarikan sampel yang digunakan adalah “Purposive Sampling”, dengan sampel sebanyak 50 responden. Dimana Jumlah sampel pada kelompok eksperimen 25 lansia dan kelompok kontrol 25 lansia.. Hasil yang diperoleh dengan uji-t dan α = 0,05, adalah diperoleh bahwa ada pengaruh pada keaktifan pada lansia dalam kegiatan posyandu antara kelompok lansia yang telah diberikan dan yang belum diberikan pendidikan kesehatan. Simpulan yang diperoleh terdapat pengaruh keaktifan lansia pada kelompok perlakuan yang diberikan pendidikan kesehatan dan kelompok kontrol di Puskesmas Mangasa. Sebaiknya pemberian pendidikan kesehatan diberikan secara terjadwal dan berkala.
EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG PRODUKTIF Dewi Hikmah Marisda; Rahmatiah Thahir; Dewi Purnama Windasari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.282 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4021

Abstract

Abstrak: PHBS merupakan perilaku untuk hidup sehat yang dilandaskan kesadaran diri sendiri sehingga seluruh anggota keluarga juga berperan aktif untuk berperilaku kesehatan. Perilaku hidup sehat dapat terlihat dari mengonsumsi makanan yang sehat, mengatur pola makan dan berolahraga yang cukup. Tujuan kegiatan ini adalah mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga hingga ke masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini dilaksanakan di kantor desa, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, pada tanggal 1 April 2019. Kegiatan ini dirangkaikan degan kegiatan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh). Penyampaian materi dilakukan dalam bentuk persentasi menggunakan media power point, yang disampaikan di kantor desa Rappang. Tahapan kegiatan terdiri dari tahapan persiapan yaitu melakukan observasi keadaan lingkungan sekitar rumah warga kelurahan Rappang oleh mahasiswa P2K dan penentuan jadwal dan lokasi pelaksanaan penyuluhan PHBS; tahapan pelaksanaan yaitu kegiatan penyuluhan PHBS; dan tahapan evaluasi yaitu mahasiswa P2K melakukan monev terhadap kebersihan lingkungan warga khususnya parit-parit sekitar lingkungan rumah warga dan tempat pembuangan sampah. Abstract:  PHBS is a behavior for healthy living based on self-awareness so that all family members also play an active role in health behavior. Healthy lifestyle behavior can be seen from eating healthy foods, adjusting diet, and getting enough exercise. The purpose of this activity is to educate the public to adopt a healthy lifestyle starting from themselves, their families, to the community. This activity is done to increase public awareness always to live clean and healthy. This activity was carried out at the village office, Panca Rijang District, Sidrap Regency, South Sulawesi, on April 1, 2019. This activity was linked to the Teaching Profession Strengthening (P2K) activity for  Muhammadiyah University of Makassar (Unismuh). Submission of material is carried out in the form of a percentage using PowerPoint media, delivered at the Rappang village office. The stages of the activity consisted of the preparatory stage, namely observing the condition of the environment around the houses of the residents of the Rappang village by P2K students and determining the schedule and location for the implementation of PHBS counseling; implementation stages, namely PHBS counseling activities; and the evaluation stage, namely P2K students conducting monitoring and evaluation on the cleanliness of the residents environment, especially the trenches around the neighborhoods of residents.
Faktor hubungan dengan kejadian stunting di Puskesmas Tamalate Kota Makassar Dewi Purnama Windasari; Ilham Syam; Lilis Sarifa Kamal
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 5, No 1 (2020): AcTion Vol 5 No 1 Tahun 2020
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v5i1.193

Abstract

Stunting is a chronic condition of stunted growth due to long-term malnutrition and manifestations. In Indonesia, since 2017, toddlers stunted by 29,6%, and in 2018 increased to 30,8%. This study aims to determine the relationship of infectious diseases, initiation of early breastfeeding, history of exclusive breastfeeding, LBW, and first marriage with stunting. The method used in this study was observational analytic with a cross-sectional study approach, with a chi-square test and fisher's exact test population of 620 people, with a sample of 124 toddlers with purposive sampling technique. The results showed that there was a relationship between early breastfeeding initiation (p=0,014) exclusive breastfeeding (p=0,001), and was not the relationship between LBW (p=0,172) with the occurrence of stunting in the Tamalate Community Health Center in Makassar. In conclusion, there is no correlation between infectious disease and LBW with the incidence of stunting, and there is a relationship between early breastfeeding, exclusive breastfeeding, with stunting. It is recommended to mothers to maintain the child's lifestyle and diet to avoid infectious diseases, give children early breastfeeding and exclusive breastfeeding, also reject early marriage so as not to give birth to a child with LBW and cause stunting. Stunting merupakan kondisi kronis terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka Panjang dan manifestasi, di indonesia tahun 2017 terdapat 29,6% balita yang mengalami stunting dan tahun 2018 terdapat 30,8% balita yang mengalami stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyakit infeksi,inisiasi menyusui dini, riwayat asi eksklusif, BBLR dan pernikahan dini dengan kejadian stunting. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study, dengan uji chi-square dan uji fisher’s exact test   populasi sebanyak 620, dengan sampel sebanyak 124 balita dengan teknik  purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara IMD (p= 0,014) ASI esklusif (p= 0,001), dan tidak terdapat hubungan antara BBLR (p= 0,172) dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalate kota Makassar. Simpulan, tidak terdapat hubungan riwayat penyakit infeksi dan BBLR dengan kejadian stunting, ada hubungan antara IMD, ASI eksklusif, dengan kejadian stunting. Saran, untuk menjaga pola hidup dan pola makan anak agar terhindar dari penyakit infeksi, memberi anak IMD dan ASI eksklusif, juga menolak pernikahan dini agar tidak melahirkan anak yang BBLR dan menyebabkan stunting.
Gambaran Manajemen Laktasi di Desa Salampe Kecamatan Ponre Kabupaten Bone Dewi Purnama Windasari; Hamri Hamri
Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2021): Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/kjkm.v3i1.369

Abstract

Manajemen laktasi merupakan suatu manajemen yang diperlukan untuk mendukung keberhasilan proses pemberian yang dilakukan oleh Ibu, Ayah, dan keluarga. Cakupan ASI Eksklusif berdasarkan data WHO tahun 2018 pada bayi usia 0-6 bulan di seluruh dunia sebesar 40% belum mencapai target ASI eksklusif yang disetujui di dunia sebesar 50%, sedangkan MPASI di ASIA sebesar 47% pada tahun 2018. Tujuan penelitian mempelajari manajemen laktasi di Desa Salampe Kecamatan Ponre Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian sebanyak 35 responden, dan Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampel dengan jumlah sampel 35 responden di Kecamatan Ponre. Instrumen yang digunakan adalah angket manajemen pengetahuan dan pengetahuan Ibu. Analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu analisis univariat.  Analisis univariat merupakan gambaran umum masalah penelitian dengan cara mendeskripsikan tiap-tiap variabel yang digunakan dalam variabel ini. Hasil tersebut diperoleh dari pengetahuan Ibu dengan kategori cukup dan juga pelaksanaan manajemen laktasi dengan kategori cukup sebanyak 22 orang (84,6%). Dimana efektifitas pengasuhan pendidikan berdasarkan pengetahuan dan pengetahuan Ibu. Simpulan dari penelitian ini yaitu ibu yang berpengetahuan baik tentang manajemen laktasi disebabkan, karena adanya kesadaran atau kontrol dari lingkungan keluarga, masyarakat, petugas kesehatan serta kesadaran dari ibu itu sendiri. Disarankan petugas kesehatan agar melakukan edukasi terkait manajemen laktasin pada masyarakat.
Relationship between knowledge and attitude about dental health with incidence of dental disease Dewi Purnama Windasari; Iskandar Zulkarnaen; Nurhaeda N; Dewi Hikmah Marisda
An Idea Health Journal Vol 2 No 01 (2022): FEBRUARY
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ihj.v2i01.76

Abstract

Dental and oral health is part of the general welfare of humans that can improve health. Data from the Ministry of Health in 2017 shows that the prevalence of caries in Indonesia reaches 60-80% of the population. The purpose of the study was to determine the relationship between knowledge and attitudes of children about dental health with the incidence of dental disease. This research is a quantitative research with analytic observational research type and cross sectional approach. The sampling technique used is the total sampling technique with a total sample of 81 respondents from class V SD Inpres Tangalla. The results of the study using the Chi Square statistical test showed the value of x2 = 51,100 (x2 > 3841) which means that there is a relationship between children's knowledge of dental health and the incidence of dental disease, the value of x2 = 67,331 (x2 > 3841). The conclusion of this study is that there is a relationship between knowledge and attitudes of children towards dental health and the incidence of dental disease. It is hoped that the fifth grade students of SD Inpres Tangalla will improve their dental health by getting used to a healthy lifestyle
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN GIGI PADA ANAK USIA DINI DALAM MENDUKUNG PROGRAM INDONESIA BEBAS KARIES 2030 Tri Novianty Mansyur; Dewi Hikmah Marisda; Dewi Purnama Windasari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.9991

Abstract

Abstrak: Karies dimulai sejak anak berusia dini, karena anak mulai berinteraksi dengan lingkungan makanan dan pada dasarnya anak memiliki minat pada makanan kariogenik dan dampaknya menambah masalah pada gigi. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada anak usia dini cara menyikat gigi yang baik dan benar. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak usia dini untuk menjaga oral hygiene dan meningkatkan kualitas hidup anak. Kegiatan ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Maccini Tengah Kota Makassar Sulawesi Selatan pada tanggal 21 Januari 2022. Adapun jumlah peserta didik yang terlibat adalah 22 orang peserta didik, dua orang guru TK, dan kepala sekolah. Penyuluhan ini dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi menggunakan media dental model. Tahapan awal kegiatan yaitu observasi gambaran perilaku hidup besih dari peserta didik yang dinilai berada pada kategori cukup, kemudian penentuan jadwal dan persiapan perlengkapan yang dibutuhkan; tahap pelaksanaan yaitu penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar; tahap evaluasi yaitu melakukan tindakan umpan balik dan praktik menyikat gigi secara mandiri dan mahasiswa bertindak sebagai fasilitator. Hasil dari penyuluhan ini, peserta didik TK Aisyiyah Maccini Tengah mampu melaksanakan praktik menyikat gigi dengan baik dan benar serta menyikat pada area lidah secara mandiri, dengan persentasi sebelum penyuluhan sekitar 40% dan setelah penyuluhan sekitar 87% yang dilihat dari jumlah anak yang menjawab pertanyaan pemahaman Kesehatan gigi dan survei keterampilan menyikat gigi.Abstract: Cariers starts at an early age, because children begin to interact with the food environment and basically children have an interest in cariogenic foods and their effects add to dental problems. The purpose of this activity is to provide education to early childhood how to brush their teeth properly and correctly. This is carried out to improve the knowledge and skills of early childhood to maintain oral hygiene and improve the quality of life of children. This activity was carried out at Aisyiyah Maccini Kindergarten, Makassar City, South Sulawesi on January 21, 2022. The number of students involved were 22 students, two kindergarten teachers, and the school principal. This counseling was carried out using lecture and demonstration methods using dental model media. The initial stages of the activity are observing the description of clean living behavior of students who are considered to be in the sufficient category, then determining the schedule and preparing the required equipment; implementation stage, namely counseling on how to brush teeth properly and correctly; the evaluation stage is to carry out feedback actions and practice brushing teeth independently and students act as facilitators. The results of this counseling, Aisyiyah Maccini Tengah Kindergarten students were able to carry out and correct brushing practices and brush the tongue area independently, with a percentage before counseling around 40% and after counseling around 87% which was seen from the number of children who answered understanding questions. Dental health and tooth brushing skills survey. 
Peningkatan Minat Masyarakat melakukan Imunisasi pada Anak melalui Program “Ojek Posyandu” Nurfitri Nurfitri; Dewi Purnama Windasari; Sri Lestari; Najihah Najihah
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 3 NOMOR 1 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i1.3175

Abstract

Imunisasi adalah salah satu kemajuan terbesar dalam kesehatan dan pembangunan global. Untuk pertama kalinya dalam tiga dekade program imunisasi mengalami kemunduran akibat gangguan pandemi, konflik, pengungsian, dan meningkatnya informasi yang salah tentang vaksin. Akibatnya, sekitar 25 juta anak tidak vaksin sehingga berisiko mengalami campak dan polio. Akses terhadap fasilitas kesehatan dengan situasi dan kondisi geografis merupakan tantangan yang cukup besar didalam pemberian pelayanan immunisasi secara merata di seluruh Indonesia. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan minat masyarakat mengikuti dan mensukseskan program imunisasi pada anak. Metode yang digunakan yaitu memfasilitasi transportasi dari rumah ke posyandu dan dari posyandu kembali ke rumah. Hasil kegiatan yaitu Ojek posyandu dilakukan dengan menggunakan 3 unit sepeda motor. Penjemputan dan pengantaran dilakukan pada ibu dan anak yang mengikuti program imunisasi dan tidak memiliki kendaraan pribadi, serta layanan ini diberikan secara gratis. Dengan adanya kegiatan ini masyarakat merasa senang dan merasa terbantu akan program ini, serta mengharapkan program ini terus berlanjut. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan minat dan semangat masyarakat dalam mensukseskkan program imunisasi pada anak
FAKTOR RISIKO KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT TK. II PELAMONIA TAHUN 2014 Dewi Purnama Windasari
Jurnal Mitrasehat Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v6i1.167

Abstract

Kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia pada kaum hawa dari seluruh penyakit kanker yang ada. Kanker serviks di Asia Tenggara masih cukup besar. Setiap tahunnya terdeteksi lebih dari 15.000 kasus di Indonesia dan kira-kira sebanyak 8000 kasus diantaranya berakhir dengan kematian. Pada tahun 2014, terdapat 39 kasus yang baru ditemukan pada penderita di Rumah Sakit Tk. II Pelamonia. Tujuan penelitian untuk mengetahui besar risiko umur, paritas, usia saat menikah dan pendidikan terhadap kejadian kanker serviks. Jenis penelitian adalah Case Control Study, dilaksanakan di Rumah Sakit Tk. II Pelamonia mulai tanggal 27 April sampai 03 Mei 2015. Sampel sebanyak 117 orang terdiri dari 39 kasus dan 78 kontrol. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dari ruang rekam medik. Data dianalisis dengan uji Odds Ratio dengan tingkat kepercayaan 95%, selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel silang antara variabel independen dan dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks (OR=3,080), paritas merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks (OR=2,857), usia saat menikah merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks (OR=2,790), dan pendidikan merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks (OR=2,994) Kesimpulan penelitian adalah umur, paritas, usia saat menikah dan pendidikan merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks. Disarankan agar sejak usia muda wanita menghindari penyebab kanker serviks, memiliki anak < 3, menikah di usia > 20 tahun dan meningkatkan pendidikannya sampai > SLTA.
Gambaran Suport Orang Tua pada Anak Terkena Leukimia di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia dan Rumah Harapan Indonesia Dewi Purnama Windasari; Esse Puji Pawenrusi; Iskandar Zulkarnaen; Neli Maesak
Jurnal Keperawatan Vol 14 No S1 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.448 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v14iS1.31

Abstract

Leukemia merupakan salah satu jenis penyakit kanker darah yang angka kejadiannya yang sangat tinggi maka salah satu yang hais di perhatikan suport orang tua sebagai pemberi semangat dalam menjalani proses perawatan. Tujuan untuk mengetahui Suport Orang Tua di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia tahun dan Rumah Harapan Indonesia 2019. Jenis penelitian deskriptif observasional dengan jumlah populasi 40 orang tua anak leukemia. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 responden di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia dan Rumah Harapan Indonesia. Pengumpulan data responden dengan melakukan wawancara langsung dan menbagikan kuesioner kepada responden hasilnya yang memberi suport pada anak terkena leukemia di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia dan Rumah Harapan Indonesia, telah memberikan suport sebanyak 32 orang (100,0%). Orang tua pada anak terkena leukemia di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia telah memberikan Suport orang tua sebanyak 20 orang (100,0%). Orang tua pada anak terkena leukemia di Rumah Harapan Indonesia Makassar memberikan suport 12 orang (100,0%).
An Overview of Parents' Stress Levels when Accompanying Online Learning for Students Dewi Purnama Windasari; Muh. Sahlan Zamaa; Iskandar Zulkarnaen; Hardiansyah Hardiansyah
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.47 KB)

Abstract

More than 800 million students in the world are learning at home as a result of the covid-19 pandemic. The transition of face-to-face learning to Study From Home (SFH) makes the role of parents very influential in supporting children's success in undergoing online learning systems. Such critical conditions make parents overwhelmed in balancing the role of being a teacher for children at home and also the demands of being a parent which ultimately triggers stress. This study intends to find out an overview of the stress level of parents of elementary school students in online learning in Batua Raya Village, Makassar City. This research is a descriptive study. The population in this study was parents who had elementary school children who carried out online learning as many as 375 students with a total sample of 67 people with a sampling technique in this study was purposive sampling This research used a questionnaire as an instrument for collecting research data. The results of this study found that respondents who had moderate stress totaled 22 people (32.8%) and respondents who had mild stress totaled 45 people (67.2%). The conclusion from the study, that respondents in this study experienced more mild stress. It is recommended that respondents can make interventions related to controlling the stress experienced.