Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

DESIGN OF WALKING ASSISTIVE DEVICE FOR CHILDREN WITH CEREBRAL PALSY, VESTMILES Budiarti, Agnes; Yuamita, Ferida; Miranda, Suci
Jurnal Internasional Teknik, Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 1 No 2 (2019): International Journal of Engineering, Technology and Natural Sciences
Publisher : University Of Technology Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.298 KB) | DOI: 10.051018/ijets.v1i2.45

Abstract

Celebral Palsy (CP) is a disorder of muscle control which results from some damage to part of the brain. Children with cerebral palsy can have problems such as muscle weakness, awkardness, slowness, shakiness, and difficulty with balance. In severe cerebral palsy, the child may have many difficulties in performing everyday tasks and movements.  However, a proper treatment often brings an improvement, though not a cure. In terms of independent mobility particularly walking and standing, this study aims to design a walking assistive device called Vestmiles. The product design includes four parts: a belt, vest, sandals for parents, and sandals for children with the length and height successively: 47.3 cm and a 23 cm; 39.3 cm and 59 cm; 26.9 cm and 9.9 cm (parents? size of slippers); 23.9 cm and 6 cm (children?s size of slippers). To design the product, it is used the measurement gained from 3 Celebral Palsy children. This work is not only to support physiotherapy program, but also increasing relationship between children and parents. Vestmiles is a user friendly, lightweight, adaptable, efficient and cost effective device.
PERBANDINGAN PENENTUAN WAKTU BAKU MENGGUNAKAN METODE TIME STUDY DAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) Miranda, Suci; Tripiawan, Wawan
Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.394 KB) | DOI: 10.30656/jsmi.v3i1.1418

Abstract

Increased technological developments encourage companies or industries to be able to increase their productivity. Increased productivity can do with improvements in each process carried out following the standard time set to complete an activity. This study aims to compare the usual time in the production process of MP YST Revo at a metal casting company using the time study method and the Critical Path Method (CPM) approach. Both methods process the same information for the duration of each recorded activity and allowance. The time study calculates the standard time of the production process by considering allowances, while the CPM uses completion time and final coefficient where the sum of the duration of each activity entering the critical path becomes completion time. Based on four observations, the average of the 30-minute allowance obtained, and the average observed time is 450.05 minutes, and the CPM gives a faster completion time of 341.4 minutes. The standard time to use CPM offers a difference of about 2 hours faster than a time study.
Perbandingan Penentuan Waktu Baku Menggunakan Metode Time Study dan Critical Path Method (CPM) Suci Miranda; Wawan Tripiawan
Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.394 KB) | DOI: 10.30656/jsmi.v3i1.1418

Abstract

Increased technological developments encourage companies or industries to be able to increase their productivity. Increased productivity can do with improvements in each process carried out following the standard time set to complete an activity. This study aims to compare the usual time in the production process of MP YST Revo at a metal casting company using the time study method and the Critical Path Method (CPM) approach. Both methods process the same information for the duration of each recorded activity and allowance. The time study calculates the standard time of the production process by considering allowances, while the CPM uses completion time and final coefficient where the sum of the duration of each activity entering the critical path becomes completion time. Based on four observations, the average of the 30-minute allowance obtained, and the average observed time is 450.05 minutes, and the CPM gives a faster completion time of 341.4 minutes. The standard time to use CPM offers a difference of about 2 hours faster than a time study.
THE DETERMINATION OF VEGETABLE PRICING IN THE SUPERMARKET IN YOGYAKARTA Suci Miranda; Nur Aini Masruroh
Teknoin Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol22.iss2.art4

Abstract

Penelitian ini menjelaskan faktor - faktor yang mempengaruhi penentuan harga sayuran di supermarket di Yogyakarta. Diketahui bahwa harga sayuran di supermarket merupakan penjumlahan dari harga sayuran supplier dan mark up dari harga supplier tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga supplier merupakan salah satu variabel yang berpengaruh secara langsung terhadap harga sayuran di supermarket. Faktor - faktor yang mempengaruhi besaran mark up merupakan data kualitatifberdasarkan hasil wawancara dengan supplier dan survery di supermarket: segmentasi konsumen, pengaruh harga pasar, pengaruh harga impor, dan packaging. Hasil PCA memberikan  informasi variabel penting  terhadap besaran mark up harga sayuran  yaitu Pengaruh Harga Pasar, Pengaruh Harga Impor, dan Packaging. Ketiga variabel ini berkorelasi tinggi baik terhadap mark up maupun harga sayuran di supermarket. Segmentasi Pasar tidak berkorelasi secara signifikan terhadap besaran mark up dan harga sayuran di supermarket. Terakhir, dengan menggunakan Partial Least Squares (PLS) dibangun model matematis penentuan harga sayuran di supermarket. Model 1 dengan 25 data dan Model 2 dengan 14 data sayuran. Y sebagai mark up, dan X adalah variabel Segmentasi Konsumen, Pengaruh Harga Pasar, Pengaruh Harga Impor, dan Packaging. Diberikan contoh perhitungan harga sayuran di supermarket menggunakan model yang dibangun.
PENANGANAN PELECEHAN SEKSUAL OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK PENGENDALIAAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DI KOTA BANDA ACEH PERIODE 2016-2019 suci miranda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banda Aceh merupakan salah satu kota di Provinsi Aceh yang tingkat pelecehanseksual terhadap anaknya masih tergolong tinggi. Sesuai dengan Peraturan Presiden RepublikIndonesia Nomor 65 Tahun 2005, Pasal 4 yang menyatakan bahwa Dinas PemberdayaanPerempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana(DP3AP2KB) selaku lembaga daerah memiliki tanggung jawab untuk melakukan pencegahandan penanggulangan serta penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dananak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan penanganan pelecehanseksual yang dilakukan oleh DP3AP2KB di Kota Banda Aceh khususnya terhadap anak dilingkungan keluarga, dan hambatan serta solusi DP3AP2KB dalam penanganan pelecehanseksual. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif.Penelitian ini menggunakan teori kewenangan, keluarga, kekerasan dalam rumah tangga, danpelecehan seksual terhadap anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan pelecehanseksual yang dilakukan oleh DP3AP2KB masih belum berjalan dengan maksimal, hal initerlihat dari rekapitulasi data yang dikeluarkan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak (PPPA) Aceh yang menunjukkan bahwa kota Banda Aceh menempatiposisi pertama sebagai daerah dengan jumlah kasus pelecehan seksual terbanyak dari tahun2016-2019. Adapun hal ini bisa terjadi dikarenakan proses pelayanan terhadap korbanpelecehan seksual memakan waktu yang cukup lama dan tidak berjalan dengan efektif,kemudian kurangnya tenaga ahli (konselor) yang membuat proses pendampingan korbanberjalan tidak optimal, serta pihak kantor yang belum mampu menjangkau masyarakat secara menyeluruh dalam hal mengedukasi terkait penanganan pelecehan seksual. Adapun hambatanDP3AP2KB dalam proses penanganan pelecehan seksual yaitu, masih rendahnya tingkatkesadaran masyarakat kota Banda Aceh terkait penanganan kasus pelecehan seksual, sertalintas sektor yang berjalan kurang maksimal. Adapun solusi untuk mengatasi hambatantersebut yaitu DP3AP2KB memberikan sosialisasi, talkshow di media, dan bekerjasamadengan berbagai pihak. Kedua, dari segi lintas sektor diadakan pertemuan-pertemuankordinasi dengan semua pihak lintas sektorat terkait. Diharapkan kepada DP3AP2KB untukterus memaksimalkan kinerjanya serta diharapkan peran masyarakat dan keluarga mampuikut bekerjasama dalam hal melaksanakan penanganan pelecehan seksual. Karena padadasarnya tanggung jawab ini bukan hanya dilaksanakan oleh dinas terkait namun jugamasyarakat itu sendiri.
Peningkatan Produktivitas Melalui Penerapan 5S di IKM Kulit di Sleman, Yogyakarta Suci Miranda; Elisa Kusrini
Journal of Appropriate Technology for Community Services Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jattec.vol2.iss2.art6

Abstract

Small and Medium Enterprise (SME) called MARS Genuine Leather is one of the SMEs under the guidance of the Department of Industry and Trade (Disperindag) in the Sleman region, Yogyakarta. In 2018, MARS and 10 other SMEs in Sleman and Bantul Regency have involved in research with the Department of Industrial Engineering at the Islamic University of Indonesia regarding supply chain performance analysis using the Supply Chain Operation Reference (SCOR) Model. The results showed that MARS had the lowest supply chain value among the 5 SMEs in the Sleman region. Continuing the results of the research, improvements were made through Community Service activities regarding the implementation of 5S in MARS. the Department of Industry and Trade (Disperindag) of Sleman has provided several pieces of training on the implementation of 5S for SME owners. However, this training has not been applied directly to each IKM. Therefore, this service activity aims to provide hands-on training on the implementation of 5S at IKM MARS as well as one of the improvements that can be made to the results of previous supply chain performance analysis research. The results of this service are in the form of direct training guidance at IKM, videos of the first 3S implementation (Seiri, Seiso, Seiton), and a checklist form that can be used by IKM as an internal audit. The 5S knowledge and skills that have been applied in MARS are expected to help the enterprise to reduce waste as well as increase productivity in the future.
Penerapan strategi “Open Problem Learning” melalui pengerjaan Mini Plan Project Management (MPMP) bekerjasama dengan Project Management Institute Indonesia Chapter (PMIIC) Suci Miranda; Vembri Noor Helia
Refleksi Pembelajaran Inovatif Vol. 1 No. 2 (2019): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/rpi.vol1.iss2.art6

Abstract

Mata kuliah Manajemen Proyek merupakan mata kuliah wajib dengan bobot 2 kredit yang diberikan di semester 6 (enam). Tujuan hibah ini adalah demi mendukung ketercapaian CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah) yang telah ditetapkan sebagai standar kemampuan mahasiswa setelah mengikuti mata kuliah Manajemen Proyek. Terdapat 3 (tiga) CPMK: (1) Mahasiswa dapat menyusun sebuah proposal proyek sesuai dengan standar keproyekan, (2) Mahasiswa dapat mempresentasikan sebuah proposal proyek sesuai dengan standar keproyekan, dan (3) Mahasiswa dapat menjalankan perangkat lunak dalam menyusun proposal proyek sesuai dengan standar keproyekan. Untuk CPMK 1, kemampuan menyusun proposal sesuai dengan standar keproyekan didesain dengan memperbaharui materi pembelajaran yang merujuk kepada Project Management Book of Knowledge (PMBOK) menjadi pedoman utama dimana PMBOK dikeluarkan oleh PMI (Project Management Institute) sebagai salah satu organisasi Project Management terbesar di dunia yang berpusat di Amerika. Desain tugas besar Mini Plan Project Management (MPMP) berdasarkan tema yang telah ditentukan yang dapat mengasah kemampuan mendesain komponen, sistem dan/atau proses untuk memenuhi kebutuhan yang diharapkan di dalam batasan-batasan realistis, misalnya hukum, ekonomi, lingkungan, sosial, politik, kesehatan dan keselamatan, keberlanjutan sesuai dengan salah satu Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Tugas besar ini mengikuti konsep Project Management Challenge (PMC) yang telah diadakan oleh Project Management Institute Indonesia Chapter (PMIIC) sejak tahun 2013. Kemampuan menggunanakan perangkat lunak akan dievaluasi menggunakan video pengerjaan tugas besar menggunakan Ms. Project 2016. Software ini merupakan salah satu perangkat lunak yang digunakan di dunia proyek sehingga mahasiswa akan memiliki pengetahuan dan pengalaman menggunakan software untuk penjadwalan seperti mengitung Completion Time. Pada akhirnya, melalui serangkaian kegiatan baik teori dan praktik yang disajikan dari berbagai sumber dapat menambah pengetahuan tentang mata kuliah ini, sekaligus meningkatkan minat mahasiswa dalam mempelajari dan mendalami Manajemen Proyek.
Estimasi Angka Ketidakpastian Asal Kalibrasi Instrumen Terhadap Pengujian Kualitas CPO Tri Esti Purbaningtias, M.Si.; Bayu Wiyantoko; Rudy Syahputra; Yorfan Ruwindya; Suci Miranda; Rofi'atun Nashriyah; Bagoes Wibowo
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 5 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol5.iss2.art9

Abstract

Telah dilakukan kajian pengaruh kalibrasi peralatan pengujian moisture and impurities (M&I) dan deterioration of bleachability index (DOBI) pada crude palm oil (CPO). Kalibrasi berfokus pada neraca analitik dan spektrofotometer UV-Visibel sebagai bagian persyaratan dari sertifikasi Laboratorium Pengujian ISO/IEC 17025:2017. Penilaian kondisi neraca analitik berpedoman pada dua acuan yaitu Organisation Internationale De Métrologie Légale (OIML R 111-1 Edition 2004) dan The United States Pharmacopeial Convention (USP-41). Hasil kalibrasi neraca analitik Ohaus PA224 menggunakan anak timbangan kelas E2 (20-200 g) yang menghasilkan nilai koreksi kurang dari 0,1% dan sesuai persyaratan USP-41. Hasil kalibrasi neraca terhadap perhitungan ketidakpastian pengukuran moisture sangat kecil yaitu 0,0031% dan 0,0032% serta pengukuran impurities sebesar 0,00991% dan 0,01039%. Sementara kalibrasi spektrofotometer UV-Visibel didasarkan pada The United States Pharmacopeial Convention (USP-40) bagian 857 terkait Ultraviolet-Visible Spectroscopy menggunakanan bahan acuan tipe NIST neutral density standards. Hasil kalibrasi dengan nilai ketidakpastian (U95), k =2 untuk semua filter dan panjang gelombang sebesar 0,005-0,008 yang memiliki rata-rata sebesar 0,00545 yang memenuhi persyaratan absorbansi tidak melebihi ± 0,008. Hasil kalibrasi spektrofotometer UV-Visibel memberikan persentase nilai ketidakpastian analisis DOBI pada sampel CPO sebesar 2,3% untuk kedua sampel dimana hasil evaluasi ketidakpastian menunjukkan pengujian DOBI pada sampel CPO adalah baik karena memiliki nilai persentase ketidakpastian kurang dari 10%.