Sitti Aida Adha Taridala
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Application of Appropriate Technology in Integrated Coconut Processing in Lambangi Village, South Konawe, through Regional Partnership Program Ansharullah ansharullah; Muhammad Natsir; Sitti Aida Adha Taridala; Abdul Kasim; Sriyana Herman; Sri Damayanti
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1076.788 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v2i2.38

Abstract

Kelapa merupakan komoditas andalan masyarakat di Desa Lambangi, Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Namun, potensi komoditas ini belum memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat. Di sisi lain, dengan penerapan teknologi pengolahan kelapa secara terpadu dapat dihasilkan berbagai produk yang memiliki nilai tambah dari sisi ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, seperti VCO, nata de coco, asap cair, dan produk kerajinan kreatif berbasis kelapa. Oleh karena itu, Program Kemitraan Wilayah (PKW) ini bertujuan untuk mengadvokasi pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk mewujudkan potensi ekonomi tersebut, melalui penerapan teknologi yang terintegrasi dan tepat guna. Program ini dilaksanakan dengan model peningkatan kapasitas wirausaha, alih teknologi, dan penerapan teknologi tepat guna. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan dari pemerintah dan masyarakat dalam hal pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan komoditas kelapa ini. Nilai tambah ekonomi dari komoditas ini, termasuk potensi ketersediaan lapangan kerja dari komoditas ini juga meningkat signifikan. Dampak positif dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran Pemerintah Daerah, dan karenanya telah memberikan dukungan keuangan formal melalui perencanaan dan penganggaran dalam program-program mereka. Dampak positif yang diharapkan adalah mengubah kondisi Desa Lambangi menjadi desa yang mandiri secara ekonomi, sesuai dengan arahan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional.
Optimalisasi Persediaan Beras Pada Tingkat Distributor di Kota Bau-Bau Optimization ofRice Supply at DistributorLevel in The City of Bau-Bau Antasalam Ajo; Marsuki Iswandi; Sitti Aida Adha Taridala
JURNAL PANGAN Vol. 21 No. 2 (2012): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v21i2.111

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis optimalisasi persediaan beras pada tingkat distributor di Kota Bau-Bau, menggunakan data tahun 2010 sebagai acuan perencanaan persediaan pada tahun-tahun berikutnya. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif untuk melihat upaya-upaya yang dilakukan distributor. Model EOQ digunakan untuk menentukan jumlah dan saat  pemesanan yang tepat agar total biaya minimal. Model perputaran persediaan digunakan untuk menganalisis lama modal tersimpan dalam persediaan, dan model regresi non-linier sederhana diterapkan untuk melakukan peramalan penjualan. Kesimpulan penelitian adalah: (i) upaya-upaya distributor dalam mengeloia persediaan beras adalah pemesanan sebelum stok habis, pembayaran ke supplier setelah beras tiba, dan selalu jujur dan saling percaya; (ii) jumlah pemesanan distributor rata-rata adalah 304,18 ton, ketika persediaan rata-rata adalah sebanyak 9,34 ton, dan biaya total minimal rata-rata adalah Rp 9.869.222; (iii) perputaran persediaan beras minimal 6kali setahun; dan (iv) peramalan penjualan distributor bulanan untuk Januari hingga Juni tahun 2011 rata-rata sebanyak 56,38 ton, dan jumlah pemesanan periode dua bulanan rata-rata sebesar 112,69 ton.This study isaimed at analyzing the optimization ofrice provision at distributor level in Bau-BauMunicipality using the 2010 data as a basis for planning the provision in the following years. This is an explanatory study in which the data are gathered through a survey method. The population ofthe study is 8 rice distributors. The data are analyzed using a descriptive method to identify some endeavors done by the distributors. The EOQ model is used to determine the number and time of fixed orders to minimize costs. The model ofprovision rolling is usedto analyze the time length for the capital put in stock and the simple nonlinear regression is used to predict the selling based on the data ofmonthly selling in 2010. This study shows the following findings. First, the efforts made by rice distributors are able to optimize the rice provision although some improvement is still needed. These include orders that should be placed before stock off, payment that ismade right after delivery and honesty and trustworthy that is encouraged to build among suppliers and distributors. Second, the total maximum order for each distributor ranges from 153.63 to 532.68, averaging of304.18tons ofrice. This maximum order ismade when stocks reach about 4.45 up to 21.78 tons, averaging of9.34tons. The total minimum costvaries about Rp 4,893,690, up to Rp 17,894,090, averaging ofRp 9,869,222. Third, the rolling ofrice provision is atminimum of6 times per year. Fourth, the distributor estimate is in the average of56.38tons for the monthly selling between January and June 2010. The selling estimate by each distributoris in the average of56.38tons. The total order for each two months ranges from 111.01 up to 114.31 averaging of 112.69 tons,