Widya Maya Ningrum
Universitas Galuh

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

GAMBARAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DIGITAL PADA PERSALINAN OLEH BIDAN DESA Widya Maya Ningrum; Siti Nuraeni Agustin
Journal of Midwifery and Public Health Vol 3, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v3i2.6828

Abstract

Kepatuhan dalam penggunaan partograf di Puskesmas Sodonghilir masih rendah, Untuk meningkatkan motivasi bidan dalam pengisian partograf, bidan koodinator Puskesmas Sodonghilir sebagai penanggungjawab KIA di wilayah tersebut mewajibkan bidan menggunakan partograf Digital dalam pemantauan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan gambaran efektivitas penggunaan Partograf Digital oleh bidan desa di Puskesmas Sodonghilir. Metode penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian ini adalah Total Sampling, yaitu seluruh bidan desa yang ada di kecamatan Sodonghilir sejumlah 12 bidan. Distribusi Frekuensi Penggunaan Partograf Digital Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sodonghilir kategori baik sebanyak 6 orang (50%). Diharapkan bidan meningkatkan motifvasi penggunaan partograf digital saat pemantauan persalinan.Compliance with the use of partographs at the Sodonghilir Health Center is still low. To increase the motivation of midwives in filling out partographs, the coordinating midwife of the Sodonghilir Health Center as the person in charge of MCH in the area requires midwives to use digital partographs in monitoring deliveries. This study aims to describe the effectiveness of using Digital Partographs by village midwives at the Sodonghilir Health Center. This research method is descriptive. The sample of this research is Total Sampling, namely all village midwives in Sodonghilir sub-district with a total of 12 midwives.Distribution of Frequency of Use of Digital Partographs by Midwives in the Working Area of Sodonghilir Health Center in good category as many as 6 people (50%). It is hoped that midwives will increase their motivation to use digital partographs during labor monitoring.
PERSALINAN PADA IBU DENGAN RIWAYAT KEKURANGAN ENERGI KRONIS Widya Maya Ningrum; Erni Puspitasari
Journal of Midwifery and Public Health Vol 2, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v2i2.6878

Abstract

Ibu hamil yang mengalami KEK akan mengalami kekurangan gizi, tubuh mudah lelah, pucat, lemas, dan mengalami kesulitan salah satunya dalam proses persalinan. Pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi.Puskesmas Sadananya data ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 70 orang (9,49%) dan berlanjut ke penyulit lainnya yaitu mengalami Abortus 5 0rang (3,5%), BBLR 9 bayi (6,3%)Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan riwayat KEK pada masa kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sadananya Kabupaten Ciamis Tahun 2019 sebanyak 70, Teknik pengambilan sempel mengunakan Simple Random Sampling. Analisa dalam penelitian ini adalah Univariat. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 3 oang mengalami persalinan sebelum waktunya (4,3%), 1 orang mengalami perdarahan paska salin disebebkan atonia uteri (1,4%), dan 8 orang proses persalinan dengan Operasi (SC) (11,4%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ibu hamil dengan riwayat KEK mengalami penyulit persalinan, meskipun secara jumlah tidak terlalu signifikan, namun hal ini tentunya tetap harus menjadi perhatian khususnya bagaimana bisa mencegah ibu hamil untuk tidak mengalami anemia, dan apabila sudah terjadi sebagai seorang bidan tentunya harus dapat mendeteksi penyulit yang akan terjadi denganmelakukan penapisan awal persalinan.Pregnant women who experience KEK will experience malnutrition, body easily tired, pale, weak, and experience difficulties, one of which is in the delivery process. The effect of KEK on the labor process can result in difficult and prolonged labor, preterm labor, bleeding after delivery, and delivery by surgery. Puskesmas Sadananya data on pregnant women who experience KEK as many as 70 people (9.49%) and continue to other complications, namely experiencing 5 0rang abortion (3.5%), LBW 9 babies (6.3%). This type of research is a descriptive study. The population in this study were all 70 women who gave birth with a history of KEK during pregnancy in the Work Area of the Sadananya Health Center, Ciamis Regency in 2019, the sampling technique used was Simple Random Sampling. The analysis in this research is Univariate. The results showed as many as 3 people experienced premature labor (4.3%), 1 person experienced post-saline bleeding due to uterine atony (1.4%), and 8 people went into labor by surgery (11.4%). The conclusion of this study is that pregnant women with a history of KEK experience difficulty in childbirth, although the numbers are not too significant, this of course still has to be a concern, especially how to prevent pregnant women from experiencing anemia, and if it has occurred as a midwife, of course they must be able to detecting impending complications by performing an early screening of labor.
LITERATUR REVIEW: CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) PADA KEHAMILAN Kurniati Devi Purnamasari; Widya Maya Ningrum; Siti Fatimah; Yudita Ingga Hindiarti
Journal of Health Science and Physiotherapy Vol 4 No 1 (2022): Journal of Health Science and Physiotherapy
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Hajar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35893/jhsp.v4i1.79

Abstract

Pandemi global SARS-CoV-2, penyebab penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19), telah dikaitkan dengan hasil penelitian pada beberapa populasi pasien, termasuk ibu hamil yang memiliki kecenderungan morbiditas kronis yang buruk. Sebagian besar laporan awal, menyatakan bahwa wanita hamil tidak lebih parah terpengaruh oleh Covid-19 daripada populasi pada umumnya, namun hal ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan penularan virus secara vertikal dari ibu ke janin. Namun, penelitian variasi potensial dalam tingkat keparahan penyakit antara Negara saat ini sangat dibutuhkan, untuk menentukan apakah ibu hamil dengan COVID-19 memiliki kecenderungan mengalami kasus pneumonia berat. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau literatur penelitian yang diterbitkan berkaitan dengan Covid-19 pada kehamilan. Pencarian artikel jurnal dilakukan secara elektronik dengan menggunakan beberapa database, yaitu: database PubMed, Scopus, Embase, Science Direct dan Google Scholar dari bulan Mei sampai Juli 2020. Keyword yang digunakan adalah “Covid-19”, “Covid-19 in pregnancy”, “Covid-19 Pada Kehamilan”; sehingga didapatkan 6 artikel untuk di-review. COVID-19 pada ibu hamil dapat menyebabkan gawat janin, keguguran, gangguan pernapasan, dan kelahiran prematur tetapi tidak menginfeksi bayi baru lahir. Belum ada laporan penularan vertikal dalam kehamilan, dan telah ditemukan bahwa gejala klinis COVID-19 pada wanita hamil tidak berbeda dengan wanita yang tidak hamil.
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SADANANYA TAHUN 2020 Elsa Swandini; Widya Maya Ningrum
Journal of Midwifery and Public Health Vol 2, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v2i2.6873

Abstract

Masalah Gizi yang ada di Indonesia yang belum teratasi adalah Stunting (pendek), wasting (Kurus), Overweight (gizi lebih/Obesitas) dan KEK (Kurang Energi Kronis). Angka Kejadian KEK di Kabupaten Ciamis Ibu Hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebanyak 2.083 (9,25%) dengan jumlah ibu hamil di Kabupaten Ciamis sebanyak 22.513 orang (dinas kesehatan kabupaten ciamis, 2019). ibu hamil yang menderita KEK sebanyak 70 orang (9,49%), angka ini menempati urutan kedua setelah anemia. Meskipun di urutan kedua tetapi ibu hamil dengan KEK ini berlanjut ke penyulit yaitu anemia, BBLR dan Abortus. Mengetahui Gambaran Karakteristik Umur,Pekerjaan, Pendidikan dan Paritas Ibu Hamil yang Menderita Kekurangan Energi Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Sadananya tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif , jenis data yang digunakan adalah data sekunder, populasi dalam penelitian sebanyak 70 ibu hamil KEK dan sampel yang digunakan menggunakan total sampling, instrumen penelitian yang dgunakan berupa lembar checklist, data yang dikumpulkan dianalisis secara univariat dan diolah menggunakan SPSS 16.0. Hasil dari penelitian karakteristik umur ibu hamil KEK sebagian besar terjadi pada umur beresiko (<20 tahun atau >35 tahun) sebanyak 39 ibu hamil (55.7%), karakteristik pekerjaan ibu hamil KEK terjadi pada ibu tidak bekerja sebanyak 47 orang (67.1%), karakteristik pendidikan ibu hamil KEK pada ibu berpendikan dasar sebanyak 57 orang (81,4%), karakteristik paritas ibu hamil yang mengalami KEK terjadi pada ibu hamil primipara sebanyak 37 ibu hamil (52,9%).Karakteristik umur beresiko, status pekerjaaan ibu tidak bekerja, berpendidikan dasar dan Kekurangan Energi Kronis terjadi pada primipara. Dengan adanya hasil penelitian ini dpaat dijadikan sebagai bahan acuan untuk petugas kesehatan khususnya bidan sebagai orang terdekat dengan wanita dalam memberikan pelayanan serta memberikan edukasi kepada ibu hamil guna mencegah, menekan serta mengatasi kejadian KEK dan mencegah terjadinya komplikasi yang ditimbulkan dari KEK.The unresolved nutritional problems that exist in Indonesia are stunting (short), wasting (thin), overweight (over nutrition / obesity) and chronic energy deficiency (CED). The incidence rate of pregnant women with CED in Ciamis Regency was 2,083 (9.25%) from the total of 22,513 pregnant women (Ciamis District Health Office, 2019). This rate is ranked as the second highest after anemia. Although it is in the second place, pregnant women with CED may be at risk of experiencing complications such as anemia, low birth weight and abortion. The objective of the study is to investigate the characteristics of age, occupation, education and parity of pregnant women who suffer from Chronic Energy Deficiency in the working area of Sadananya community health center in 2020. The study employed a descriptive approach with the type of data used was secondary data. The population in the study was 70 pregnant women with CED and the sample was drawn with the use of total sampling technique. In collecting the data, the study used a checklist sheet and the data collected were analyzed univariately using SPSS 16.0. The results showed that in the characteristic of age, most of the pregnant women with CED precisely 39 people (55.7%) were at the risk age (<20 years or> 35 years); in the characteristic of occupation, the occupational status of pregnant women with CED (47 people or 67.1% ) was not working; in the characteristic of education, the educational level of the pregnant women with CED (57 people or 81.4%) was basic education; and in the last characteristic observed, that is, the parity, the pregnant women (37 people or 52.9%) who experienced CED was primiparous. It can be concluded that the characteristic of the age was at risk; the employment status was not working; the education level was basic education and the parity was primiparous. The results of this study can be used as a reference by health workers, especially midwives, as the closest people providing services and education to pregnant women in order to prevent, suppress and overcome the incidence of CED, and prevent complications arising from CED.
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN RUJUKAN OLEH BIDAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI RUJUKAN EFEKTIF SELAMATKAN IBU DAN KELUARGA (SIRESIK) DI RS SINGAPARNA MEDIKA CITRAUTAMA (SMC) TASIKMALAYA Sinta Komaya; Widya Maya Ningrum
Journal of Midwifery and Public Health Vol 2, No 1 (2020): Mei
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v2i1.6924

Abstract

Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tasikmalaya masih tinggi, data yang diperoleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, kasus kematian ibu tahun 2017 mencapai 120 kasus, kasus kematian bayi mencapai 65 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran studi kasus sistem rujukan dengan menggunakan SIRESIK oleh bidan. Penelitian ini bermanfaat bagi bidan yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan rujukan dengan berstandar pada sitem rujukan. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Subjek studi kasus ini adalah 10 kasus rujukan kemudian data diperoleh menggunakan pedoman wawancara, observasi kemudian dianalisis secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dasar penegakkan diagnosis dalam kasus rujukan oleh bidan yaitu dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium. Lama waktu dari penegakkan diagnosis didasarkan pada diagnosis dan persiapan, obervasi yang dilakukan bidan. Pelaksanaan advice dokter berkisar antara 5-30 menit. Kondisi pasien di tempat rujukan dihitung dari waktu mendapat advice dari dokter sampai ke tempat rujukan berbeda-beda. Sistem dokumentasi rujukan surat rujukan, untuk kasus ibu hamil disertakan dengan SOAP dan pada ibu bersalin ditambah dengan partograf. Kesimpulan dari peneliltian ini bahwa diagnosa ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, bidan melakukan persiapan, obervasi. advice dilakukan antara 5-30 menit. Kondisi pasien di tempat rujukan berbeda-beda. Oleh karena itu, sebaiknya bidan dapat melakukan kasus rujukan sesuai dengan prosedur tetap atau dengan berstandar pada sitem SIRESIK.Maternal and infant mortality rates in Tasikmalaya Regency are still high, data obtained by the Tasikmalaya District Health Office, maternal mortality cases in 2017 reached 120 cases, infant mortality cases reached 65 cases. The purpose of this study was to describe a case study of a referral system using SIRESIK by a midwife. This research is useful for midwives who can be used as a reference in making referrals with standards on the referral system. This research method uses descriptive through case study approach. The subjects of this case study were 10 reference cases, then the data were obtained using interview guidelines, observations were then analyzed in a narrative manner. The results showed that the basis for establishing a diagnosis in a referral case by a midwife was the results of anamnesis, physical examination, and laboratories. The length of time from making a diagnosis is based on the diagnosis and preparation, observations made by the midwife. The implementation of doctor's advice ranges from 5-30 minutes. The condition of the patient at the referral place is calculated from the time he gets advice from the doctor to the different referral places. Referral documentation system for pregnant women is included with SOAP and for women giving birth it is added with a partograph. The conclusion of this research is that the diagnosis is established from the history, physical examination, laboratory, midwife making preparations, observation. advice is done between 5-30 minutes. The patient's condition at the referral site is different. Therefore, midwives should be able to carry out referral cases according to standard procedures or according to the SIRESIK system standard.
GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA IBU DENGAN BAYI LAHIR MATI (STILLBIRTH) DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2017 Annisa Mahardika; Widya Maya Ningrum
Journal of Midwifery and Public Health Vol 2, No 1 (2020): Mei
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v2i1.6925

Abstract

Stillbirth merupakan keadaan bila kematian bayi terjadi sebelum lahir, tetapi setelah kehamilan 20 minggu atau lebih dan kematian bayi tersebut masih di dalam rahim. Data di Kabupaten Tasikmalaya, angka kejadian stillbirth pada 2017 sebanyak 187 kasus (0.61%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko bayi lahir mati (stillbirth) dari faktor ibu dan penyulit kehamilan. Penelitian ini bermanfaat bagi ibu dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi ibu hamil tentang faktor – faktor penyebab bayi baik lahir mati dari faktor ibu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ibu yang mengalami bayi lahir mati sebanyak187 kasus. Kemudian data dikumpulkan menggunakan data skunder diperoleh ari buku KIA dan otopsi verbal kemudian dianalisis secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia ibu yang melahirkan bayi lahir mati (Stillbirth) sebagian besar adalah sesuai 20-35 tahun (68.4%), Paritas ibu yang melahirkan bayi lahir mati (Stillbirth) sebagian besar adalah paritas multipara (72.7%) dan penyulit kehamilan sebagian besar adalah preeklampsia (18.2%), KPD sebanyak 24 orang (12.8%), anemia sebanyak 14 orang (7.5%), serotinus sebanyak 3 orang (1.6%), perdarahan antepartum 6 orang (3.2%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor risiko pada ibu terjadinya stillbirthusia 20-35 tahun, paritas multipara dan penyulit kehamilan preeklampsia. Oleh karena itu sebaiknya bidan melakukan deteksi dini pada ibu hamil beresiko tinggi dan komplikasi yang terjadi pada kehamilan. Selain itu bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang penyulit kehamilan.Stillbirth is a condition when infant mortality occurs before birth, but after 20 weeks of pregnancy or more and the baby's death is still in the womb. Data in Tasikmalaya Regency, the number of stillbirth events in 2017 was 187 cases (0.61%). The purpose of this study was to determine the description of risk factors for stillbirths from maternal factors and complications of pregnancy. This research is useful for mothers can increase insight and knowledge for pregnant women about factors - factors causing good baby stillbirth from mother factor. This research type is quantitative with descriptive method. The population in this study of mothers who have stillborn infants as many as 187 cases. Then data collected using secondary data obtained from KIA book and verbal autopsy then analyzed in narrative. The results showed that the age of mothers who gave birth to stillbirth were mostly 20-35 years old (68.4%), the parity of the mother who delivered the stillbirth was mostly multiparous parity (72.2%) and partial complication of pregnancy (18.2%), KPD counted 24 people (12.8%), anemia as many as 14 people (7.5%), serotonin as many as 3 people (1.6%), antepartum hemorrhage 6 people (3.2%). The conclusions of this study were risk factors in maternal age of stillbirth 20-35 years, multiparous parity and preeclampsia pregnancy complication. Therefore midwives should do early detection in pregnant women at high risk and complications that occur in pregnancy. In addition, midwives can provide health education about pregnancy complications.
PERSALINAN PADA IBU DENGAN RIWAYAT KEKURANGAN ENERGI KRONIS Widya Maya Ningrum; Erni Puspitasari
Journal of Midwifery and Public Health Vol 3, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v3i2.6827

Abstract

Ibu hamil yang mengalami KEK akan mengalami kekurangan gizi, tubuh mudah lelah, pucat, lemas, dan mengalami kesulitan salah satunya dalam proses persalinan. Pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi. Puskesmas Sadananya data ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 70 orang (9,49%) dan berlanjut ke penyulit lainnya yaitu mengalami Abortus 5 0rang (3,5%), BBLR 9 bayi (6,3%). Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan riwayat KEK pada masa kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sadananya Kabupaten Ciamis Tahun 2019 sebanyak 70, Teknik pengambilan sempel mengunakan Simple Random Sampling. Analisa dalam penelitian ini adalah Univariat. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 3 oang mengalami persalinan sebelum waktunya (4,3%), 1 orang mengalami perdarahan paska salin disebebkan atonia uteri (1,4%), dan 8 orang proses persalinan dengan Operasi (SC) (11,4%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ibu hamil dengan riwayat KEK mengalami penyulit persalinan, meskipun secara jumlah tidak terlalu signifikan, namun hal ini tentunya tetap harus menjadi perhatian khususnya bagaimana bisa mencegah ibu hamil untuk tidak mengalami anemia, dan apabila sudah terjadi sebagai seorang bidan tentunya harus dapat mendeteksi penyulit yang akan terjadi denganmelakukan penapisan awal persalinanPregnant women who experience KEK will experience malnutrition, body easily tired, pale, weak, and experience difficulties, one of which is in the delivery process. The effect of KEK on the labor process can result in difficult and prolonged labor, preterm labor, bleeding after delivery, and delivery by surgery. Puskesmas Sadananya data on pregnant women who experience KEK as many as 70 people (9.49%) and continue to other complications, namely experiencing 5 0rang abortion (3.5%), LBW 9 babies (6.3%). This type of research is a descriptive study. The population in this study were all 70 women who gave birth with a history of KEK during pregnancy in the Work Area of the Sadananya Health Center, Ciamis Regency in 2019, the sampling technique used was Simple Random Sampling. The analysis in this research is Univariate.. The results showed as many as 3 people experienced premature labor (4.3%), 1 person experienced post-saline bleeding due to uterine atony (1.4%), and 8 people went into labor by surgery (11.4%). The conclusion of this study is that pregnant women with a history of KEK experience difficulty in childbirth, although the numbers are not too significant, this of course still has to be a concern, especially how to prevent pregnant women from experiencing anemia, and if it has occurred as a midwife, of course they must be able to detecting impending complications by performing an early screening of labor.