Widya Maya Ningrum
Universitas Galuh

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Journal%20of%20Midwifery%20and%20Public%20Health

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI PADA AKSEPTOR KB IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANJALU TAHUN 2020 Widya Maya Ningrum; Karmila Rahmaningrum
Journal of Midwifery and Public Health Vol 3, No 1 (2021): Mei
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v3i1.6784

Abstract

Indonesia sedang menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia. Faktor yang memengaruhi pemilihan kontrasepsi yaitu terdiri dari faktor internal dan factor eksternal. Faktor internal yaitu terdiri dari Pengalaman, takut terhadap efek samping, pengetahuan/pemahaman yang salah tentang IUD. Puskesmas Panjalu Kabupaten Ciamis Tahun 2019 memiliki jumlah peserta KB aktif sebanyak 6,816. dan prosentase pemakaian alat kontrasepsi IUD sebanyak  880 orang (12.9%) angka pemakaian alat kontrasepsi IUD merupakan angka ke-8 tertinggi di Kabupaten Ciamis. Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran dukungan suami pada akseptor KB IUD di wilayah Puskesmas Panjalu Metode: Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif jumlah sampel sebanyak 90 orang. Adapun tehnik sampling yang digunakan adalah cluster ramdom sampling. Diketahui sebagian besar responden tidak mendapatkan dukungan suami berdasarkan informasi sebanyak 53 orang (58,9%). Diketahui sebagian besar responden tidak mendapatkan dukungan emosional dari suami sebanyak sebanyak 59 orang (65,6%). Diketahui sebagian besar responden tidak  mendapatkan dukungan penghargaan Dari suami sebanyak 52 orang (57,8%). Diketahui sebagian besar responden tidak mendapatkan dukungan instrumental dari suami sebanyak 62 orang (68,9%). Dukungan suami diketahui sebagian besar responden tidak mendapatkan dukungan sebanyak 56 orang (62,2%). Saran Bagi bidan dengan masih banyaknya ibu-ibu yang memakai KB hormonal adalah dengan meningkatkan kinerja bidan dalam memberikan koseling, serta bidan diharapkan dapat meningkatkan penyuluhan kepada pasangan usia subur.Indonesia is facing the problem of both number and quality of human resources. Factors that influence the choice of contraception can be devided into internal factors and external factors. The internal factors cover experiences, fear of side effects and misconceptions about the IUD, while one of the external factors is husband's support. Panjalu community health center ( Puskesmas) in Ciamis Regency in 2019 had a total of 6,816 active family planning participants with the percentage of IUD contraceptive users around 880 people (12.9%). The precentage of IUD birth control use is the 8th highest rate in Ciamis Regency. The present study aims to describe the husband's support for IUD acceptors in Panjalu Community Health Center. Study employed descriptive survey approach with a total sample of 90 people. The sampling technique used was cluster random sampling. The results showed that most of the respondents exactly 53 people (58.9%) did not get their husband's support. To be precise, the number of respondents who did not get emotional support from their husbands was 59 people (65.6%); the number of respondents who did not receive appreciation support from their husbands was 52 people (57.8%); and the number of respondents who did not get the instrumental support from their husbands was 62 people (68.9%). It can be concluded that the majority of respondents did not get the support from their husband, around 56 people (62.2%) in number. As there remain many cases of the use of hormonal birth control, it is suggested that the midwives improve their performance in providing counseling especially to the couples with reproductive age.
GAMBARAN PENYEBAB BAYI LAHIR MATI (STILLBIRTH) PADA PROSES PERSALINAN Selly Melasti Putri; Widya Maya Ningrum
Journal of Midwifery and Public Health Vol 1, No 1 (2019): Mei
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.865 KB) | DOI: 10.25157/jmph.v1i1.2003

Abstract

Stillbirth merupakan kematian bayi terjadi sebelum lahir, tetapi setelah kehamilan 20 minggu. Faktor penyebab stillbirth adalah faktor penolong, tempat persalinan dan penyulit persalinan. Data di Kabupaten Tasikmalaya, angka kejadian stillbirth tahun 2016 sebanyak 213 kasus (0.68%), pada 2017 sebanyak 187 kasus (0.6%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penyebab bayi lahir mati (stillbirth) pada proses persalinan di kabupaten Tasikmalaya tahun 2017. Penelitian ini bermanfaat bagi bidan sebagai tolak ukur dalam meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin khususnya pada kasus kejadian lahir mati yang disebabkan karena proses persalinan.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ibu yang mengalami bayi lahir mati sebanyak 187 kasus. Kemudian data dikumpulkan menggunakan data sekunder diperoleh dari buku KIA dan otopsi verbal kemudian dianalisis secara deskriptif berupa tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penolong persalinan pada ibu dengan bayi lahir mati sebagian besar adalah bidan (71.1%), tempat persalinan pada ibu dengan bayi lahir mati sebagian besar di RSU (72.2%) dan Penyulit proses persalinan pada ibu dengan bayi lahir mati sebagian besar adalah letak bokong (10.7 %).Kesimpulan dari penelitian ini adalah kasus stillbirth sebagian besar penolong persalinan adalah bidan, bertempat di rumah sakit dan disebabkan oleh letak sungsang. Oleh karena itu bidan disarankan melakukan upaya sedini mungkin untuk pencegahan komplikasi pada ibu selama kehamilan, persalinan dan pada bayi dan mengoptimal pemberian pelayanan kebidanan seperti penyuluhan kepada ibu hamil pentingnya persalinan oleh nakes di fasilitas kesehatan.Stillbirth is an infant mortality occurring before birth, but after 20 weeks of pregnancy. Factors that cause stillbirth are the auxiliary factors and place of labor and complication of labor. Data in Tasikmalaya regency, the incidence of stillbirth year 2016 as much as 213 cases (0.68%), in 2017 as many as 187 cases (0.6%). The purpose of this study is to know the description of the cause of stillbirth in the birth process in Tasikmalaya district in 2017. This study is useful for midwives as a benchmark in improving the quality of services by providing midwifery care to mothers especially in cases of birth-causing deaths caused because of the labor process. This research type is quantitative with descriptive method. The population in this study of mothers who have stillborn infants as many as 187 cases. Then the data were collected using secondary data obtained from KIA book and verbal autopsy then analyzed descriptive. The results showed that maternity assistants in mothers with stillborn babies were mostly midwives (71.1%), maternal places with stillborn babies mostly in public hospitals (72.2%) and complications of delivery in mothers with stillbirths were mostly breech position (10.7%). The conclusion of this study is the case of stillbirth most of the birth attendants are midwives, housed in the hospital and caused by breech position. Therefore midwives are advised to make early efforts to prevent maternal complications during pregnancy, childbirth and infant and to optimize the provision of midwifery services such as counseling to pregnant women the importance of delivery by health workers in health facilities.
PERTUMBUHAN ANAK UMUR 6-24 BULAN DENGAN RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) Desi Darojatul Kamilah; Widya Maya Ningrum
Journal of Midwifery and Public Health Vol 2, No 1 (2020): Mei
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.128 KB) | DOI: 10.25157/jmph.v2i1.3534

Abstract

PERSALINAN PADA IBU DENGAN RIWAYAT KEKURANGAN ENERGI KRONIS Widya Maya Ningrum; Erni Puspitasari
Journal of Midwifery and Public Health Vol 2, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v2i2.6878

Abstract

Ibu hamil yang mengalami KEK akan mengalami kekurangan gizi, tubuh mudah lelah, pucat, lemas, dan mengalami kesulitan salah satunya dalam proses persalinan. Pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi.Puskesmas Sadananya data ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 70 orang (9,49%) dan berlanjut ke penyulit lainnya yaitu mengalami Abortus 5 0rang (3,5%), BBLR 9 bayi (6,3%)Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan riwayat KEK pada masa kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sadananya Kabupaten Ciamis Tahun 2019 sebanyak 70, Teknik pengambilan sempel mengunakan Simple Random Sampling. Analisa dalam penelitian ini adalah Univariat. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 3 oang mengalami persalinan sebelum waktunya (4,3%), 1 orang mengalami perdarahan paska salin disebebkan atonia uteri (1,4%), dan 8 orang proses persalinan dengan Operasi (SC) (11,4%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ibu hamil dengan riwayat KEK mengalami penyulit persalinan, meskipun secara jumlah tidak terlalu signifikan, namun hal ini tentunya tetap harus menjadi perhatian khususnya bagaimana bisa mencegah ibu hamil untuk tidak mengalami anemia, dan apabila sudah terjadi sebagai seorang bidan tentunya harus dapat mendeteksi penyulit yang akan terjadi denganmelakukan penapisan awal persalinan.Pregnant women who experience KEK will experience malnutrition, body easily tired, pale, weak, and experience difficulties, one of which is in the delivery process. The effect of KEK on the labor process can result in difficult and prolonged labor, preterm labor, bleeding after delivery, and delivery by surgery. Puskesmas Sadananya data on pregnant women who experience KEK as many as 70 people (9.49%) and continue to other complications, namely experiencing 5 0rang abortion (3.5%), LBW 9 babies (6.3%). This type of research is a descriptive study. The population in this study were all 70 women who gave birth with a history of KEK during pregnancy in the Work Area of the Sadananya Health Center, Ciamis Regency in 2019, the sampling technique used was Simple Random Sampling. The analysis in this research is Univariate. The results showed as many as 3 people experienced premature labor (4.3%), 1 person experienced post-saline bleeding due to uterine atony (1.4%), and 8 people went into labor by surgery (11.4%). The conclusion of this study is that pregnant women with a history of KEK experience difficulty in childbirth, although the numbers are not too significant, this of course still has to be a concern, especially how to prevent pregnant women from experiencing anemia, and if it has occurred as a midwife, of course they must be able to detecting impending complications by performing an early screening of labor.
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SADANANYA TAHUN 2020 Elsa Swandini; Widya Maya Ningrum
Journal of Midwifery and Public Health Vol 2, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v2i2.6873

Abstract

Masalah Gizi yang ada di Indonesia yang belum teratasi adalah Stunting (pendek), wasting (Kurus), Overweight (gizi lebih/Obesitas) dan KEK (Kurang Energi Kronis). Angka Kejadian KEK di Kabupaten Ciamis Ibu Hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebanyak 2.083 (9,25%) dengan jumlah ibu hamil di Kabupaten Ciamis sebanyak 22.513 orang (dinas kesehatan kabupaten ciamis, 2019). ibu hamil yang menderita KEK sebanyak 70 orang (9,49%), angka ini menempati urutan kedua setelah anemia. Meskipun di urutan kedua tetapi ibu hamil dengan KEK ini berlanjut ke penyulit yaitu anemia, BBLR dan Abortus. Mengetahui Gambaran Karakteristik Umur,Pekerjaan, Pendidikan dan Paritas Ibu Hamil yang Menderita Kekurangan Energi Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Sadananya tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif , jenis data yang digunakan adalah data sekunder, populasi dalam penelitian sebanyak 70 ibu hamil KEK dan sampel yang digunakan menggunakan total sampling, instrumen penelitian yang dgunakan berupa lembar checklist, data yang dikumpulkan dianalisis secara univariat dan diolah menggunakan SPSS 16.0. Hasil dari penelitian karakteristik umur ibu hamil KEK sebagian besar terjadi pada umur beresiko (<20 tahun atau >35 tahun) sebanyak 39 ibu hamil (55.7%), karakteristik pekerjaan ibu hamil KEK terjadi pada ibu tidak bekerja sebanyak 47 orang (67.1%), karakteristik pendidikan ibu hamil KEK pada ibu berpendikan dasar sebanyak 57 orang (81,4%), karakteristik paritas ibu hamil yang mengalami KEK terjadi pada ibu hamil primipara sebanyak 37 ibu hamil (52,9%).Karakteristik umur beresiko, status pekerjaaan ibu tidak bekerja, berpendidikan dasar dan Kekurangan Energi Kronis terjadi pada primipara. Dengan adanya hasil penelitian ini dpaat dijadikan sebagai bahan acuan untuk petugas kesehatan khususnya bidan sebagai orang terdekat dengan wanita dalam memberikan pelayanan serta memberikan edukasi kepada ibu hamil guna mencegah, menekan serta mengatasi kejadian KEK dan mencegah terjadinya komplikasi yang ditimbulkan dari KEK.The unresolved nutritional problems that exist in Indonesia are stunting (short), wasting (thin), overweight (over nutrition / obesity) and chronic energy deficiency (CED). The incidence rate of pregnant women with CED in Ciamis Regency was 2,083 (9.25%) from the total of 22,513 pregnant women (Ciamis District Health Office, 2019). This rate is ranked as the second highest after anemia. Although it is in the second place, pregnant women with CED may be at risk of experiencing complications such as anemia, low birth weight and abortion. The objective of the study is to investigate the characteristics of age, occupation, education and parity of pregnant women who suffer from Chronic Energy Deficiency in the working area of Sadananya community health center in 2020. The study employed a descriptive approach with the type of data used was secondary data. The population in the study was 70 pregnant women with CED and the sample was drawn with the use of total sampling technique. In collecting the data, the study used a checklist sheet and the data collected were analyzed univariately using SPSS 16.0. The results showed that in the characteristic of age, most of the pregnant women with CED precisely 39 people (55.7%) were at the risk age (<20 years or> 35 years); in the characteristic of occupation, the occupational status of pregnant women with CED (47 people or 67.1% ) was not working; in the characteristic of education, the educational level of the pregnant women with CED (57 people or 81.4%) was basic education; and in the last characteristic observed, that is, the parity, the pregnant women (37 people or 52.9%) who experienced CED was primiparous. It can be concluded that the characteristic of the age was at risk; the employment status was not working; the education level was basic education and the parity was primiparous. The results of this study can be used as a reference by health workers, especially midwives, as the closest people providing services and education to pregnant women in order to prevent, suppress and overcome the incidence of CED, and prevent complications arising from CED.
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN RUJUKAN OLEH BIDAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI RUJUKAN EFEKTIF SELAMATKAN IBU DAN KELUARGA (SIRESIK) DI RS SINGAPARNA MEDIKA CITRAUTAMA (SMC) TASIKMALAYA Sinta Komaya; Widya Maya Ningrum
Journal of Midwifery and Public Health Vol 2, No 1 (2020): Mei
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v2i1.6924

Abstract

Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tasikmalaya masih tinggi, data yang diperoleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, kasus kematian ibu tahun 2017 mencapai 120 kasus, kasus kematian bayi mencapai 65 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran studi kasus sistem rujukan dengan menggunakan SIRESIK oleh bidan. Penelitian ini bermanfaat bagi bidan yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan rujukan dengan berstandar pada sitem rujukan. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Subjek studi kasus ini adalah 10 kasus rujukan kemudian data diperoleh menggunakan pedoman wawancara, observasi kemudian dianalisis secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dasar penegakkan diagnosis dalam kasus rujukan oleh bidan yaitu dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium. Lama waktu dari penegakkan diagnosis didasarkan pada diagnosis dan persiapan, obervasi yang dilakukan bidan. Pelaksanaan advice dokter berkisar antara 5-30 menit. Kondisi pasien di tempat rujukan dihitung dari waktu mendapat advice dari dokter sampai ke tempat rujukan berbeda-beda. Sistem dokumentasi rujukan surat rujukan, untuk kasus ibu hamil disertakan dengan SOAP dan pada ibu bersalin ditambah dengan partograf. Kesimpulan dari peneliltian ini bahwa diagnosa ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, bidan melakukan persiapan, obervasi. advice dilakukan antara 5-30 menit. Kondisi pasien di tempat rujukan berbeda-beda. Oleh karena itu, sebaiknya bidan dapat melakukan kasus rujukan sesuai dengan prosedur tetap atau dengan berstandar pada sitem SIRESIK.Maternal and infant mortality rates in Tasikmalaya Regency are still high, data obtained by the Tasikmalaya District Health Office, maternal mortality cases in 2017 reached 120 cases, infant mortality cases reached 65 cases. The purpose of this study was to describe a case study of a referral system using SIRESIK by a midwife. This research is useful for midwives who can be used as a reference in making referrals with standards on the referral system. This research method uses descriptive through case study approach. The subjects of this case study were 10 reference cases, then the data were obtained using interview guidelines, observations were then analyzed in a narrative manner. The results showed that the basis for establishing a diagnosis in a referral case by a midwife was the results of anamnesis, physical examination, and laboratories. The length of time from making a diagnosis is based on the diagnosis and preparation, observations made by the midwife. The implementation of doctor's advice ranges from 5-30 minutes. The condition of the patient at the referral place is calculated from the time he gets advice from the doctor to the different referral places. Referral documentation system for pregnant women is included with SOAP and for women giving birth it is added with a partograph. The conclusion of this research is that the diagnosis is established from the history, physical examination, laboratory, midwife making preparations, observation. advice is done between 5-30 minutes. The patient's condition at the referral site is different. Therefore, midwives should be able to carry out referral cases according to standard procedures or according to the SIRESIK system standard.
GAMBARAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DIGITAL PADA PERSALINAN OLEH BIDAN DESA Widya Maya Ningrum; Siti Nuraeni Agustin
Journal of Midwifery and Public Health Vol 3, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v3i2.6828

Abstract

Kepatuhan dalam penggunaan partograf di Puskesmas Sodonghilir masih rendah, Untuk meningkatkan motivasi bidan dalam pengisian partograf, bidan koodinator Puskesmas Sodonghilir sebagai penanggungjawab KIA di wilayah tersebut mewajibkan bidan menggunakan partograf Digital dalam pemantauan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan gambaran efektivitas penggunaan Partograf Digital oleh bidan desa di Puskesmas Sodonghilir. Metode penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian ini adalah Total Sampling, yaitu seluruh bidan desa yang ada di kecamatan Sodonghilir sejumlah 12 bidan. Distribusi Frekuensi Penggunaan Partograf Digital Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sodonghilir kategori baik sebanyak 6 orang (50%). Diharapkan bidan meningkatkan motifvasi penggunaan partograf digital saat pemantauan persalinan.Compliance with the use of partographs at the Sodonghilir Health Center is still low. To increase the motivation of midwives in filling out partographs, the coordinating midwife of the Sodonghilir Health Center as the person in charge of MCH in the area requires midwives to use digital partographs in monitoring deliveries. This study aims to describe the effectiveness of using Digital Partographs by village midwives at the Sodonghilir Health Center. This research method is descriptive. The sample of this research is Total Sampling, namely all village midwives in Sodonghilir sub-district with a total of 12 midwives.Distribution of Frequency of Use of Digital Partographs by Midwives in the Working Area of Sodonghilir Health Center in good category as many as 6 people (50%). It is hoped that midwives will increase their motivation to use digital partographs during labor monitoring.
GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA IBU DENGAN BAYI LAHIR MATI (STILLBIRTH) DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2017 Annisa Mahardika; Widya Maya Ningrum
Journal of Midwifery and Public Health Vol 2, No 1 (2020): Mei
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v2i1.6925

Abstract

Stillbirth merupakan keadaan bila kematian bayi terjadi sebelum lahir, tetapi setelah kehamilan 20 minggu atau lebih dan kematian bayi tersebut masih di dalam rahim. Data di Kabupaten Tasikmalaya, angka kejadian stillbirth pada 2017 sebanyak 187 kasus (0.61%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko bayi lahir mati (stillbirth) dari faktor ibu dan penyulit kehamilan. Penelitian ini bermanfaat bagi ibu dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi ibu hamil tentang faktor – faktor penyebab bayi baik lahir mati dari faktor ibu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ibu yang mengalami bayi lahir mati sebanyak187 kasus. Kemudian data dikumpulkan menggunakan data skunder diperoleh ari buku KIA dan otopsi verbal kemudian dianalisis secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia ibu yang melahirkan bayi lahir mati (Stillbirth) sebagian besar adalah sesuai 20-35 tahun (68.4%), Paritas ibu yang melahirkan bayi lahir mati (Stillbirth) sebagian besar adalah paritas multipara (72.7%) dan penyulit kehamilan sebagian besar adalah preeklampsia (18.2%), KPD sebanyak 24 orang (12.8%), anemia sebanyak 14 orang (7.5%), serotinus sebanyak 3 orang (1.6%), perdarahan antepartum 6 orang (3.2%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor risiko pada ibu terjadinya stillbirthusia 20-35 tahun, paritas multipara dan penyulit kehamilan preeklampsia. Oleh karena itu sebaiknya bidan melakukan deteksi dini pada ibu hamil beresiko tinggi dan komplikasi yang terjadi pada kehamilan. Selain itu bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang penyulit kehamilan.Stillbirth is a condition when infant mortality occurs before birth, but after 20 weeks of pregnancy or more and the baby's death is still in the womb. Data in Tasikmalaya Regency, the number of stillbirth events in 2017 was 187 cases (0.61%). The purpose of this study was to determine the description of risk factors for stillbirths from maternal factors and complications of pregnancy. This research is useful for mothers can increase insight and knowledge for pregnant women about factors - factors causing good baby stillbirth from mother factor. This research type is quantitative with descriptive method. The population in this study of mothers who have stillborn infants as many as 187 cases. Then data collected using secondary data obtained from KIA book and verbal autopsy then analyzed in narrative. The results showed that the age of mothers who gave birth to stillbirth were mostly 20-35 years old (68.4%), the parity of the mother who delivered the stillbirth was mostly multiparous parity (72.2%) and partial complication of pregnancy (18.2%), KPD counted 24 people (12.8%), anemia as many as 14 people (7.5%), serotonin as many as 3 people (1.6%), antepartum hemorrhage 6 people (3.2%). The conclusions of this study were risk factors in maternal age of stillbirth 20-35 years, multiparous parity and preeclampsia pregnancy complication. Therefore midwives should do early detection in pregnant women at high risk and complications that occur in pregnancy. In addition, midwives can provide health education about pregnancy complications.
PERSALINAN PADA IBU DENGAN RIWAYAT KEKURANGAN ENERGI KRONIS Widya Maya Ningrum; Erni Puspitasari
Journal of Midwifery and Public Health Vol 3, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v3i2.6827

Abstract

Ibu hamil yang mengalami KEK akan mengalami kekurangan gizi, tubuh mudah lelah, pucat, lemas, dan mengalami kesulitan salah satunya dalam proses persalinan. Pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi. Puskesmas Sadananya data ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 70 orang (9,49%) dan berlanjut ke penyulit lainnya yaitu mengalami Abortus 5 0rang (3,5%), BBLR 9 bayi (6,3%). Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan riwayat KEK pada masa kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sadananya Kabupaten Ciamis Tahun 2019 sebanyak 70, Teknik pengambilan sempel mengunakan Simple Random Sampling. Analisa dalam penelitian ini adalah Univariat. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 3 oang mengalami persalinan sebelum waktunya (4,3%), 1 orang mengalami perdarahan paska salin disebebkan atonia uteri (1,4%), dan 8 orang proses persalinan dengan Operasi (SC) (11,4%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ibu hamil dengan riwayat KEK mengalami penyulit persalinan, meskipun secara jumlah tidak terlalu signifikan, namun hal ini tentunya tetap harus menjadi perhatian khususnya bagaimana bisa mencegah ibu hamil untuk tidak mengalami anemia, dan apabila sudah terjadi sebagai seorang bidan tentunya harus dapat mendeteksi penyulit yang akan terjadi denganmelakukan penapisan awal persalinanPregnant women who experience KEK will experience malnutrition, body easily tired, pale, weak, and experience difficulties, one of which is in the delivery process. The effect of KEK on the labor process can result in difficult and prolonged labor, preterm labor, bleeding after delivery, and delivery by surgery. Puskesmas Sadananya data on pregnant women who experience KEK as many as 70 people (9.49%) and continue to other complications, namely experiencing 5 0rang abortion (3.5%), LBW 9 babies (6.3%). This type of research is a descriptive study. The population in this study were all 70 women who gave birth with a history of KEK during pregnancy in the Work Area of the Sadananya Health Center, Ciamis Regency in 2019, the sampling technique used was Simple Random Sampling. The analysis in this research is Univariate.. The results showed as many as 3 people experienced premature labor (4.3%), 1 person experienced post-saline bleeding due to uterine atony (1.4%), and 8 people went into labor by surgery (11.4%). The conclusion of this study is that pregnant women with a history of KEK experience difficulty in childbirth, although the numbers are not too significant, this of course still has to be a concern, especially how to prevent pregnant women from experiencing anemia, and if it has occurred as a midwife, of course they must be able to detecting impending complications by performing an early screening of labor.
GAMBARAN LUARAN BAYI PADA IBU DENGAN RIWAYAT KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SADANANYA TAHUN 2020 Rini Ayu Rismawati; Widya Maya Ningrum
Journal of Midwifery and Public Health Vol 3, No 1 (2021): Mei
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v3i1.6790

Abstract

Masalah gizi di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama Salah satu masalah kekurangan gizi di Indonesia yaitu Kekurangan Energi Kronis (KEK). KEK adalah keadaan seseorang yang menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang ditandai dengan lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. KEK selama hamil akan menimbulkan masalah, salah satunya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin yang dapat menimbulkan abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum, lahir dengan bayi berat lahir rendah (BBLR). Penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Luaran Bayi Pada Ibu Dengan Riwayat Kekurangan Energi Kronis (KEK) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sadananya, Tahun 2020. Menggunakan penelitian deskriptif dengan uji SPSS. Ibu hamil yang mengalami KEK di dapatkan yang mengalami abortus, sebanyak 5 orang (33,3 %), ibu hamil yang mengalami KEK di dapatkan yang mengalami bayi lahir mati tidak ada, ibu hamil yang mengalami KEK di dapatkan bayi yang mengalami kematian neonatal tidak ada, ibu hamil yang mengalami KEK di dapatkan bayi yang mengalami asfiksia, sebanyak 1 orang (6,7 %), ibu hamil yang mengalami KEK di dapatkan bayi yang mengalami BBLR, sebanyak 9 orang (60,0 %), ibu hamil yang mengalami KEK di dapatkan bayi yang mengalami kelainan kongenital, sebanyak 1 orang (6,7 %) Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa luaran bayi pada ibu hamil yang mengalami KEK sebagian besar tidak beresiko hanya beberapa kejadian saja yang memang terdapat resiko yaitu abortus dan BBLR.Dengan adanya penelitian ini diharapkan kejadian KEK terhadap ibu hamil bisa teratasi dengan baik dan tidak lagi menimbulkan berbagai macam masalah bagi bayi.Nutrition problems in Indonesia are still a major public health problem. One of the problems of malnutrition in Indonesia is Chronic Energy Deficiency (CED). CED is a condition of a person who suffers from a chronic (chronic) shortage of food characterized by a circumference of the upper arm (CUA) <23.5 cm, resulting in health problems. CED during pregnancy will cause problems, one of which can affect the process of fetal growth which can cause abortion, stillbirth, neonatal death, congenital defects, anemia in infants, intra-partum asphyxia, birth with low birth weight babie (LBW). This study was to find out the description of infant outcome in mothers with a history of chronic energy deficiency (CED) in Sadananya Community Health Center working area, 2020. Using descriptive research with SPSS test It is found that there are 5 Pregnant women (33.3%) having CED had abortion. 70 (100%) babies were born alive to mothers who have CED. There are 70 (100%) babies were born alive from mothers who have CED. There is one mother with CED gets baby with asphyxia (6.7%). There are 9 pregnant women (60.0%) pregnant women with CED gets babies with LBW. There is one pregnant woman with CED (6.7%) had baby with congenital defect. Based on the results of the study, it can be concluded that the infant output in pregnant women who have CED is mostly not at risk. Only a few cases do have a risk, namely abortion and LBW. This research is expected to resolve the case of CED in pregnant women properly and there will be no longer various kinds of problems for babies.